Halmeoni

FF ini di dedikasikan untuk nenek kami (?) tercinta.

our deep Condolence to the Lee Family for their loss

“Cho Kyuhyun..” suaranya parau.

“iya? Ada apa? Kau kenapa?”

“nenek..” suaranya kembali terhenti.

“nenek kenapa? Meledek mu lagi?”

“nenek meninggal”

***

Kyuhyun POV

Aku langsung bangkit dari kursiku, saat Suri menelphone aku dan anggota Super Junior yang lain sedang duduk di ruang tengah dorm kami. Tanpa pikir panjang aku langsung berdiri, berpamitan seadanya dengan member yang lain. Memang beberapa hari belakangan kondisi nenek Suri menurun drastis, bahkan sampai di rawat di kediam keluarga Lee. Dan semenjak kemarin sore Suri memutuskan untuk tinggal di rumahnya, merawat neneknya tercinta dan aku menginap di dorm.

Sungmin Hyung memang sudah berada di rumahnya sejak pagi. Aku tidak berfikir bahwa nenek Suri akan meninggal, terakhir kali aku menjenguknya dia masih terlihat sangat sehat. Bahkan sempat meledek aku dan Suri yang masih tidak mau mengumumkan pernikahan.

Ponselku berdering berkali – kali, itu telephone dari manager. Apa lagi yang akan di tanyakannya selain aku mau kemana, berapa lama dan mengingatkan jadwal kami untuk tour ke Amerika dan berangkat sore ini juga.

“ya?”

“kau mau ke tempat Sungmin?” aku tidak menjawab dan berusaha keras memfokuskan pikiranku pada jalanan. “kami akan menyusulnya sesegara mungkin”

Aku sampai di kediaman keluarga Lee, di sambut dengan Lee aboji yang berdiri di ambang pintu mengantar beberapa tamu yang mengunjunginya. Aku langsung menyambanginya, laki – laki paruh baya itu memberiku pelukan erat, entah ini pelukan untuk menguatkanku atau menguatkan dirinya sendiri? Dia sama persis dengan Sungmin Hyung, masih tersenyum walaupun hatinya remuk redam.

“Bagaimana Suri?” aboji masih memelukku.

“dia di dalam, sepertinya akan susah membuat dia tertawa beberapa waktu ke depan.. masuklah dan temui dia.” Aboji melepaskan pelukannya dan menyuruhku masuk.

Gadis itu memakai gaun hitamnya, duduk di pojok ruang keluarga. Suri terdiam memegangi handphone sementara pandangannya tetap lurus ke depan. Itu bukan ekspresi sedih, tapi juga bukan ekspresi bahagia, ekspresinya menggantung menyiratkan segala kegusaran hatinya.

Beberapa anggota keluarga yang belum mengetahui pernihakan kami memandangku dengan tatapan mencurigai.

“bagaimana keadaanmu?” aku duduk di samping Suri, dia masih terdiam.

“aku? Seperti biasa..” ada jeda di setiap kata – katanya. Dia ragu dengan keadaannya sendiri.

“Kyuhyun-ah.. kita harus berangkat..” setelah 30 menit aku duduk mendampingi Suri tanpa sepatah katapun, manager mengajakku untuk segera berangkat. Aku menatap Suri, dia hanya membalas datar, matanyapun tidak terbaca.

“bisa ikut sebentar?” aku menggandeng Suri menuju kamarnya di lantai 2.

“aku harus berangkat, pastikan kau makan dan bernafas hingga aku kembali..” Kyuhyun mengeratkan pegangannya pada pundak Suri, menatap mata gadisnya lamat – lamat.

“eum.. hati – hati..” Suri melepaskan dirinya dan berjalan ke kamar mandi, bisakah dia sedikit saja terlihat lebih perempuan? Setidaknya di saat seperti ini saja.

“kau tidak ingin menahanku?” aku berdiri tepat di depan pintu kamar mandi.

