[CBE] Appa-nim and I

CBE-Appa nim and I

Kyuhyun duduk di meja kerjanya, memeriksa lagi pekerjaan yang akan dibahas oleh anggota direksi esok pagi, sementara Bom duduk di meja belajar yang bersisian dengan meja kerjanya. Semenjak kedatangan Bom hampir dua bulan lalu, semua bagian rumahnya di sulap seperti rumah yang cocok ditinggali oleh ayah dan anak. Bukan lagi rumah yang layak ditinggali oleh seorang laki-laki yang belum menikah.

Kesan maskulin dengan interior minimalis di dominasi hitam, kelabu dan putih memang masih terasa di lantai satu hingga ruang tamu utama, namun begitu masuk lebih jauh terutama ke tangga yang melingari pilar bata merah, kesan maskulin dari si pemilik rumah berhenti sudah dan berganti menjadi rumah keluarga, prakarya yang di buat Bom di TK di tempelkan sepanjang pilar bata, mulai dari bunga-bungaan seperti daisy, daffodil, matahari hingga kuntum lily di tempel mengikuti alur tangga yang melingkar.

Memasuki lorong lantai dua tempat Kyuhyun dan Bom tidur berubah fungsi menjadi wall of fame milik Bom. Semua prakarya Bom di tempelkan disana, gambar hewan, potongan kertas warna yang di bentuk menjadi sebuah panorama hingga barisan note balok yang Bom gunting terpajang di sana dan Kyuhyun sama sekali tidak merasa terganggu meski tembok mendekati ruang kerjanya tidak boleh di tempeli apapun.

Belum lagi kamar Kyuhyun yang sekarang di jadikan kamar mereka berdua, botol-botol kecil berisi glitter berwarna-warni tergantung di bawah daun jendela, ketika angin masuk, maka botol-botol kecil tersebut saling berdenting. Origami yang sengaja digantungkan dilangit-langit kamar serta lampu tidur bergambar hewan-hewan Afrika dengan warna merah, hijau, biru juga kuning menghiasi kamar mereka saat malam tiba.

Aneh. Dahulu Kyuhyun bahkan tidak menyukai anak kecil, mencibir Changmin yang mempunyai anak kembar laki-laki perempuan yang sangat berisik, kemudian Donghae yang anak-anaknya terlampau manis, juga Hyukjae yang mendadak pulang kantor tepat waktu juga membawa bekal ke kantor. Lihatlah yang Bom timbulkan untuknya, akhir-akhir ini Kyuhyun merasa terlalu banyak tersenyum, terlalu banyak gugup dan terlalu banyak memperhatikan penampilan, tapi anehnya dia merasa itu bukan hanya untuknya, semua perubahan yang di lakukan Kyuhyun karena ia memikirkan Bom. Memikirkan bagaimana jika teman Bom melihatnya kelak, apa yang akan di katakannya mengenai Appa Bom yang masih terlihat cangung menghadapi Bom.

Tapi Kyuhyun tersenyum melihat bahwa ia tahu tujuan hidupnya, tahu bahwa ia berjuang untuk siapa sekarang. Menyenangkan mengetahui kau berjuang untuk seseorang, untuk memberikannya rumah dan keluarga yang layak.

Tunggu… rumah yang layak mungkin ya, tapi untuk keluarga yang layak…

Kyuhyun melirik Bom yang masih sibuk mengerjakan tugas sekolahnya, menyalin beberapa hanja seperti yang dicontohkan di buku bergambarnya. Bibir Bom selalu mengerucut ketika dia mengerjakan sesuatu sungguh-sungguh. Kyuhyun menilai berat badan Bom yang sepertinya standard untuk anak seumurannya, tinggi badan Bom yang mungkin sedikit lebih kecil dari teman sekolahnya, tapi itu karena dia satu tahun lebih muda di bandingkan teman-teman sekolahnya, Kyuhyun menilai pakaian Bom yang sangat layak pakai.

Ya, Bom mendapat penghidupan yang layak, pakaian bagus, rumah nyaman, nutrisi tercukupi, tapi keluarga… tidak dengan keluarga. Tidak ada sosok perempuan—atau yang bisa di panggil Ibu yang mengurusnya dan terlebih Bom sulit untuk bergaul dengan orang dewasa baru. Dia terlalu pemalu.

Hanya ada tiga… empat, oke, tujuh wanita yang akrab dengan Bom, empat diantaranya sudah menikah—Haera, Eunah dan Yoojin dan Heesun yang baru menikah beberapa bulan lalu. Sisanya, Jung-Ah, Miss Seo dan… pipi Kyuhyun bersemu ketika mengingat nama Summer.

Ah, bagaimana mengungkapkannya? Wanita bernama Summer itu mirip dengan musim panas dimana matahari selalu lebih hangat dari musim-musim lainnya, aroma laut dan suara tertawa. Wanita itu mungkin mirip dengan Suri secara visual, namun dia jauh lebih hidup daripada Suri, selalu tersenyum bahkan ketika Kyuhyun dan Bom berpamitan untuk kembali lebih dahulu, wanita itu tak ragu mengecup pipi Bom hingga Bom pun merona.

Mungkinkah aku jatuh cinta lagi? Maksudku, benar-benar jatuh cinta? Lagi? Setelah Suri?

Kyuhyun tersipu ketika memikirkannya. Tapi hey, tunggu, ada yang terlewat oleh logikanya. Jika Summer sudah memiliki seorang anak, Arnett, maka tentu dia sudah menikah bukan? Atau paling tidak memiliki pasangan, benarkan? Kyuhyun bergerak gelisah begitu mencapai logika yang entah kenapa baru terpikir sekarang.

Kyuhyun melirik Bom yang sudah hampir menyelesaikan tugas sekolahnya. Mungkin Bom tahu sesuatu.

“Bomie…” panggil Kyuhyun.

“Hmm.” Bom menjawabnya tanpa menoleh dan sibuk menarik garis dari huruf terakhir yang ada di bukunya.

“Apa… Arnett punya Appa?”

Kali ini Bom menoleh, mendongak dan melihat Kyuhyun dengan tatapan polosnya. “Appa seperti Appa nim?” Kyuhyun mengangguk. “Mollayo.”

“Ee?” Kyuhyun tidak percaya bahwa Bom tidak mengetahui itu. “Masa kau tidak tahu? Kalian ‘kan sering mengobrol ketika aku belum datang menjemputmu, iya kan?”

Bom menggeleng dan menyelesaikan semua tugas hanja miliknya kemudian menutup buku. “Aku tidak pernah melihat Arnett Appa.” Bom menggaruk kepalanya santai dan menggeleng. “Waeyo?”

Wajahnya kembali cerah seketika. “Ah, aniya, hanya bertanya. Tugasmu sudah selesai, Bomie?” Kyuhyun menyengir dan melanjutkan kembali pekerjaannya.

Bom mengaguk, dia berdiri di atas kursi belajarnya yang berwarna kuning cerah agar bisa menunjukan pekerjaan rumahnya ke atas tumpukan pekerjaan Kyuhyun. “Appa nim, aku mau ke kamar kecil.” Bom diam-diam membawa crayonnya di balik baju tidur putih terbuat dari katun dengan gambar beruang cokelat kecil yang Bom kenakan dan berlari keluar ruang kerja Kyuhyun.

“Hati-hati, Bomie.”

“Eo.” Suara nafas Bom terdengar jelas saat berlari. Kaki-kaki kecilnya menapaki lantai yang di lapisi karpet cokelat itu terlihat tergesa.

Sesesaat Kyuhyun memeriksa goresan tangan Bom, gadis kecilnya masih sulit menulis hangul apa lagi hanja. Hanya alphabet biasa yang bisa di tulisnya dengan huruf yang lumayan jelas. Lagi pula siapa peduli? Toh, dia dan Suri dahulu pun selalu menulis huruf hangul dengan asal-asalan, mungkin ini keturunan.

Begitu terdengar suara klik dari pintu kerjanya, Kyuhyun buru-buru meraih ponselnya yang bergambar wallpaper Suri dan Bom beberapa waktu sebelum kepergian Suri. Sesaat niat Kyuhyun untuk menghubungi Summer hilang begitu saja ketika menatap wajah Suri dan Bom yang tersenyum ke kamera. Tapi oh, ayolah, Bom butuh seorang wanita untuk mendidiknya menjadi wanita yang manis kelak. Jika Bom bersamanya mungkin Bom akan terus mengepalkan tangan pada anak-anak yang menganggunya nanti, dan tentu saja itu akan merepotkan.

“Maafkan aku, Sayang. bukan aku egois atau tidak lagi mencintaimu, tapi Bom butuh sosok Ibu yang mengurusnya saat ini. Sungguh aku akan memilihkan yang terbaik untuknya.”

Oh, ya ampun, lihatlah laki-laki yang katanya sudah menaklukan beberapa idol perempuan Korea bahkan sampai Miss Korea pun pernah dikencaninya, kali ini pria hebat tersebut ragu, bahkan tergugup hanya dengan menatap nomor ponsel dengan nama Summer Lee di ponselnya, takut-takut bahwa gadis tersebut tidak akan menerimanya, tidak meresponnya, dan lain sebagainya. Julukan Cassanova pun runtuh berantakan saat itu juga. Beruntungnya karena tidak ada yang melihatnya.

Kyuhyun memelototi nomor Summer Lee yang ditulisnya dengan emote tersenyum di belakang nama Summer Lee. Hubungi… jangan… hubungi… jangan… hubungi… tunggu… bagaimana jika Summer sebenarnya sudah mempunyai suami? Alasan apa yang akan kuberikan?

Lama Kyuhyun memandangi nomor Summer. Berharap bahwa gadis itu menghubunginya terlebih dahulu, dan ketika itu dia merasa ada yang kurang… Kyuhyun menoleh ke meja Bom yang masih kosong. Anak itu sudah menghilang lebih dari lima belas menit hanya untuk ke kamar kecil? Apa dia baik-baik saja?

Kyuhyun meletakan ponselnya, melupakan bahwa sebelum ini dia ingin menghubungi Summer. Semua di gantikan dengan ke khawatirannya akan Bom. Tidak biasanya Bom pergi tanpa membereskan barang-barangnya.

Kyuhyun membuka pintu kerja dan melongok kamar mandi yang berada di ujung lorong sebelah kanan, tapi pintu kamar mandinya terbuka dengan lampu yang menyala. Bom tidak pernah ke kamar kecil dengan pintu yang terbuka, lagi pula dia tidak dapat melihat tubuh kecil putrinya di dalam sana, maka Kyuhyun melangkah keluar.

“Bo—“ panggilannya terhenti ketika melihat Bom terduduk di lorong sebelah kanan. Matanya terlihat serius, bahkan bibirnya ikut mengerucut, tangan kirinya menopang berat tubuhnya pada dinding, sedangkan tangan kanannya sibuk menggoreskan crayon berwarna kuning gelap pada dinding putih yang masih terlihat lengang.

“Yak! Cho Bom-Ren! Apa yang kau lakukan?” Kyuhyun hampir histeris melihat dinding rumahnya yang cantik di lukis menggunakan crayon. Sungguh, crayon. Jika hanya tempelan dua dimensi bisa di copot sewaktu-waktu, tapi ini crayon. “Dindingku.” Kyuhyun mengusap dindingnya.

Sedangkan Bom dengan wajah polosnya menatap Kyuhyun lekat-lekat, tangan kanannya perlahan meletakan crayon kuning pada tempat semula, menutup kotak crayonnya tanpa mengalihkan pandangannya, untuk kemudian memeluknya kuat-kuat.

“Apa yang kau lakukan, Bomie?” Kyuhyun masih meratapi nasib dinding bersihnya kasihan.

Gadis kecilnya dengan baju tidur beruang merah muda tersebut spontan menyengir lebar, membuat lekukan manis dimatanya yang gelap. Bom berdiri. “Aku tidak melakukan apapun, Appa nim.” Bom berbalik dan berlari sambil tertawa gembira menuju kamarnya—kamar mereka. “Aku tidak melakukan apapun, mianhae, Appa nim.”

“Yaish, igo jinjja.” Yang bisa Kyuhyun lakukan hanya menghela nafasnya pelan. Meski dia sangat suka dinding putihnya, tapi Kyuhyun tetap tersenyum kecil melihat Bom yang senang mencuri kesempatan untuk menwarnai atau menghiasi ruangan yang Kyuhyun anggap penting dengan semua hasil prakaryanya di sekolah. Rasanya ini terlihat seperti sebuah rumah yang memang di tinggali oleh Ayah dan Anak, keluarga.

“Aku pikir kau anak yang patuh seperti Ibumu, ternyata DNA-ku pun masih cukup kuat, bukan?” gumamnya pada diri sendiri kemudian kembali ke kantornya untuk menyudahi sementara pekerjaan, membereskan buku Bom dan menyusul gadis kecilnya ke kamar.

Saat Kyuhyun masuk ke kamar, Bom masih sibuk bernyanyi di depan kaca setinggi seratus delapan puluh sentimeter dengan kotak pensil berwarna merah muda di tangan sebagai pengganti microphone. Kakinya menghentak-hentak bak prajurit yang berjalan menuju barak mereka, tangan kirinya yang tidak memegang kotak pensil di lambai-lambaikan.

“Noneun geh jeheel joah chingu-deul moyurah! unjenah jeulguwuh… Porong Porong Porong Porong Po Ro Ro!” Bom berpose membuka kedua tangannya, meniru Pinguin biru yang sering di tontonnya bersama Eunah di kantor.

“Siapa yang mencoret tembokku?” Kyuhyun membuat suaranya terdengar berat hingga Bom melonjak berpura-pura takut, mengelilingi ranjang dan berusaha mencari tempat persembunyian dari Kyuhyun yang berada di seberang ranjangnya.

Bom berteriak di sela-sela tertawaannya. “Bukan aku, Appa.” Bom berlari menuju kolong meja kecil tempat tasnya dan tas Kyuhyun di letakan. Tapi saat hendak menunduk untuk masuk ke kolong tersebut, Bom kurang menundukan kepalanya hingga dahinya terkena bibir meja, menimbulkan suara benturan yang cukup keras.

Kyuhyun hanya ber-O ria terkejut kemudian berlari sambil setengah menahan tawa. Dia mengangkat Bom ke dalam pangkuannya. Kemudian mengusapkan telapak tangannya yang hangat ke kepala Bom perlahan. Mata gadis kecilnya sudah terlihat basah, namun belum ada air mata yang keluar dari kelopak mata Bom.

“Gwenchana, hanya terbentur, besok pasti sembuh.”

“Sakit.” Ucap Bom berusaha untuk tidak menangis meski mulai terisak tanpa air mata.

Kyuhyun tertawa agar Bom tidak menangis. “Kau sih menggambar di dinding rumah.”

Di sela-sela kesakitannya, Bom mulai mencerna kata-kata Kyuhyun. “Jadi kalau menggambar di dinding aku bisa terbentur meja terus, begitu?”

Kyuhyun mendelik, ada kalanya merawat Bom menjadi suatu hal yang susah karena anak ini selalu mencerna perkataan orang disekitarnya dengan baik dan mempercayai jika dia melakukan hal yang sama lain waktu, maka balasan yang akan diterimanya seperti ini.

“Aku bercanda, besok coret semua dinding yang masih kosong dengan crayon-mu.”

Kali ini sakit di kepalanya akibat benturan tidak lagi terasa berdenyut-denyut sesakit sebelumnya, dia terduduk di dalam pangkuan Appa nim. “Jinjja? Aku boleh menggambar semuanya dengan crayon-ku?” Bom membuka tangannya lebar-lebar, mengungkapkan bahwa semuanya adalah lebih luas dari jangkauan lengannya. “Semuanya?” kali ini telapak tangannya menyapu ke sisi kanan dan kiri tubuhnya hingga lengannya satu garis lurus dengan bahu, memastikan bahwa kanvas dindingnya seluas kemauannya.

Wajah Bom dipenuhi dengan kegembiraan mewarnai di atas kanvas tanpa batas seperti dinding. Bibirnya tertarik gembira meskipun kepalanya masih berdenyut-denyut.

“Mungkin tidak semua.” Jawab Kyuhyun agak menyesal. “Ruang kerjaku tidak boleh ada coretan, mengerti?”

Bom berdiri, memberi hormat asal. “Yes, sir.”

Dan seperti biasa, anak itu bahkan tidak kehabisan energi setelah kepalanya membentur bibir meja, Bom berlari menuju ranjang tempat dia meletakan kotak crayonnya dan berniat melukis dinding malam itu juga. Tapi belum sempat Bom menggambar di dinding, Kyuhyun sudah mengangkat tubuh Bom, membuat tubuhnya terbang seperti pesawat sambil membuat suara yang—dia percayai—mirip suara pesawat, mengajaknya berkeliling kamar dan berakhir di atas ranjang dengan Bom yang berada di atas tubuh Kyuhyun.

“Ah… waktunya tidur.” Tangan kanan Kyuhyun meraih saklar lampu tidur mereka yang berada di nakas, kemudian dinding kamar mereka penuh dengan siluet binatang berwarna-warni, Kyuhyun menepuk tangannya agar lampu utama padam.

Baru Kyuhyun akan meletakan tubuh Bom di sisinya, Bom menepuk tangannya hingga lampu kembali menyala. Bom menyengir gembira. Kyuhyun bertepuk lagi, dan di ulangi lagi dengan Bom yang bertepuk tangan dengan jeda waktu hingga lampu kamar mati dan hidup kembali seiring gigglenya yang semakin menjadi.

“Mati, hidup, mati, hidup, mati,” satu dari sekian banyak kesenangan tinggal bersama Appa nim adalah lampu kamarnya yang akan mati atau hidup jika bertepuk tangan.

Bom akan bertepuk tangan lagi ketika Kyuhyun menahan tangannya, menyatukan tepat di atas dada Kyuhyun. Laki-laki itu mengerutkan dahinya. “Nanti lampunya tidak mau menyala lagi, lampunya bisa marah.”

Marah? Tidak mau menyala lagi artinya marah?

Bom tertarik dengan pernyataan Kyuhyun barusan. Dia terduduk di perut Kyuhyun. “Kenapa lampunya bisa marah? Aku tidak memukulnya, aku juga tidak mengejeknya.”

Tidak ada yang bisa Kyuhyun lakukan kecuali tersenyum lebar. Mungkin pengertian yang Kyuhyun berikan tidak selalu tepat, tapi saat mata Bom mulai bertanya tentang apa yang dikatakan orang dewasa di sekitarnya, mata cokelat gelap itu terlihat bulat sempurna, polos dan antusias. Bibir tebalnya pasti sedikit terbuka menunggu jawaban akan pertanyaan yang mendesaki kepalanya.

“Aigoo…” Kyuhyun bangkit dari tidurnya dan bersandar pada dashbor ranjang. “Lampunya mati dan tidak mau menyala lagi karena lelah mati, hidup, mati, hidup dan mati lagi. Sama seperti jika Appa menyuruh Bomie untuk berlari ke bawah, kemudian ke atas lagi dan ke bawah lagi. Begitu.”

Bom mengangguk mengerti bahwa lampunya tidak boleh di nyala-matikan terlalu sering, nanti lampunya kelelahan. Tapi ada pertanyaan lain yang mengganjalnya akhir-akhir ini. Teman-temannya yang memanggil laki-laki yang tinggal bersama mereka Appa karena Appa mereka tidur dengan Omma, lalu bagaimana dengan dirinya? Dia tidak pernah melihat Appa nim tidur bersama Omma.

“Appa, kenapa aku harus memanggil Kyuhyun-nim dengan Appa? Kyuhyun-nim tidak pernah tidur dengan Omma ‘kan?”

Sulit menjelaskan bagaimana bisa aku menjadi Ayahmu, Bomie.

“Appa tidur dengan Omma jika Bom tidak melihatnya.”

“Benarkah?” Bom mencoba mengingat kapan dia tidak tidur bersama Omma. Sepertinya jarang sekali atau bahkan tidak pernah? “Jika iya, lalu kenapa Appa nim tidak datang saat Omma sakit? Semua uncle dan auntie datang menjenguk Omma, bawa buah, bunga dan makanan banyak sekali. Kenapa Appa nim tidak datang?”

Rasa penyesalan selama hampir enam tahun itu tidak akan terbayar begitu saja meski Kyuhyun merawat Bom dan memberikan apapun yang anak itu minta. Enam tahun hidup Suri dan Bom sudah pasti tidak mudah. Hamil di usia masih terlalu muda tanpa ada orangtua dan tinggal di negri orang, entah apa yang akan Malaikat lakukan nanti jika dia mati untuk menebus dosa tersebut. Di rajam atau di rebus sekalipun mungkin masih belum cukup membayarnya.

“Karena Appa tidak tahu.”

“Kenapa tidak tahu? Yang lain tahu.” Wajah Bom seolah mendesak, mengungkapkan kekecewaannya pada Kyuhyun secara halus. Sama seperti Suri yang hanya akan menyindirnya jika ia kecewa dengan kelakuan Kyuhyun.

“Yang lain tidak memberitahuku. Apa Bom marah dengan Appa sekarang?”

Ya, Bom marah dengan Appa nim saat ini. Jika saja dulu Appa nim ada disana bersama Omma, mungkin Omma masih ada bersama mereka, jika Appa nim ada disana saat itu, mungkin teman-temannya tidak akan mengejek karena Bom tidak memiliki Ayah seperti yang lain. Mungkin jika Appa nim ada disana akan lebih menyenangkan.

“Apa jika Appa nim menjenguk Omma saat itu, Omma tidak akan mati?”

Kyuhyun masih berusaha tersenyum, menguatkan genggamannya pada lengan Bom tanpa menjawab apapun.

“Atau jika Appa nim ada disana juga, Appa nim akan ikut dengan Omma?”

Ikut dengan Omma? Dan kau sendirian? Maksudmu kau takut kehilanganku juga? Aku juga? Kau bahkan baru bertemu denganku dan sudah merasa takut kehilanganku?

“Bom takut aku akan pergi juga?”

Bom mengangguk. “Apa Appa nim juga akan mati?”

Bagaimana Kyuhyun harus menjawabnya? Jawaban yang bisa menenagkan Bom atau menjawabnya jujur?

“Bomie, semua orang akan mati. Aku juga akan mati. Tapi itu masih jauh dari sekarang.”

“Apa aku juga akan mati?” mata Bom membulat dengan bibir yang tertekuk, apa yang Suri ajarkan pada Bom hingga di usianya yang baru akan menginjak enam tahun, Bom begitu tegar menghadapi kenyataan bahwa tidak ada Omma di sisinya. Meski begitu mata polos Bom sulit untuk di bohongi, matanya mengatakan bahwa ia sedih, ia kehilangan dunianya, jika tidak mengingat bahwa Omma mengatakan ‘Bomie harus kuat’ dia pasti sudah menangis, menjerit sekuatnya memanggil Omma yang tak kunjung datang menjemputnya.

“Ya, tapi nanti, dan nanti itu masih jauh dari hari ini.” Tangan Kyuhyun mengusap rambut Bom yang begitu halus, teksur yang selalu mengingatkannya pada rambut cokelat gelap milik Suri yang bergelombang.

“Apa nanti jika aku sudah seperti Omma aku akan mati?” mata Bom mulai berkaca-kaca, mungkin bagi beberapa orang kehilangan orang terdekat mereka, termasuk Ibu adalah hal yang alami, namun bagi Bom, anak berumur kurang dari enam tahun, kehilangan Ibu bagaikan kehilangan seluruh dunianya. “Appa nim, apa jika aku sudah sebesar Omma aku juga akan mati?”

Kyuhyun terdiam dan memeluk tubuh Bom saat merasa matanya panas. Dia meletakan kepala Bom pada pundaknya dan menggendong Bom mengelilingi kamar. Kakinya bergerak pelan. Apa yang akan di katakannya?

“Bom harus tumbuh dewasa, seperti Omma, pintar, cantik… dan dari sana masih jauhhhhh lagi, Bom dan aku tidak akan mati untuk saat ini.”

Bom menjauhkan wajahnya dari pelukan Kyuhyun, dia menempelkan telapak tangannya pada wajah hangat Appa nim. “Apa aku bisa bertemu Omma selain di mimpi?”

Kyuhyun tidak menjawabnya. Jika memang harus berjudi dengan setan mempertaruhkan seluruh perusahaan juga kekayaannya hanya untuk mengembalikan Suri, dia akan melakukannya saat ini juga. Untuk Bom.

“Aku benar-benar ingin bertemu Omma.” Bom mengeratkan pelukannya pada leher Kyuhyun sambil sesekali mengusap hidungnya yang terasa gatal.

Kyuhyun masih berusaha tersenyum. “Omma selalu bersama Bom. Omma ada disini,” Kyuhyun memegang dada Bom. “Selama Bom mengingat Omma, maka Omma akan selalu ada di hati Bom, mengawasi Bom menjadi anak yang baik dan tumbuh dengan baik juga. Jangan bersedih hanya karena Bom tidak melihat Omma. Bom punya banyak kenangan yang bisa diingat.”

Bom mengusap dadanya. Jadi Omma ada di dirinya? Omma masih mengawasinya dari atas sana?

“Apa Appa nim juga akan mengingat Omma?”

“Ya, tentu.”

Bagaimana mungkin Kyuhyun melupakan perempuan yang bisa membuat emosinya berubah hanya dengan sentuhan kecil dari jari-jari pucat tanpa nail art itu? Bahkan ketika melihat Bom pun, Kyuhyun akan selalu mengingat Suri, melihat sebagian diri anak itu adalah perempuan yang seharusnya menjadi istrinya.

Kyuhyun mengusap rambut Bom. “Jika Bomie rindu Omma, Bom boleh nyanyikan atau lakukan apapun yang Bom dan Omma lakukan dulu bersamaku.”

Bom mengangguk sambil memainkan kerah kaus Kyuhyun dengan jari-jari kecilnya. “Appa nim, Omma selalu suka ke laut saat musim panas. Bisa kah kita ke laut juga?”

“Oke, kita akan kesana.” Kyuhyun masih berjalan mengelilingi kamar dengan Bom dalam gendongannya. “Sekarang tidurlah, kau harus sekolah besok.” Kyuhyun terus bergerak menggendong Bom, menepuk pelan punggung putri kecilnya seraya bersenandung kecil lagu terakhir yang Kyuhyun dengar bersama Suri, Torn by Nataly Enbruglia.

Hampir dua puluh menit Kyuhyun berkeliling kamar hanya untuk menidurkan Bom yang hari ini merindukan Ibunya setengah mati, bahkan Kyuhyun baru saja sadar bahwa Bom mencengkram cincin yang di kalungkan di leher Bom, itu adalah cincin yang Suri kenakan. Satu-satunya perhiasan yang Suri kenakan selama enam tahun. Kyuhyun melepasnya sebelum penguburan kemudian mengalungkannya pada Bom.

