Midsummer Dream

Theme song and insipred by: Brown Eyed Girl – A Midsummer Night Dream

Sore ini Kyuhyun duduk di sebuah bangku café di bilangan Seo-Rae, café bergaya Prancis dengan bentuk bangunan memanjang dan di penuhi berbagai tanaman kecil di luar jendela. Hebatnya café itu berada di rooftop gedung berlantai 20.

Kyuhyun duduk di salah satu bangku pojok jauh dari keramaian café, dia memesan secangkir frappe dan cheese cake. Tapi kesibukan Kyuhyun bukanlah untuk menyentuh dua menu yang sudah di pesannya, melainkan untuk membuka buku bersampul kulit coklat yang terlihat sangat anggun yang di curinya pagi ini dari tas gadisnya.

Kyuhyun membuka pengikat buku itu perlahan, meredakan debar jantungnya yang kian menggila. Buku ini sangat terlarang untuk di buka siapapun termasuk dirinya, setiap malam Kyuhyun mencoba untuk mencuri – curi waktu untuk bisa melihatnya, tapi usahanya selalu gagal saat gadisnya berdiri di ambang pintu dengan melipat tangannya di depan dada.

“ku gantung kau jika berani membuka pengait buku itu” itu yang selalu gadisnya katakan.

Gadisnya adalah seorang seniman, dia bisa membuat keajaiban kecil dari selembar kertas putih, gadisnya bisa membuat kenangan yang biasa saja terasa begitu indah dan yang paling hebat dari gadisnya adalah seni dalam menikmati dirinya. Ah, setiap saat hanya ada gadis itu dalam pikirannya. Mengganggu jam kerjanya, menjarah alam bawah sadarnya dan mengalihkan dunianya. Tidak ada yang bisa melakukan pekerjaan sehebat itu selain gadisnya.

Gadis berumur 25 tahun dengan rambut coklat bergelombang, bola mata yang selalu bergerak intensif, bibir yang selalu membuat wajahnya terlihat eksotis, dahi dan kaki gadis itu adalah bagian yang paling sering Kyuhyun pandangi.

Entah sudah berapa lama Kyuhyun teracuni bahan kimia yang tidak pernah terdaftar dalam bahan – bahan berbahaya itu. Gadis itu lebih berbahaya dari bom atom yang meluluh lantahkan Hiroshima. Gadis itu bisa membuatnya melambung hingga menyundul surga ke tujuh. Tapi bukan tidak pernah gadis itu membuatnya seperti korban ledakan nuklir di Ukraina.

Kyuhyun mulai membuka lembar pertama. Tertulis di sana sebuah kota cantik yang di kangkangi nyonya besar menara Eiffel, Paris. Tanggalnya pun ada di sana, mendampingi sebaris nama kota yang paling indah, 11 Agustus 2011. Kyuhyun paham betul apa maksud dari nama tempat dan tanggal itu. Kyuhyun membuka lembar berikutnya.

Itu gambar seorang gadis yang duduk di salah satu stand ice cream, di sekelilingnya banyak perempuan dan laki – laki yang berlalu – lalang mengenakan pakaian renang, sedang gadis itu masih menikmati ice cream vanilla di tangannya. Tidak gadis di gambar itu tidak mengenakan bikini ataupun semacamnya, dia memakai hotpans dan kaos putih yang kebesaran, rambut coklatnya di siniari matahari musim panas yang indah bercahaya, matanya di lindungi kaca mata hitam brand ternama.

Biarpun gambar itu tidak bergerak sedikitpun, tapi memori Kyuhyun dapat dengan jelas memutar memori hari itu. Saat matahari Cannes bersinar dengan teriknya, saat orang lain sibuk menikmati pantai gadis itu justru sibuk melindungi dirinya dari sinar matahari. Kyuhyun yang saat itu sedang berlibur dengan teman kuliahnya juga tidak tertarik dengan keadaan sekitar. Dia duduk di bangku kosong di sisi gadis berambut coklat dengan kulit putih susu yang sedari tadi hanya sibuk dengan ice creamnya.

Kyuhyun membalik lembar berikutnya, gambar gadis yang sama duduk dengan seorang pria berkaus putih di lapisi kemeja biru laut yang di buka semua kancingnya dan celana selutut. Mereka terlihat sedang berbincang malas. Biarpun malas sebenarnya Kyuhyun tahu betul perasaannya saat menegur gadis itu.