“pergilah, kau akan terlambat..”

Suri tidak pernah tinggal dengan keluarganya saat masih sekolah di Korea, dari SD hingga akhirnya dia memutuskan untuk pindah ke Paris, Suri tinggal bersama neneknya bertetangga denganku di Nowon. Orangtua Suri dan yang lain datang setiap akhir pekan. Alasannya, saat itu keluarga Lee baru membangun usahanya dan masih belum stabil, maka itu demi kebaikan mental Suri dia di ungsikan ke rumah neneknya.

Saat pertama kali datang aku masih ingat betul bagaimana wajahnya, dia tampak sedih, wajahnya masih memerah akibat menangis, aku bahkan masih bisa mendengar isakannya dari halaman rumahku, sore itu Suri memeluk kaki ayahnya erat – erat. Dia tidak ingin di tinggal, tapi demi sikap Suri saat dewasa sangat menentukan dengan siapa anak gadis mereka menikah maka Suri harus tinggal di rumah neneknya. Maka bukan sesuatu yang heran jika Suri berkunjung ke rumah orangtuanya gadis itu hanya akan tidur di pangkuan ibunya.

“baiklah aku berangkat sekarang..” aku berbalik “oiya, kau tahu ini sudah sore, hati – hati dengan tempat tersembunyi di kamar mandi, mungkin ada buaya..”

“Cho Kyuhyun!” Suri keluar dari kamar mandi, matanya melotot menyeramkan. Dia masih saja takut dengan buaya. Logisnya, prihal buaya yang menyasar ke kamar mandi di Korea tidak akan pernah terjadi.

Sepanjang perjalan aku tetap tidak bisa tenang, bagaimana Suri, apa dia masih akan tetap duduk di pojok sofa dengan pandangan datar, atau dia akan mengurung dirinya berjam – jam di kamar?

“bisakah aku berangkat besok pagi saja?” aku terus membujuk managerku begitu sudah sampai di depan pintu imigrasi. Dan tepat sebelum semua kelengkapanku di periksa aku mengeratkan tasku dan berbalik. Aku harus kembali bagaimanapun caranya.

Author POV

Kyuhyun berbalik saat itu juga, dia hanya mereasa harus menemani Suri bagaimanapun caranya. Manager yang sudah berada di depan menyadari Kyuhyun yang berbalik, berniat untuk mengejar Kyuhyun namun anggota Super Junior yang lain terutama Leeteuk menahannya.

“biarkan dia, dia tahu harus berbuat seperti apa..” kata – kata Leeteuk berhasil menahan manager untuk tidak mengejar Kyuhyun. Leeteuk tahu betul di larang seperti apapun Kyuhyun tetap akan bertindak sesuai nalurinya.

Dan Kyuhyun dengan penuh kesadaran dia paham harus merahasiakan kalau dirinya tidak berangkat hari itu, maka Kyuhyun meminta seorang pihak keamanan bandara untuk mengantarnya lewat pintu yang tidak pernah di temui fans, yaitu pintu kebersihan bandara, Kyuhyun terpaksa melewati tangga kecil hanya untuk menghindari kamera fans dan juga untuk istrinya tentu saja.

Kyuhyun sampai di pintu parkir bandara, dia langsung masuk ke dalam taxi dan menyebutkan alamat orangtua Suri, baru besok pagi jenazah neneknya akan di semayamkan. Sialnya saat taxi sudah berhenti tepat di depan kediaman keluarga Lee, banyak media yang meliputnya. Kyuhyun meminta pada supir taxi untuk berputar.

“kenapa kau disini?” Tanya Sungmin saat membukakan pintu belakang untuk Kyuhyun setelah Kyuhyun menelphonenya.

“aku hanya tidak bisa meninggalkan Suri, dimana dia?”

“di kamarnya, ini sudah malam, dia mungkin istirahat..”