Perlahan sekali Kyuhyun meletakan tubuh Bom di atas ranjang, menyelimutinya hingga batas pundak kemudian terdiam. “Kenapa kau tidak pernah menangis?” Kyuhyun meraih jemari Bom, mendekatkan pada bibirnya dan menciumi satu persatu jari Bom yang hangat. “Maafkan aku karena mengecewakanmu dan terima kasih karena memberikan kesempatan untuk di panggil Appa olehmu, Bomie.”

***

Kali ini Kyuhyun bisa mengingat dimana mereka berada, halaman sepak bola luas dengan beberapa murid yang sibuk berlarian menggunakan pakaian olah raga mereka. Tidak begitu banyak memang, namun cukup untuk membuat bising halaman sekolah pagi ini.

Ini adalah SMA mereka, tempat kali pertama Kyuhyun bertemu dengan Suri. duduk bersisian di salah satu bangku kayu tepat di pinggir lapangan, Suri masih memakai seragam SMA mereka, berbagi makan siang yang saat itu hanya roti isi dan dua kaleng minuman soda.

“Aku akan meneruskan kuliahku di Amerika. Aku di terima di Yale University.” Ucapnya pelan namun berhasil membuat Suri berhenti mencerna roti isinya.

“Oh, ya? Selamat kalau begitu. Kapan kau berangkat?” Suri berhasil membersihkan kerongkongannya dengan susah payah hanya untuk merespon perkataan Kyuhyun.

“Musim panas tahun ini.”

Pandangan gadis itu mengelilingi ribuan kuntum sakura yang memenuhi ranting-ranting tua di halaman sekolahnya. Berarti tidak sampai satu bulan kesempatannya untuk mengatakan hal ini pada Kyuhyun.

“Cho, apa kau pernah memikirkan untuk menikah muda?”

Kyuhyun menoleh. Saat itu dia bukan lagi siswa di sekolah ini, dia sudah menjalani satu tahun perkuliahan sebelum mendapat beasiswa di Yale. “Tidak. Jika pertanyaanmu menyangkut kepergianku, percayalah, aku akan kembali padamu saat aku menyelesaikan pendidikanku.”

Tidak ada lagi napsu makan yang bersisa. Seharusnya memang dia tidak sebodoh itu membiarkan Kyuhyun merayunya. Seharusnya dia mendengarkan Nyonya Cho yang mengatakan bahwa putranya tidak benar-benar mencintai dirinya. Seharusnya dia menuruti apa kata Haera untuk meninggalkan Kyuhyun sejak lama. Seharusnya… dia tidak boleh mencintai laki-laki dengan status keluarga sempurna seperti Kyuhyun.

Suri mencengkram erat roti isinya. Apa yang akan dilakukannya sekarang? Dia hanya akan merusak reputasi keluarga Kyuhyun jika mengatakan yang sebenarnya. Dan jika dia mempertahankannya sendiri… ada kah seseorang yang akan dirugikan selain dirinya? Sepertinya tidak. Dia tidak mempunyai anggota keluarga dan teman hanyalah teman.

“Aku sebaiknya masuk, ada yang harus ku kerjakan untuk ujian besok.”

Kyuhyun tidak berusaha menahannya. “Ya, jaga dirimu.” Saat itu Kyuhyun tidak yakin apa Suri baik-baik saja, mengingat wajah gadisnya terlihat jauh lebih pucat dari biasanya.

Apapun yang Kyuhyun katakan, Suri tidak lagi mendengarnya. Dia langsung menuju loker, mengambil beberapa buku dan barang itu terjatuh. Benda plastik putih dengan dua garis menyesakan. Dia masih terlalu muda untuk mejadi seorang Ibu dan terlalu takut untuk menjadi seorang monster.

*

“Sampai kapan kau akan menempel dengan putraku?” Hanna muncul begitu saja di hadapan Suri.

Gadis itu menatap sekeliling yang sepi, tidak ada siapapun di taman ini, yang mengiriminya pesan singkat bukan Kyuhyun, melainkan Hanna.

Suri menggeleng pelan. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya saat ini.

“Aku bisa saja mencabut semua beasiswa dan tunjanganmu, Lee Suri ssi.”

Tangan Suri mencengkram erat lututnya yang hanya tertutupi celana jeans biru. Suri menggeleng cepat. Jika beasiswa juga fasilitas tunjangan dicabut, dia tidak tahu harus melakukan apa lagi. Tidak ada yang menerima pekerja full time di bawah umur saat ini. Dan upah yang didapat dari menjadi pelayan di rumah makan keluarga tidak seberapa jika hidupnya hanya ditumpukan dari penghasilan tersebut atau upah part time lainnya.

“Aku mohon, jangan lakukan ini padaku, Nyonya.”

“Tinggalkan Kyuhyun kalau begitu. Aku tahu kau gadis pintar yang bisa berpikir logis, lihat statusmu dan status putraku. Apa kau rasa kau pantas untuknya?”

Suri kembali menggeleng dan hampir saja berlutut di hadapan Hanna. Ujian di depan mata, jika Hanna mencabut beasiswa dan lain sebagainya, dia tidak akan pernah bisa mencapai jenjang perkuliahan.

“Aku mohon, jangan lakukan ini padaku, untuk saat ini bisakah Anda biarkan aku dengan Kyuhyun, aku, aku, tidak akan sanggup melaluinya sendirian.”

“Melalui apa maksudmu? Apa yang kau lalui?” Hanna hampir meledak begitu mendengar perkataan tergagap Suri. Ia sudah terlalu tua, sudah terlalu banyak melihat drama kehidupan, mengartikan ‘aku tidak sanggup melaluinya sendirian’ saja bukan sesuatu yang sulit bagi Hanna.

Air mata mulai membanjiri pipi pucat itu. “Aku mohon maafkan aku, aku tidak memiliki siapapun untuk melaluinya selain dengan Kyuhyun. Aku mohon, Nyonya Cho.”

“Pergi.” Ucap Hanna. “Aku beri kau pilihan, kau tetap disini bersama Kyuhyun, maka aku tidak akan mengakui apapun dari hasil hubungan kalian berdua, aku tidak akan membantu kalian, aku akan membuang putraku dan kau selamanya. Atau kau pergi dan biarkan aku membiayai hidupmu dan anakmu selama lima tahun.”

Hanna berbalik, namun sesaat kemudian berhenti. “Waktumu hanya tiga hari untuk memilih.”

Selepas kepergian Hanna, Suri merosot dari bangku taman, menyandarkan tubuh kurusnya pada beton bangku tanpa pelitur dan menangis sejadi-jadinya. Mulutnya di bekap kuat-kuat agar tidak terdengar satu suarapun. Bagaimana dia melaluinya jika tanpa Kyuhyun? Dan tega betul dia membiarkan Kyuhyun dibuang oleh orangtuanya sendiri. Satu-satunya yang Suri inginkan di dunia ini adalah keluarga yang layak, dan dia tidak mungkin mengambil impiannya dari Kyuhyun. Lelaki itu terlalu sempurna untuknya. Suri harus mengakui itu.

*

Malamnya Kyuhyun datang bersama Donghae ke apartmennya dengan Haera. Donghae dan Haera memilih untuk berbincang di depan televisi sementara Suri dan Kyuhyun duduk di balkon. Berbagi ttokboki yang Kyuhyun bawa.

“Apa kurang pedas?” tanya Kyuhyun saat melihat Suri menyantapnya dengan malas-malasan.

“Hm?”

“Kurang pedas?”

Suri menggeleng. “Tidak, sudah pedas.”

Keduanya kembali diam hingga beberapa saat dan akhirnya Kyuhyun meledak. “Sialan! Ada apa denganmu hari ini?”

Suri menoleh pelan masih tanpa ekspresi. Matanya dingin dan tak terbaca. Tapi malam itu, untuk kali pertama Kyuhyun melihat mata Suri yang kesepian, jauh lebih kesepian dari biasanya.

“Cho, kenapa kau tidak siap menikah muda?”

“Ha? Pertanyaan konyol macam apa itu?”

“Jawab saja.”

Kyuhyun menarik rambutnya frustasi. “Karena aku belum mempunyai apapun untuk membahagiakanmu, aku masih bergantung pada orangtuaku dan aku… aku… aku belum siap mempunyai anak.”

Cukup. Suri sudah bisa mendapat jawabannya. Kyuhyun masih bergantung pada orangtua dan belum siap memiliki anak. Tidak kah itu begitu jelas baginya? Ya, tentu dia mencintai Kyuhyun, tapi tidak seperti ini seharusnya.

“Aku mohon jangan terlalu paranoid, aku akan kembali setiap libur semester dan aku pastikan padamu, aku tidak akan menyukai wanita lain. Aku mencintaimu, Lee Suri.”

Kyuhyun menarik dagu Suri, menyentuhkan bibirnya pada bibir merah muda basah milik gadis itu. tapi Suri menolaknya, menjauhkan tubuh Kyuhyun.

“Terkadang cinta saja tidak cukup untuk sebuah kehidupan.”

*

Kyuhyun membuka matanya dan nafasnya memburu. Ingatan itu selalu muncul ketika rasa bersalahnya lebih besar dari pada rasa rindunya pada Suri. Kyuhyun mengusap wajahnya lelah sebelum berdiri dan menuju kamar mandi untuk membasuh mukanya. Ini masih pukul lima, dan Kyuhyun yakin dia tidak akan sanggup melanjutkan tidur dengan mimpi sebelumnya.

*

Hanna tidak tahu ini dimana, padang rumput seluas mata memandang dan hanya ada satu pohon akasia besar tempat seorang perempuan dengan rambut disanggul asal, kaus putih kebesaran dan jeans hitam robek di lutut. Semakin lama Hanna mendekat, semakin jelas sosok perempuan tersebut.

Dia Lee Suri.

“Lee Suri?” tanyanya memastikan. Saat itu reaksi perempuan tersebut cukup terkejut, dia sontak berdiri hingga buku dengan sampul cokelat muda di pangkuannya terjatuh ke atas tanah.

Suri menoleh ke segala arah, berharap bahwa ada orang lain yang merindukannya malam ini hingga dia tidak harus sendirian menghadapi Hanna. Terakhir kali dia menghadapi Hanna, dia menangis tersedu hingga nafasnya sesak. Suri menautkan jari-jarinya gugup.

“Apa yang Anda lakukan disini, Nyonya Cho?”

“Apa kau benar Lee Suri?”

Mata Suri memperhatikan penampilannya. Sepertinya tidak ada yang aneh hingga dia tidak dikenali sebagai Lee Suri. “Aku rasa aku masih Lee Suri.”

“Bagaimana bisa aku bertemu denganmu? Apa aku mati?”

“Mimpi.” Koreksi Suri pelan.

Hanna masih diam di tempatnya memperhatikan Suri dari ujung kaki hingga ujung rambut baik-baik. Dia seperti biasa, cuek dengan tampilan busananya, namun wajah wanita itu terlalu cerah meski tanpa senyuman.

“Aku dengar Bom tinggal dengan Anda beberapa hari lalu. Terima kasih karena sudah menjaga Bom dengan baik dan memperlakukannya seperti cucu Anda sendiri.” Suri menunduk sembilan puluh derajar. Seberapapun Hanna membencinya dulu, Hanna tetaplah Nenek dari putrinya, setidaknya Bom merasakan bagaimana mempunyai seseorang yang di panggil Halmeoni olehnya.

“Bom tidak membenciku, dia menghormatiku sebagai Neneknya, sama seperti Jin-Kyu dan Hye-Eun memperlakukanku. Dia tidak membenciku sedikitpun. Bagaimana jika dia tahu aku membencinya dulu? Apa dia akan merubah perasaannya padaku?”

Suri berkedip beberapa saat.

“Nyonya Cho, Bom menghormati Kyuhyun sebagai orang yang mengasuhnya setelah kepergianku, atau sekarang Bom menganggapnya sebagai sosok Ayah yang dirindukan Bom. Dia akan menghormati siapapun yang Kyuhyun hormati.”

Ayah, miris bukan kehidupan Bom, untuk mendapatkan apa yang di harapkannya, ia harus kehilangan satu-satunya pegangannya, diriku.

“Kenapa kau tidak mengajarkannya untuk membenciku? Aku yang menjauhkannya dari Kyuhyun. Aku yang membiarkanmu mati.” Suara Hanna kali ini bergetar.

Suri memungut bukunya yang terjatuh tadi ketika dia terkaget karena Hanna mendatanginya. “Seharusnya memang aku mengajarkan itu pada Bom. Tapi, aku tidak merasakan bagaimana senangnya memanggil seseorang dengan sebutan Halmoeni, mengadu padanya jika aku bertengkar dengan orangtua-ku dan lain sebagainya yang anak lain rasakan. Aku tidak ingin putriku mengalami hal yang sama, maka aku mengajarkannya memanggil Anda dengan sebutan Halmoeni.”

Hanna sudah mengeluarkan air mata, mengingat betapa buruknya perlakuannya dulu pada Suri.

“Nyonya Cho, bisakah aku meminta satu hal padamu? Tolong perlakukan putriku seperti Anda memperlakukan putra dan putri Ah-Ra eonni, Jin-Kyu dan Hye-Eun. Dia butuh sosok lembut untuk mendidiknya, dan sepertinya putra Anda masih cukup bodoh memilihkan Ibu baru untuk Bom.”

Hanna berlutut, menutup wajahnya menggunakan telapak tangan dan menangis sejadi-jadinya. “Oh, ya Tuhan, berapa banyak dosa yang kubuat padamu dan Bom? Kenapa kau tidak mengatakan padaku jika kau sakit?”

“Jika aku tidak meninggal, Bom tidak akan bertemu dengan Ayahnya, bukan? Bangunlah Nyonya, perempuan seperti Anda tidak patut berlutut di depan perempuan sepertiku.”

Hanna melihat Suri yang juga ikut berlutut.

“Kenapa kau tidak pernah mencoba sekali saja membenciku?”

“Aku tidak membenci Anda? Untuk apa aku membenci Anda? Tidak ada gunanya untuk sekarang. Percayalah kehidupanku disini jauh lebih menyenangkan untuk dihabiskan membenci Anda.

“Aku tidak menginginkan apapun selain meminta tolong pada Anda untuk menganggap Bom darah daging Anda. Dia tidak pernah memiliki siapapun selain aku selama ini. Dan sekarang, dia memiliki Ayah, Kakek, Nenek, Bibi, Paman, Sepupu. Indah bukan untuk Bom? Dia hanya kehilangan satu dan digantikan banyak oleh Tuhan. Bisa kah Anda menyayanginya sebagai Cucu bukan sebagai gadis kecil yang tidak memiliki Ibu?”

Hanna menggengam tangan Suri erat-erat. Bisakah dia melalui hal yang sama jika dia menjadi Suri? menjadi Yatim-Piatu tanpa saudara satupun dan hidup mengandalkan bantuan pemerintah selama sembilan belas tahun? bisa kah dia setegar ini?

“Aku akan merawatnya dengan baik. Aku berjanji padamu.”

Suri menyunggingkan senyuman kecil. “Terima kasih, Nyonya.”

***

Hanna terbangun karena guncangan dari Yeong-Hwa sambil terus memanggil namanya, meminta Hanna untuk segera membuka mata. Awalnya wanita setengah baya itu tidak menyadari kenapa wajah suaminya terlihat panic, tapi ketika kesadarannya perlahan kembali, Hanna sadar mengapa Yeong-Hwa membangunkannya.

“Ada apa denganmu? Kenapa menangis di dalam tidur, eo?” Tanya Yeong-Hwa setelah Hanna berhasil menyetabilkan isakannya.

“Yeobo, kau percaya jika aku bertemu dengan Suri? Kau percaya jika aku dan Suri berbincang di mimpi barusan?”

Tampak ketidakpercayaan pada wajah Yeong-Hwa, namun seperti putranya, wajah itu hanya terlihat beberapa detik dan kemudian netral kembali. Yeong-Hwa tahu bagaimana sikap Istrinya dahulu pada gadis sebatangkara itu, bahkan Yeong-Hwa pun cenderung mendukung keputusan Hanna.

“Apa yang dikatakannya?” tanya Yeong-Hwa.

“Dia meminta kita memperlakukan Bom seperti cucu kita lainnya, bukan seperti anak yang tidak memiliki Ibu.”

Yeong-Hwa mengusap punggung Hanna perlahan. “Kalau begitu lakukan.”

***

Satu hal yang Bom suka ketika tertidur adalah bermimpi. Dia bisa sepuasnya memimpikan Omma yang cantik dengan dress ringan selutut dan tersenyum sepanjang waktu. Tidak ada wajah pucat seperti dulu, atau darah yang keluar dari hidung Omma, Omma yang sekarang sangat cantik di mata Bom.

Kulitnya berseri dengan rambut yang di gerai dan tertiup angin, bibir Omma berwarna merah muda, dan bagian terbaiknya adalah dia bisa memeluk Omma lagi, merasakan bagaimana aroma vanilla Omma tercium olehnya dan bagaimana tangan Omma membelai rambutnya sambil tertidur di pangkuan Omma.

“Omma!” Bom berteriak sambil berlari membuka tangannya, menyambut Omma yang hari ini terduduk di tepi sungai kecil sambil membaca.

Omma menoleh dan tersenyum. “Oh, ada Cho Bom-Ren.” Ucapnya menyambut tubuh Bom yang berlari ke arahnya, Omma mengangkat tubuh Bom tinggi-tinggi, memutarnya sesaat sebelum meletakan tubuh Bom di tanah.

Omma duduk berhadapan dengan Bom, memegang pundak Bom, membiarkannya bersandar pada tubuh Omma.

“Omma, aku menang lomba lari bersama Appa nim kemarin. Aku hebat ‘kan?” bangganya pada Omma yang senantiasa tersenyum.

“Oh ya? Apa Appa nim mengeluh sakit pinggul? Appa nim itu seperti uncle Jamie, selalu sakit punggung.” Omma menimpali ucapan Bom sambil mencontohkan bagaimana uncle Jamie jika mulai kambuh sakit punggungnya.

Bom tertawa membayangkan Appa nim yang di matanya begitu kuat bisa mengalami sakit punggung seperti uncle Jamie yang sudah tua. “Tidak, Appa nim hebat! Dia berlari cepat sekali, zhungg… zhungg… seperti itu.” Bom menggerakan tangannya cepat, meniru gerakan Appa nim.

“Benarkah?”

“Eo, coba Omma lihat.”

Omma tersenyum. “Siapa bilang Omma tidak melihatnya? Omma melihatnya. Bomie hebat! Appa nim juga hebat!”

Bom mengangguk setuju bahwa mereka hebat dan dia teringat apa yang Appa nim katakan mengenai Omma hidup di hati Bom. “Oh, ya, Omma, kata Appa nim, Omma akan terus hidup di hati Bom jika Bom mengingat Omma, benarkah? Appa nim tidak berbohong.”

Senyum itu bahkan tidak pernah beranjak dari wajah Omma. “Kemarilah, biar Omma ceritakan tentang Appa nim.” Omma membaringkan kepala Bom di pahanya, membelai rambut Bom dan mulai mengingat bagaimana seseorang yang Bom panggil Appa nim itu di matanya. “Appa nim adalah orang yang jujur, dia baik walaupun agak keras, jika suatu saat Appa nim marah pada Bom, bukan berarti Appa nim tidak menyayangi Bom, tapi karena Appa nim tahu nanti seperti apa jika Bom melakukan hal itu. Appa nim itu pernah seumur dengan Bomie, jadi Appa nim tahu seperti apa akibatnya kelak.

Bomie tahu bahwa Bomie adalah satu-satunya yang Appa miliki selain Halmoeni dan Haraboeji? Jika Appa tidak terlihat oleh mata Bom, bukan berarti Appa nim akan meninggalkan Bomie juga. Appa nim tidak pernah berbohong pada Omma, dan Omma yakin bahwa Appa nim juga tidak akan berbohon pada Bom. Jadi ya, benar, Omma akan selalu hidup jika Bomie mengingat Omma di dalam hati Bomie.” Omma sekali lagi membelai rambut Bom, telunjuknya mengusap pipi merona Bom yang tembam. “Sepertinya putri Omma semakin cantik, ya?”

Tiba-tiba Bom bangkit, menumpukan tubuhnya pada lutut agar bisa sejajar dengan wajah Omma. “Omma, aku berjanji akan menjadi anak yang pintar. Aku senang Omma tidak pucat lagi. Omma Bomie sangat cantik.”

Dengan bibir gemetar Suri berusaha tersenyum, menunjukan betapa bahagianya di sini walaupun bahagia sebenarnya jika ada Bom bersamanya, tapi Suri tidak menginginkan Bomie berada di sini bersamanya sedikitpun. Takut meneteskan air mata di hadapan Bom, Suri menyuruh Bom untuk menangkankannya kupu-kupu.

Bom berlari mengejar seekor kupu-kupu yang banyak bertebaran di ladang itu menggunakan tangan kecilnya, seruan-seruan terus terdengar dari bibirnya saat tangkapannya tidak membuahkan hasil seekor kupu-kupu pun.

Dan saat itu dada Suri terasa sesak. Dia memalingkan wajahnya dan menumpahkan semua air mata. Meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia mendidik Bom dengan baik untuk menerima kepergiannya, bahwa Bom akan baik-baik saja bersama Kyuhyun, bahwa ia tidak akan di lupakan oleh Bom.

*

Bom terbangun tiba-tiba karena merasa tidak ada Appa nim di sampingnya, dan benar saja, tidak ada Appa nim disana. Bom mengusap matanya malas, dia masih mengantuk tapi aroma itu menggodanya. Aroma waffle dan cokelat dari suatu tempat. Bom sangat menyukai waffle di menu sarapan paginya, terutama jika dengan cokelat cair di atasnya.

Maka dengan mata yang setengah terpejam, Bom berjalan keluar ranjang, membuka kenop pintu kamar dan mengikuti aroma wafflenya yang manis.

***

Karena mimpinya, Kyuhyun tidak kembali ke ranjang dan memilih untuk menyelesaikan pekerjaannya di dapur menunggu pukul 7 untuk membangunkan Bom. Aroma kopi hitam masih mengepul dari balik coffee maker, waffle baru saja keluar dari pemanggangnya dan diletakan diatas piring putih bergambar kelinci merah muda. Satu dari lima menu pagi Bom yang Suri tulis di buku harian berwarna cokelat muda.

Kyuhyun menyoret beberapa kemungkinan pergi ke luar negri dalam satu bulan kedepan, mungkin akan sama kejadiannya seperti kemarin jika Kyuhyun menitipkan Bom di rumah orangtuanya. Bom yang menangis meski takut-takut, memintanya untuk kembali ke Korea. Kyuhyun mengintip jam dinding bundar tanpa bingkai di temboknya, baru pukul enam lewat tiga puluh menit.

Satu minggu lagi Bom berulang tahun yang ke-enam, atau jika perhitungan umur internasional dia baru berumur 5 tahun musim panas ini. Apa yang harus dia berikan untuk Bom? Mainan seperti boneka? Sepertinya hampir semua teman-temannya akan memberi Bom hadiah boneka. Buku bergambar? Terlalu biasa. Apa yang anak berumur 5 tahun inginkan sebenarnya.

Kyuhyun menggeleng frustasi dan kembali memfokuskan pandangannya pada kertas kerja ketika sebuah suara gaduh terdengar dari area tangga. Kyuhyun bangkit sesegera mungkin. Seketika itu tubuhnya kaku saat melihat gadis kecilnya berada diujung tangga dengan kaki yang berada di dinding tangga sementara kepalanya berada di lantai. Bom mengaduh pelan sambil meringis dan berusaha bangkit dari jatuhnya.

“Gwenchana?” Kyuhyun menarik Bom kedalam pangkuannya, kepala putri kecilnya tidak mengeluarkan darah, hanya memar sedikit disudut kanan. Oh, ya Tuhan, jangan sampai ada luka gores sedikitpun pada putrinya. Kali ini tidak ada tertawa menenangkan seperti semalam yang hanya terbentur bibir meja.

Sudut mata Bom basah, dia menangis namun tidak ada suara tangisan seperti anak biasanya. Anak itu justru tertawa kecil mengusap kepalanya yang memar. “Apuda.” Katanya setengah tertawa.

“Apuda?” Kyuhyun mengusap pelan memar di kepala yang Bom pegangi dan berharap putrinya menangis seperti anak kecil kebanyakan saat terluka. Tapi anehnya, Bom sama sekali tidak menangis tersedu-sedu, hanya sedikit meringis dengan air mata yang menggenang di pelupuknya. “Lebih baik?” tanya Kyuhyun ketika kepanikan di kepalanya mulai menurun.

“Nde,” Bom bergeliat di dalam pelukan Kyuhyun ketika mencium aroma manis dari waffle yang tercium seperti waffle yang Omma buatkan dulu. “Aku lapar, Appa nim.”

“Lapar? Kalau begitu ayo sarapan, aku membuat waffle.” Kyuhyun bangkit dan membantu Bom untuk berdiri, namun saat itu Bom meringis kemudian jatuh terduduk lagi. “Waeyo?”

Kyuhyun panik dan memeriksa pergelangan kaki Bom. Tidak ada sebuah tulang yang mencuat dari balik kulit putih berseri milik Bom seperti yang di takutkannya. “Sakit?” Kyuhyun menyentuh pergelangan kaki Bom perlahan, memeriksa apa hal itu yang membuat Bom sakit.

Wajah Bom meringis pelan dan air mata sudah berada di sudut mata bocah kecil itu. Dia mengangguk berusaha untuk menahan nyeri yang semakin menjadi.

“Bagaimana sakitnya?”

“Sakitnya sampai aku ingin pipis.” Ucap Bom polos sambil memainkan jemarinya takut-takut dia menangis atau mengompol.

Sedangkan Kyuhyun, pria itu justru mati-matian menahan tawa mendengar pengakuan polos Bom. “Kita ke dokter?”

Bom mengangguk. “Tapi aku ingin wafflenya, Appa.”

Kyuhyun mendengus pelan berusaha untuk tidak mengeluarkan umpatan kesal karena masih saja sempat bagi Bom untuk memikirkan sarapannya ketika kakinya sedang memar seperti ini. “Kau itu kenapa masih sempat memikirkan sarapan saat sedang sakit seperti ini?” Kyuhyun menggendong Bom sebelum beranjak ke dapur untuk mengambil waffle yang ia buatkan untuk putrinya.

“Makanannya bisa menangis jika tidak di makan, dan kata Omma, nanti yang membuatnya sedih jika tidak di makan.” Bom masih mengusap kepalanya yang terasa perih. Matanya yang tadi mengantuk sudah jauh dari perasaan itu ketika kepalanya terbentur tangga pertama kali.