Kyuhyun kembali memutar memorinya, ah dia ingat betul apa kata – kata yang di ucapkannya saat itu

“kelihatannya terlalu ramai..” terdengar bodoh dan sangat menyedihkan memang, Kyuhyun sadar itu, tapi dia benar – benar tertarik dengan segala fisik gadis di sampingnya. Dia menoleh tidak percaya dari balik kacamata hitamnya.

“jika tidak ingin ramai datang pada bulan Januari” gadis itu kembali memfokuskan perhatiannya pada Ice Cream. Itu pertama kalinya Kyuhyun mendengar suara gadis itu, sejujurnya ini bukan pertemuan pertama mereka. Semenjak datang ke Cannes tiga hari yang lalu, Kyuhyun selalu melihat gadis itu di dalam lift, di restoran hotel, bersepeda sendirian dan keluar dari kamarnya. Tapi baru kali ini dia berani menegurnya, konyol, konyol sekali.

“sepertinya kau berasal dari asia” Kyuhyun kembali bertanya setelah beberapa lama terdiam.

“ya, dan sepertinya kau juga bukan dari eropa tuan sok tahu..” Kyuhyun tersenyum geli tapi tidak sedikitpun mengalihkan pandangannya dari langit yang biru sebiru laut siang itu.

“tentu saja, aku dari Korea..”

“aku juga..” Kyuhyun menolehkan pandangannya dan memandang gadis itu. Dia masih asik menikmati ice creamnya. “apa?”

“tidak ada, senang berbincang denganmu..” Kyuhyun berdiri dari tempatnya dan bsedikit merenggangkan tubuhnya. Dan oh lihatlah, gadis itu menatap Kyuhyun dengan pandangan tidak percaya hingga kacamata hitamnya di lepas begitu saja. Kyuhyun terkekeh lagi saat melihat bibir gadis itu penuh dengan cream putih begitu juga hidungnya.

Kyuhyun membalik lembar ketiga, gambar itu berhasil membuat Kyuhyun tertawa, semua penghuni café melihatnya dengan wajah khawatir bercampur geli. Berfikir bahwa dirinya gila mungkin? Ah siapa peduli, dia terlalu menyukai gambar ini.

Gambar itu adalah saat pertama kali Kyuhyun menyentuh bibir gadisnya, awalnya Kyuhyun memang hanya berniat mengusap cream yang tertampel di bibir gadisnya tapi saat wajahnya mendekat Kyuhyun lebih tergoda untuk menyentuh bibir itu dengan bibirnya bukan dengan ibu jarinya. Jadilah Kyuhyun membersihkan cream yang menempel di bibir gadisnya dengan bibirnya, hanya usapan kecil tapi sentuhan itu berhasil membuat Kyuhyun tidak bisa memjamkan matanya hingga jam 3 pagi. Mengerikan sekali, sihir macam apa yang gadis itu pakai?

Kyuhyun beralih pada lembar keempat. Gambar seorang gadis di hari berikutnya yang mengikat semua rambutnya dan menyisakan sedikit anak rambut yang menutupi pelipisnya. Gadis itu mengenakan dress panjang bermotif bunga, sangat kontras dengan pesta malam itu yang di adakan di pinggir pantai Cannes. Kyuhyun sendiri hanya mengenakan kaus bergaris dengan celana selutut dan alas kaki sandal. Berbeda dengan rambut gadisnya yang di tata rapih, rambut Kyuhyun justru berantakan tertiup angin laut.

Gadis itu berdiri di tempat tersepi dalam pesta, tangan kanannya memegangi wine Prancis yang sangat ringan, sparkling wine. Sedang pandangannya sibuk memandangi laut. Di gambar itu Kyuhyun melihat seorang pria berdiri di sampingnya.

Kyuhyun memejamkan matanya. Mengenang bagaimana kejadian itu berputar kembali. Kyuhyun ingat betul saat itu gadisnyalah yang berbicara terlebih dahulu.

“apa kau berlibur disini?”

Kyuhyun sedikit terkejut dengan pertanyaan gadis itu “ya, kau juga?”

“ya”

“bersama temanmu yang lain?”

Gadis itu menoleh sebelum menjawab pertanyaan Kyuhyun “ya, aku dan teman – temanku dari Sorbonne, kau?”