“apa dia sudah makan?”

“minumpun tidak..”

“babo!” Kyuhyun mengambil semangkuk besar vanilla, dia sudah menyiapkan pasta di tasnya. Tahu Suri pasti belum mengisi perutnya sedikitpun. Saat Kyuhyun masuk ke kamar Suri, gadis itu tidak ada di sana. Yang terdengar hanya suara gemericik air shower yang menyentuh lantai kamar mandi. Kyuhyun terdiam di ambang pintu, dia tahu apa yang Suri lakukan di dalam. Seperti masa kecilnya dulu, saat dia merasa di asingkan, saat hujan turun, maka saat itu juga Suri akan berlari ke halaman belakangnya, terduduk di salah satu bangku kayu dan hanya duduk di sana hingga cukup untuk menyembunyikan air matanya. Dia sama sekali tidak berubah.

“kenapa kau…” belum selesai Suri terkejut melihat Kyuhyun berdiri di hadapannya, laki – laki itu sudah membenamkan wajah Suri di dalam pelukannya.

“kenapa tidak menahanku?” Kyuhyun menyembunyikan wajahnya pada leher Suri yang masih di basahi oleh air dari rambut Suri. “kau bisa menahanku, kau bisa memintaku untuk tetap tinggal. Kenapa kau tidak memintanya?”

“tidak apa – apa ..” suara Suri semakin tenggelam, dia mengeratkan pelukannya pada Kyuhyun, menikmati hangat tubuh laki – laki itu. Tapi sedingin apapun Suri, dia tetap perempuan, Suri mengeluarkan airmatanya tanpa suara, namun semakin lama semakin keras.

Hari ini, pertama kalinya Suri menangis di hadapan orang, dia selalu menghindari bagian ini agar tidak di katakan lemah, Suri mencengkram baju Kyuhyun erat – erat dan terus menumpahkan perasaannya. Sementara di luar kamar Suri, Ayah, Ibu dan kedua kakaknya sibuk menguping, mereka membekap mulut rapat – rapat. Keajaiban terjadi, Suri bisa berekspresi.

***

Malam ini untuk pertama kalinya setelah menikah Suri kembali ke kamarnya, tidur berdua dengan Kyuhyun. Suri berbaring di sebelah Kyuhyun, sibuk memperhatikan gerakan mata Kyuhyun. Sedangkan Kyuhyun masih sibuk menyingkirkan anak rambut yang mulai mengering dan menutupi pipi – pipi Suri. Makanan yang Kyuhyun bawa sudah habis, Kyuhyun memaksa gadis itu untuk makan.

“kenapa tidak memintaku?”

“aku malas..”

“katakan apa yang tidak malas di dirimu?” Suri tertawa kecil saat mendengar jawaban ketus Kyuhyun.

“kau tahu apa yang nenek katakan pagi ini?” Suri memejamkan matanya. “nenek bilang ‘pernikahan itu sesuatu yang baik, kenapa tidak di umumkan? Kalian menikah bukan karna aib, sesuatu  yang baik itu harus di bagi dengan semua orang’” Suri mengakhiri kalimatnya dan membuka matanya perlahan. Dia menatap Kyuhyun lamat – lamat.

“kau sudah siap?” Kyuhyun memegangi pipi Suri. Tebak. Gadis itu masih saja keras kepala, dia menggeleng. Suri masih ingin menikmati masa – masa pernikahannya tanpa sorotan media sedikitpun. “kenapa?”

“bisakah seperti ini dulu? Aku tidak suka jika harus di tanyai orang lain ini-itu..” Suri tidak melihat ke mata Kyuhyun, dia tahu Kyuhyun sudah sangat siap jika harus mengumumkan perikahannya, berbeda dengan dirinya yang masih tidak ingin menjadi pusat perhatian.