Sebelah tangan Kyuhyun tetap menggendong Bom sementara tangan lainnya membereskan waffle ke dalam tempat makan bulat dengan gambar Rilakuma cokelat kemudian memberikan kotak makan itu pada Bom sementara dirinya mengambil kunci mobil dan sebotol air mineral dingin.

Wajah Kyuhyun memang terlihat tenang, namun siapa sangka jika ingin sekali dia memusnahkan tangga rumah penyebab jatuhnya Bom, atau berlari terburu ke mobil dan membawa Bom ke klinik terdekat. Mungkin saja kakinya patah, atau tulangnya tergeser atau yang paling parah adalah bagaimana jika Bom mengalami trauma otak akibat benturan tadi?

Kyuhyun bergidik hanya dengan memikirkan hal tersebut terjadi pada putrinya. “Kau yakin yang sakit hanya kakimu, Bomie?”

Bom mengangguk sambil memeluk kotak makannya.

“Apa aku bisa berjalan lagi? Aku harus berjalan lagi, Kyu… Appa, karena aku harus mena—“ Bom membekap mulutnya rapat-rapat dengan tangan, hampir saja dia membocorkan rahasia yang Miss Seo latih untuk mereka.

“Mena apa?” Kyuhyun berhenti sebelum mendudukan Bom pada kursi mobil dan memasang sabung pengamannya.

Bom menggeleng cepat. “Kata Miss Seo ini rahasia, ssst!”Bom menempelkan jari telunjuknya pada bibir yang mengerucut.

“Oke jika memang rahasia.” Setidaknya Kyuhyun tahu bahwa Bom tidak mengalami trauma otak karena ingatannya masih sangat baik.

“Jadi aku bisa berjalan lagi?”

“Tentu, kau bukan hanya bisa berjalan, tapi juga berlari.” Ucapnya lebih kepada dirinya sendiri, meyakinkan bahwa Bom akan baik-baik saja, Bom akan baik-baik saja.

Tiga puluh menit perjalannya terasa sangat lama, biasanya Kyuhyun akan menyumpahi siapa saja yang menghalangi jalannya, namun ada Bom saat ini, jika dia bersumpah serapah, kemungkinan besar Bom akan menirunya. Dan entah apa yang akan Suri perbuat jika dia tahu Kyuhyun mengotori kosa kata anaknya yang terlampau polos ini.

Kyuhyun melirik Bom yang memegang kotak makannya erat-erat dengan bulir-bulir keringat di pelipis Bom. “Apa masih sesakit tadi?”

Bom mendongak dan mengangguk, dia tidak berani berbicara, jika dia bicara, pasti dia akan menangis. Omma mengatakan untuk sedikit mungkin menangis dan Appa nim bilang bahwa Omma mengawasinya, jadi Bom tidak boleh mengecewakan Omma.

Mobil Kyuhyun terparkir di pelataran rumah sakit yang masih sepi pagi itu, dia menggendong Bom kemudian berlari menuju lobbi utama. “Putri ku jatuh dari tangga, dan kakinya sakit, dokter manapun yang bisa menangani secepatnya.” Ucap Kyuhyun terburu pada perawat yang baru saja kembali dari dunia mimpi.

Perawat yang bahkan terlihat baru saja kembali dari tidur curiannya itu tergagap melayani Kyuhyun karena pertama, dia belum sepenuhnya sadar dan kedua, karena wajah Kyuhyun yang khawatir setengah mati hampir pucat itu justru terlihat begitu manis.

“Ke… kemari, Tuan.” Perawat tersebut membimbing Kyuhyun menuju ruang praktik Dokter pagi ini, belum ada dokter anak yang bertugas sepagi ini, hanya ada Dokter umum dan ahli bedah yang berjaga. Beruntunglah Kyuhyun karena Dokter yang berjaga merupakan seorang terapis pula.

Dokter yang menangani Bom adalah dokter umum yang umurnya mungkin dua kali umur Kyuhyun saat ini. Rambut hitamnya nampak tak alami dengan sisi-sisi lainnya yang botak. “Ada apa?” tanyanya pada Perawat yang membawa masuk Kyuhyun tanpa janji atau registrasi terlebih dahulu. Wajah Dokter tersebut beralih pada Bom yang hampir menangis dengan bibir tertekuk ke bawah. “Ada apa gadis manis? Apa yang sakit?” matanya beralih pada Kyuhyun. “Baringkang putrimu di kasur, biar kuperiksa.”

Kyuhyun menidurkan Bom di atas ranjang dan melangkah mundur ketika Dokter akan memeriksa Bom. Tapi Bom menahan tangan Kyuhyun. “Aku takut.” Ucap Bom memelas sambil menahan isakan.

“Gwenchana, gwencahana.” Kyuhyun kembali mendekatkan dirinya pada Bom, memegang tangan dingin Bom sambil menepuk-nepuk punggung tangannya berusaha menenangkan.

Yang Bom ingat dari tempat bernama Rumah Sakit adalah Omma. Terakhir kali ia ke Rumah Sakit Omma pergi meninggalkannya, terakhir kali Omma berbaring di tempat seperti ini, Omma terus memejamkan matanya. Apa dia akan bernasib sama seperti Omma?

Saat Dokter membuka kaki Bom, menekannya perlahan, Bom meringis. Rasanya sakit sekali.

“Sakit?” tanya Dokter pada Bom sementara Kyuhyun memucat.

Bom mengangguk.

“Seberapa sakit?”

“Sakitnya hingga aku ingin pipis.”

Dokter tersebut tertawa sebentar sebelum pergi ke suatu tempat menyiapkan kassa dan lainnya untuk meringankan memar di kaki Bom.

“Appa nim,” panggil Bom, membuat Kyuhyun mengalihkan lagi pandangannya pada Bom. “Omma dulu berbaring di ranjang seperti ini juga, tapi setelah itu Omma tidak membuka matanya lagi. Apa Bom akan seperti Omma juga?”

Sesaat jika saja ia lupa bahwa Bom hanya gadis kecil berumur lima tahun, sudah di pastikan Kyuhyun akan membentaknya habis-habisan karena dengan seenaknya memikirkan untuk pergi dari Kyuhyun. Tapi Bom hanya trauma, takut apa yang menjadi titik perubahan besar di hidupnya terjadi dua kali.

Kyuhyun terduduk di pinggir ranjang, meletakan kepala Bom pada lengannya. “Tidak akan ada yang pergi kemanapun, Bomie. Kau akan tetap disini bersamaku. Sekarang biarkan Dokter mengobati kakimu setelah itu kau bisa berlari lagi dalam beberapa hari.”

Dokter kembali membawa perban kain cokelat muda beserta anti septik dan salep untuk kaki Bom. “Hanya terkilir biasa, kaki anak-anak biasanya mengalami penyembuhan yang lebih cepat dari orang dewasa. Mungkin dua sampai tiga hari lagi dia sudah bisa berjalan.” Ucapnya lebih kepada Kyuhyun yang tidak pernah melepaskan tangannya sedikitpun dari genggaman tangan Bom. “Kita berikan sedikit perbaikan ya pada otot yang terkilir, sebelum di perban.”

Saat tangan Dokter tersebut menyentuh kaki Bom, dia meringis, mengatupkan gigi-giginya dan memalingkan wajahnya pada wajah Kyuhyun yang terlihat memucat begitu melihat kaki Bom dengan mudahnya di pijat, di tarik dan di putar. Astaga, melihatnya saja Kyuhyun merasa linu di sekujur tubuhnya.

“Appa nim,” Bom kembali memanggilnya, mengalihkan perhatian Kyuhyun dari pengobatan yang dokter berikan. Kyuhyun dapat melihat air mata di pelupuk Bom kembali menggenang.

“Waeyo? Sakit sekali?” Kyuhyun menutup sudut mata Bom yang mengarah pada kakinya yang di pijat serta di tarik tak manusiawi tersebut dengan tangannya. “Jangan di lihat kalau begitu.”

Bom mengangguk. “Apa aku boleh menangis?” tanyanya polos sambil mengigiti jari kuku.

“Ya, tentu, menangis lah.” Kyuhyun mengangguk cepat. Dan setelah itu tangisan yang hanya mengeluarkan air mata tanpa ada erangan dari mulutnya mulai membasahi pipi Bom.

Ini kali pertama Bom menangis sesedih ini dan entah bagaimana jadinya Bom justru terlihat sedang meratapi kepergian Suri. Menangis tanpa suara adalah bagian tangisan yang paling menyayat hati. “Sebetar lagi, Bomie.” Ucap Kyuhyun menenangkan.

“Untuk hari ini bagaimana cukup beristirahat dirumah dahulu, boleh bermain asal tetap di atas tempat tidur, oke, Bom-Ren?” ucapnya pada Bom ketika menyelesaikan perban kaki Bom. Dia memberikan resep penghilang rasa sakit yang mungkin akan terasa setelah bangun tidur.

Dokter sudah memperingatkan Kyuhyun untuk mengawasi Bom, jangan terlalu banyak bergerak namun juga jangan di biarkan diam seharian, atau sakitnya akan makin parah. Bom terjatuh cukup keras dan mungkin saat terjatuh, kakinya tidak begitu stabil hingga terkilir di pergelangan kaki.

Kyuhyun kembali menggendong Bom, mereka baru keluar dari ruang perawatan pukul 8 pagi. Kebetulan sekali Rumah Sakit tempatnya berada adalah Rumah Sakit tempat Yoojin, istri Changmin, bekerja sebagai Dokter bedah disini.

Saat Kyuhyun melewati lorong recepsionist, Yoojin muncul dengan setelan kerja yang rapi dan terlihat begitu elegan. Heelsnya mengetuk-ngetuk lantai rumah sakit mengerikan. Begitu mengenali Kyuhyun dari kejauhan, Yoojin langsung berlari menyambangi mereka.

“Omo… ada apa ini? Kau memukul Bom?” tanyanya histeris karena melihat kaki Bom yang di balut perban. Hampir saja Yoojin memindahkan Bom ke dalam pelukannya sebelum Kyuhyun menangkis tangan Yoojin agar menjauh.

Mata Bom sembab habis menangis dan kepalanya bersandar pada pundak Kyuhyun manja, tangannya melingkari leher Ayahnya seolah takut Ayahnya akan pergi mejauh lagi seperti kejadian China dulu. Yoojin hanya mendengar kejadian tersebut dari Changmin dan tidak berani menanyakan langsung pada Kyuhyun.

“Ada apa? Bomie sakit?” tanya Yoojin sambil mengusap rambut Bom yang berantakan.

Lagi-lagi Bom hanya mengangguk sedih.

“Jatuh dari tangga pagi ini dan kakinya terkilir.”

Mulut Yoojin berbentuk O, malang betul Bom, beberapa bulan lalu Ibunya pergi dan sekarang kakinya harus terkilir. “Tidak boleh sekolah ya hari ini?” tanya Yoojin lagi pada Bom dan jawabannya hanya anggukan. “Mau di temani Ebba eonni dan Eber oppa?”

“Tidak… tidak… jika ada Ebba dan Eber di rumah, semuanya berantakan, tidak ada main hari ini.”

Eberhard dan Ebba Shim, kembar Changmin dan Yoojin yang sebenarnya hanya lebih tua empat bulan tersebut memang manis dan jauh lebih dewasa dari Bom, karena memang mereka adalah cucu pertama dari keluarga Shim ataupun Jang, terbiasa menjaga sepupu mereka yang lebih muda, sebenarnya Kyuhyun cukup percaya bahwa mereka akan menjaga Bom dengan baik, tapi Ebba dan Bom adalah anak perempuan, tahu sendiri bagaimana jika anak perempuan bermain, semua mainan akan di turunkan dan itu justru merepotkannya. Merepotkannya karena lowongan pekerjaan Ibu Rumah Tangga di rumah mereka masih belum terisi, tidak ada yang memanajemen kebersihan dan kerapihan rumah untuk saat ini.

“Baiklah, kalau begitu istirahat ya, Bomie.” Yoojin melambaikan tangannya pada Bom dan di balas lambaian tangan juga oleh Bom namun tetap dengan wajah sembabnya. “Oppa, jika ada waktu, aku perlu bicara denganmu.” Yoojin mengatakannya pada Kyuhyun.

Kyuhyun mengangguk. “Akan kuhubungi nanti.” Ucapnya sebelum berlalu.

***

Seperti jalanan ibu kota di negara lain, Seoul pun selalu mengalami masalah macet yang cukup membuat stress pengguna jalan ibu kota pada jam-jam sibuk. Kyuhyun pun mengalami hal yang sama, terjebak di perempatan jalan menuju Sang-Am-Dong bersama Bom yang sibuk mencomot waffle dingin yang mereka bawa. Sesekali Bom mencelupkan waffle potongannya pada cokelat cair hingga jari telunjuk dan ibu jarinya ikut masuk ke dalam cairan cokelat.

Kyuhyun menjalankan mobilnya begitu lampu hijau terlihat di ujung perempatan, tapi baru beberapa meter, antrian kembali berhenti hingga Kyuhyun terpaksa menginjak remnya mendadak karena sebuah motor menyalip melalui cela-cela mobilnya dan mobil depan. Kyuhyun memencet klakson marah, marah karena kaki putrinya bisa saja terguncang dan bertambah parah, meski sebenarnya Kyuhyun juga tahu ia terlalu paranoid padahal hanya terkilir.

“Pakai matamu kalau berkendara!” teriaknya marah.

“Appa nim,” suara Bom begitu lembut nyaris manja. Kyuhyun menoleh buru-buru karena khawatir guncangan tadi membuat kaki Bom kembali berdenyut-denyut.

“Wae… w… a… e…” rasa khawatir itu sepertinya terlalu berlebihan, karena setelah melihat keadaan Bom, dia tahu mengapa putrinya itu memanggil.

Sesaat tadi, sebelum Kyuhyun menginjak remnya mendadak, Bom sedang bersiap menyuap sepotong waffle yang sudah berlumuran cokelat di semua sisinya bahkan hingga ibu jarinya pun di lapisi cokelat cair. Tapi guncangan mendadak tersebut membuat tangan Bom yang mengarahkan waffle ke mulutnya menjadi goyah dan justru mengarah pada pipi sebelah kanan Bom, waffle yang jatuh menyentuh sudut kanan bibir juga dagu Bom dan berakhir di baju tidur merah muda dengan gambar beruang miliknya.

Bom menekuk wajahnya, bibir bawahnya lebih maju dengan mata menyipit. “Waffle-ku jatuh dan aku kena cokelat dimana-mana.”

Kyuhyun tertawa terbahak melihat wajah Bom yang cemberut dengan cokelat di sekitar wajahnya. “Bomie seperti badut.” Ucapnya sambil mencari-cari dimana ia meletakan tissue basah yang selalu tersedia selama Bom mulai tinggal dengannya.

“Appa nim!” Bom menggerutu kesal, melupakan kemacetan juga rasa berdenyut-denyut dari kakinya. Tapi gerutuannya hanya sesaat, karena ketika ia melihat wajahnya di kaca spion mobil, Bom ikut tertawa sambil menunjuk pantulan dirinya disana. “Ige mwoya.” Kata Bom tertawa geli.

“Benar ‘kan? Seperti badut.” Kyuhyun menemukan tissue basah. “Kemari, biar ku bersihkan, lampunya masih merah.”

Bom menurut, dia diam sambil melirik lampu lalu lintas yang tergantung di tengah perempatan bagian atas sementara Kyuhyun membersihkan wajahnya. “Kenapa lampunya hanya tiga warna?” ucapan Bom menjadi tidak terdengar jelas karena Bom bertanya begitu Kyuhyun mencapai bibirnya untuk membersihkan sisa cokelat.

Sedangkan Kyuhyun bahkan tidak mendengar pertanyaan Bom, dia sibuk membersihkan semua cokelat yang jatuh di pipi, bibir, dagu hingga baju tidur Bom.

“Appa nim, kenapa?” desak Bom yang tak sabar karena pertanyaanya belum juga di jawab.

“Apanya yang kenapa?”

“Lampunya hanya tiga warna? Kenapa? Kenapa tidak ada warna biru? Aku suka warna biru. Kenapa tidak ada merah muda juga? Aku kan suka merah muda.”

Kali ini Kyuhyun terduduk tegak, memiringkan kepalanya sambil meneliti wajah Bom. “Kau cerewet, ya?” ucapnya menyentuh bibir Bom yang terus terbuka menunggu jawaban sebelum membuang tisu ke dalam kotak kecil di kursi belakang.

“Kenapa?” desak Bom lagi.

“Oke, oke, sabar. Begini Bomie, Ahjussi yang memasang lampu lalu lintasnya menyukai warna merah, kuning dan hijau.” Kyuhyun kembali menjalankan mobilnya begitu lampu berubah menjadi hijau, matanya menatap lurus namun wajahnya agak sedikit menoleh ke arah Bom. “Merah berati berhenti, kuning artinya pelan-pelan dan hijau berati jalan. Semua orang mengerti itu dan semua lampu lalu lintas di dunia sama warnanya agar jika Appa dan Bom berjalan-jalan ke luar negeri tetap bisa membaca rambut lalu lintasnya. Itu di sebut symbol internasional. Kau mengerti?” anak kecil tidak harus selalu di beri sugesti menghibur, tapi juga harus di beri sugesti rasional.

Bom mengangguk, ya, di Cannes pun lampu lalu lintasnya berwarna sama, ketika itu Bom betanya pada Omma dan di jawab dengan jawaban yang sama persis. “Omma juga bilang begitu. Coba saja yang memasang lampu lalu lintas adalah ahjumma, pasti warnanya merah muda.”

Kyuhyun menyengir mendengar ucapan Bom. “Keure.”

Lama mereka terdiam dan Bom sibuk menjilati jari-jarinya yang berlumuran cokelat karena meneruskan makan wafflenya. Hingga mobil mereka berhenti di sebuah pertigaan dekat dengan taman Hangang, mata Bom melihat sosok yang dikenalinya.

“Appa nim, lihat,” Bom menunjuk ke arah kanan tepat pada seorang wanita yang berbincang dengan seseorang pengendara motor yang menyerahkan helmnya pada wanita itu. “Itu Arnett Omma, ‘kan?”

Oh, Summer?

Kyuhyun menoleh cepat-cepat ke arah telunjuk Bom terarah, itu Summer yang sedang tertawa memegangi helm bersama seorang pengendara motor dan di lihat dari posturnya, pasti pengendara motor itu adalah seorang pria. Kyuhyun tersenyum begitu melihat bibir Summer yang melekuk lebar, tapi tak lama dari itu hati Kyuhyun hancur berkeping-keping karena jelas-jelas Summer memeluk pria itu erat.

Beruntung deringan ponselnya menghambat Kyuhyun berucap yang bukan-bukan di hadapan Bom. Kyuhyun meraih ponselnya sambil terus menjalankan mobil perlahan menuju rumah mereka di atas bukit. Berusaha melupakan bagaimana wajah ekspresi Summer yang begitu ceria ketika memeluk pria pengendara motor tadi.

“Cho Kyuhyun.” Ucapnya begitu sambungan telephone di angkat.

“Changmin,” lapornya. “Sir, kau punya berkas yang perlu di tanda tangani sesegera mungkin untuk memulai produksi dan pukul delapan mendekati sembilan Anda belum juga nampak di kantor, tersesatkah, Sir?”

“Tutup mulutmu.” Desis Kyuhyun berusaha sepelan mungkin agar Bom tidak mendengarnya. “Kirim laporan tersebut ke rumahku, aku tidak masuk hari ini, Bom sakit dan tidak ada yang merawatnya.”

“He? Bom sakit?”

***

Setelah hampir 45 menit terjebak kemacetan di pusat kota, akhirnya Kyuhyun sampai di rumah mereka. Kyuhyun meletakan Bom perlahan di dalam kasurnya. “Kita sarapan yang lebih berat dahulu, kemudian kau minum obat dan tidur.” Kyuhyun menyibakan selimut putih, melipatnya di ujung kasur agar Bom bisa bergerak leluasa di ranjang.

“Apa aku boleh menonton Pororo?”

“Tidak.” Ucap Kyuhyun tegas sambil membuka jendela kamarnya. Seharusnya dia mempekerjakan asisten rumah tangga full 24 jam agar tidak selalu mengurusi hal remeh-temeh seperti membuka jendela.

“Kenapa?”

“Karena kau sedang sakit.”

Tapi kali ini wajah Bom bereaksi lain, biasanya, ketika Kyuhyun melarang Bom sesuatu, Bom akan mengangguk pasrah. Tapi kali ini Bom menyilangkan tangannya di depan dada, bibirnya mengerucut kesal dan kepalanya tertunduk meski mata Bom masih menatap Kyuhyun.

“Ada apa dengan wajahmu?” Kyuhyun bertolak pinggang di depan jendela setelah menyibak tirai biru langit, membiarkan udara musim panas masuk ke kamarnya.

“Aku tidak mau makan. Pokoknya aku tidak mau makan.”

Kyuhyun menghela nafasnya frustasi. Kenapa harus merajuk di saat seperti ini? Saat kepalanya masih tegang akan kejadian Bom jatuh, trauma Bom akan rumah sakit dan Summer yang berpelukan dengan seorang pria? “Bisakah jangan marah sekarang, Bomie? Aku sungguh sedang tidak ingin marah padamu.”

“Tidak mau, pokoknya aku mau nonton Pororo.”

“Oke, kalau begitu jangan makan dan tidak ada Pororo. Tetap di kasurmu.”

Kyuhyun keluar dari kamar dan tetap membiarkan pintunya terbuka. Aku harus menunjukan siapa yang berkuasa di rumah ini. Yakin Kyuhyun pada dirinya. Bom harus istirahat dan tidak ada Pororo, anak itu jika melihat animasi selalu bergerak-gerak tak karuan, dan sepertinya akan memperlambat penyembuhannya.

Tidak peduli Bom akan makan atau tidak, Kyuhyun tetap berada di dapur, menyiapkan bubur untuk Bom. Dengan percaya diri Kyuhyun memakai celemek putih polosnya, mengambil wadah transparan, meletakannya di atas kompor eletronik di dapur. Kemudian dia menuang beras mentah ke wadah lainnya, membawanya ke bawah wastafle. Dan dengan cekatan Kyuhyun membuka lemari es, mengeluarkan daging sapi kualitas terbaik juga daging ayam, menaruhnya di meja makan, kemudian dengan jijiknya Kyuhyun mengeluarkan sayur-sayuran, dia tidak pernah suka sayuran, tapi untuk Bom, agar putrinya itu mendapat nutrisi yang tercukupi, Kyuhyun rela makan sayuran menjijikan macam ini. Dan hal yang terakhir Kyuhyun lakukan adalah meraih ponselnya, jemari cekatannya mengetik sebuah kalimat di mesin pencari naver, kalimat yang di tulisanya adalah ‘cara membuat bubur bergizi’.

Semua yang Kyuhyun lakukan tadi tidak lebih dari ke-sok-tahu-annya. Bahkan setelah membaca sebuah posting tentang membuat bubur bergizi untuk tulang pun Kyuhyun berkali-kali mendesah pelan karena tak paham maksudnya.

“Kenapa pula orang ini menuliskan postingan umum dengan bahasa khusus? Bagaimana orang awam sepertiku bisa paham?” gerutunya.

***

Sementara Bom sibuk memainkan telinga boneka beruang cokelat pemberian Omma. Dia sebal dengan Appa nim, dia hanya ingin menonton televisi karena kesepian dan merindukan Omma. Sebentar lagi hari ulang tahunnya, dahulu, Omma akan selalu membuatkannya kue ulang tahun sendiri, kado istimewa yang Omma siapkan. Dan jika tahun ini dia tidak bisa mendapatkannya dari Appa nim pun tidak masalah, dia hanya ingin melihat Pororo. Bom baru tahu Pororo ketika auntie Eunah menunjukannya di kantor beberapa waktu lalu.

“Aku hanya ingin melihat Pororo.” Gumam Bom sedih sebelum dia mendengar sebuah suara langkah kaki di lorong. Bom buru-buru menggeser tubuhnya dan berbaring membelakangi pintu. Dia tidak mau melihat Appa nim.

Tidak ada suara ketukan pintu karena memang pintu di biarkan terbuka. Kemudian perlahan Bom merasakan pergerakan di ranjangnya. Aroma musim gugur dari Appa nim tercium oleh Bom dan bibir itu mendarat di pelipisnya. Appa nim tetap menempelkan pipinya di pelipis Bom.

“Apa Bomie sedang marah padaku?” tanya Appa nim perlahan nyaris berbisik di telinganya, menimbulkan rasa geli. Tapi Bom sedang marah dan tidak mau menjawabnya. “Ah, jadi benar-benar sedang marah pada Appa nim?”

Kyuhyun membenarkan letak tubuhnya, memeluk tubuh Bom dari belakang, melingkarkan lengannya pada tubuh kecil Bom. “Dulu jika Omma marah pada Appa karena Appa tidak mau mengalah main game, Appa akan memeluk Omma seperti ini. Bomie suka?”

“Anjoha.” Jawab Bom singkat dan justru menimbulkan tawa pada Kyuhyun. Tapi Bom mengingat sesuatu yang Omma bicarakan. “Omma bilang Appa nim tidak akan berbohong padaku. Apa Appa nim sayang padaku seperti Omma menyayangiku?” Bom masih menolak untuk berbalik.

“Tentu. Bagaimana mungkin Appa tidak menyayangi Bom?”

Kali ini Bom berbalik. Sepertinya Ibu dan Anak selalu luluh dengan cara yang sama. Pelukan dan bujukan sederhana. “Lalu kenapa aku tidak boleh menonton Pororo? Aku tidak bisa menonton Pororo jika sekolah.”

“Karena kau sedang sakit dan tidak boleh banyak bergerak jika ingin segera berlari lagi.”

“Tapi aku berjanji tidak akan nakal, Appa nim.” Wajahnya memohon dengan bibir mengerucut penuh harap.

Sama seperti Ibu dan Anak yang luluh hanya dengan sebuah pelukan, Kyuhyun pun selalu luluh dengan wajah memohon Suri, dan kali ini dia tahu bahwa dia akan selalu luluh pula pada wajah memohon Bom.

“Baiklah… baiklah, tapi kau harus habiskan dulu makananmu, lalu minum obatnya.” Pada akhirnya mereka membuat sebuah kesepakatan dan mengesahkannya dengan menautkan jari kelingking masing-masing.

Bom yang di iming-imingi dengan Pororo mengangguk semangat, menyendok penuh bubur yang Appa nim bawakan untuknya. Rasanya mungkin tidak seenak buatan Omma, tapi tidak begitu buruk karena ada daging di dalamnya. Kepalanya bergoyang ketika menyuap sesendok lagi buburnya hingga sudut pipi Bom ikut kotor oleh buburnya karena menyendok terlalu penuh.