“oh ternyata mahasiswi Sorbonne? Aku dari German bersama mereka..” Kyuhyun menunjuk sekelompok pria yang sibuk menari bersama sekelompok perempuan. Gadis itu mendengus, temannya saja seperti itu, kemungkinan Kyuhyun memang tidak jauh beda dengan mereka.

“kenapa tidak bergabung dengan temanmu?” Gadis di hadapannya bicara dengan nada yang sedikit ketus.

“karna aku ingin disini, menemani seseorang yang mungkin saja tersesat..”

“oh terimakasih, karna aku tidak tersesat jadi kau bisa pergi sekarang..” Gadis itu meletakan gelasnya kesal, merasa sedikit tersinggung dengan ucapan Kyuhyun dan meninggalkan Kyuhyun begitu saja.

Bodoh benar memang pernyataannya barusan, Kyuhyun merutuki dirinya dengan kesal dan mengejar gadis itu. Berjalan di belakang punggungnya. Gadis itu menoleh dengan tatapan yang tidak bersahabat “kenapa masih mengikutiku?!”

Kyuhyun tidak menjawab dia justru menyamakan langkahnya dengan gadis yang masih saja memasang wajah kesal, Kyuhyun menggandeng tangan gadis itu, ah lihatlah, gadis itu wajahnya memerah. Memang baik Kyuhyun maupun gadisnya lama tinggal di Eropa, tapi prilaku Asia masih saja merekat di kepribadian mereka berdua.

“diam dan nikmati saja..”

memasuki lembar kelima hanya gambar telapak kaki yang berdarah. Ya Kyuhyun ingat betul kejadian itu, kejadian yang semakin mendekatkan dirinya dengan gadis itu.

Gadis itu tertunduk mengaduh, ada yang merobek kulit kakinya. Darahnya seketika mengalir begitu saja, tercampur dengan pasir pantai. Kyuhyun membantu gadisnya duduk di atas batu karang, beruntung saat itu ada sebotol air mineral di genggaman Kyuhyun. Kyuhyun membersihkan kaki gadisnya, gadis itu sedikit mengigit bibirnya menahan sakit. Sudah habis air di botolnya namun darahnya belum kunjung berhenti. Kyuhyun yang kesal memeriksa kantong celananya, tapi sekali lagi, Kyuhyun bukanlah tipe laki – laki yang menyimpan saputangan, jadi dia memutuskan untuk merobek ujung kausnya, menjadikan kain malang itu pengikat luka gadisnya.

Di lembar keenam Kyuhyun melihat gambar sepasang anak adam dan hawa itu duduk berdampingan memandangi bulan yang sama sekali tidak terhalangi awan sedikitpun, malam itu bintang sibuk berkedip menggoda setiap mata anak manusia yang memandangnya.

Di lembar ketujuh Kyuhyun mengubah ekspresinya, antara tersenyum bahagia dan tersenyum geli. Gambar itu adalah gambar seorang pria yang menggendong gadisnya. Ah lihatlah, wajah gadis itu bersemu merah, tersenyum simpul dan benar  – benar memeluk Kyuhyun erat. Pemandangan yang tidak Kyuhyun lihat saat menggendongnya. Tentu saja karna Kyuhyun juga saat itu ingin melompat gembira hingga tidak berani menoleh ke wajah gadisnya. Menggelikan sekali, laki – laki yang terkenal tidak perduli terhadap perempuan mau menggendong seorang gadis yang baru saja di kenalnya.

Kyuhyun lagi – lagi tersenyum saat memasuki lembar ke delapan. Lagi – lagi adegan yang sama dengan halaman ketiga. Malam itu karna terlalu asik menyusuri bibir pantai Kyuhyun lupa waktu, baru hampir jam satu pagi Kyuhyun mengantar gadisnya ke kamar hotel, kamar mereka bersebelahan.

“semoga kakimu baik – baik saja..” Kyuhyun masih berdiri di ambang pintu.

“aku harap begitu, terimakasih sudah menemaniku..” Kyuhyun mengangguk dan membalikan badannya saat disadari Kyuhyun bahwa tangan gadis itu melingkar di pergelangan tangannya erat. “changkama..” gadis itu mendekat, memegangi pipi Kyuhyun erat – erat, Kyuhyun hanya terdiam memasukan sebagian tangannya ke dalam saku celana. Gadis itu berjinjit dan mengecup kening Kyuhyun sekilas. Terlihat sekali wajah gadis itu memerah tak karuan. Dan tidak di pungkiri jantung Kyuhyun seperti di desakan helium menggelembung menyesakan dadanya lalu meledak menjadi juataan kuntumbunga merah muda sakura.