“aku memberimu batas waktu, dan jika saat itu tiba, jangan harap aku akan meminta pendapatmu lagi” Kyuhyun menarik gadisnya kedalam pelukan Kyuhyun. Maka untuk pertama kalinya Suri dan Kyuhyun tidur di kasur yang sempit, kasur Suri tidak sebesar kasur mereka di rumah, ya tentu saja karna Suri penganut modern minimalis yang selalu di terapkan di rumah – rumah bergaya Prancis.

***

“ya! Cepat bangun dan lepaskan bajuku..!” pagi itu Kyuhyun sibuk menarik selimut yang menutupi tubuh gadisnya. Sudah menjadi kebiasaan Suri tidur menggunakan baju – baju Kyuhyun, menjadikannya sebagai onepiece.

“pakai baju yang lain..” Suri kembali membungkus dirinya dalam selimut.

“bajuku ada di koper, dan koper sudah di bawa manager..” Kyuhyun yang kesal membuka semua tirai yang menutupi jendela kamar Suri dan kembali menarik slimut Suri.

“ahhh!” Suri yang kesal tidurnya di ganggu bangkit dari tidurnya dan terduduk menyeramkan “lalu apa yang kau bawa di tasmu itu?!”

“ya baju yang kau pakai bodoh!”

Suri menyipitkan matanya, sebenarnya bisa saja Kyuhyun memakai baju yang sama dengan kemarin, toh semalam dia memakai baju Sungmin. Kesal hanya karna baju Kyuhyun membangunkan dirinya yang masih dalam keadaan tidak ingin berdebat, Suri meloloskan baju yang di pakainya melalui kepala dan melempar ke wajah Kyuhyun.

“selesai bukan? Aku ingin tidur!” Suri menarik selimutnya kembali dan membungkus tubuhnya, oh ayolah, sejujurnya dia hanya malu karna Kyuhyun melihat dengan jelas tubuhnya barusan. Bukan karna dia ingin tidur lagi.

Kyuhyun tidak memperdulikan keliaran otaknya pagi ini, bukan tidak mungkin orangtua Suri sedang menguping di balik pintu karna terikan jengkel Suri sebelumnya.

“bangun dan pakai ini, antarkan aku ke depan..” Kyuhyun melemparkan morning gown Suri yang tersampir di bangku kamarnya.

“manja!” biarpun masih merutuki kelakuan Kyuhyun Suri tetap membalut tubuhnya dengan morning gown yang cukup tebal di tubuhnya. Mengekor di balik punggung Kyuhyun. Kyuhyun tidak berangkat bersama Sungmin, dia pergi lebih pagi. Dan hari ini tepat di balik pintu Kyuhyun berbalik dan menatap gadisnya yang masih setengah terpejam itu berdiri menyender di tembok menunggu dirinya memakai sepatu.

“mau ku jemput seusai aku kembali dari Amerika?” tanya Kyuhyun.

“tergantung, jika kau pergi 1 hari maka jemput aku, jika 1 minggu kita bertemu di rumah saja, jika 1 bulan maka di pengadilan dan jika 1 tahun maka kita bertemu di rumah suamiku yang baru…” merasa sudah mengucapkan salam perpisahan, Suri berbalik meninggalkan Kyuhyun, namun tanggannya berhasil di pegang dan di balikan oleh Kyuhyun saat itu juga. Lagi – lagi dia terpojok.

“dengar dahi lebar..” Kyuhyun semakin mendekatkan wajahnya “berhentilah berpura – pura tidak merindukanku. Dan berentilah bersikap tidak seperti perempuan! Dan jika aku kembali kau kehilangan berat badan 1kg saja maka habislah hidupmu”

Suri mendengus. Tapi wajah kesal itu tiba – tiba menguap saat bibir Kyuhyun tertempel di bibirnya, ah bibir Kyuhyun rasanya leih lembut, berbeda dengan bibirnya yang masih kering karna belum minum apapun.