Sedangkan Kyuhyun tetaplah pria licik meski perannya sekarang menjadi seorang Ayah. Mana tahu Bom mengenai efek samping obat penghilang rasa sakit akan menimbulkan rasa kantuk tak tertahankan? Kyuhyun menyengir lebar melihat Bom yang makan dengan lahapnya.

“Enak?”

Bom mengacungkan jempolnya sambil mengangguk sementara mulutnya penuh dengan daging.

Satu mangkuk besar bubur habis di lahap oleh Bom, padahal sebelum ini Bom menghabiskan tiga potong waffle. Kyuhyun menggeleng tidak percaya. “Kau simpan kemana semua makananya? Makan sebanyak ini dan tubuhmu tetap paling kecil di antara yang lain. Benar-benar.” Kyuhyun menyingkirkan mangkuknya dan mengambil satu kapsul merah muda beraroma jeruk dan racikan dari beberapa obat yang di haluskan. Kyuhyun menyodorkannya pada Bom, sementara dirinya memegang segelas air mineral.

Bom masih terbuai dengan menonton Pororo setelah makan dan minum obat hingga cengiran itu tak henti-hentinya di tunjukan Bom. “Molla, Omma juga bilang hal seperti itu.”

Bom sering meminum obat yang Omma berikan dahulu, jadi dia tahu ketika Appa nim menyodorkan padanya, itu artinya dia harus meminumnya segera. Dalam satu kali teguk, Bom berhasil menggelontorkan dua obat tersebut. Sesaat wajah Kyuhyun merasa ngeri karena melihat begitu banyak perbedaannya dengan Bom sewaktu berumur lima tahun. Dia akan mati-matian menolak obat tablet meskipun itu beraroma buah-buahan, sedangkan Bom menerimanya dengan mudah seolah sedang memakan permen.

“Kau sering minum obat, Bomie?” tanya Kyuhyun.

Bom mengangguk. “Omma bilang aku harus minum obat agar tidak sakit seperti Omma.”

Pikiran Kyuhyun tidak sampai dengan arti tersirat hal itu. Dia hanya mengangguk kemudian mengusap kepala Bom, memujinya sebagai putrinya yang pintar kemudian berjalan meraih remote, menyalakan televisi yang tertempel di kamarnya, memilih channel Pororo. “Selamat menikmati hadiahmu, Bomie, Appa mencuci piring sebentar.”

Bom sudah tidak peduli, dia sibuk melihat bagaimana Loppy berlari mendekati Crog.

Kyuhyun melirik jam yang menunjukan pukul 10.15 AM, Changmin belum juga datang, pasti mereka terjebak kemacetan dari kota menuju rumahnya yang jauh terpencil. Saat Kyuhyun sampai di dapur, dia memergoki seorang asisten rumah tangga yang di pekerjakannya untuk membersihakn rumah yang datang pukul sepuluh dan pulang pukul tiga sore itu sedang terbengong menatap dapur yang biasanya bersih kali ini berubah total.

Seperti sebuah badai menyentuh daratan kemudian meninggalkannya, dapur Kyuhyun berantakan dengan ceceran bubur di sekitar kompor, potongan kulit sayur, air yang menggenang juga beberapa bumbu dapur yang berserakan.

“Hai, tugasmu akan lebih berat hari ini.” Ujar Kyuhyun seraya meletakan mangkuk buburnya di bak cuci piring.

Perempuan yang mungkin umurnya hanya dua tahun lebih tua dari Kyuhyun itu mendelik sesaat, ini pertama kalinya Sang Majikan menyapanya. “Apa Anda baru saja berperang?” tanyanya masih terbengong.

Kyuhyun tersenyum kecil tanpa menoleh ke arah asistennya itu. “Tidak, putriku sakit, jadi aku memasak bubur barusan. Maaf merepotkan tapi bisakah tolong bereskan kekacauannya?”

“Y… ya. Aku di bayar untuk itu.”

“Terima kasih.”

***

 Kyuhyun kembali ke kamarnya untuk menengok apa yang Bom lakukan, ternyata putrinya itu sudah terkantuk-kantuk menyaksikan acara Pororo yang bahkan baru mulai lima belas menit lalu. Tapi tetap saja Bom keras kepala untuk menontonnya.

“Sepertinya kau mengantuk.” Ucapnya sambil berjalan ikut terduduk di ranjang, menyandarkan kepala Bom ke dadanya. Tapi Bom menggeliat keluar, dengan galak Bom menatap Kyuhyun, matanya di paksakan terbuka.

“Mataku lengket. Ada yang menempelkan lem di mataku!” ucapnya kesal sambil menarik kelopak matanya menggunakan ibu jari.

“Kalau begitu tidur.”

Bom menggeleng. “Tidak mau. Aku tidak mau. Aku mau menonton Pororo. Appa nom kan sudah berjanji.”

Kyuhyun menyengir sambil mengangkat tangannya. “Oke, oke, silahkan menonton kalau begitu.”

Kyuhyun membiarkan Bom menonton, mereka duduk bersisian sama-sama melipat tangan dan tak lama selang perdebatan tadi, Kyuhyun merasakan kepala Bom menyentuh lengannya. Dia melirik ke arah wajah Bom yang ternyata sudah terpejam dengan bibir yang sedikit terbuka. “Anak keras kepala, seperti Ibumu.” Kyuhyun menarik selimut dan membenarkan letak tubuh Bom, meletakan kepala Bom pada bantalnya, menyodorkan boneka beruang yang tak boleh terpisah olehnya kemudian menyelimuti tubuh Bom hingga batas pinggul.

Kyuhyun melupakan janji pertemuannya dengan Changmin ketika melihat wajah tenang Bom. Dia memilih untuk berbaring bersama Bom.

***

Changmin berulang kali menekan tombol di depan pintu Kyuhyun tidak sabaran. Bom sakit katanya? Anak kurus dan kecil itu sakit? Tentu sakit yang parah hingga Kyuhyun tidak mempercayakan perawatan Bom pada orang lain. Selang beberapa detik sebuah wajah yang Changmin kenali sebagai asisten rumah tangga Kyuhyun muncul di layar intercom.

“Selamat siang.” Sapanya ramah.

“Bukakan pintunya aku perlu bertemu dengan Kyuhyun.” Tak lama suara klik terdengar, tanda bahwa pintu tidak lagi terkunci.

Segera saja Changmin menghambur ke tangga begitu cepatnya, dan lihatlah yang mengekor, bukan hanya Changmin, namun juga Hyukjae, Eunah, Donghae, Haera, Heesun, Taemin, Ah-Ra, dan Orangtua Kyuhyun berlarian menuju kamar Kyuhyun di lantai atas.

Tapi nafas mereka bahkan belum sepenuhnya stabil untuk mengetuk pintu kamar Kyuhyun, pria yang hanya memakai celana putih bahan serta kaus putih itu sudah keluar dari kamarnya menutup pintu perlahan kemduian melipat tangannya di depan dada. Alis matanya naik seolah bertanya apa yang mereka lakukan disini.

“Bomie, sakit? Sakit apa?” Ah-Ra hampir saja menyingkirkan tubuh Kyuhyun yang menghalangi pintu kamarnya.

“Apa dia demam tinggi? Atau dia tidak mau makan? Atau flu berat? Atau jangan-jangan typus?” semua pertanyaan begitu saja memberondong Kyuhyun hingga pria protektif itu dengan terpaksa harus mendorong semua antrian di depan pintu kamarnya untuk menjauh.

“Dia baru saja tidur. Dan kaki kalian terlalu berisik. Mohon tenang taun-tuan.” Ucap Kyuhyun meyebalkan. “Bom hanya terkilir.”

“Bagaimana bisa? Kau menyuruhnya kerja paksa? Atau kau menyuruhnya push-up seperti tentara? Demi Tuhan, Cho Kyuhyun, dia putrimu.” Ah-Ra belum berhenti mengoceh.

“Tidak! Dia tergencir dari tangga tadi pagi—“

Belum selesai Kyuhyun berbicara, Haera menyela pembicaraannya. “Memang apa yang kau lakukan? Apa kau sibuk bekerja hingga tidak mengawasi putrimu sendiri?”

“A—“

“Atau jangan-jangan kau yang mendorongnya dari tangga untuk mendapatkan uang asuransi?” tuduh Heesun.

Seketika mata Kyuhyun melotot, sambil bertolak pinggang Kyuhyun memandang satu persatu mata yang memandangnya. “Apa aku terlihat seperti Ayah yang buruk di mata kalian?”

“Ya.” Jawab mereka kompak. Bahkan orangtuanya pun ikut setuju.

“Terima saja kenyataan bahwa kau sebelum ini sangat tidak menyukai anak-anak bahkan keponakanmu sendiri.” Sela Ah-Ra lagi.

“Terima kasih Noona atas pujiannya.” Kyuhyun memutar bola matanya kesal. “Dia tergelincir karena masih mengantuk, aku di dapur menyiapkan sarapan dan tenanglah, aku sudah membawanya ke dokter, hanya terkilir biasa, satu atau dua hari lagi sudah bisa berjalan.”

Padahal, jika di lihat tadi ketika pertama kali Kyuhyun mengetahui Bom jatuh dan terkilir, Kyuhyun setengah mati paranoidnya. “Kembalilah ke alam kalian karena aku hanya butuh dengan Changmin.”

Changmin menggeleng. “Sayangnya tidak, kita perlu rapat dadakan, karena seperti yang kau tahu, fotographer kita untuk Cosmopolitan mengundurkan diri ramai-ramai, kita perlu merapatkan masalah ini.”

Sesaat Kyuhyun berpikir, mengingat kembali berkas yang di ajukan redaksi Cosmopolitan cabang Korea yang sebagian besar sahamnya di pegang oleh Kyuhyun. Masalah yang terjadi adalah supervisor mereka menyalahgunakan kepemimpinannya hingga merugikan pihak fotographer juga staff lainnya. “Kita rapat sekarang, panggil karyawan lain untuk segera ke rumahku.”

“Tidak perlu khawatir Boss, ada satu lusin orang yang menunggu persetujuanmu untuk masuk.”

“Oh, sialan.” Desisnya.

***

Pada akhirnya sebuah rapat dadakan di buka di ruang baca Kyuhyun. Dua puluh kursi penuh oleh karyawan yang bersangkutan termasuk fotographer serta staff yang mengundurkan diri. Kyuhyun perlu bukti untuk memutuskan siapa yang salah dan mengambil jalan tengahnya. Dia masih memakai baju rumahnya, terlihat sangat santai untuk memimpin sebuah rapat yang di penuhi dengan orang-orang berpakaian setelan kerja rapi.

“Oke, Supervisor Jung, kenapa kau memaksa mereka menuruti aturan tidak rasional itu pada karyawan Anda? Anda tahu seberapa buruk reputasi Icon of The Month yang Anda pilih bukan? Ini yang ketiga kalinya Anda mengabaikan kerjasama tim. Tahu kah bahwa penjualan kita menurun. Hilangnya kepercayaan masyarakat akan image Cosmopolitan sebagai majalan Ibu Kota yang tidak hanya membahas life style?” ujar Kyuhyun panjang lebar.

Supervisor itu masih menatap atasannya bingung. Bagaimana bisa orang yang hanya memakai kaus putih sederhana dengan celana training putih itu tetap terlihat mengintimidasi di antara manusia yang memakai setelan kerja?

“Eungh… Sir, mereka, mmh… membayarku lebih untuk reputasi Icon of The Month, Sir. Mereka bilang itu sangat membantu untuk mengembalikan citra artisnya.”

“Mengembalikan citra artisnya dan mengabaikan citra perusahaan yang memberimu makan? Lihat berapa banyak orang yang akan kau rugikan jika perusahaan ini bangkrut?” Kyuhyun melempar data statistik karyawan ke hadapan pria itu.

“Ya… sir, maaf…” Supervisor Jung masih tergugup menjawab pertanyaan Kyuhyun.

“Maaf, Sir menyela, tapi dia mengancam akan memecat pegawai perempuan yang tidak menuruti keinginan berhubungan badan dengannya.”  Seorang perempuan yang Kyuhyun kenal sebagai editor tersebut menyalak galak sambil menunjuk wajah Supervisor Jung dengan telunjuknya. “Kau yang memaksa Young-Ji untuk melayanimu, bukan? Dia tidak menginginkannya hingga kau memaksa Young-Ji keluar!” suara perempuan itu semakin meninggi bahkan hampir di katakan sebagai sebuah teriakan histeris.

“Kau perempuan sialan! Tutup mulut busuk—“ ucapan Supervisor Jang terhenti begitu Kyuhyun mengucapkan satu kata yang bahkan jauh lebih rendah suaranya dari mereka berdua.

“Diam.” Ucap Kyuhyun tenang. “Putriku baru tidur, jangan berteriak.” Kyuhyun menjentikan jari telunjuknya ke arah Editor Yang, menyuruhnya untuk meneruskan cerita tentang Young-Ji secara lengkap.

“Young-Ji, sabtu malam dua minggu lalu di panggil ke kediaman Supervisor Jung untuk membantunya dengan urusan pekerjaan. Dia pada akhirnya meminta Young-Ji untuk melayani—“

“Aku memanggilnya untuk membantu beberapa laporan, dan dia menggodaku!” teriak Supervisor Jung lagi.

“Oh, ya? Young-Ji yang polos menggoda Anda? Sir, apa Anda percaya dengan keterangan Supervisor Jung?”

Kyuhyun tidak menjawab, dia mengangkat tangan kanannya, menghentikan semua yang hendak bicara saat itu. Kyuhyun mendengar sesuatu, suara seperti memanggilnya dan beberapa detik berikutnya Kyuhyun baru menyadari itu suara Bom yang memanggilnya. “Ya! Ya! Tunggu sebentar Bomie! Jangan turun dari tangga!” Kyuhyun menghambur keluar ruang baca hampir berlari meniti tangga agar mencapai kamar mereka.

*

Bom terbangun kaget akibat suara teriakan di bawah, dia melihat bahwa tidak ada Appa nim di sampingnya seperti tadi. Televisi memang masih menyala, tapi sudah tidak ada Pororo disana, dan matanya sungguh masih mengantuk.

“Appa nim…” panggil Bom sekali sambil mengusap matanya. “Appa nim…” panggilnya sekali lagi. Karena Appa nim tak kunjung datang, Bom menggeser tubuhnya berusaha keluar dari selimut dan ketika kakinya menapak lantai, rasa tergigit itu menjalar ke seluruh kaki kanannya seketika.

Bom meringis memegangi kaki kanananya dan masih berusaha berjalan, menggapai apapun yang bisa menjadi pegangannya sambil terus memanggil Appa nim berkali-kali. Dia sudah berada di ujung tangga ketika Appa nim menyahut, menyuruhnya untuk tidak turun dari tangga, dan Bom menuruti Appa nim. Dia berdiri disana, berpegangan pada tembok yang sudah berwarna-warni oleh prakaryanya.

Tak lama kemudian Appa nim muncul dengan wajah memerah sambil berlari meniti anak tangga. Appa nim berlutut di hadapan Bom.

“Ada apa? Kau sakit? Perlu sesuatu?” tanyanya khawatir.

Bom menggeleng. “Aku tidak mau di kamar sendirian, aku mau ikut Appa nim.” Bom membuka tangannya kemudian memeluk leher Kyuhyun. Dia masih mengantuk, bahkan sangat mengantuk.

Tak lama Hanna dan Young-Hwa muncul, mengerubungi Bom yang masih dengan manjanya bergelayut di leher Ayahnya.

“Appa nim sedang bekerja, bagaimana kalau Bomie bersama Halmoeni? Tawar Hanna sambil membuka tangannya, dan berusaha memindahkan tubuh Bom ke dalam pelukannya.

Tapi Bom jelas-jelas menolak, dia tidak mau melepaskan pelukannya di leher Kyuhyun dan justru semakin mengeratkannya. Bom menggeleng kuat-kuat, dia hanya ingin dengan Appa nim, tidak mau yang lain. Tak lama kemudian Haera dan Eunah pun datang, berkeliling mengerubungi Bom hanya untuk membujuk anak itu untuk tidak ikut dengan Kyuhyun.

“Bagaimana kalau dengan auntie Eunah, kita melihat Pororo lagi.” Bom tetap menggeleng.

“Aku hanya mau dengan Appa nim.”

“Oke, kau ikut denganku, tapi jangan ribut karena banyak paman yang membosankan.” Kyuhyun mengibaskan tangannya, mengatakan bahwa ‘aku saja’ pada orangtua juga Eunah dan Haera yang masih berusaha memindahkan Bom dari gendongan Kyuhyun.

Sedangkan Bom hanya mengangguk kemudian berusaha memejamkan matanya lagi.

**

Seluruh ruangan sepi menunggu kehadiran Kyuhyun dan begitu pintu berdecit pelan, sosok Kyuhyun yang tinggi dan ramping dengan kaus putih juga celana training dan sandal rumah masuk ke dalam ruang rapat yang masih memanas. Tapi kali ini Kyuhyun tidak masuk sendirian, ada seorang anak kecil di dalam gendongannya dan anak itu bermata sayu.

Bagi orang kantornya memang Bom sudah tak asing lagi berkeliaran di dekat CEO tanpa hati mereka itu, namun bagi karyawan redaksi Cosmopolitan, Bom adalah sosok baru yang masih asing, bahkan keberadaannya justru membuat desas-desus baru. Semuanya memecingkan mata untuk melihat wajah Bom yang tertekuk lusu di pundak Kyuhyun.

“Ada apa?” bentaknya pada beberapa direksi yang masih menatap wajah Bom heran. “Dia putriku, jangan ada yang menaikan nada bicaranya.” Tambah Kyuhyun. “Aku tahu mengenai Young-Ji dan aku sarankan untukmu, Jung Hyok-Sil ssi, untuk mengundurkan diri secara terhormat.”

“Tapi, Sir, aku tidak—“

Kyuhyun mengangkat tangan kanannya yang bebas, lagi-lagi menyuruh Jung Hyok-Sil untuk menghentikan pembelaannya. Mungkin Kyuhyun memang begitu jarang memperhatikan Cosmopolitan secara khusus, namun ia tahu segalanya dan tetap diam selama ini.

Sesaat Jung Hyok-Sil mengacak-acak rambutnya frustasi dan berniat untuk memaki Kyuhyun sebelum pria itu kembali menyela dengan tegas dan suara rendahnya.

“Sekali lagi kau berteriak dan membangunkan putriku, aku akan mencekik lehermu.” Kyuhyun masih mengusap punggung Bom, menjaga agar putrinya tetap terlelap tanpa gangguan yang di timbulkannya. “Jika ada masalah lain cepat katakan.”

Maka sepanjang rapat siang ini Kyuhyun terus menggendong Bom, mengusap perlahan punggung putrinya, berusaha meberikan ketenangan meski sesekali Kyuhyun mendesis tajam pada karyawannya yang mengutarakan pendapat tak masuk akal. Sementara Bom yang tertidur dalam pelukan Kyuhyun sama sekali tidak terbangun, tangannya terkulai lemas dan matanya terkatup. Selama ada Appa nim di dekatnya, selama dia bisa mencium aroma yang kata Omma adalah aroma terbaik untuk pengantar tidur itu, Bom tidak peduli sebising apa di sekitar mereka.

***

Baru pukul tiga sore seluruh karyawan mengosongkan rumahnya. Menyisakan beberapa orang tedekat yang berkumpul di ruang tengah, meja Kyuhyun yang biasanya hanya di hiasi oleh buku-buku bacaan kali ini di penuhi berbagai macam makanan.

“Makanlah, aku sepertinya kelelahan, Kyunie.” Hanna menepuk sofa kosong di sisi kanannya untuk Kyuhyun duduk.

Perlahan tanpa ingin menggangu waktu tidur Bom. Kyuhyun terduduk di sana, membenarkan letak kaki Bom agar tetap lurus kemudian bersandar. Ini hari paling melelahkan untuknya. Sudah di awali dengan ketegangan dengan jatuhnya Bom dari tangga, kemudian Summer yang berbincang dengan laki-laki, masalah pekerjaan dan… Kyuhyun memandang seluruh teman dan keluarganya yang ada di dalam ruangan tersebut. Mereka menganggap Kyuhyun adalah monster yang sewaktu-waktu bisa saja khilaf kemudian memakan putrinya bulat-bulat.

“Kyunie,” Hanna memanggilnya. “Apa kau sudah menemukan pengganti Suri? Maksudku, Bom kan harus punya contoh untuk prilakunya kelak, kau harus mencari seseorang untuk merawatnya, membantumu merawat Bom. Apa kira-kira sudah menemukan seseorang?”

Kyuhyun mengerang tertahan. Apa pula yang mereka pikirkan? Bahkan Suri belum genap satu tahun meninggalkan mereka, dan sekarang lihatlah Ibunya sibuk bertanya tentang pengganti Suri? Bagaimana bisa dia menemukannya? Ketertarikannya pada Summer Lee hanya sebatas karena wanita itu mirip dengan Suri. Tidak lebih.

“Untuk apa? Aku bisa merawatnya dengan baik dengan atau tanpa istri. Untuk sekarang Bom hanya perlu aku. Lagi pula dia punya Bibi yang bisa membantunya berkembang nanti. Untuk apa?”

“Aku bermimpi, dan dalam mimpiku Suri memintaku untuk mencarikanmu jodoh.”

“Jangan dengarkan kalau begitu.”

Gerah dengan perbincangan kali ini, dia berdiri dan melangkahkan kakinya menuju tangga untuk naik ke kamar. “Jika sudah selesai maka bereskan semuanya, aku ingin istirahat.”

Namun di bibir tangga, Kyuhyun melihat Haera yang baru saja turun dari lantai dua, entah apa yang di kerjakannya disana. Tapi wajah Haera sembab dan masih sibuk menyeka wajahnya.

Haera tertegun begitu melihat Kyuhyun yang masih menggendong Bom sejak tiga jam lalu. “Oppa,” panggilnya karena Kyuhyun terlihat tidak mempedulikan Haera.

Kyuhyun berhenti tanpa menoleh, karena jujur saja, menoleh saat menggendong seorang anak terlebih lagi di tangga yang melingkar adalah sebuah kesulitan baru.

“Aku tidak menyangka manusia tidak punya hati sepertimu bisa merawat Bom dengan baik.”

Senyum itu terulas di bibir Kyuhyun meski tipis. Jangankan Haera, dia pun masih tidak percaya bahwa dia, laki-laki yang sangat tidak menyukai anak kecil bisa merawat Bom dengan baik. “Aku pun tidak menyangka.” Ucapnya kemudian melanjutkan meniti tangga.

***

Ini adalah hari yang Kyuhyun tunggu, Bom memakai kaus olah raganya yang berwarna oranye, tas kecil tersampir di pundaknya dan hari ini kaki Bom sudah kembali seperti semula. Wajah cerah Bom sudah terlihat semenjak pagi ini dan hebatnya, Kyuhyun berhasil mengikat rambut Bom menjadi ekor kuda meski menghabiskan waktu hampir dua puluh menit hanya untuk membuat kuncir kuda di kepala Bom.

Karena tentu saja rambut Bom terlalu panjang dan banyak, hingga menyulitkan untuk di ikat satu. Kyuhyun menepuk-nepuk pundak Bom. “Jah, sudah siap, ayo!” ajak Kyuhyun bersemangat.

Hari ini Bom melakukan pentas seni di sekolahnya, dan semenjak semalam, Bom sama sekali tidak ingin di ganggu oleh siapapun, dia mengunci kamar tidur, membiarkan Appa nim bekerja di luar sedangkan dirinya sibuk mondar-mandir di depan kaca besar yang ada di kamar. Bom menghapal lirik lagu yang harus di nyanyikannya, gerakan-gerakan dan semua ekspresi yang Miss Seo contohnya. Pokoknya dia harus terlihat sempurna karena katanya Appa nim akan merekamnya.

“Apa Halmoeni dan Haraboeji datang juga?” Bom bertanya seraya menuruni anak tangga, mencengkram baik-baik tangan Kyuhyun, takut-takut akan terjatuh lagi.

“Tentu. Ah-Ra Omunim juga datang. Memang Bom akan menampilkan apa?”

Bom menyengir menatap Kyuhyun sebelum naik ke dalam mobil. “Itu rahasia. Kata miss Seo itu rahasia. Appa rekam aku yang baik ya, nanti kita lihat bersama-sama di rumah.”

“Oke!”

***

Bom langsung menghambur ke kelasnya bergabung dengan Miss Seo begitu sampai di sekolah. Dia mati-matian mendorong tubuh Appa nim keluar dari ruang kelas yang di tutupi tirai hitam.

“Kenapa? Aku ingin melihatmu.” Kata Kyuhyun setengah tertawa berpura mendorong tubuh Bom ke dalam. Tapi sesaat itu Miss Seo muncul dari dalam kelas. Wanita dengan tinggi semampai bak malaikat itu tersipu melihat Bom yang sepertinya terlalu menyukai anak kecil.

“Selamat pagi, Tuan Cho.” Sapa Miss Seo dengan wajah merona.

Berbeda dengan reaksi Miss Seo yang merona, Kyuhyun tetap tersenyum, tapi bukan karena Miss Seo, melainkan karena Bom yang tetap merajuk untuk mengusir Kyuhyun dari hadapannya.

“Oh, selamat pagi, Miss Seo.”

Oh, lihatlah Miss Seo yang semakin merona, bagaimana mungkin wanita tidak meleleh mendapati seorang laki-laki tampan menyapanya dengan senyum cerah di pagi hari? Meski seperti kata Kepala Sekolah Park, Cho Kyuhyun dan Cho Bom-Ren baru bertemu beberapa bulan lalu, dan keduanya saling tidak mengetahui keberadaan masing-masing sebelum ini. Tapi kedekatan keduanya sudah seperti terjalin semenjak lama, Kyuhyun yang begitu protektif hingga tak rela sedetikpun mengalihkan padangannya dari wajah Bom, juga Bom yang begitu menempel erat pada Kyuhyun, seolah pria itu adalah satu-satunya harta berharga miliknya.

“Bomie, ayo masuk, kita harus siap-siap.” Miss Seo memanggil Bom yang masih sibuk bercanda dengan Kyuhyun. “Tuan Cho, Anda silahkan menunggu di depan panggung, di aula utama. Terima kasih.”

Kyuhyun mengangguk kemudian melambaikan tangannya pada Bom. “Hati-hati, jangan sampai tergores atau terjatuh lagi, Bomie.”

“Nde, Appa nim, annyeong!” Bom melambaikan tangannya semangat kemudian menghilang.

Kyuhyun berbalik di ikuti Orang tua dan kakak perempuannya menuju aula olah raga di tengah bangunan berbentuk U itu. Dan Ah-Ra masih terheran dengan Kyuhyun yang bersikap dingin dengan wanita cantik sekelas Miss Seo yang biasanya akan selalu jadi incaran ajang main-mainnya.