“Leah, is that you?” teriak salah seorang perempuan dari dalam kamar yang gadisnya tempati. Leah? Pikir Kyuhyun. Saat itu gadis yang di panggil Leah oleh salah seorang temannya hanya menjawab ya sekenanya. “Don’t turn on the light, ok?”

“perempuan Eropa..” gadis itu berbalik ke kamarnya. Gadisnya tahu apa yang sedang di lakukan teman sekamarnya saat itu. Menjijikan sekali.

“semoga mimpi indah, Leah..” saat itu Kyuhyun menyebutkan namanya dengan ragu – ragu. Gadisnya menoleh dan sedikit senyum terukir di sana

“you too”

Kyuhyun beralih ke lembar Sembilan. Di sana, gambar gadisnya dengan seorang laki – laki mengenakan topi jerami menyusuri pasar tradisional Cannes. Pasar yang baru buka setelah matahari terbenam, di atas mereka terpasang payung bermacam warna dengan lampu hias yang di sangkutkan serampangan.

Kios – kios pedangan menjajahkan barang – barang khas pinggir pantai, mulai dari gelang dari kerang hingga lampu tidur berhiaskan kulit kerang. Kyuhyun menggenggam erat tangan gadisnya, menyusuri kios dengan pernak – pernik paling indah. Sudah Kyuhyun katakan bukan jika gadisnya bisa membuat keajaiban dari selembar kertas putih? Gadisnya benar – benar seniman sejati, dia tahu bagaimana memperlakukan kerajian dan tahu betul cara menikmatinya.

Kyuhyun dan gadis itu berdiri tepat di depan kios makanan laut. Membeli satu porsi kerang bakar dan memakannya berdua di pojok bangku. Bercerita bagaimana posisi mereka sebagai rakyat minoritas di negri orang, mengejek pengajar dan banyak lagi. Malam itu untuk pertama kalinya gadis di hadapan Kyuhyun tertawa setelah kepergian ibunya. Tidak ada yang mengetahui itu termasuk Kyuhyun.

Memasuki lembaran kesepuluh, gambar berubah menjadi lebih sendu. Mereka berdua berdiri di salah satu atap toko berteduh dari hujan. Oh ayolah, ini musim panas, tapi kenapa mesti turun hujan di malam secerah ini? Suri menggerutu dan terus mengerucutkan bibirnya. Sudah hampir satu jam mereka berdiri tapi hujan belum juga mereda, baju mereka sudah hampir basah.

Kyuhyun akhirnya menarik tangan gadisnya memasuki sebuah penginapan kecil di dekat situ, hujan tidak akan berhenti dalam waktu 1 jam lagi. Terlalu deras. Pikir Kyuhyun malam itu. Awalnya Kyuhyun berencana memesan 2 kamar, tapi hanya tersisa satu kamar saja. Penginapan lainnya sekitar 2 KM dari sini. Jika malam itu tidak hujan mungkin saja Kyuhyun bisa kesana, tapi di luar hujan lebat tanpa payung dan tanpa baju salin. Di tambah lagi Kyuhyun bisa melihat jelas bibir gadisnya yang mulai membiru kedinginan.

“kasurnya ternyata sangat kecil..” Kyuhyun dan gadisnya masih berdiri di ambang pintu memperhatikan kamar di dalam ruangan yang di sewanya

“sofanya juga terlalu kecil…” sahut gadisnya sambil melipat tangan di depan dada. “hanya ada satu selimut..”

“kalau begitu kau pakai kasur dan pakai selimutnya, aku tidur di sofa..”

gadisnya menoleh dengan kening yang berkerut “oh ayolah Marcus, kau tidak mau membuat punggungmu sakit bukan?”

“dua orang dalam kasur itupun tidak cukup bukan?”gadisnya terdiam, memang tidak cukup dan kalaupun cukup pasti malam itu dia tidak akan bisa memejamkan matanya, terlalu terbayang wajah Marcus yang terlelap.

Jadilah malam itu Kyuhyun tidur dengan kaki yang menggantung di sofa, sedangkan gadisnya tidur di atas kasur dengan tenang. Berkali – kali Kyuhyun merubah posisi agar lebih nyaman. Dan rupanya di lembar ke sebelas, gadisnya menggambarkan keadaan menyedihkan Kyuhyun itu.