“aku mencintaimu?” Kyuhyun mengungkapkannya dengan sedikit canggung.

“menjijikan, pergilah..” Suri mendorong tubuh Kyuhyun keluar pintu, jika melihat Kyuhyun lebih lama lagi maka dia tidak akan membiarkan Kyuhyun pergi sedikitpun.

***

Suri melihat semuanya, berita tentang suksesnya SMTown, foto yang Kyuhyun upload dan semua mengenai Kyuhyun, Suri selalu ingin tahu keadaan Kyuhyun tanpa harus di ketahui laki – lakai tengik itu.Dan siang ini Kyuhyun akan kembali ke Korea.

Suri sudah berada di rumahnya di kawasan Cheongdam-dong. Siang ini dia duduk bersantai menyesap kopi kesukaannya dengan tenang di halaman belakang rumahnya, menikmati sungai Han yang mengalir dengan tenang. Ah, setiap dia sendiri kenangan itu kembali menyeruak. Kenangan akan neneknya yang selalu menemani Suri duduk di halaman belakang dan lama berbincang. Atau setidaknya neneknya dengan susah payah membuat Suri tertarik dengan pekerjaan perempuan. Tapi setiap kali neneknya mengajari bagaimana Suri membuat rajutan, Suri akan meledek dengan menguap.

Suri tersenyum, senakal itu kah dia? Suri meraba kelingking sebelah kanannya, dimana cincin keluarga yang di berikan neneknya bertengger. Tapi oh, tidak. Cincin itu raib. Suri melonjak dan benar – benar ingin menangis saat cincinnya hilang. Oh, ayolah, ini cincin dari neneknya.

Suri berdiri dan mulai berpikir sudah tempat apa saja yang di datanginya hari ini. Suri menuju halaman rumahnya, menyisir setiap bagian mulai dari gerbang hingga tangga yang menuju pintu depan. Dia terus mengikuti jejaknya pagi ini. Sungguh ini tidak lucu jika dia menghilangkan cincinya. Saat dia membuka kunci gerbang, dia yakin cincin itu masih bertengger di sana. Tapi sekarang sudah raib. Suri menyambar tasnya dan menumpahkan semua isi yang di dalamnya. Tetap tidak ada.

Suri kembali ke halaman belakang, tidak mungkin di lantai 2, dia belum kesana. Sudah hampir 4 jam Suri mengelilingi rumahnya, tapi masih belum di temukan. Wajahnya sudah penuh dengan keringat dan tanah. Karna berkali – keli Suri membongkar kebun belakangnya, menyeka keringat yang terus membasahi pelipis Suri dengan telapak tangannya yang penuh tanah. Oh, percyalah, dia sangat berantakan.

Suri terduduk di tanah, dia menyerah, tenaganya cukup terkuras mengelilingi rumahnya selama  4 jam. Rumahnya yang terdiri dari 3 lantai di tambah 1 rooftop garden membuat Suri sudah tidak bisa lagi mengelilingi rumahnya barang satu kali lagi.

“ada apa?” Suri menoleh, itu Kyuhyun yang masih membawa tasnya. Dia menegur Suri yang terduduk di taman belakang. “apa yang kau cari? Kenapa berantakan?” bahkan Kyuhyun belum sampai di belakang Suri saat dia bertanya.

Dan saat itu juga Suri sudah tidak bisa lagi membendung rasa bersalahnya, kenapa dia harus begitu bodoh dan teledor hingga menghilangkan cincin pemberian neneknya. Suri terisak menutupi wajahnya.

“aku menghilangkan cincin nenek” Suri terisak dan berusaha menjelaskan apa yang di carinya.

“apa?” karna tersendat – sendat Kyuhyun tidak bisa mendengar jelas apa yang Suri bicarakan.

“aku menghilangkan cincin nenek!”