“Kyunie, kau lihat bagaimana Miss Seo melihatmu tadi? Dia sepertinya menyukaimu. Pipinya merona terus, dan dia menunduk setiap kali kau tersenyum ke arahnya.” Ujar Ah-Ra panjang lebar sambil berusaha menyamai langkahnya dengan Kyuhyun.

Pria itu berhenti sesaat, menoleh lagi ke arah ruang kelas Bom, tempat terakhir kali ia melihat wajah Miss Seo, bibirnya tertekuk berusaha berpikir, mengingat bagaimana reaksi wajah Miss Seo barusan dan hasilnya nihil. Dia tidak mengingat apapun mengenai reaksi wajah Miss Seo, bahkan setiap kali membayangkan wajah Miss Seo, yang terlihat hanya wajah masam Suri.

“Oh, ya? Aku tidak lihat.” Katanya santai, berbalik dan berjalan lagi menuju aula tengah.

***

Kyuhyun duduk di barisan tengah yang hanya berjarak 5 bangku dari bibir panggung. Aula olah raga itu hanya sebuah ruang besar dengan bangku penonton yang mengundak. Seluruh tepiannya di tutup oleh kain biru gelap agar cahaya lampu sorot lebih maksimal. Dia langsung menyiapkan kameranya, mengatur dengan cahaya di dalam ruangan agar ketika Bom tampil nanti kameranya sudah siap.

Tiba-tiba saja sosok itu terlihat lagi, tertangkap rekaman percobaannya tanpa sengaja. Summer Lee datang dan duduk tepat di hadapan Kyuhyun membawa kamera miliknya dan melakukan hal yang sama dengan Kyuhyun. Rambut cokelat keemasan milik Summer terlihat mengilat di kamera miliknya, pergerakannya lincah dengan senyum yang terus mengembang di wajah.

Sesaat Kyuhyun merasa di tarik paksa ke masa lalunya, masa dimana dia bisa melihat dan menyentuh Suri secara langsung, bukan hanya mimpi yang merupakan ilusi dari kerinduannya terhadap Suri.

Kyuhyun merasa lengannya di cengkram erat oleh seseorang. Pertama memang hanya lengan kanan, namun lama kelamaan lengan kirinya pun tak luput dari genggaman itu. Kyuhyun menoleh kasar ke kanan dan kiri tubuhnya sambil melotot kesakitan. “Apa yang kalian lakukan?” desis Kyuhyun tajam.

“Dia… dia itu… apa aku salah lihat?” Ah-Ra tergagap memerhatikan Summer yang masih sibuk dengan kegiatan memasang tripod miliknya.

“Apa dia Lee Suri?” kali ini Hanna berbisik tepat di telinga kiri Kyuhyun tanpa mengalihkan wajahnya sedikitpun dari Summer.

“Bukan. Dia itu Summer Lee. Ibu dari siswa disini juga. Berhentilah bersikap konyol, lepaskan tanganku dan lihat baik-baik cucumu yang akan tampil nanti!” Kyuhyun melepaskan cengkraman tangan Hanna dan Ah-Ra dalam waktu yang bersamaan hingga menyentak keduanya dan berseru kecil karena terkejut.

Dan suara pekikan itu berhasil menarik perhatian Summer. Wanita itu menoleh dengan wajah terheran kemudian tersenyum lembut dengan lipstick gradasi merah di bibirnya. Dia mengangguk sopan begitu menyadari bahwa Kyuhyun lah pria di belakangnya dengan dua wanita yang mengerubungi Kyuhyun.

“Hallo selamat pagi Bomie aboeji.” Summer menunduk.

“Selamat pagi, Summer. Datang sendirian?”

“Ya, Ibuku berada di Inggris, tidak bisa datang.”

Kyuhyun menelan ludahnya gugup. Bagaimana dengan suamimu? Inginnya pertanyaan itu keluar dari mulut Kyuhyun. Namun semuanya gagal karena lampu panggung mulai menyala, tirai tebal yang menutupi stage mulai terbuka perlahan seiring dengan narasi tentang seorang peri penjaga hutan.

Kini Kyuhyun tak lagi terfokus pada Summer, melainkan pada pentas seni. Semua kelompok perempuan berpakaian putih dengan sayap di punggung keluar perlahan. Bom berada di sana, gadis kecil yang terkecil dari semua yang kecil. Tubuhnya naik-turun mengikuti alunan lembut piano sang guru. Tangan kananya memegang sebuah tongkat peri merah muda seperti anak-anak yang lainnya, di kepala tersampir mahkota bunga merah muda menyerupai bunga cherry. Persis seperti namanya, Bom, musim semi. Dia peri musim semi.

Kamera Kyuhyun fokus pada pergerakan Bom, sesekali melakukan close up ke wajah Bom yang memerankannya dengan sangat luwes. Dari atas panggung, meski memerankan tugas peri bunga yang menyihir semua kuntum kuncup menjadi mekar hanya dalam hitungan detik, mata Bom sesekali menyisir area penonton untuk mencari dimana keberadaan Appa nim yang merekamnya. Dan ketemu, Bom menyengir ke arah kamera, melambai sembuny-sembunyi sebelum ikut masuk ke dalam barisan.

Wajahnya secerah wajah Suri ketika mendapat setumpuk cokelat dan es krim vanilla. Dia tersenyum lebar, kakinya berdentum-dentum mengikuti irama lagu yang ceria dengan gerakan tangan malambai. Saat peruntukan tersebut selesai, kelompok Bom menunduk dan melambai ke arah orang tua masing-masing.

Lihatlah putri kecilnya dengan mata yang ceria itu menatap ke arahnya, melambaikan tangan seraya berjinjit akan tingginya menyamai teman-temannya. Bibir Bom bergerak memanggil ‘Appa nim’ sebelum Miss Seo memberi komando untuk kembali ke belakang panggung. Tepuk tangan riuh rendah menggema di seluruh aula. Semua orang tua yang datang bangga akan anak mereka meski tidak begitu banyak berperan.

Lampu panggung kembali menyala, menyorot titik tengah dimana Kepala Sekolah Park berdiri anggung dengan setelan santai. “Selamat pagi semuanya, aku Kepala Sekolah Park menyampaikan banyak terima kasih karena telah meluangkan waktu kalian untuk datang ke pentas seni ini. Tadi adalah penampilan dari kelas yang di pimpin Miss Seo, Bunga matahari. Selanjutnya adalah ucapan terima kasih dari murid berprestasi kita.” Kepala Sekolah Park tersenyum kecil dan melirik kebelakang panggung sesaat, memastikan bahwa murid terbaik miliknya sudah siap menyatakan perasaannya.

“Dia baru masuk beberapa bulan, namun semua pendidikan dasarnya telah terpenuhi. Dia satu-satunya murid yang bisa membaca bahkan sebelum masuk sekolah. Kreatifitasnya pun sangat membanggakan. Baiklah, karena murid kami yang satu ini sudah meminta di percepat, maka, ini lah dia, murid terbaik kami, Cho Bom-Ren.” Panggilnya.

Seketika jantung Kyuhyun berhenti berdegup. Putrinya yang manja itu bisa mendapat predikat murid terbaik? Bahkan hanya dalam waktu kurang dari dua bulan bersekolah dia mampu menyusul ketertinggalannya akan pelajaran? Tangan Kyuhyun bergetar hebat begitu menyaksikan wajah polos Bom yang penuh dengan cengiran naik ke atas panggung, wajahnya tetap terpaku pada wajah Kyuhyun yang merekamnya.

Bom berhenti di tengah panggung tepat di belakan g michrophone yang di pendekan sesuai tinggi badannya. Jari-jarinya saling bertaut di depan perut. Bom menarik nafasnya pelan sebelum bicara.

“Annyeonghaseo abonimie, omunimie. Aku punya seorang Omma yang sangat cantik, rambutnya panjang sepertiku, warna matanya indah, tubunya tinggi dan kulitnya halus. Bagiku Omma adalah yang terbaik untukku. Dulu saat kami masih tinggal di Cannes Omma bilang aku harus jadi anak yang cerdas dan tidak boleh menangis. Aku menurutinya. Omma juga bilang aku harus selalu tersenyum. Aku menurutinya. Omma juga bilang aku harus sopan dan makan dengan baik. Aku juga menurutinya.

“Tapi suatu hari wajah Omma berubah pucat dan Omma tertidur lama sekali. Saat itu auntie bilang Omma tidak akan bangun lagi. Aku sedih karena aku sudah menepati semuanya, tapi Omma tetap pergi.” Bom menggaruk hidungnya yang gatal. “Aku tidur sendirian ketika malam tiba. Aku tidak bisa pergi ke pantai lagi bersama Omma. Kata auntie Eunah, Omma sudah sembuh disana, jadi Bom tidak boleh menangis. Dan aku menurutinya lagi.” Wajah Bom kali ini berubah ceria.

“Tapi sekarang aku tidak bersedih lagi karena ada Appa nim yang menjagaku, aku tidak tidur sendirian lagi. Appa nim selalu membuatkanku sarapan enak, waffle dengan cokelat cair yang banyak, daging, sup, kimchi, bola nasi dan spaghetti juga cokelat yang banyak sekali! Dan kata Appa nim, jika aku mengingat Omma terus, Omma akan tetap hidup di dalam sini.” Bom menyentuh dadanya dan mengusapnya perlahan, rasa hangat menjalari tubuh Bom, merasa Omma begitu dekat hingga Bom mampu mencium aroma manis Omma.

“Aku akan terus belajar dan jadi anak baik. Aku menyayangi kalian Omma dan Appa nim.” Bom mencium telapak tangannya dan membuat gerakan kiss bye ke arah Kyuhyun kemudian melambai. Wajah Bom masih ceria, seolah kepergian Omma adalah yang terbaik untuk Omma meski dia merasa dunianya runtuh. “Appa nim! Halamoeni! Haraboeji! Ah-Ra eomunim!” teriak Bom sambil terus melambai.

Tidak ada satupun penonton yang bertepuk tangan hingga beberapa detik, semua larut bersama kesedihan Bom, menyeka hidung dan mata mereka. Kini mereka tahu bahwa murid terbaik itu bukan hanya hebat dalam akademis, melainkan juga sikapnya.

Karena tak kunjung ada respon, Kyuhyun berdiri, bertepuk tangan sekerasnya. “Bomie!” teriak Kyuhyun sambil terus bertepuk tangan. “Itu anakku!” ucapnya bangga. “Itu putriku dengan Lee Suri! Dabong!”

Di atas panggung Bom tertawa hingga setengah terjongkok karena tiba-tiba semua orang di dalam aula ikut berdiri dan bertepuk tangan untuknya. “Appa nim, saranghaeyo.” Bom membentuk hati dari kedua tangannya dan melambai.

Iya, yang di atas panggung, yang sedang tersenyum padaku, yang sedang menunjukan bahwa dirinya pun bisa menerima kepergian Omma meski rasanya menyakitkan, yang bisa membaca sebelum bersekolah dan yang berwajah paling manis itu adalah putriku. Putriku dengan Lee Suri. Kau lihat putrimu, Lee Suri? Dia bilang mencintaiku! Dia mengatakan apa yang tidak pernah kau katakan. Dia mencintaiku!

Jika saja aku boleh meminta satu saja permintaan dan itu di kabulkan, aku ingin kau dan aku berada disini menyaksikan Bom bercerita tentang keluarga kecil kita. Kau, aku dan Bom dalam sebuah kisah bahagia.

 

***epilog***

Kyuhyun masih menunggu Bom keluar dari pintu belakang panggung dengan satu karangan bunga lily of the valley di tangannya dan wanita itu muncul, menyeka sudut matanya yang berair hingga menubruk punggung Kyuhyun tak sengaja.

“Ah, maaf, aku tidak melihat, Bom aboeji.” Ucapnya seraya menunduk 90 derajat.

“Tidak apa-apa. Kau baik-baik saja, Summer?” tanya Kyuhyun karena wajah wanita itu terlihat begitu sendu, hampir menyerupai wajah sendu Suri-nya.

“Ya, aku hanya tidak menyangka Bom yang begitu bangga pada Omma-nya dan Kyuhyun nim selama ini bisa setegar itu. Putrimu sangat manis, Tuan Cho.”

Sesaat Kyuhyun menunduk sambil tersenyum melihat rangkaian bunga di tangannya. “Ya, terima kasih. Dia mirip dengan Ibunya. Seandainya kami bisa hadir bertiga.”

“Jangan khawatir, Bom Omma pasti melihatnya. Dia mungkin mendengarnya. Seperti kata Bom, jika kita terus mengingatnya maka Omma Bom akan terus hidup di dalam diri kita. Di sini.” Summer menyentuh dada Kyuhyun. Sentuhan kecil nyaris mengambang itu terasa seperti setruman listrik dua ratus dua puluh volt. Kyuhyun membeku. Membayangkan bahwa wanita di hadapannya adalah Suri, bukan Summer.

“Appa nim!!!” teriakan gembira itu mengalihkan seluruh perhatian akan sentuhan Summer. Kyuhyun refleks membuka tangannya dan mengangkat tubuh Bom tinggi-tinggi. Untuk saat ini mungkin ketertarikannya terhadap Summer tidak lebih dari ‘wanita yang mirip dengan Suri’ karena seluruh perhatian dan perubahannya hanya akan berpusat pada Bom dan selalu akan pada Bom.

Tidak ada yang Bom lebih butuhkan daripada diriku.

—END—

Hello, karena menyambut dua tahun blog *iya udah dua taun dan baru sedikit judulnya* maka saya membuka project yang ga ada rewardnya, cuma yah, lumayanlah buat ajang ngobrol.

Begini, saya mau ngebuka sesi ‘Tanya dan Jawab’ untuk KyuRi couple atau pribadi saya sendiri. Apapun yang ada di kepala kalian ini bisa di tanyain sesuka kalian. Selama saya ga merasa ‘geli’ dengan pertanyaannya, saya akan jawab jujur.

Caranya gampang, kalian silahkan kirim pesan via e-mail ataupun inbox di akun facebook saya atau fanpage pertanyaan kalian.

Dengan kode subject:

Q1 untuk Kyuri Couple

Q2 untuk Author.

Jadi semoga kalian mau berpartisipasi dengan ajang lucu-lucuan ini. Paling lambat tanggal 17 desember 2013. Gogogo!!!!!!

358 thoughts on “[CBE] Appa-nim and I

  1. Satu hal yang aku selalu dapatkan dalam tulisanmu.. yaitu bagaimana cara penelusuran yang baik, benar, dan teliti.. dan, hebatnya kakak mampu menungakan dalam bentuk tulisan dengan sangat-sangat bagus dan tepat. Hanya aku ingin memberikan sedikit masukan, boleh ya hahaha. Saat kakak menuliskan kata asing seperti “Appa” “Eomma” atau pun yang lainya bisakah ditulis miring. Karena menurut kakek ku itu dapat melengkapi kejeniusan dalam mengoreksi ulang tulisanmu… Dan, kata “Pun” seharusnya dispasi, maaf jika kurang berkenan Kak, aku hanya memberikan masukan.. Dan, seluruhnya sangat bagus aku menyukainya, hey apakah kau tak ingin membuat novel untuk para penggemarmu? kekek~ just kidding 😀

    1. iya kalo yang asing memang di italic seharusnya. cuma kalo di italic *belum pernah nyoba* ga bisa di autocorrect jadi agak males xp
      wah, terima kasih, nanti di perbaiki ya 🙂
      ga punya penggemar haha

  2. Ahh keren banget! Aku baca dengan berbagai ekspresi, dari muka datar, senyum senyum gaje, ketawa cekikikan, ampe berlinang aer mata #lebay.
    Pada akhirnya kyu appa-nim tetep setia ama suri omma. Wahh daebak buat kyu appa!!

  3. anyeong aku reader baru
    kalau baca cbe pasti banjr air mata, sedih banget.
    kalau aku jadi bom pasti aku gak bakalan bisa bersikap seperti dia, untuk anak umur 5 tahun dia dewasa banget. gak kebayang kalau aku jadi dia, terpaksa hidup tanpa ibu, bahkan aku sampai saat ini masih tergantung banget sma ibu
    disini kyuhyun jadi appa yg over-protective.suka banget sama sikap di ke bom.
    dia, the best daddy ever!!
    semoga ada side story lainnya

  4. Suri… ini sisi lain dr Kyu.. oughh.. aku mewek mewekk.. sedih bgt pas Bom kangen Suri.. =C
    Aku suka banget pas adegan Kyu rapat ama Bom di gendongannya. Rasanya sweet bgt gt.. apa lg pas baca semua dialog mreka berdua itu rasanya enakkk bgt.. bgg pake kata apa. Pokoknya enak.. hihi..
    Pertama aku kira part ini bakal berisi ttg Kyu ama Summer. Tp disini di jelasin gmn hubungan Kyu ama Bom yg imut romantis.. hihi..

    Aku nungguin lbdsm part4. Aku bgg ama pwnya. Aku uda nemu 2 set angka. Nggak tau yang mana yg bener ato salah semua. Yg 1 set simple bgt angkanya, yg 1 set lg angka lbg banyak dan ribet.. haha..

  5. ni isinya sad semuaa, bantal q basah eoni T.T
    Terharu bikin airmata q yg berharga jatuh tanpa q sadari *lebaayy
    Aq pikir kyuhyun nim bakalan sama summer.. Pdhl aq dah merestui *siapa jg aku? 😀
    Oya, sad lg nih, berarti CBE berakhir sampai dsnii??!
    Ya, kajima bomie~ T.T

  6. seneng bget liat kyuhyun yg jdi single parent .. kerasa bget klo bom buat kyuhyun tuh segala galanya ..
    kirain kyuhyun bakalan sma summer .. ternyata gga jdi .. tpi sneng jga sihhh mending kyuhyun tetep jdi single parent aja .. hhe ..

  7. Jadi bom gak punya eomma baru ya. Kalo misalkan ff ini difilmin pasti bikin terharu banget. Kyuhyun so sweet banget sama bom. Lucu banget bom-nya, tingkahnya sama kepolosannya itu yg bikin aku gemes sendiri

  8. Ah,selalu aja kayak merasa sinting sendiri kalo udh baca tulisan kamu.
    Gk ngerti deh,sebenarnya kamu itu makannya apa.Ceritanya pokoknya y gt deh
    Always good . . .

  9. Good job bomie! Kau mengalihkan perhatianku. Besok uas dan aku belum belajar gegara baca ini. Entah bomie+kyuhyun yang harus disalahin karna scene mereka sayang dilewatin atau karna aku yang mudah tergoda(?)
    ah iya, pertanyaan yaa? Mungkin menyinggung tentang ‘kesibukan menata hidup baru’ *mikir dulu

  10. aaahhh keren:’)))terharu bgt bacanya:”))) beruntungnya kyuhyun punya anak kayak bom. ngga nyangka ternyata dulu omma-nya kyu ngga suka ya sama suri…..apa emg di cbe sblmnya udh dijelasin?hehe aku lupa soalnya.
    sampe skrg masih nge-bayangin kyu pake baju santai,trs pake celana training pake sendal rumah, terus gendong anak kecil sambil mimpin sebuah rapat>_< keren bgt lah ini ff<3 keep writing kak:D

    1. di bayangin nanti ngiler eon, bahaya, Cho Kyuhyun itu gada tandingannya kalo pake baju santai, apa lagi karisma kedewasaannya muncul. ah…. *kelepek2

  11. bomie kita senasib pagi* udah dpet rejeki terkilir, aku tau gmana rasanya dipijet kyak gitu, mau jerit aja sampe gabisa *apa*an ini abaikan ka haha
    sempet takut pas diteasernya kyu kyak udah mau move on dr suri pdhal baru ditinggl mati berapa taun bukanya kyu cintrong bingits sma suri, tp akhirnya lega jg ternyata kyu bru tertarik aja. Jujur aja ka aku gaiklas klo kyu move on dr suri. Ini Kyu-Ri invasino bukan kyu-summer. Jd tetaplah kyu jd orang tua tunggal, biarkan kyu menjadi ayah sekaligus ibu buat bomie, aku yakin dia bkalan berhasil didik bomie, dan kurasa bomie ngga akan kurang kasih syng ibu krna auntienya pda beneran syg bgt sma dia. Hahaha egois bgt kyu gaboleh move on. Oke thanks ka buat judul yg ini, taukan aku favorite ini judul. Jd ditunggu lg buat CBE selanjutnya ^^
    cayo keep write.

  12. huwaaa. ..eonni lagi-lagi kau membuatku sesenggukan lagi. .hiks. .
    Aish. ..airmatanya bnyak yg keluar lagi. ,.

    Omo keren,hah jadi berharap suri masih ada , pasti bkal bhagia tuh keluarga. ..
    Like like like

  13. okeh trima kasih kakak malem2 sendirian dibuat nangis baca ni ff, aku slalu merindukan ffmu , semangat terus slalu untuk karyamu 🙂

  14. Asli,,gw bc ff ini ky orang sekilo kurang seons,prtma nangis,ketawa,nangis,ketawa..sumpah suri ssi,sukses bkin mewek orang,dari sekian ff ttg cho kyu yg gw bc,bru ini bca ttg kyu jdi appa yg sweet bgt..tp knp hrus pke end siih kky,pan blum ktauan tu bnrna summer tu uda pny suami blum…btw,okky arista dinda,jjangg

  15. Ini kali pertama Bom menangis sesedih ini dan entah bagaimana jadinya Bom justru terlihat sedang meratapi kepergian Suri. Menangis tanpa suara adalah bagian tangisan yang paling menyayat hati. “Sebetar lagi, Bomie.” Ucap Kyuhyun menenangkan.

    Part ini bikim aku nyesek bget.,ama yg terakhir..nangis g ketulungan…
    bom ren anak pinter ya..sabar bget..

  16. Ahhhh bomie ngegemesin bgt siee,,kepolosan’ny itu loe bner2 bkin greget msak mau nangs aj nany dlu sm appa nim. Dan panggilan’ny k kyu jg lucu appa nim,,suka bgt pas momen bomie tdur smbl meluk leher’ny kyu. Kyu jg kebapakan bgt dsni I love it 🙂 over all gw suka semuaaaaaa,,wlpn msh ad beberapa typo. Kalo ini crita brakhir dsni rsa’ny gak rela msh pengen liat kebersamaan’ny kyu sm bomie 😀

  17. Suka bangettt, ini krennn ceritanya. Aku bangga banget sama Kyuhyun dan Bommie yang kuat :^) #nangissesenggukan

    Gk tau mau komen apa lagi pokoknya baca ini perasaanku campur aduk, senang, sedih dll.
    Bagus banget eonni…

  18. baca ini pas ujann sambil tiduran sampe.sampe berlinang air mata..
    mewek ga udah.udah

    bom-ren kamu polos.a ga ketulungan deh
    buat kyuhyun appa pengen banget punya suami kaya kamu ahahahahahah

  19. Astagaa,ini ff ttp yah..bikin nangis bacanya..Penulisan ini ff bguss bgt Din..Aq ska tiap penggambaran perasaan Kyuhyun sm Bon,bgtu cintanya kyu sm Bom..Itu kata” kyu yg trakhr,apa brarti dya gag mau mendptkan Summer lg?ini msh ada lanjutannya ato udh ga ada??

  20. tetep aja ujung2nya mewekT—–T
    aaaa kyu appa nim emang appa yang terbaik di dunia*cium bom* andai saja suri nya masih idup oh alangkah bahagianya mereka:’)

  21. Ya allah eonni ini sukses bikin hatiku kembang kempis,
    dirimu tidak hanya pandai membuat scene manis kyu-ri couple yang statusnya sebagai pasangan tapi juga pandai membuat scene manis ayah and anak :*
    chemistry and feelnya dpet banget, kau sukses membombardir emosi diriku.
    Terharu banget saat kyuhyun dengan banggannya berteriak “dia anakku!” oh myyy itu awesome eonni,

    lee suri tidak akan terganti di hati Appanim and Bomie,,

    suka cara eonni menyampaikan karakter castnya hanya dengan sebuah gambaran2,

    inti dri semua inti saya demen bin suka sma Kyu-Ri couple.

    Percaya atau tidak saya berharap Cho Kyuhyun punya hubungan spesial dengan Park Sora a.ka visula Lee Suri. :*
    #nobash
    #hanya keinginanku sebagai pendukung Kyuhyun

  22. I read this with full of tears. This
    story makes me understand that
    there must be a smile after the
    tears. This story really made me
    understand what the true
    meaning of separation, what is
    eternal longing, and true love. a
    lot of things I can take from this
    story.
    ceritanya bukan cuma bagus eon,tapi ini membuat aku menyadari beberapa hal yang selama ini belum sempat terfikir..

    DAEBAKK!! Keep writing eonni 😀

  23. Sweet as always (´⌣`ʃƪ)
    Seneng banget bacanyaa, lucu kocak terharu (˘⌣˘̩ƪ)
    Tetep aja lucu meskipun abis nglundung2 di tangga 😀

    Apa ini sudah berakhir? Apa gk ada sequelnya lagi?
    Aaaakk tidakkkk masih pengen lagiiii onnieee ( ˘̶̯́⌣˘̶̯̀)

  24. annyeong new reader…. jujur baru pertama kali nya aq netesin air mata cuma gara2 baca fanfic…

    daebakkk….

    ini udah bner2 end ? knp aq msh gg rela ,pingin ny msh terus ada after story,another story nya….

    God job author nya ,

    oh ya boleh mnt almt fb ny author?

  25. Chucho~ selalu menitikan airmata kalo baca CBE :’)
    Author favorite ku, LOVE YOU dan terimakasih telah menciptakan couple kyuri yang akhirnya otakku terkontaminasi tentang Kyuhyun Dan park sora a.k.a Lee suri 😀

  26. setiap baca cherry blossom pasti nangis. Ngebayangin gimana sayangnya kyuri sama bom dan sebaliknya:’) seandainya suri masih hidup pasti bakal lebih indah kehidupan keluarga kecil mereka:^) fanfic ini bener2 the best buat aku. Ah semoga cherry blossom ada sequelnya lagi ya tentang kehidupan ayah-anak yang lucu ini:3 p.s: aku penasaran pas bom ulang tahun, trus kyuhyun ngerayainnya gimana hihi

  27. manis, ketawa, nangis, terharu, bengong, semua aku rasain pas baca ini cerita. Waaahhh hebat!! 😀 *prokprokprok*

    lain kali bikin CBE yang menceritakan tentang nasib percintaannya Kyuhyun dong, apakah Summer udah punya suami atau engga, tapi tetep dengan sosok kecil mungil Bom-Ren yang bikin gemes. yayayaya author-nim yayaya.