Tapi di lembar berikutnya keadaan jauh berbeda.

Malam itu gadisnya tahu Kyuhyun tidak bisa tidur dengan nyenyak. “hei Marcus, kau bisa tidur di sini jika punggungmu sakit..” gadisnya menepuk sisi ranjang yang kosong.

“tidurlah Leah, ini sudah jam 2 pagi.” Kyuhyun masih tidak bergeming dari posisinya memejamkan mata. Tapi matanya terbelalak saat tangan gadisnya menarik Kyuhyun paksa untuk berdiri dan menjatuhkannya di atas kasur.

“aku tahu kau menderita..” gadisnya ikut tidur bersebelahan dan membelakangi Kyuhyun malam itu. Hanya sedikit ruang yang tersisa. Dengan satu gerakan Kyuhyun melingkarkan erat – erat tangannya di pinggul gadis itu, sedangkan tangan kirinya di loloskan dari leher belakang gadisnya menahan tubuh atas gadis itu agar tidak terjatuh.

“apa yang kau…?” ucapan gadisnya terhenti.

“berhentilah bergerak atau kau akan jatuh..”

ya, itu malam yang sangat tidak terlupakan bagi Kyuhyun maupun gadisnya. Pertengahan malam di musim panas yang sangat indah. Pertama kalinya Kyuhyun memutuskan untuk tertarik pada seorang gadis. Gadis yang di temuinya pertama kali saat menyingkirkan rambutnya sebelum masuk ke dalam kamar hotel itu berhasil mencuri perhatian Kyuhyun.

Dan tragisnya sampai liburan musim panas berakhir mereka hanya saling mengetahui nama internasional masing – masing, tanpa mengetahui nama aslinya. Marcus dan Leah. Apa marganya? Dimana dia tinggal? Kontak yang mungkin saja bisa membuat mereka tetap berkomunikasi? Oh, lupakan saja, Kyuhyun maupun gadis itu lupa menanyakan hal sepeting itu saat mereka bersama. Pertemuan mereka berakhir di musim panas tahun 2011.

Sampai akhir kuliah Kyuhyun di German sekitar pertengahan bulan Desember pun, Kyuhyun masih tidak mengetahui siapa gadis itu. Satu kisah yang tidak di gambakan gadisnya dalam buku bersampul kulit coklat itu adalah saat Kyuhyun memutuskan berkunjung ke Paris sebelum dia benar – benar kembali ke Korea.

Kyuhyun tidak meneruskan membuka buku itu, dia sibuk mengenang bagaimana dirinya berjalan ke Paris, menaiki kereta listrik dari Munich langsung ke jantung kota Paris selama berjam – jam. Duduk membolak – balik photo Polaroid yang di ambilnya di Cannes tepat sebelum dia kembali ke German bersama gadisnya.

“aku suka melihat Eiffel di tutupi salju, aku pasti rela berlama – lama duduk di sekitar Paris 1 hanya untuk memandangi Eiffel lebih jelas” kata – kata itu meluncur dari mulut gadisnya begitu saja sesaat sebelum hujan mengguyur Cannes malam itu.

Setibanya di Paris Kyuhyun merasa gemuruh di dadanya semakin menjadi, dia berjalan mengeratkan coat coklatnya berjalan perlahan di tengah jantung kota Paris. Beberapa gadis memperhatikan Kyuhyun. Tentu saja, siapa yang tidak terpesona dengan kelopak mata yang sendu, tatapan yang membunuh, rambut coklat yang berantakan, tubuhnya tinggi tegap. Tidak kurus dan tidak berlebihan. Bukankah sangat mempesona meski dia seorang Asia?

Langkahnya berhenti begitu melihat rambut coklat bergelombang dengan mata yang terlihat sangat merindukan sesuatu itu duduk di bangku tepat di taman sekitar menara Eiffel. Itu adalah gadis yang di carinya, Leah. Kyuhyun mendekat dan duduk di samping gadis bermantel abu – abu muda. Gadis itu membelalakan matanya saat melihat siapa yang duduk di sampingnya.

“kau?” tanya gadis itu dengan mata yang berbinar.

 “hai apa kabar, Leah?” Kyuhyun menyodorkan secangkir kopi hangat yang baru di belinya.

Gadis itu mengangguk tanda dia baik – baik saja, mulutnya masih membulat. “a..pa.. eunghh..” merasa tahu apa yang di pikirkan gadisnya Kyuhyun cepat – cepat menjawab.