Kyuhyun ikut duduk di samping gadisnya, mengeluarkan sapu tangan yang Kyuhyun selalu simpan dalam jaketnya. Lihatlah, Kyuhyun masih memakai baju yang Suri pakai untuk tidur, ya sebenarnya Kyuhyun nyaris tidak melepaskan baju itu selama di Amerika, hanya saat konser dia melepasnya.

Kyuhyun membuka bungkusan yang di bawanya. Jajangmyun. Kyuhyun mencampur mie dan pasta kacang itu hingga tercampur rata. Dia kembali mengambil saputangannya, dan membersihkan semua tanah yang menempel di pipi Suri, mengeringkan anak sungai di pipinya juga membersihkan punggung dan telapak tangan Suri.

Kyuhyun mengambil sumpit dan menyuapi Suri jajangmyun yang di belinya barusan, “ceritakan padaku bagaimana bisa kau menghilangkan benda seberharga itu?”

Sambil terus melahap jajangmyun yang Kyuhyun sodorkan, Suri menceritakan bagaimana dia kehilangan cincin itu saat dia sudah berada lama di rumah. Sesekali Kyuhyun mengangguk mendengarkan cerita Suri.

“itu benda terakhir yang nenek berikan padaku. Bagaimana bisa aku sebodoh itu dan menghilangkannya begitu saja?” Suri kembali menyeka air matanya. Dia tetap terisak dan tetap makan jajangmyun yang Kyuhyun sodorkan.

Kyuhyun sampai pada suapan terakhirnya sebelum dia merapihkan semua mangkuk dan sumpitnya. “dengarkan aku” Kyuhyun sedikit melirik ke arah mata Suri, mata gadisnya masih berkaca – kaca. “seharusnya kau tahu jika benda bukan sesuatu yang penting untuk mengenang seseorang, selalu ada kenangan yang lebih berharga untuk di kenang. Dan aku yakin kau memiliki kenangan yang terlalu banyak dengan halmoni di banding dengan cincin yang di berikan halmoni. Benar bukan?” Suri mengangguk.

“tapi cincin itu..”

“ Cho Suri! Mandi dan ganti bajumu dulu, percuma, kau tidak akan menemukannya jika dalam keadaan panik, iya kalau cincin itu terjatuh di rumah ini, kalau tidak? Sampai matipun kau mengelilingi rumah tidak akan ketemu!” Kyuhyun jengkel. Dia tidak membentak, namun dari bahasa tubuhnya, Suri dapat membaca laki – laki itu kelelahan.

Maka dengan malas Suri menuruti kemauan Kyuhyun, malam ini tidurnya tidak senyenyak biasanya, dia masih memikirkan bagaimana nasib cincinnya. Semua saudara kandung Suri, Sungmin dan Sungjin sama – sama memakai cincin perak tiu di kelingking kanan. Cincin itu di design khusus untuk keluarga Lee. Tapi cincin seperti itu baru akan di berikan saat usia anak – anaknya berumur 20. Dan Suri baru mendapatkan cincin itu beberapa bulan yang lalu. Wajar saja jika dia gusar. Suri baru bisa terlelap sekitar pukul 2 pagi.

Dan pagi ini terasa sangat berbeda, biasanya Kyuhyunlah yang ribut membangunkannya, tapi pagi ini Kyuhyun masih sibuk bermimpi. Suri memandangi wajah Kyuhyun lamat – lamat, wajahnya kelihatan pucat. Suri membelai rambut Kyuhyun. Lihatlah, setan ini terlihat sangat tenang saat tidur, bahkan wajah setan itu seperti tidak pernah mampir di garis wajahnya.