  28. aku bahagia liat banyak org yg sayang sama bom meskipun ga ada suri lg d samping nya *nangis tersedu”* apa lg pas bom kangen sama omma nya hueee sedih bgt masa #plakk
    sukses deh buat author nya keren bgt cerita nya ^^

  29. Ketawa ngakak,senyum2 sndiri,sesak dan yang terakhir nangis. Ibarat makanan paket komplit.
    Kalau Kyuhyn bersedia mnukar uang dan perusahaan agar Suri bsa kmbali kesisinya dan Bomie,aq rela mngorbankan wktu tdur cma buat bca ksah kyuri nd bomie yg manis.
    Ad scene yg paling aq suka,yaitu saat Kyuhyun menenangkan Bom yg rndu sama ibunya,meskipun pas bca ndak bsa brhnti nangis(berasa nonton live).
    Okky…ayo dong buat scene Kyuhyun sama Summer sling mnyukai,tragis bgt nasib Cinta Kyu yg mnggantung. Kasihan,jgn buat Kyu gaslaw dong.
    Bomie….bntu Appa-nim buat mndekati Arnett Omma,Bomie pasti suka. Bomie setuju kan kalau Arnett omma jdi ibu kedua untuk Bomie???
    Ayo….lnjutkan lgi Cerry blossom nya,masih ada scene ultah Bomie nd nadib perasaan Kyu ke Summer.
    Semangat Okky!!!!””

  30. haishhh jangan !!!! Ngga mau!! Ibuku belum nimang cucu dr aku ka, hahaa nanti masih jauh, insyaallah ibu kita masi diberi panjang umur. Itu cukup bomie aja, itukan yg buat kaka, bukan buat aku hahahaha

  31. Bacanya sih udah daritadi tp baru comment sekarang…. Hehehe ^^v

    suka bgt liat keakraban antara kyu dan bomie
    sifat protektifnya kyu terhadap bomie. Perhatian yg seluruhnya tercurahkan hanya buat bomie. Ksh sayang yg kyu curahkan buat bomie.

    Pas baca yg kyu mimpiin suri itu bikin nyesek dan mewek. Ouh ternyata suri pindah ke cannes gara gara mamanya kyu
    dan tambah mewek lagi dgn kata kata suri ke mamanya kyu…

    Lucu ketika changmin datang. Aku kira cuma changmin doang yg dtg tp malah semuanya… Ngakak pas baca mereka lari naik tangga…
    Dan yah dibuat ngakak pas kyu rapat dengan karyawannya dengan sikap kyu yg kyk gitu.

    Aku kira kyu bakalan nikah sama summer lee but ternyata dia belum bisa move on dari suri. Dan dia hanya terobsesi dgn summer lee yg mirip suri…

    Aku juga bangga dengan kamu bomie…
    Disaat anak diusiamu sedang bermanja manjaan dgn ibu mereka. Sementara dirimu harus kehilangan seorg ibu dan harus tinggal dgn seorg ayah yg buta akan pengetahuannya tentang mengasuh anak. Dan yaaa bomie cukup dewasa untuk ukuran anak seusiamu…

  32. Oniieeee
    Kamu selalu berhasil buat aku nangis kalo baca CBE T_T
    Baca ini dr awal sampe akhir sambil nagis ga bohong dehh
    Daebakkk aku selalu suka sama FF buat-an mu udah hamipr semuanya aku baca tapi baru kali ini ninggalin jejak
    ^^ hampir setiap hari buka blog mu cuma buat liat postingan FF terbaru mu, onn ff LBDSM part4’a donk cepat di posting ga sabar mau baca

    Berarti CBE udah end ya huhh bakal kangen Bomie nihh

  33. Iseng-iseng mampir ke blog, eh dapat ff inii..
    Intinya, Kereenn bangeett chingu..
    Aku suka sama ff kamu, feel nya selalu dapet pokoknya.
    Ditunggu kelanjutannya yaa ( kalo ada ) 😀

    Fighting (y) yeeaaii 😉

  34. Mix ceritanya bagus banget, sedih dan senang semuanya enak dibaca. Kyuhyun disini imejnya jadi agak turun sejak sama Bom haha. Oh ya Kak author kalo boleh tahu, sepanjang ini cerita, nulisnya berapa lama ya?

  35. nice story..
    cbe itu emang lain dari fanfic lain yang nyeritain ksah ayah dan anak, emang bgini sharusnya hbungan antara anak sma ortunya, bisa mnja2 an, penuh canda tawa dan suatu keadaan dmna ortunnya bkalan susah ngejawa pertanyaan polos anknya..
    karakter kyu yang bsa sweet bget kalo di dpan bom bsa bkin iri, mau juga jadi bom nya..
    sbnernya nggu yang lbdsm part 4, tp trima kasih banget malah di post ff yang bsa ngobatin rasa kangenQ ke papahQ.
    kalo kata bom jika bom “jika kita terus mengingatnya maka Omma Bom
    akan terus hidup di dalam hati kita. makanya seperti itulah aq akan mengingat papahQ..

  36. tes..tes..tes..
    a rgh.. tasax ud lma bgt y q ga mmpir d blog mu ni saeng..trakgihir mgkin q coment d CoB part 4/5 gt n eh ga sgaja yd bk fb eh ad pnggalan postinganmu jd d bka deh.. q kira ni bkal ad adegan kluarga kyuri n anakx scra utuh eh trnyata……. hm q mang sk bgt genre maried life plgi klo ad anakx bc yg romance drma ud mlai bosan alnya plg model certa tu2 ja. bda klo ad anak2nya jd qt bs ngrasain suasana baru… oy kira2 ni bkal ad lnjutanx lagi kh?? tp..tp.. tp.. ntar klonkyu pnya istri bru ntar blog ni ga jd kyuri lgi dong.. hehe
    hm.. q plg sk yg adgan di skolah tu wlopun part tu trkesan byk yg ngambil setting alur kya gt alias the son say love n thanks for the parents ( kyac ad prnah nton fklm india n film brat tp ntah jdulnya pa,n bbrpa ff) tp ttp ja nguras emosi cuy

    hm.. q tggu ni yg maried life plus ad anakx kyuri mcm ni tp klo bs yg sd suri nya donk.. hehe

  37. Ituuu…ituuuu..si summer siapa???
    Kenapa selalu nanggung banget pas part summer…ƪ(-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩_­_-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)Ʃ­ #
    Jam 01.00 tiba2 melek..nangis sedih…terharu…ketawa..dan ditutup dngan penasaran sm Summer Lee.
    Huuuuft..siap2 ЌªäG̲̮̲̅͡ªәк bisa tidur gegara penasaran..

  38. huaaaaaa….. Okky niiiihhh,,, bikin nangis tengah malam… -_-
    Ya ampuuunnnn,,, gimana aku bilangnya yah?????
    Apapun itu,, intinya aku suka banget sama sosok Kyuhyun sama Bom di sini.
    Kedekatan mereka yg udah kek ‘gitu’ banget, padahal baru ketemu beberapa lama… Ikatan batin ayah-anak kali ya,,,hahaha
    Bingung ngungkapinnya,,, ngeliat Bom sama Appa nim nya ituuuuu,,, kek ngeliat suami sama anak gue yg lengket banget,,, bahagia gituu,,,hahaha,, mulai kan gue gila nya…*geleng2*
    Apalagi pas Bom sakit, ngambek, baikan (spt cara Kyuhyun-Suri dulu), bangun tidur nyariin Appa nim, gak mau sama selain Appa nim, tidur di gendongan Appa nim yg bahkan sedang rapat ‘panas’,, semua itu bikin aku,,, ah, gimana bilangnya??? Gk tau lah,,, pokoknya kek gituuu… >_<

    Seneng juga sama kenyataan kalo Suri itu berbagi sama Bom ttg aroma musim gugur Appa nim yg katanya 'aroma terbaik untuk pengantar tidur' itu….

    Dari awal sampe menjelang akhir,, aku ketawa2 sendiri bacanya,,, di akhir malah nangis2 sesenggukan… Sampe pala pusing nih,, oke, cuma dikit…

    Lumayan banyak typo loh Ky….ah tidak,, cuma beberapa dan aku lupa tadi ada di bagian mana, hehehe

    Pas baca bagian ini: “Karena aku belum mempunyai apapun untuk membahagiakanmu, aku masih bergantung pada orangtuaku dan aku… aku… aku belum siap mempunyai anak.”,, aku langsung kek bisa ngerasain apa yg dirasain sama Suri,, intinya,, LO GUE END lah… Kyuhyun gk bisa bertanggung jawab. Sedih. Kecewa.

    Ky,, ini aku yg terlalu menjiwai baca FF,,, atau kamu yg keren banget bisa bawa aku masuk terlalu jauh??? hahaha,, bahasanya bo….
    Tapi ini serius loh…
    Dan aku tunggu yg selanjutnya, dengan judul apa pun itu yg belum selesai 😀
    Fighting!!!!!

    1. ini ga bisa lagi nih masukin daftar calon Ibu Bom lagi, udah penuh pendaftarannya.
      tapi jujur ya, emang kalo ngeliat anak kecil deket sama bapaknya itu kayanya bahagia bgt liatnya haha

      –> as baca bagian ini: “Karena aku belum mempunyai apapun untuk membahagiakanmu, aku masih bergantung pada orangtuaku dan aku… aku… aku belum siap mempunyai anak.”,, aku langsung kek bisa ngerasain apa yg dirasain sama Suri,, intinya,, LO GUE END lah… <— kamu pernah ngerasain itu emang lol /plak

      oke sip.

      1. wahhh,,, sayang sekali pendaftarannya udah tutup….. Apa aku nunggu Kyuhyun jdi duda lagi aja???hahahaha
        Hu um,, bener bgt.. Ngeliat anak, apalagi anak perempuan deket sama bapaknya itu bahagia banget….
        Ngliat temen2 cowok aku akrab sama anak2 aja, rasanya WOW bgt,, secara kan mereka cowok….

        Hah???? andwaeeeee…. Aku gk pernah bener2 ada di posisi kek Suri lah,,,enak aja….. Amit2 deeehhhh, ampun…
        Aku kan cuma ikut ngerasain gmn perasaan Suri waktu itu… 😦
        Oke, aku tau ini bercanda

  39. huaaaa…..hiks hiks T.T
    bca ni 1 jam lbih bnr2 bkin g bs mkir apa2 kcuali mrskn yg bom rsakn,bnr2 mngharukn dan bwt q ngis sesenggukan chingu -___-
    knp lee suri hrs mati,,,huuaaaaaa 😦

  40. ini udah tamat beneran ya ??
    ah bakalan kangen ni sama bomie..
    wah nanggung ni apa kyuhyun ntar jadian apa ga sama summer..
    hehehe
    ini ff yg mengharukan sekaligus buat kita mikir punya anak ga selamanya menyeramkan,hihi
    ciee okky tumben punya pemikiran kek gituu *ditampar*
    well ff CBE ni kerenn,genrenya agak beda dari yang biasa..
    keep writing lee suri
    thanks for this story..
    *peluk bom-ren

  41. sumpah demi apa kyuhyun bisa setia ama suri wlau suri udah gak ada.dan bom yang terlalu manis itu bikin gemees…
    critany ad lucuny. haru. smua kcampur dlam n part….

  42. Aq kira ga’ bakalan mewek lagi baca yg ini tapi akhirx mewek juga,paling ga’ bisa nahan pas bomie rindu sama ommax dan pas bomie ungkapin perasaanx pas pentas seni,d’situ aq ampe lap ingus,bomie kamu tegar bgt sich !!??hikz…hikz…

    Gue bayangin kyu yg mimpin rapat dgn m’makai kaos dan celana training sambil gendong bomie,awh so sweetx kyu jadi appa yg baik.

  43. Selama ibu mu masih ada sayangi lah,bahagiakan lah, karna kita g’ tau kpn beliau pergi, bom prilaku mu yg tegar patut dicontoh. Kyu dirimu romantis amat, sama anaknya aja romantis amat apalagi sama emaknya huwaaa, kirain kyu bakal nikah ma summer eh tetep suri dihati g’ bisa digeser. Nunggu LBDSM penasaran pw yg udah sy temuin bakal cocok g’ nanti ya, kalau salah ya salam ajalah, abis bingung bgt sama puisinya. Part ini bener-bener bikin nangis 😦

  44. Aigooooo….knp ceritanya sangat mengharukan seperti ini hohoho… Sampau bkin nangis bombay loch thor hiks2…
    Sumpahh… Ff2mu slalu DAEBAK… Keep writting Leah. Fightingggg!!!

  45. So sweet bangetttt sih cho kyuhyuunnn ,,,,,,
    tiap part pasti ada bagian yang sedihnya deh , sedih banget itu baca pidato bom , dan pas bagian kyuhyun teriak itu anakku dan lee suri , sumpah menurut aku itu bagian paling keren bagi seorang single parents :)))

  46. ff ini bkn aq nangis. ceritax bgz bgt. ga bsa blng apa2 sking speechless nya.
    mudah2an ada lnjutanx lg. hehe..
    smangat author~

  47. Sudahkan saiia mengatakan klo saiia mencintai anda okky-nim?? *eh* -_-v tp demi apa?????? Trharuuuu banget bacanya… :’) huuuuuaaaaaa…… Kyuhyun-nim, ah ani, appa nim… Aku padamu! Penggambaran ttg bom yg manis dan imut dpt banget! 😀 tp brasa pendek, blm puassss… Msh mw lg. Huuuueeee…. T___T itu summer knapa bs mirip suri? Trus nanti gimana kisahnya? Ahhh, jd pengen liat appa nim yg protektif. Udah kena candu appa nim ini… Saranghae! ❤

      1. Mwo?! Eomma nya?! Bknnya suri-ssi jauh dr kata imut yah??! *digetok okky* kkkk imutnya itu pst bawaan dr kyu klo evilnya lg ga keluar (makin ga mungkin kykx) XD tau ahhh, yg jelas sukaaa banget sm uri bomie 😀 ❤ ditunggu lanjutannya yah bomie eomma 😀 fighting!!

  48. Kyuhyun tidak menjawabnya. Jika memang harus
    berjudi dengan setan mempertaruhkan seluruh
    perusahaan juga kekayaannya hanya untuk
    mengembalikan Suri, dia akan melakukannya saat ini
    juga. Untuk Bom.

    itu ngakak..astaga kyu parnoan XD

    lebih suka gk ada yg gantiin suri 🙂 biarin appa dan anak itu berkarya XD

    eonni knp gk d bikin novel aja XD

    baca yg ini ngakak mulu ya -3- apa lg yg kyu terlali berlebihan

  49. Cerita yg bener” menghibur di sela” nunggu kelanjutan ff la belle dame sans merci hahhhhh knapa coba suri di bikin mati sma author,,,udah di tahan” biar gk nangis tpi tetep aja nangis hmmm kyuhyun sma bom manis banget seandainya itu kejdian di dunia nyata.hahaha pas di jln ada lmpu merah itu sumpah lucu!! Author smangat nulis ff n nyari ide’a bye:)

  50. uhuhuhhu mewekkk,,,
    appanim aq juga penegn jadi anakmu wkwkkwkw
    kyu manis bnget disini rela gendong bom saat rapat pula,,,
    pokoknya keren deh perjuangan seorang appa yg gag punya istri tapi harus merawat seorang anak kecil yang lagi dalam proses keingin tahuan yg tinggi jadi harus pelan* dalam menjelaskan situasi yg ada,,,
    tapi aq bangga ama bom dia anak yg cerdas,,,,,

  51. Leah q suka bgt sama bom..
    ceritanya ringan bgt tp jlebb bgt ke atinya..!!!???
    bkin cerita appa nim sama bom lg yah.!!!
    bkin sequelnya!!!
    2 jmpol buat author.

  52. lowongan pekerjaan Ibu Rumah Tangga di rumah mereka masih belum terisi? author aku daftar! hahaha.
    Dialognya cerdas. dewasa sekali, btw umur authornya brp? *eh?
    sukses untuk karya-karya berikutnya.

  53. ini lebih dari kereeen TT apalagi pas pidatonya bom
    aku heran eonnie bisa punya ide cerita beginian dari maneee ?

  54. appa nim 🙂
    ff fav aku, seneng bngt sama part dimn kyu ngegendong bom trs bom meluk leher kyu erat dan yg pasti manjanya ituu aahhh ayah dan anak yg bikin terharu ((:

  55. Inilah enaknya FF,apapun yg tidak mungkin akan terwujud dalam ff 😀
    anak 5 tahun udah dewasa bgt,salut buat bomie..,
    mungkin kalo aku jd bomie aku udah nangis berkoar – koar *alay
    baca ff ini buat tesenyum,ketawa sama nangis sendiri kaya orang gila…
    Pokoknya the best lah..
    Semangat untk karya selanjutnya.! :*

  56. ya ampun mereka manis banget sih..
    Bikin nangis..
    Lanjut eon..

    Semoga juga death vanilla ada lanjutan sequelnSemoga juga death vanilla Semoga juga death vanilla ada lanjutan sequelnSemoga juga death vanilla ada la

  57. Kyuppa bener-bener berubah jadi sosok The Real Appa buat bom..
    Terharu banget eoni,sama kasih sayang kyuppa buat bom..

  58. Aduh, baca ff ini tuh, nangis—pas bagian suri jaman sma, ketawa—kyuhyun ngerem mobil mendadak sampe bikin bom kaya badut, nangis lagi—bom ceritain tentang suri di panggung :”’)

  59. sweet banget… akhirnya….kyu ngrasain juga jd appa yg baik. boom pinter bgt masa. lucu, pintar, cerdas, kritis, jail, aktif. aaaaaaaa poko.a lucu bangeeeeeeettttttt >.<
    *cubit pipi bom*

    gayangka juga bom bs lgsg cepet nempel lengket bgt sm kyu. hah, semuanya berakhir bahagia 🙂 🙂
    chukkae chukkaeeee~~~~~~~~

    paling suka sama tiap scene kyu-bom. ahhh, sweet bangeeeeettttt :"
    ok, poko.a jjang. dannn selamat tenang disana ya suri 🙂

    well, HAPPY 2nd ANNIV eoooooonnnnn \^o^/

  60. Selama Baca ini FF perasaan saya jdi campur aduk antar senyum,haru,sedih,dsb…daebakkk
    Semoga ada lanjutannya lagi 😀

  61. Eonnieeeeeee…. eooooo neooo jeongnal jeongmal saranghaeyooo… eon aku syuka banget genre ini cbd aaahh.. bommie sangat manis, kyuhyun apalagi suka bgt aku family. Eon knp ga buat novel aja? Kekeke^^. Unnie fightingg aku suka semua karya karya ff eon, klo bisa cbdnya dilanjutun lg ya un 🙂 eonnie daebak \> </

  62. Aaaaaaaa……
    Bomie sini tak peluk :*.
    Si kaka harus bertanggung jawab, berhubung aku nangis. Bukan apa aku ngebayangin kehidupan suri saat dia merawat dan membesarkan bom sendirian.
    Klo bisa nih kaka aku reques side story dari suri pas ngurus bom sendiri…potongan-potongan adegan juga nggk ngapa, lebih seneng lagi klo lengkap#plak#nyusahin

  63. ngeliat gimana manisnya kyuhyun sama bom, bikin aku gabisa berhenti senyum senyum kayak orang gila ><
    seorang sosok ayah yang nyaris sempurna dan suka asal jawab gak jelas macam kyuhyun itu idaman banget dan terealisasikan disini
    sempet nangis pas baca yang bagian ibunya kyuhyun ketemu suri, dan di ff ini tersirat banyak makna sebenernya…
    keren banget deh pokoknya!! typo itu manusiawi hehehe
    ditunggu kisah bom sama kyu (atau mungkin misteri summer lee juga) kalau ada! ^^

  64. Aaaaaaaa……
    Bomie sini tak peluk :*.
    Si kaka harus bertanggung jawab, berhubung aku nangis. Bukan apa aku ngebayangin kehidupan suri saat dia merawat dan membesarkan bom sendirian.
    Klo bisa nih kaka aku reques side story dari suri pas ngurus bom sendiri…potongan-potongan adegan juga nggk ngapa, lebih seneng lagi klo lengkap#plak#nyusahin.

  65. Termehek-mehek, wktu bomie akhirny nangis, baca ny mpe sesek … Bner2 kyu appa nim daebak!!!
    Apalagi yg bikin ne ff Leah. T.O.P
    Waa, kyu bkin wafle n bubur, bkin ramyeon aja jd legenda sunghai han. Hahaha. Baguuuuuuuussss!!!

  66. Tiap baca ff ini selalu nangis,
    penggambaran bom yg kehilangan suri mengena bgt,
    selalu suka bgaimana eon mengambarkan suri dan kyuhyun,
    aku suka ff ini bukan hanya brtema cinta tapi keluarga.
    Pokoknya daebak!!!

  67. Feelnya dapet, gambaran seorang Cho Kyuhyun yang jadi single parent juga bagus. Apakah ini cuma sampai disini? Gak ada sequel lagi?

  68. 100% ini bikin aku nangis lagi :3
    aku kira, kyuhyun bakal nikah sama Summer Lee, tapi tidak ==”
    keren eon, cuma banyak typo hehehe 😀
    ini ada lanjutannya lagi gak eon? sayang kalo End, masih pengen baca ff antara Cho Bom-Ren sama Appa-nim, sequel lagi, pokoknya sampe Cho Kyu nikah lagi dan si Bomie dapet dede, haha xD

    wah, ikutan ah, aku ikut gabung sama projectnya eon, hehe.

  69. bagus bgt ceritanya :*
    wlwpun bukan cerita cinta2an, tp melankolisnya ttep dpt bgt yaaa.. Appa dan putrinya :p #eaaaaa

  70. boleh kubawa pulang ga situ punya otak…. ampe bisa buat tulisan macem kayak ini dan membuat gue yg baca bisa bener bener masuk kedalamnya…
    #cipokOkky :v 😛
    #kasihJempolbuatBom

  71. Kak, coba bikin (full) before story nya, dong xD
    Jaman suri masih sama kyuhyun, atau suri sama bom, pokonya pas suri masih ‘nyata’lah =))

  72. huaaaa akhirnyaaa
    ….. ada juga klnjutannyaa ini.
    ini ff nya sungguhhhh ngena feelnya. krn aku biasnya kyu jdi bsa.membyngkan.gmna bhgiannya kyu dn bomiee.
    ff ini sangat unik dn bgus. jrng dpt ff dngn aliran sperti ini. author hebat 🙂
    oyaa selamat 2aniv yaa eon, mogaa tambah amazing ff nya. sehat slalu buat eonni.

    hmm ff ini pnginnya ada kisah summer sama kyu juga :))) *Lol
    buat mama bru buat bomiee *sekedar saran* hehehe.
    goodlyck yaa.

  73. Ya ampuuuuuuuuun!
    Aku dibuat nangis baca ff mu.. Selalu nangis klo baca ttg Cherry Blossom End ini. Ampun deh.
    Dr awal smpe akhir air mataku tdk berenti2.
    Knp sih chingu ini pinter bgt nulis dan seperti tulisanmu ini hidup dan punya jiwa. Aduh gmn ya jelasinnya #doeeeng.
    Rasanya tuh aku bs merasakan, menyaksikan bahkan seperti aku yg jd ‘Dia’. It’s hurt.
    Bacanya tuh pelan2 biar lbh berasa dan tdk salah mengartikan.
    2 jam aku baca wkwkwk…
    Cos ff nya panjang jg sih. Ini klo author2 yg lain udh dibagi 2/3 kaliiii. Tp aku lbh suka yg kyk gini.
    Udh, sm itu yg mau sy sampaikan. Yg jelas dan pasti. FF MU DAEBAK!
    GUMAWO..

  74. Bahkan air mata adalah tanda bhwa nyawa yg eonnie kasih pas bikin ff ini bener” mnyentuhh.. Ktagarannya bommie itu looo bkin speacless
    Daebak eonnie 🙂

  75. Hallloooo kakakk aku reders baruu di blogmu 😀
    salam kenal *Bow*

    sebenernya aku baru baca yang cherry blossom end tapi itu juga baru setengah baca’a (mata’a udh perem melek mulu soal’a) dan aku tau kalo ada sekuel’a pas baca komentar”a dan juga yang ini belum sama sekali aku dibaca 😀 tapi aku mau kenalan aja dulu sama kakakk’a . Ardelia yunisa imnida 😀 salam kenal kakakk 😀

  76. Sumpah aku bacanya terharu bgt thor hikss 😥
    Kyu dengan sabarnya dia ngurus bom dengan baik, ya walaupun dulu kyu ga suka sama anak kecil, tp sekarang dgn hadirnya bom kyu berubah drastis 🙂 kyu menjaga bom dgn hati-hati dan ga mau terjadi sesuatu apapu pd bom..
    Bom lucu ih, walaupun masih kecil tp tetep bisa tegar 🙂
    Tp aku masih penasaran sama summer lee, apakah kyu bisa jd sama summer lee ga ya?? Heeee

    daebak ini, bikin terharu ~~ sequel cherry blossom nya oke bgt 🙂 tp masih penasaran sama si summer lee itu heeee

  77. Demi apaaa.. akhirnya aku nangis 😥 berasa kasihan gitu ya liat kyu sama bom di tinggal suri.. berasa pengen menggantikan suri deh 😀 hahahah…
    Ff nya pokoonya selalu keren deh si kaka.. ga pernah ketebak apa yg akan terjadi kedepnnya.
    Dan kyuhyun rasanya semakin berkarismatik ♥ hihihihih
    Di tunggu ff selanjutnya 😀

  78. ya Tuhan nyesek bgt bcny,apalg dpart suri dtg kemimpi mrk…
    mewek Q..
    dan bt bt kyu dan b0mie sem0ga slalu bhgia..

  79. Pas awal baca senyum senyum sendiri ngebaca tingkah lakunya si bom. Dia cute banget :’3 si kyu juga jadi appa yang baik disini. So sweet banget mereka
    Pas baca flashbacknya kyuhyun pas jaman sma di mimpi itu sedih banget, ga kebayang deh sedihnya si suri waktu dulu 😦 over all keren banget eon, feelnya selalu dapet deh
    Lucu lucunya tingkah laku si bom yang nikin mesem mesem, sama sifat protektifnya si kyuhyun u,u dan yang paling nyentuh hati itu waktu si bom ngomong di atas panggung aaaaa :”’)

  80. keren bgt..
    sampe nangis bacanya.. ada terharunya, lucunya, sweetnya, nyeseknya. apalagi pas mamanya kyu mimpiin suri.. rasanya nyesek bgt..
    kak okky itu bener2.. top bgt..
    gomawo:)

  81. Kaaaaaaaaaaaak okkkkkkky (~‾ ▽‾)~ terharu bacanya sumpah. Tapi beneran kak ini ending sumpah kak ?? Jadi kesimpulkannya semirip apapun wanita menyerupai suri tetap aja intinya kyuhyun hanya untuk suri dan suri hanya untuk kyuhyun. Oh my god liat tuh suri (¬_ ¬)
    Hahahah cowok bodoh yg kamu katain itu XD masih setia bersamamu bahkan walaupun ga ada uhhhh so sweeet bgttttt lah pokoknya.
    Jadi gak ada nih kak cerita kyuhyun dengan summer intinya ? *masih kekeh XD

    Tapi bener kak ini ending yg bagus aaaaaaaaa gak ada yg dibutuhkan bom selain kyuhyun. Dan ga ada yg dibutuhkan kyuhyun selain suri dan bom walaupun suri udah ga ada tetapi seenggaknya cerita bom didepan pementasan itu udah mewakilkan semua kebahagiaanya walaupun dalam arti bom tidak meraskan kebahagian dalam lingkup kebersamaan papah dan mamah.