Suri berbalik, melepaskan diri dari pelukan Kyuhyun, hari ini dia akan kedatangan barang – barang yang di pesannya untuk usahanya sendiri, beberapa saat sebelum neneknya meningal Suri keluar dari agency yang membesarkan namanya dan memutuskan untuk membeli rumah di daerah Seo-Rae Village untuk gudangnya,

Tapi saat Suri akan mengambil gelas yang di letakannya di atas nakas Suri terdiam. Tubuhnya membeku seketika. Di sana, di sandarkan secarik kertas memo berwarna kuning, menempel pada sisi gelasnya, dan tepat di atas saputangan Kyuhyun yang masih bersih cincin yang selama 4 jam Suri cari di letakan dengan hati – hati.

“kau meletakannya dekat bak cuci piring, bukan di halaman belakang, bodoh!”

itu yang Kyuhyun tuliskan. Seketika wajahnya memerah, ah iya, dia baru ingat, karna berat badannya yang kembali turun, cincin itu sedikit kebesaran, karna takut jatuh saat mencuci gelas sebelum di pakai untuk gelas kopinya, Suri melepaskan cincin itu dan meletakanya di dekat bak cuci piring.

“si bodoh yang ceroboh, Cho Suri” Suri menoleh begitu mendengar suara Kyuhyun, laki – laki itu menopang kepalanya dengan tangan, mengejek Suri yang wajahnya memerah.

“mianhae…”

Kyuhyun tersenyum dan kembali memunggungi Suri, badannya masih butuh istirahat. Tapi Kyuhyun teringat sesuatu, dia berbalik lagi dan menatap Suri yang masih menunduk.

“ah, tadi apa yang kau lakukan? Menyingkirkan rambutku? Katamu itu hanya pekerjaanku, tapi nyatanya kau tergoda untuk melakukannya juga?” Kyuhyun tersenyum penuh kepuasan, dia tidak perlu melihat apa lagi ekspresi istrinya, sudah bisa di ramalkan, wajahnya pasti menyerupai kepiting rebus dengan saus tomat yang merah merekah

—END—

42 thoughts on “Halmeoni

  1. hahahahaha…
    Demi apa!
    aku suka Couple ini!!^^b
    aku suka kalimat yang ini

    “tergantung, jika kau pergi 1 hari maka jemput aku, jika 1 minggu kita bertemu di rumah saja, jika 1 bulan maka di pengadilan dan jika 1 tahun maka kita bertemu di rumah suamiku yang baru…”

    Daebak!!
    hahaha
    I Love Cho Suri!!^^b

  2. neneknya suri meninggal ya? semoga tenang di sana ya, halmonie..
    eh, si kyuhyun baik banget, nyampe balik lagi ke rumah, padahal udah nyampe bandara.
    untung si kyuhyun nemuin cincinnya.. sukses terus deh buat couple ini..

  3. o mai gat…. aku suka bgt ide ceritanya…
    ah,,, bkan d FF ini saja sih…. di FF lain nya Kyu-Ri couple yg lain jg aku suka….
    Oia, yg bikin seneng jg,,,d Kyu-Ri couple Kyuhyun oppa gk bgitu kaku dgn perasaannya, dia bisa ngungkapin perasaannya gtu,,, *menurut aku nih ya….*
    Beda dgn FF couple Kyuhyun oppa yg lain yg suka aku baca,,cenderung gengsi buat ngakuin perasaannya pake kata2,,,,tapi seru jg caranya ngungkapin dgn tindakan, aku suka jg….
    Ah,,,intinya,,,kalo FF yg cast nya Kyuhyun oppa aku slalu suka lah….asal dia gk dipasangin sama sesama artis aja *ogah bacanya*….

  4. Kenapa ni couple keren bangettt,
    Oia ni yg tentang nenek’a sungmin meninggal ya eon? Turut berduka juga ya..
    Okeei aq mau acak” lagi, cari oneshoot. Bai bai eon.. :* #HWAA!!