    Kak, aku tuh tadi ngebayangin kalo kyuhyun yg sakit gimana yaaa terpuruknya bom pasti dia trauma lagi. Uuuuh,

    Kak good job ya ( ˘ з(˘⌣˘) kak

    1. ahahaha… si Suri nya pura2 ga baca LOL

      kasihan ya Bom, traumanya mirip Suri, gampang banget nyantol itu kejadian buruk di ingatannya.

  82. Aku mentikan air mata pas baca ini, ya ampun gabisa ngebayangin deh kalo ada diposisi suri terlalu sedih..
    Tapi selain ituh menurut aku banyak pesan yang bisa kita ambil daari crita ini^^

  83. wahh, aku terharu baca CBE yang ini. sumpah kyuhyun keren bgt, dia jadi appa yang baik buat bom. kasih sayangnya ke bom yang sangat protektif…ughhh itu malah yang bikin manis.
    denger suri yang ternyata hubungan mereka gak disetujui aku kasian, tapi dia-suri-tegar bgt yakk…kalo ngomong soal summer lee kirain dia itu emang bakal jadi eomma bom, tapi itu mungkin bukan eomma yang tepat juga. ah eonni, ditunggu ff yang lain.

  84. Demi apa, cerita ini bagus banget!!
    Disini karakter kyuhyun bener2 penuh perhatian sama Bomie~
    Dan lagi, kyuhyun ternyata masih setia banget sama suri, sampai2 dia tertarik sama summer cuma hanya karna mirip suri aja ㅠ_ㅠ

    Seandainya kalau suri masih ada, pasti Bom bener2 bahagia punya appa dan eomma..

    Eon tanggung jawab dong, masa aku baca ff ini dan gak sadar aku nangis.. eh nangisnya ketahuan diliat mama.. maluuu deh jadinya ㅠ____ㅠ

    Eon, masih ada another story lagi kah nantinya??
    Kalo bisa nanti balikin suri ke kyuhyun dan bomie sprti semula *ngawur*
    hehehe~

    Oke eon, 10 jempol untukmu *tarik semua jempol teman* XD
    Terus berkarya ya! 😀

  85. Selalu,, klo baca ff eonni tuh sllu bikin aku nganga+kebanjiran..

    Bener” puas baca ff panjang tpi gga membosankan n ditambah bumbu mewek+nangis kejer..

    Serasa aq yg ngalamin sendiri, bener-bener gga nyangka klo aq yg ada diposisi bom..

    Aq tunggu ff yg akan dipublish selanjut’a.. :D^^

  86. Wowww debakkkk kakkk ^_^

    bacanya buat diriku campur adukk..
    paling suka pas kyu bilang ‘itu anakku’ ‘itu putriku dengan lee suri’..
    Kyuuu kau bapak yang WOW..
    Coba suri’a blm meninggal pasti dan pastiiii mereka bakalan jadi keluarga yang bahagia (>..<

  87. yah aku memang selalu suka dg tulisan mu. dan karna ini cerita nya ringan-tapi feelnya dapet- jadi aku baca nya gak perlu ngulang2.
    🙂
    jadi ingin punya putri kaya Bom.

    dan aku mau kasi saran.
    tadi ada kalimat ” Iya, yang di atas panggung…”
    mungkin Iya nya harusnya Ia sepertinya,

  88. huwaaaaaaaaaaaa…
    ceritanya bikiiiin aku terharuuuu..
    bagaimana bom tabah dan ga menangis padahal dy kangen surii.
    bagaimana suri di pisahkan sama kyu hyun..
    bagaimana dekatnya kyu dan bomie.
    bagaimana bomie mencintai orng2 disekitarnyaaa…
    kereeeen…
    sukaaaaa…
    cara penggambarannya yg sangat cocok..
    hebat..DAEBAK!!!
    berharap ada lanjutannya..

  89. hwaaaa chingu,,.. keren sekali,. sequel lagi donk,. 😀
    feelnya dapet bnget,. campur aduk,. >.<
    kadang ketawa ngakak,., trus tiba-tiba nangis,. :')
    daebak,. lnjut lg n chingu,. 🙂
    Jebal,. ^_^

  90. whaaa!!!! author… aku jadi ngefans sama Bom-Ren disini…
    hwaa thor aku kasih 10 jempol dehhh buat author…
    “Iya, yang di atas panggung, yang sedang tersenyum padaku, yang sedang menunjukan bahwa dirinya pun bisa menerima kepergian Omma meski rasanya menyakitkan, yang bisa membaca sebelum bersekolah dan yang berwajah paling manis itu adalah putriku. Putriku dengan Lee Suri. Kau lihat putrimu, Lee Suri? Dia bilang mencintaiku! Dia mengatakan apa yang tidak pernah kau katakan. Dia mencintaiku!” aku suka kata2 ini 🙂

  91. Kau lihat putrimu, Lee Suri? Dia bilang mencintaiku! Dia mengatakan apa yang tidak pernah kau katakan. Dia mencintaiku! -chokyuhyun.

    Uuuggh perjuangan suri bener” hebat ya o:) kkkk kirain bakal ada pernikahan? Eh gatau nya cuma numpang lewat si summer 😀 bakal kangen bgt sama cerita anak-ayah ini karna udah end 😦 padahal pengen bgt mengikuti perkembangan keduanya~ halaahhaha dari pada nasib duda nya kyuhyun engga jelas yuk kita ke KUA (ʃ˘ﻬ˘ƪ)

  92. slalu bikin saya nangis terharu,ga bisa bayangin gmana kangen nya bomren sama ibu nya,gimana dia pingin di peluk ibunya.
    daebak banget ff nya.
    di tunggu sequel nya 😀

  93. Baca lagi dan ga ada bosan. Ne kata bener2 dah. “Jika aku tidak meninggal, Bom tidak akan bertemu dengan Ayahnya, bukan?” Nyesek kan ny. Cho?… Huwa2 nangis lagi. Wow wow..
    Leah, ultah Bomie ga critain kah? #Penasaran, trus kisah kyu akhirnya ma Summer atau miss Seo? #Kepo Gigit kyuhyun aja!!! Efek kyu kena rabies!!

  94. ya tuhannnnn,,,,, saya bener2 nyesek baca ff ini unn 😦 berharap Surinya gak beneran meninggal. berharap kyuhyun masih bisa sama Suri… hikssss hebat bgt kamu unn… dpt ide dari mana coba… sampai se complicated kyk gini 😦 good job ya…. dan semangat buat karya selanjutnya^^ SELAMAT JUGA BUAT 2 TAHUNAN BLOGNYA 😉 walaupun gak kenal dari awal. saya harap blog ini ttp eksis 😉

  95. aku gk tau mau comment apa yg jelas aku terharu eonn sama ucapan boom di panggung,,, jdi nangis. #kehilangan ibu dr kecil..

  96. Hwaaaa,,, daebakk abiss onn,,,, nnyesekk bangett bacanyaaaa….bim hebat bangett…. Masiihh kecill tp pinter, lucu ngegemesinn dehh…
    Sayang bangeettt leahh ud gg ad…hwaaa… Pokonyaa daebakk abiss dehh
    jd bingung nii mw comen ap lgiii..,.
    Oh yaa onn,, ituu qloo mw nanya2, pke comen id ato nama aslii???

  97. keren ih…bagus bgt. perfect suka bgt sma ff-nya. good job thor and wait for story Kyu-Bom yg lainnya^^ keep writing ya :3

  98. Bomie~ aigo… aku cinta kamu ❤
    masih kecil tapi bisa setegar itu… Hiks jadi malu gua
    Gak nyangka Ny.Cho bisa sejahat itu ama suri, and suri kasian sekali nasib mu #pukpuk
    di tunggu ya eon, kelanjutannya. semangat ya buat share ff-nya (*Hem Casual Vengeancenya lanjutin dong eon… jebal #aegyogagal)

  99. Panjangggg bgt, sampe nahan pipis krn gamau kepotong bacanya :p Bom terlalu tegar -atau mungkin polos- menyikapi kepergian ibunya. Dan Bom hebat bisa ngubah patung es kyk Kyuhyun jd Appa yg manis dan bertanggung jawab. Aku prnh pgn baca ff dimana Kyuhyun jd single parent dan kesampean setelah baca ini! Pas pula sesuai dgn apa yg aku mau! Daebak kak! Makin kesini ff ff mu makin membahana :3 ohya berarti tiap malem Suri dateng ke mimpinya Bom ya? Dan bagian dimana Suri datengin Cho omma di mimpi bikin nyesek. Ngakaknya pas semua orang ngira klo Kyuhyun itu monster yg gabisa ngurus anak sendiri wkek. Overall ini ff top markotop lah! ^^b ehiya kak, casual vengeance part 8 donggg, kangen cinta segitiga kyu-suri-chwang nih :3

  100. Panjangggg bgt, sampe nahan pipis krn gamau kepotong bacanya :p Bom terlalu tegar -atau mungkin polos- menyikapi kepergian ibunya. Dan Bom hebat bisa ngubah patung es kyk Kyuhyun jd Appa yg manis dan bertanggung jawab. Aku prnh pgn baca ff dimana Kyuhyun jd single parent dan kesampean setelah baca ini! Pas pula sesuai dgn apa yg aku mau! Daebak kak! Makin kesini ff ff mu makin membahana :3 ohya berarti tiap malem Suri dateng ke mimpinya Bom ya? Dan bagian dimana Suri datengin Cho omma di mimpi bikin nyesek. Ngakaknya pas semua orang ngira klo Kyuhyun itu monster yg gabisa ngurus anak sendiri wkwkwkwkwk xD Overall ini ff top markotop lah! ^^b ehiya kak, casual vengeance part 8 donggg, kangen cinta segitiga kyu-suri-chwang nih :3

  101. paling suka bgt sama ff ini mau kyu nya kek mau bomie nya kek.
    kalo liat kyu yg kayak gini berasa bukan kyuhyun si evil —
    udahan ini ceritanya?

  102. kereeeen bgt eon ! ff ini terasa hidup bgt. aku sukaaaa banget akhirnya publish juga hoho. lumayan banyak typo ya eon. tapi gapapa tetep kereen eon. daebak !

  103. Hhhwwwuuaaaaa aku sedihhhh tapi aku juga bahagia baca ff ini aaaaaa bom … Smoga bom makin sayang sma appa nim yahh smoga suri sering” dateng ke mimpinya bom ama kyu hhhwwwuuaaa seneng banget ngeliat kyuhyun ama hom kalo lgi berduaan sma seneng bgt ngeliat bom klo lgi manja” nya ama appa nimnya hhhwwwuuuaaa love banet sama authorrr :*** please bkn lagiiii pleaseee aku mohonn *sambilsujut hihihihi

  104. demi apa pagi pagi udah dibuat mewek sama ffnya oenni T^T . huaaaaa kenapa kyuhyun disini sangat manis sifatnya nya oen. sukasukasuka banget sama bom huaaaaaaaaaaaa :”3. haha gak ada kah kelanjutannya lagi oen? hihi pengen liat kemesraan bom sama aboji nya loh oen :$.

  105. Ini ff terkeren yang aku baca. Cerita gak main stream. Uooooo chukkaeyooo udh 2 tahun ya :3 sayangnya aku baru 1thn bersama blog ini xD dan, aku kagum banget sama cerita cerita disini. Cerita dan karaktrnya berasa hidup banget, kaya bener bener real, asli, nyata bukan hanya fiksi. Dannnn beruntung banget aku tau blog ini. First i wanna say Thanks to Cho Kyuhyun 😀 and Thanks to leah too :)all the Best deh buat semuanyaaaa.. Keep writing about KyuRi~ ditunggu karya berikutnyaa

  106. Sediiiiih banget ini pas bom nya kangen sama surii sama bom nya nahan sakit tapi nanya dulu sama kyu appa apa boleh nangis ??? 😦 😦 😦 leah kenapa bikin ff yang bikin galau ini bener bener kebayang banget ada anak kecil se unyu gitu tapi miris udh di tinggal ibunya dari kecil 😦 tapi menyentuh sekali apalagi pas kyuhyun mimpin rapat sambil gendong bomie oooh astaga so cool hahahaa kyu appa is number one pokonya. 🙂

  107. baguss bagusss ..
    ceritanya mengagumkan .
    sampai aku bingung mau bilang apa lagi buat kasih komen ,,
    jadi terharu bacanya
    ini sedihh, walaupun agak telat bacanya ..
    hehe =.=a
    fighting sist^^

  108. Authornim………..(-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩__-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩) bantalQ jadi basah semua gara2 Appa nim dan Bomie……………….ya Allah setegar itu mereka menjalani hidupnya…………..

    Udah gak ada kata2 Ɣƍ lebih baik utk ªк̲̣̣υ̲̣ ucapkan selain kata hebat…..sungguh, ªк̲̣̣υ̲̣ mencintai karya’mu ini authornim……mulai awal hingga akhir kau memberikan kehidupan pada cerita ini……… Jeongmall gomawo….hasil karyamu patut di beri penghargaan……….

  109. aku suka banget sama semua cerita mu tentang kyuri couple. apalagi yg ini sukaaa banget. jadi ngebayangin kyu jadi appa yg hebat. daebak chingu.. tetep bikin kyuri copule ya ^^

  110. Whoaaa..telat baca posting yg terbaru ini> <, padahal hampir tiap hari ngecekin nungguin lanjutan ff LBDMS part 4, casual vengeance, death vanilla; trust me i need you.. huhuhuuu T.T

    Btw, annyeong thor, salam kenal dari reader baru yg telat nyapa ini, maaf baru comment (bow90°) …

    Ff yg author buat knp gak coba di novelin aja thor?? Story line nya keren" semuwaaa…
    Gila ya, gw aja sampe jadi kepincut sama kyuhyun gara" karakter dia yg lo buat thor, padahal tadinya biasa aja loh, tsktsktsk…

    Akhir kata, semangat buat lanjutin ff yg belum kelar thor, ditunggu dengan sangat postingan terbarunyaa.. 😀

  111. Seru bgt kelanjutan story cherry blossom endingnya.. Kyu oppa beruntung sekali memiliki Bom-Ren yg tegar, sll kuat dan ia senang bahwa anaknya sgt manja kepada dirinya seperti Suri dulu, so sweet family story.. Kyu oppa appabyg daebak banget u Bommie

  112. Syediiih…
    Kenapa bom tegar banget sihhh kan dia masih kecil
    Sampe sampe harus nahan nangis supaya bisa menuhin janji aigooo
    Uri kyu jadi appa yg baik 🙂

  113. wkwkwkwk ada sesi tanya jawab 😀 aku tanya yg banyak ya unn kekekek ^^
    Bom manis bgt .. yah jadi inget film yg pernah aku tonton *lupa judul hehe
    sumpah .. waktu baca jadi bayangin Kyuhyun yang mimpin rapat dengan gendong Bom wkwkwk manis bgt pasti ^^
    ini cerita bikin nangis” ketawa masa.. ngena bgt tu pas waktu Haera turun dr lantai 2 n ga nyangka kalu Kyu bisa ngurus Bom .. keknya pusat crita disitu 🙂 🙂 Kyu kamu hebat 🙂 wkwkwk

    jadi Suri perginya pas hamil? belum lulus smu pula.. huhu umma Cho tega bener yah .. tapi sekarang beliau udah sadar 🙂 sayang sama Bom 🙂

    dan aku kira bakal sama Summer unn .. ehh ternyata masi gantung (lagi) hahaha :d Kyu terlalu mencintai Suri 🙂

  114. yuhuuu~ baru tadi sore nyelesein baca CBE sekarang udah kelar aja baca sequelnya. .
    aku jadi makin cinta sma Kyu appa nim 😀
    tapi disini sifat evilnya Kyu appa nim masih nyempil ajee. .
    itu pas dengan liciknya ia memberikan janji palsu *halahh soal pororo ke Bom padahal udah punya rencana ksih obat berefek ngantuk. aish -_-
    tp single parent yg satu ini makin kereen aja apa lg pas adegan ngancem mau cekik leher Mr.Jung kalo berani teriak dan bangunin Bom pas rapat.. kebayang ekspresi sangar tp menawannya Kyuppa nim~
    oh yah kalo Kyu appanim mau buka iklan buat jd eommanya Bom saya siap lahir batin kok *tersipu *disantetsuri
    eh bikin special episode Bom’s Birthday donk *aegyogagaltotall

    1. wouw… kejar setoran rupanya hahaha
      pria yang punya buntut *anak itu makin seksi kalo lagi manja-manjaan sama anaknya hahaha

      maaf, saya ga buka lowongan buat Bomie omma. *tutup gerbang

  115. sebenarnya udah baca lama.. tapi baru sempet komen sekarang .. baru reset pw wordpress…
    hurrr mengabaikan tulisan END yg ditulis tebal.. :-):-):-) aku berharap cerita ini bakal ada lanjutan nya.. karena masih bnyak pertanyaan dari mulai suami summer…sampai dialog kyu dan bom pas kyu ngasih obat kedia… dan yojin yg minta waktu buat bicara sama kyu… *penasaran….*

  116. annyeong…aku pembaca baru mu…salam kenal…aku sungguh terharu baca ff ini….penggabaran karakter appa yang sangat manis,bijak,protectif,penyayang…

    karakter kyu sungguh berbeda dari ff yang pernah menggambarkan dia sebagai sosok appa ….penuturan bagaiman kyu berubah daari seseorang yang tidak menyukai anaj kecil n tak suka terikat dan tiba tiba harus manghadapi kenyataan harus memiliki anak dan mengasuhnya sendiri tanpa seorang istri,sangat menyentuh….

    naluri seorang appa muncul begitu saja saat langsung menghadadapi sang anak cho bom ren….

    bisa bikin seq lagi gak authornim…aku suka banget cara kamu menggambarkan sosok appa di sini….

  117. supahhh bom aka aleyna lucu banget dicovernya…
    author enak banget nyeritain nya.. biasanya males baca genre yang kaya gini, tapi gatau kenapa malah sua banget kalo nyeritain bom kaya ginii.. suka bangetttt
    o iya kayanya bakalan ubek bek library author deh . pengen baca karya author yang lain hihii ijin bacaaaaa~~~~~~~~~~~~~~

  118. Ya Tuhan.. Q terharu bgt bacanya. Sumpah bguuuss bgt.. Smpe bngung mw nulis apa. Q salut bgt sm kyu, dy bnr2 appa yg hebat. Bruntung bgt dy pny putri yg bnr2 hebat diumurny yg msh sngat2 kecil. Udh dwasa mskipun umurny msh trllu muda. Cerdas, cantik , bnr2 putri yg sempurna. Syukur deh kl nyonya cho akhirny mnyadari ksalahanny. Bnr2 kluarga yg bhgia mskipun tanpa suri dsisi mreka. Suri jg hebat krn bs mlahirkn putri yg hebat, mndidik putriny dg sngat2 baik, mskipun di umur yg sngat muda unt jd ibu. Tnpa ada siapapun dsisinya. Bnr2 salut sm mreka b3. Terharuuuuuuu, huhuhu. Keren bgt critanyaaaaaaaa.. Daebaaaaaaaaaaaakkkkk

  119. terharu banget bacanya.
    jadi seorang ayah emang berat banget
    kesannya kyuhyun yg biasanya dingin jadi hangat banget
    baca cerita ini berasa kayak jadi bomren terus punyak ayah kayak kyuhyun
    sifatnya kyu juga dewasa banget
    aku suka banget sama ceritanya

  120. Hai unn, saya reader setia tapi baru pertama kali ninggalin jejak di sini 😀 .__.v

    well selalu suka gaya penulisannya unnie, ditunggu karya yang lain yaa. Judul baru buat kyuhyun-suri, gak rela aja suri mati u.u
    keep writing un 😉

  121. bacanya udah lama cuman baru bisa komen sekarang. ini ff favorit saya disini. berasa banget feelnya. sebenernya aku lebih penasaran sama eonni dibanding sama ffnya. lagi kumpulin orang – orang yang bisa sharing soal tulis menulis. aku pikir kamu pasti banyak tahu soal seluk beluk tulis menulis

  122. ahhh sumpahhhh sedih bngt…..:( aduhhhh klo baca CBL selalu nyiapain tisu.
    pengen punya ayah kaya kyuu aduhh lelaki sempurna.
    feelnya bener bener dpt bngt unn, Mata bengkak dari malem baca ff CBL yg full story sampe nih ff.
    di tunggu ff keluarga kecil kyu-bom selanjutnya ya unn pokonya kerennn bngt ffnya 🙂
    sumpak terharu bngt sama sikap kyu ke bom, klo ada dideket bom kyu berubah 90% jadi lelaki yg perhatian penyayang pengertian …ahhhhh pokonya keren bngt nih ff unn !!!!!!!!

  123. Keren banget, sumpah suka suka suka banget ama semuanya.
    Bisa ngebuat senyum terus nangis dlem 1 prgraf 😀
    Pdhal belum prnah baca ceritanya suri ama kyuhyun tapi udah bisa ngerasain gimana feelnya. Keren banget thor (y)

  124. KEREN BANGET
    semua komentar yang bagus ada disini
    terharu sm sikap bom
    anak yang berbakti
    bc ff ini jadi dpt pelajaran yang berharga banget’
    feel nya good
    dan mata sembab
    pokoknya KERENNNNNNNNNNNNNNN 😀
    SUKSES TERUS BUAT AUTHOR 😀

  125. Aaaaakkkkhhhhh ssumpeh ini ff menguras air mata…fiuuhhhh kerren bgt eoonn…sedihh,sneng,bhgia….keekee ayo sequel lg smpe kyuu nikah XD

  126. Anyeong Leah ssi,
    salam kenal nae reader lama yang baru tobat jadi siders. 😀 ff nya keren seperti biasanya,
    Udah gini aja, karna aku mau ngomen semua fanfic yang pernah aku baca dulu 🙂 gomawo and keep writing.
    Ditunggu ff lain nya 🙂

  127. gak bisa berkata2 dan berekspresi deh..
    Kebawa feelnya bom jadi agak sulit buat nangis 😀 hehe
    Authornya pintar sekali ya seperti bom, entah dapet ide dari mana..
    Salut deh, author daebakkk 🙂

  128. Terharu bgt :’) wlopun ak nemu typo tp gk ngubah feelx :’3 iri sm kedekatan bom sm appa kyu :’D

    Gw salut bgt sm kepolosan bom 😥 ak ska bgt :’D

  129. O’shit*sorry* apa ni FF terkenal banget? ampek nggk bisa dibaca gini,komen ama fanfiknya jadi satu gitu? (komen jadi backgroud fanfik),jadi susah bacanya.
    apa efek pakek HP ea? mana masih kesel gk bsa mecahin kode LBDSM!+ ini pula.! tolong di benerin ya author?

    1. biasa aja padahal ffnya. komen sama background nyatu? ffnya bisa di baca?
      aduh maaf ya. itu banyak yg bocorin koq. kepoin aja anak2 yg di fanpage KyuRi

  130. Baca ini itu kayak makan rujak,,rame rasanya,,
    nangis sampe bantal basah,,
    ketawa cekikikakan kyk org gila,,
    nangis , ketawa ,,ketawa nangis,,,
    daebak jinja,, :”’)
    bom ren aku salut sama kamu .. *hug
    appanim kyuhyun aku makin jatuh cinta sama kamu *kiss :* *ditabok author
    sebenernya aku msh ngarepin bkl ada other story lainnya ,, gpp jg kalo kyuhyun sama summer lee,,menarik kayaknya ,,
    Over all is very very very good eonni,,
    aku slalu menantikan tulisan tulisan mu yg lainnya,,*Fightinggggg!!!!!*kecup #muahh :*

  131. Ah!
    Aku khabisan kata2 stlh membacany..
    Lbh dr skedar trharu..
    Sialny, np bru skrg aku membaca FF ni..

    Truz lah brkarya dgn memberikan byk inspirasi yg sgt indah sperti ni..

    Semangat Chingu!

  132. Ya ampunnn baca cerita ini bener2 bikin melting keren bangettt >__<
    Jarang2 ada ff yg ceritanya tentang ayah dan anak
    Kepingin nangis rasanya baca cerita ini saking manisnya ceritanya jg dalem bgt hikshiks ga nyangka kyu appa bisa segitu manisnya sama bom
    T__T
    Keren bgt dibuat terus dong lanjutannya

  133. ceritaanya DEBAK!!!!! KEREN!!!!!!

    Si mans bom yang tegar,aku suka sm crita nya feel nya dapet banget…
    2 sampai tiga kali dibaca tetap dapet sedih nya

    nggak perlu ada summer atau wanita lain cukup lee suri dihati kyuhyun dan bom,biar mereka bahagia berdua sampai bom dewasa dan mengerti…
    Dan semoga mereka berdua bahagia selamanya

    utk author semoga karya selanjutnya lebih debak lg y
    semangat thor

    ditunggu ff berikutnya

  134. kkk~ author …aq udh gak bisa nnya lgi dong 😦
    aq nemu blog ny ini aj pas tahun baru 😥
    kkk tp nda papalah ff nya keren author nim XD
    tangan q smpe gemeteran ngelihat interaksiny Bon sma kyi >< jealous jga sih soalny d kls q ad yg nmanya suri jga *kok malah curcol-___-* #plakkk

    pengen ada lanjutannya lagi author nim 😀 hehee jebal*puppy eyes*

    ehhh kok pnjang bnget yak cuapcuap q –' hehe mian lah author XD

  135. Kyaaaaa ~ aku mau jadi OMMANYA BOM ! ISTRI KYUHYUN 🙂
    Ceritanya bagus banget banget banget, sederhana dan sesuai banget sama kehidupan sehari-hari.
    Ikut ngerasain perasaan Bom sama Kyu yang ditinggalin seorang perempuan.
    Masih ngegantung sama ceritanya summer meluk cowok siapa tuh ? Semoga masih berlanjut sama kisah-kisah yang lainnya.
    Kenapa appa nim ? Ga appa aja ?
    Kocak sekaligus sedih pas bom jatuh di tangga. Dan anak kecil tegar banget nangisnya bentar ga teriak-teriak padahal lagi sakit.
    Pengen liat bom yang nangis banget alesannya karena apa ya ? Setegar-tegarnya dia masih tetep anak kecilkan ? Semoga di cerita selanjutnya diceritain hehehe …
    Masih ada beberapa typo dan kayanya salah nulis nama tapi tak apa 🙂
    Semangat buat another story lagi tentang KYUBOM hahahaha 🙂
    Ditunggu ..