  5. Annyeong saya readers baru thor, salam kenal 😀

    Aigoo… Kyuhyun sweet ya, rela buat ga berangkat dulu trs milih buat nenangin Suri, good husband 😀
    keren banget deh si Suri saking sedihnya sampe lupa naruh cincin-nya dimana…

  6. kkkkekeke bener2 ngakak thor. Kirain kyuppa mao bliin yang baru tapi malah suri yang lupa narohnya. Gag nyangka masih tetep ceroboh aja si suri

  7. Huaaaa selama jln2 di sini aku baru tau ada ff ini xD
    seperti biasa ff eonni selalu buat brkesan dan puas setiap selesai baca haaahh lovely~ ^^
    udh lama g ada ff bru ni eon hehe aku selalu tunggu loh xD semoga ff bru muncul deh *amin wkwk

  8. aku berharap kyuhyun real seperti ini.
    gak bisa diungkapin lagi betapa kerennya ff ini.
    selalu suka ma ff ini apapun ceritanya.
    bahasanya keren. karakternya beda dr yg lain. penggambaran kisahnya nyata.
    daebak

  9. Aaaaaaah co sweeeeeet
    kyu~ ente pengen bgt ya ngumumin pernikahan? Yaaaah pikirkan anak kita *eh
    romantis itu pas suap2an jjajangmyeon itu loh huakakak
    simple tapi keren okedah

  10. Aigoooo, kyu sweet banget deh 😀
    Yg bikin gregetan itu wktu kyu blg ‘mencintaiku?’
    Oh ya ampunnn, apa itu?? Ada2 aja deh.. Kkkk

  11. Ahhhh halmonie.
    aku ngga pernah tau gmana rasanya jd suri karna nenek*ku udah pda ngga ada semua, jd ngerasain deh gmana rasanya, pasti kalut banget. Hohoho
    semoga disabarkan ya sisuri 🙂

  12. “Tergantung, jika kau pergi 1 hari maka jemput aku, jika 1 minggu kita bertemu di rumah saja, jika 1 bulan maka di pengadilan dan jika 1 tahun maka kita bertemu di rumah suamiku yang baru…” suka kalimat ini hahaha…
    Suri yg bodoh dan ceroboh ㅎㅎㅎ suka sm couple ini aaa

  13. Ffnya daebak >.< Walaupun sedih karena ada yang meninggal ..
    Tapi seru, kyu ngebela-belain ga pergi demi suri. Kya kya kya
    Ditunggu ff yang lainnya 🙂
    Cho Bom Ren palli wa yo ..

  14. turut berduka cita z ats meninggal’a nenek Suri
    Mang bener dah,low wat nyembunyiin perasaan tuh Suri mang jagonya..
    N low wat ngertiin perasaan Suri,kyuhyunlah ahli’a..
    Mang pasangan yg cocok.
    Bisa2’a suri bilang “tergantung, jika kau pergi 1 hari maka jemput
    aku, jika 1 minggu kita bertemu di rumah saja, jika
    1 bulan maka di pengadilan dan jika 1 tahun maka
    kita bertemu di rumah suamiku yang baru…”
    Disaat sedang berduka
    Ckckck…
    Trs Kyu tau j low Suri lom makan

  15. Yaaaahhhh
    cape2 ngobrak ngabrik rumah,ternyata ada dkt bak cucu piring
    omooooo
    kyuppa so sweat,demi istri dy balik lagi pulang…

  16. romantisnbgt bang kyu
    smpe mau nyuapin suri mkan pdahal dia sndri bru plag dri la…
    daebakk
    ska sm ffnya eonni
    keep writing…

  17. Itu akhir nya aku kira bakal ada romantis ehh malah bikin suri malu.
    Suka sama mereka ngegemesin 😀

  18. Nenek suri meninggal …
    baiknya kyu demi untuk menenangkan hari sang istri dia rela berbalik k rumah suri wlapun dia sdah ampe bandara…
    untuk ny cincinny ditemukan oleh kyu jd suri tdak sedih lg krna khlngan cincin pemberian sang mendiang nenek

Leave a reply to Poppi lodaya Cancel reply