  136. aku suka banget cerita ayah anak ini.. Udah bca 2 kali..
    Ikut sedih waktu bca yg cherry blosom, wktu pesta olahraga akhir pekan.. Suer aku nangis.. T_T

    Eooni, salam kenal ^^

  137. Halo kak (: aku readers baru, dan kyknya aku jatuh cinta sm ffmu.
    Penulisan+feelnya dpt bgt.

    Dan akhirnya kyu ttp setia sm suri. Bom pintar, dan cerewet haha…
    Baca ff ini prasaan campur aduk, dr senyum2 tiba2 nangis, abis itu senyum lg dan diending menangis terharu.

    Trs berkarya kak (: aku suka gaya penulisanmu ㅎㅎㅎ

  138. ahh aku iri sama Bom!!!!!!! ceritanya kalau di baca nggak ngebosenin. terus buat cerita yang gini aja!!!!!!!!!!

  139. setuju bgt ma comment temen2 yg diatas
    semua ff mu bener2 teliti
    seperti buat thesis aja
    aku benr2 suka gaya bahasanya g alay g lebay…sedikit kata2 tp bener2 ngena

  140. nangis tumpeh” thor .. Ya ampun ayah dan anak ini maniss banget sih , aku bacanya senyum” sendiri .. Keren banget tulisannya thor , ngebayangin kalo besok kyu jd ayah yang kek begitu pasti manis banget aaaaaa .. Mau dong punya suami kek begitu /eaaa xD

  141. waaaah feel nya dapet bget thor ..
    sampe” belinang air mata .. *lebay
    dan ga nyangka juga kyuhyun bisa berubah sedrastis itu .. biasanya dia pasti egois ,kaya anak kecil ..
    tapi sekrang dia berubah jadi dewasa dan appa yg baik..
    aku suka bget sama critanya
    keep writting .. ^0^

  142. hallo aku reader baru disini. ijin baca ya 🙂
    tiap baca sikap kyu ke bom itu kaya lagi ngebayangin tom cruise sama suri ❤
    apalagi waktu kyu bawa bom ke ruang rapat itu trus gendong bom sambil ngelus-ngelus punggung nya, jadi inget tiap tom cruise ngegendong suri aduhhhh <33
    syukur deh kyu gak keburu-buru buat naksir sama summer.
    oiya eonni tulisan kamu bagus banget. rapih meski masih ada typo ya hehehe
    keep writing ya eonn . figthing!!!!

  143. suka bgt ma ni ff, mulai dr sdh senang smua jd satu, saya ikut trharu bacanya kyuhuun syang bgt ama bom #jd merindukn sosok ayah T.T

  144. fanfiction terbagus yang paling menyentuh hati, yg paling bkin nangis yg paling keren!
    dengan tulisan yang sangat rapi, kata-kata yg banyak menyentuh dan memiliki arti pembelajaran 🙂
    aku suka!

  145. Hai salam knal…aku reders bru n ff krya prtama mu yg q bca appa nim and i , aku lngsung suka……aku suka….aku suka…suka banget
    Q lngsung jtuh hati ama bom n byangi kehdupan kyu ama bom. Gilak….q jatuh cnta sma bom.huat sequel nya npa
    Hehehehehe
    Reders bru bnyak tingkah ne q. Q gtu orgnya klo udh skak psti ada ja mw nya
    Kekekekekekekekke

      1. hahaha
        iya setelah q telusuri semuanya ternyata ini sequelnya
        hehehe
        aku suka, aku suka, aku suka banget
        karakter bom buat q gemes gk da niat mw di lanjutin sequelnya???

  146. Knapa setiap aku baca CBE pasti nangis, apa akunya yg terlalu alay, hahaha
    Smoga CBE ada kelanjutannya, aku berharap banget…
    Keep Writing!!!
    Semangat!!!

  147. ya ampun lg2 dibuat nangis oleh celotehan bom,wlwpun bkn crta melankolis yg tragis tp saking dpt feelnya jd nyesek sndri nangis haru. bc cherry blossom bagian ending n ff part ni berulang kali ga bosen2…. sequel lg dong!!! ♥♥♥♥ 😀

  148. Huwaaaaaaa, aku meweek bacanya eonn
    Tegar banget bom, padahal masih kecil, polos gitu astagaaa T.T
    Lucu kalik ya punya adek kayak bom, dingin datar tapi bisa manja manis huwaaaa
    Kyuhyun, appa yg baik :’) masih belum percaya kyuhyun semanis ituu eonn
    Summer lee punya suami nggak sih? Terus yg naik motor itu siapa?
    Jangan sama summer ah, sama suri aja kekekek, summer lembut manis gitu sama kyuhyun yg dingin tajam aah, nggak bisa bayangin haha
    Tetap KyuRi! Ekekek
    Semangat terus eonn! Hwaiting! (´̯ ̮`̯ )

  149. Daebaaaaaaaaakkkjk
    nangiiisssssssaa
    n yg penting buat bomie sekarang appanim’a n appanim ttp setia sama eomma…

  150. Saking sukanya sama ff ini, aku udah baca berulang-ulang nyampe 3x. Ayo kakak lanjut ff yg lainyya & bikin ff tentang Bom-Kyu Appa nim. 🙂

  151. Annyeong ^^ Readers baru nih ~~~ Udah baca yang cerita awalnya, tapi mutusin buat ngasih koment di sini aja 😀 Ceritanya bagus banget, Kyu di sini so sweet banget dah.. jadi kepingin ditimang jadi anaknya.. aokaokaok 😀 Cho Bom Ren nya juga lucu banget, bikin gemessss … >.< Jadi penasaran sebenarnya Summer Lee itu udah punya suami apa nggak , lanjutin dong thor cerita nya , biar nggak ngegantung gitu , di tunggu sequel cerita ini ! Keep FIGHTING 😀 😉

  152. terharu banget. Sukses bkin aku yg bacanya senyum – senyum, ketawa-ketiwi, trus nangis terharu. This is the best fanfiction I’ve ever read !! Keep writing ya, eon ! You’re rock !!

  153. hallo aku pengunjung baru di blog ini dan baru baca ff ini ternyata ini sequel ya pantes rada ganjil hihihi
    overall kisah ini menyentuh banget kisah ayah dan anak yang bahagia walaupun baru aja ketemu mungkin setelah ini aku mau ijin baca ff sebelumnya biar lebih nyambung. well writing thor fighting! ^^

  154. bru bc ff d blog iji, tp supah keren banget… 🙂
    terharu bgt ma appa-nim n bom-ren.. Fighting for them..:)

  155. Ah baca lg 🙂 fanfic yg aman di tengah menahan godaan saat puasa 🙂 udah berapa kali yg aku bacanya ? Ah lupa. Uda sering bolak/i 🙂 kali aja kak mau di lanjut aku bakal seneng bget 🙂

  156. udah lebih dari 5 kali aku baca ff ini tapi ujung.nya pasti nangis juga… thx buat author yang udah buat ff sebagus ini 🙂 😀

  157. Read this ff a thousand times ..
    Hahahahha selalu bikin ketawa, senyum, sampe nangis sendiri 😦
    Duh … Bommie .. Anak gue masa depan.
    Semoga kyu jadi single parent aja ya hahahahaha …
    Kelanjutannya dong ..
    Masih ada yang jadi pertanyaan sebenernya. Waktu dirumah sakit ketemu cewek yg pake baju dokter siapa itu namanya ?! Lupaa .. Nah dia kan blg mau bicara sama kyu, kira-kira bicara apa ya ? Terus si cewek satunya lagi pas dirumah kyu yang ketemu kyu di tangga sambil nangis. Dia nangis terharu liat kamar kyu atau bagaimana tuh …
    Sama ff baru the gentlemen apa itu .. Ditunggu bgt bgt bgt !!!!

  158. maaf baru komen disini.
    Ini cerita bagus bgt, nyedihin bener bener ngeliatin kyu appa yg perfect.
    Kalo baca ini bener2 penuh ekspresi

  159. Happy birthday Cho Bom Ren(telat) 😀
    Karna gak sabar nungguin dua minggu.jadi CBE nya di baca lagi untuk yang kesekian kali 😀

  160. Oke stok tisu dirumah abis hiks… Aku suka sama bom, dia lucuuuuuu ..Ff nya tambah keren eon, aku suka,, ditunggu kelanjutan nya

  161. Anyeonghaseyo, aku reader baru di WP ini. salam kenal
    “ceritanya bikin nangis”. FFnya keren banget eon.

  162. halo aku reader baru,,, trus trang,,saya tipe yg mls buat komen #di getok author wkwkwk,, tp membaca 3 part CB ,, ahhhh mengharu biru rasanya,, aku tipe roman sis,,,suka nya crt lope2 wkwkwk,,, bru ini mmbaca crt kyu yg jd single parent dgn manis nya #halah wkwkwk,,,, ahhh rasanya gak cukup cm 3part,, ohhh kesel krn kyu hampir tergoda,,wkwkwkwk,,, bagi reader somplak seperti ku #ceilee ,, sgt menyebalkan klo crt ttg keluarga seperti ini,,di cmpur crt cinta baru,,padahl suri baru aja meningal,, agak gak rela rasa nya,,menunggu berthn2,,, biarpun mirip tp lgsung pindah haluan ,,, untung gak kejadian yah hihi,, klo kejadian,,saya mau ngamuk ah ke lapak author nya haha,,, penulisannya bagus,,, gak terburu2,, n secara memahami skali tokoh masing2,, jarang ada #maaf amatir yg begini,, ahhh terharu pokok nya,,kerennnnn ssiiissssss

  163. ngga bisa komentar apapun. ini bagus seru dan sedih bingits……….
    cho bom ren lucu banget, anaknya manis ><
    sayang ya suri ngga ada ;;;(
    aah daebak '-')9
    ditunggu ff selanjutnya '-')/

  164. annyeong thor, gue penjelajah ff dan ga sengaja nemu nih ff. gue demen alurnya thor nyentuh banget, gue juga suka banget sama perhatian appa kyu ama bom. daebak banget thor. cerita tentang 2 insan ini ada lagi ga thor?

  165. Again…q nangis lg…
    Ya ampun kasian bgt anak sekecil boomie hrs kehilangan ibunya #hug
    Apalagi wktu dia nangis mlm2 smpe d gendong ma kyuhyun, wktu mimpiin eommanya, pas d RS, apalagi wktu d pentas seni sekolahnya..kasian bgt uri boomie #hug
    Boomie sumpah ngegemesin bgt, kyuppa bnr2 jdi appa yg baik
    Q suka #pelukmerekaber2

  166. wow, gaya penulisan dan tata bahasanya rapi bagus bgt, ngena jg d hati…
    ceritanya gak bosenin meskipun cuma satu fokus tp aq suka satu fokus itu…

    aq reader baru, salam kenal… vylnn imnida

  167. Ahh appanim bom saranghae ❤
    bener" bikin nanggis waktu bom di atas panggung 😥
    ya untuk sekarang kyu gg memerlukan istri dya hanya butuh bom yg slalu disampingnya 😀
    aq jga gg setuju kl kyu secepat itu nyari pengganti suri ^^
    DAEBAK deh authornim (y)

  168. Aku mah apa atuh kak, aku ga bisa kasih ktitik apalagi saran. Aku cuman bisa baca aja dan menuhin kolom komentar. LoL

    Aku cuma mau bilang klk aku nangis mulu baca ff kakak. *ambiltisu*

  169. Hai, mohon maaf sebelumbya karna udah baca ff CBE berkali-kali tapi gak ninggalin jejak. Suka banget sama ffnya bahkan gak bosen bacanya. Bom kenapa bisa setegar itu padahal masih anak-anak :”

  170. halo author….. aku reader baru disini
    Baru pertama kali baca karyamu uda bikin aku nangis tersedu sedu :’)
    suka banget sama kyu nya disini, perhatian bangetdia sama anaknya.
    Bom pemikiran nya uda dewasa, uda gak kayak anak seumurannya. Daebak pokoknya author…
    Keren pakae banget. Suka sama karyamu thor 🙂

  171. aku udh baca ini berkali kali dan selalu sukses bikin aku nangis.. bnyk bngt part fav aku, tapi yang paling fav bagian mendekati end yg dimana kyuhyun ngebanggin cho bom ren

  172. ceritanya keren
    au sampai nangis
    knp bom ren tabah sekali
    dan kyuhyun juga hebat bisam merawat bom ren sendiri tanpa bantuan orang lain

  173. Ud ga tau brpa kli bca ff ini. Tpi sllu nyesek bca part bom yg rindu sma eommanya :'(:'(:'(. suri hebat bgt ddk bom ren ank bru 4taun cra pemikrannya luar biasa bgt. Andai dlu eomma kyu setuju kyu sma suri, pasti kel kcil ini bahagia bgt

  174. Sedih banget pas bom naik ke panggung trus cerita kesemuanya, eonni daebak!
    Mianhe eonni kalo gak bisa komen yg panjang2 soalnya masih kebawa suasana ini.. Hikss hikss

  175. how beautiful story it was…. 😂 pertama kali nemuin blog ini dan entah knp judulnya sngt menarik so I read it and voila! waaah daebak!

  176. bom sakit aja udh bikin satu keluarga besar gencar nuding kalau kyu ngelakuin macam-macam. . .
    pada gak yakin klau kyu bisa ngurus bom. . hahaha
    .

    keren. .

    kluar air mata lagi. . .

  177. annyeong

    hay author …
    perkenalkan reader baru…

    baru baca ff yg ini… wow feel nya daebak banget…
    nangis nangis aku bacanya
    semua diceritakan seolah orang ketiga yg membacanya tau, melihat, paham dan berada disana…

    ditunggu cerita lainnya

  178. “Mataku lengket. Ada yang menempelkan lem di mataku!”
    ahahhahaha..ak paling suka kata2 itu
    bommie ya ampun kamu lucu bgt >///<

    sedih aku sm yg bagian terakhir.. yg pas pidato it
    menyentuh bgt.. jadi nangis bacanya

  179. ini menguras emosi dan aer mata guwe!plezz itu anak kenapa lucu binggo? hha buat gue boleh? 😦 ini dilanjut lagi dong thor. summer nya biar ga nge gantung 😦 ! fighting!

  180. satu hal yang ingin aku katakan, bikin nanggis. Melihat bagaimana tegarnya seorang anak kecil berumur 5 tahun yang begitu tegar setelah kehilangan ibunya. Hallo aku reader baru, gomawo buat ff nya yang udah buat nangis.

  181. ceritanya bagus biarpun bukan tentang cinta kekasih tapi bisa bikin penasaran dan mewek…
    hwaiting author….

  182. banyak rasa ketika membaca ff ini, dan aku nangis kejer lagi .. begitu emosional.. authornya hebat dlm merangkai kata”…kira” author ngetik nie ff sambil nangis jg g ya ?

  183. keren….
    daebakkk…..
    bgus bgt ffnya
    kyuhyun jd single parent
    di blik skap dinginnya tetep g bsa brskap dgin k anaknya sndri
    ska bgt ps bgian kyuhyun gendong bo rem yg lg skit slama rapat drmahnnya
    trus bca bgian trakhir ps bom ren ngcpin kta” ttg ibunya bkin nangis
    sumpah terharu bgt
    kren pkoknya ffnya

  184. Harus dengan cara apalagi aQ membaca semua seri CBE dengan tanpa airmata????? (-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩__-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩) semua’nya tetap seperti saat pertama aQ membacanya………tidak berubah dan air mata ini tetap menetes…………dan kamu tau lee suri…..aku juga merindukanmu….cepatlah menulis lagi…jangan berlama2 hiatus…….miss yu

  185. Bom dengan segala sikap dan keceriannya memang malaikat kecil yang paling manis. Betapa kuatnya dia untuk nerima kenyataan kalo eommanya udah gak akan pernah bagun lagi dari tidurnya. Kalo ak jadi bom pasti udah nangis kejer…
    Kyuhyun dan bom. Untuk sekarang udah puas hanya dengan melihat kedekatan mereka. Walau masih berharap kyuhyun nemuin pengganti suri nantinya.
    Daebak eon. Suka banget sama cerita ayah dan anak satu ini.

  186. terharu bgt daebak…..
    daebak… daebak…..
    Cho Bom Ren akhir y tau juga isi hati y n ternyata dia dah nerima kepergian eomma y…..
    suka bgt sama hubungan cho bom ren n kyuhyun anak ayah ini menggemaskan…..

  187. sukses bgt bkin nangis haru klo baca scene kyu sma bom…
    keren bgt ff.ny thor… bner2 nyampe k.readers feel.ny ^^
    berharap msh ada sequel,.. hehe
    fighting trs authornim… d.tunggu karya hebat lainny 😀
    salam kenal, bru nemu+baca ff.ny, hhehe

  188. Kak, knp sedih sih? Nnti kyu nikah lagi kan? Trus yoojin mau bilang apa ke kyu? Bom sakit kah? Atau gimn? Ceritanya ttep bagus kok, alurny aku suka

  189. Waaa awesome story. Kakak bener2 pintar menuangkan ide dalam suatu karya tulis, sehingga hasilnya sebagus dan semenakjubkan ini. Sumpah keren banget, dri segi ide cerita , bhsa, diksi, dan alurnya pas banget. Saya sebgai pembaca benar2 terkuras emosi saya membaca ff ini kak, sedih sampe dada kerasa sesek setiap ngebayangin apa aja yg pernah suri alami kemudian berganti menjadi senyum saatembayangkan kegiatan yg kyuhyun lakukan dengan bom yg kelewat manis. Ah, kaya permen nano nano rasanya campur adul, tpi ga bisa dilupain

  190. keren eonni ☺☺☺☺☺ daebak . selain keren juga bikin mewek disiang hari wkwkwkw lanjutin yah thor . Keep fighting 💪👍👍👍👍👍

  191. Smnjk ada bomie sikp kyu jdi agk lmbut bgi orang” yg tau kseharian kyuhyun gmna, mngingat kyu gk suka ama anak” tpi bda urusnny klo anak itu bomie, kyu bisa jdi sosok lain yg disbt appa dan krna emng bom putrinya dan ada sosok suri didiri anaknya shingga kyu brusaha buat njdi ayah yg baik dibtuhkn olh bom, ff ni mngharukan bgt sering bkin nangis😢

  192. Cho KyuHyuuunnnn aKYU padamu pokok’a😙😙😙 suit bgt, bner” seorang ayah yg ‘baik’ protektif bgt ma bomi *harus*
    Kkk lucu y tiap kali liat karyawan’a kyu yg terbengong” liat ‘sikap’ kyu klo ada bomi? Secara kyu entu pan? Pokok’a dya dgn segala sifat menyebalkan’a kkk jdi ‘lembut’ tiap ada bomi☺
    Tetep ada part yg buat nangis tpi ini ff emang bagus. Kok q rada ‘curiga’ y ma summer???

  193. ini sweet sekali kak 😭
    oke kayanya belom ada tanda2 ibu baru yak 😀
    tapi gpp, karna “tidak ada yang bom lebih butuhkan daripada aku” true 😀

  194. Saya lgi baca ff tpi rsanya kya lgi nonton film d’bioskop 😂😂😂 trsa nyata.ngena bgt kbawa perasaan…jgn END dlu donk kakak gk relaaaaaa 😢😢😢

  195. Betapa senangnya Kyuhyun waktu Bom Ra bilang kalo dia cinta sama Kyuhyun
    Bom Ra itu diibaratkan kadi Suri ke-2 anak seusia itu udah tegar banget

  196. waaaah akhirnya selesai juga baca ini dari awal, aku suka banget sama alur kayak gini, gak ngebosenin sama sekali,penggambaran karakternya jelas banget👍👍👍👍 aku suka sama gaya penulisan macem ini 😉 keep writing eon! ditunggu ff selanjutnya😉😉😉😉😉

  197. Sumpah nie ff terkeren yg pernah aku baca..gx prnh bosen wlaupn udh berkli kli bca

  198. ini keren bangetttt kakaaaaaa salut banget sma bom bener2 anak yg cerdas banget terharus pas dibagian dia ceritain ommanya :”( bener2 menginspirasi bnget bomie ini :”)

    kyuhyun juga bener2 bisa berubah drastis gtu semenjak aja bom saluttttt

  199. Ahh.. ya ampuunnn…. bom manis banget jadi anak.. bom jadi anak yg baik.. terharu di bagian terakhir.. summer ikut terharu juga… akankah ada pertalian jodoh antara kyu dan summer??

  200. Huuuuaaaaahhh gilkss hiikkksssss.-nangis bahagia-
    terharuuuu bgt sumpah.. Cerita yg menyentuh bgt.. Serasa masuk kedlam ceritnya
    … Kaya kisah nyata tauu…
    Uuggh bomiieeee gemesss bgttt… :-*

  201. Aigooo Bommie~yaaa. Kyuhyun pasti bangga banget punya anak kayak gitu. Suri berhasil ngedidik Bom hingga gadis kecilnya itu tumbuh dengan pemikiran dewasa di umurnya yg masih anak2 😅😅
    Nggak taulah ngebayangin Kyu kayak apa lagi di FF ini. Aku kadang suka senyum2 sendiri, suka tersentuh sendiri baca FF ini. Kisah antara anak dan ayah yang bener2 bikin hati nggak karuan *plak*
    Bommie~yaaa, saranghaeyo!!😚

  202. Pertama baca, ya ampun ini sedih banget 😦 aku nyampe nangis bacanya terlalu baper. Bayangin gimana bomren masih sekecil itu udah ditinggal sama ommanya dan juga kasian dia baru kumpul dg appanya tapi kurang lengkap dengan tdk hadirnya ommanya. Semoga kehidupan mereka baik2 aja tanpa suri.

  203. sperti part sblmny…so touching…bneran ikut mrskan sdih snang..bommie yg msih skcil tu sngat tegar..n sngt pngrtian..pi nysek klo lg k’inget ma suri…
    kyu…akankh ad pnggnti suri..??
    d kira kyu nyakitin bom..mpe smua ikut dtg..ck

  204. Aku suka aku suka. Ini masih ada lagi kah?
    Udah mulai ngantuk beneran:v

    Bomie sakit parah ya? *aku nangkepnya gitu* #taboks.

    Waaaaaaaa mood gw di bawa kesana kesini.

    Jadi mbayangin, gimana kalo kyuhyun nikah, terus punya anak😢 haaaaah

  205. Maksudnya dari perkataan suri apa ya? “sepertinya putra Anda
    masih cukup bodoh
    memilihkan Ibu baru
    untuk Bom.” Aaah ko berasa enggak rela ya kalo kyu udah memingkirkan perempuan lain 😦 sebenarnya siapa itu summer lee? Iri bgt sama kedekata Appa-nim dan I ini sumpah bikin terharu dan tersemu diwaktu yang bersamaan 🙂

  206. huuaaa..nangis2 dah..
    bommie kau sungguh tegar skli..di saat ank seusiamu senang bermanja2an dngan ibu..kau mlah di tnggal ibu mu pergi..

    dan ternyata eommany kyu yg nyuruh suri pergi dari kyu..g nyangka

  207. Pasti nangis baca tntang bom.. 😢 ketegaran.a.. ceria.a.. semangat.a.. bom yg terbaik rasa.a.. kyuhyun suka sma summer lee ya..?? Entahlah.. ky g rela ajj di jadiin ibu.a bom.. meskipun muka.a mirip kt.a..

  208. bingung mau koment apa lagi. puas banget. seneng bukan main lihat interaksi bom dengan kyuhyun. tiap ngelihat mereka, apalagi kalau inget suri bawaannya pengen nangis. sejujurnya penasaran apa yang dimaksud suri waktu bicara dengan ibu mertuanya “Dia butuh sosok lembut untuk mendidiknya, dan sepertinya putra Anda masih cukup bodoh memilihkan Ibu baru untuk Bom” bukannya summer sosoknya kelihatan lembut ya? apa itu bukan ditujukan untuk summer? puas puas banget pokoknya.

  209. Untuk kesekian kalian aku nangis gara2 baca ff.
    3 part CBE semua’y bikin nangis apa aku’y yg sensitif sih.
    Biasa’y klo baca ff sesedih apapun gak sampe sesenggukan tp ini mah bneran serasa ada di posisi’y Bom. Padahal Bom aja di sini gak pernah nangis. Bom tabah banget knapa gw yg baca malah sesenggukan yah.
    Emang bner dah Menyaksikan itu kadang lbih menyakitkan dari pada Mengalaminya sendiri.

  210. Kyu begitu sangat menyayangi bomie dan protektif untuk menjaga bomie
    pa lg saat bomie jatuh dr tangga kyu bgtu ktkutan tp saat di depan chamngin dan yg laen dia berlagak biasa aj saat mengatkan kl bomie hnya terkilincir ….
    ngkak saat changmin k rumah kyu saat mendenger bomie sakit dia bawa pasukan berbondong-bondong naik tangga untuk melihat bomie …Jahahhahaaha
    kyu bgtu sangat menjaga bomie bahkan dia rela menggendong bomie slma hampir 3 jam lebih saat rapat di rumahnya ambil menjaga bomie sklian smbil kerja ….
    Mendengar saat bomie bgtu merindukan eomma dan merasakan sedih ditinggalkan tapi dia masih punya appa yg menyayangi nya dan masih ada kakek nenek dan jg bibi jd dia tdak merasakan sndrian wlapun dia sdah tdak ada omma…
    untungnya kyu tdak bgtu mudah menggantikan suri dihatinya dan bomie, karena summer lee aj wajahnya yg mirip suri …
    andaikan suri masih ada pasti kehidupan mereka begitu bahagia …
    hhhhuuft
    nii ff nya bikin perasaan saat menbaca bgt bnyak mengeluarkan ekspresi …

  211. Never fail to amuse me.

    Rapih (walau ada minor typo) dan detail yg bnr2 sempurna, ff ini sll sukses bikin aku kyk “liat” lsg dan jd part of the story.

    Interaksi Kyu sm Bommie yg natural bnr2 bikin aku kesengsem maksimal sm tokoh ayah tunggal ini 😁

    S.U.K.A

  212. kasian banget nasib percintaan suri dan kyuppa.
    semua kesedihan telah pergi dan sambutlah kebahagian

  213. Gak tau deh hrus komen apa lagi, ff ini bner2 bagus dn ngena banget di hati.
    Bomie ank yang hebat, pinter juga tegar dn kyuhyun appa yg protektif krna sking sayang.y sma bomie. Ff ini dri part awal smpe akhir bner2 bkin baper, oke banget deh pkok.y 👍😊.

Leave a reply to JihaeviLee Cancel reply