“mencarimu, sebelum aku kembali ke Seoul..”

“kau mau kembali ke Seoul? Kapan?”

“malam ini, aku sudah mendapat gelarku, sepertinya Korea membutuhkanku” Kyuhyun tersenyum kecut. Gadisnya kembali mengangguk.

“bisa berikan alamatmu di Korea?” Kyuhyun manaikan alisnya sebelah, seolah bisa membaca pikiran Kyuhyun, gadisnya menjawab “agar aku bisa mengirimkan undangan padamu, aku akan menikah February besok.”

Untuk pertama kalinya Kyuhyun merasa sesak di dadanya terlalu berlebih. Menikah katanya? Bukankah gadis itu tidak mempunyai kekasih?

“dengan?”

“anak teman ibuku..” suasana kembali hening. Kyuhyun bisa melihat gadis itu mengigit bibir bawahnya, dia merasa bersalah telah mengatakan hal barusan. “menurut Appa, aku tidak akan bisa menemukan calon suami jika tidak di carikan” kali ini gadisnya lah yang tersenyum kecut.

Kyuhyun mengambil kartu namanya dan menyerahkannya pada gadisnya, saat itu baru gadisnya tahu bahwa laki – laki itu bernama asli Cho Kyuhyun. Gadis itu tersenyum, senyum yang manis dan sangat sendu. Perih dalam setiap sudut yang terbentuk, manis dalam setiap lengkunagan yang tercipta. “baiklah, danke schön..” gadisnya mengucapkan selamat tinggal dalam bahasa german.

“aufwiedersehen (sampai jumpa)” Kyuhyun mengoreksi perkataan gadisnya, sejenak Suri terdiam dan memperhatikan Kyuhyun? Bertemu lagi? Dimana? Di pernikahannya? Ah, jangan harap Suri mau menemui laki – laki itu saat pernikahannya. Mengatakan dia ingin menikah saja rasanya Suri sudah menyikasa dirinya sendiri, apa lagi bertemu dengan laki – laki itu di pernikahannya nanti?

 “aufwiedersehen” jawab Suri dan dia kembali melangkah.

“tunggu..” Suri menoleh saat Kyuhyun memanggilnya. “aku dengar di Paris selalu ada North Sea Jazz bukan?” Suri mengangguk “bisa temani aku? Pesawatku berangkat pukul 11 PM?”

bujukan Kyuhyun berhasil. Gadis itu mau menemani Kyuhyun melihat North Sea Jazz, event musim dingin tahunan di Paris yang sudah sangta mendunia. Saat mereka sampai dan duduk di salah satu café yang menghadap tepat ke panggung tepat saat band indie Nouvelle Vague bernyanyi.

Sebuah alunan lagu yang cukup menenangkan segalanya, seolah udara dingin laut utara berubah menjadi hangat, kerak – kerak es di pelabuhan mencair seketika, Gadisnya hafal betul lagu itu, Dance with me. Gadis itu bergumam kecil dari bangkunya.

Kyuhyun menyadari suara itu, suara merdu yang terdengar samar – samar. Kyuhyun menoleh, menatap wajah gadisnya lekat – lekat. Suri yang sadar sedang di perhatikan ikut menoleh dan tertawa kecil, dia menghentikan nyanyianya.

“apa suaraku terdengar parau?” gadisnya tertawa.

“cukup..” Kyuhyun memberi jeda “cukup buruk maksudku” keduanya tertawa.

Sekitar pukul 8 malam mereka meninggalkan tempat tersebut dan kembali menaiki kereta menuju jantung kota Paris. Perjalanan yang memakan waktu satu jam penuh menggunakan kereta ekspres. Entah karna terlalu lelah atau apa, Kyuhyun merasa pundaknya sedikit berat. Kepala gadis itu terkulai dan mendarat di pundak Kyuhyun.

Kyuhyun bisa melihat wajah gadisnya dari bayangan yang terpantul di kaca hadapannya. Wajah gadis itu sangat berbeda saat terpejam. Matanya yang terlihat dingin di gantikan kelopak yang terlihat sangat sendu, garis wajahnya penuh dengan kerinduan. Ya ampun, bahkan sekarng gadisnya menangis. Air mata itu mengalir begitu saja di pipinya, membuat anak sungai. Kyuhyun terpaku. Gadis ini menangis dalam tidurnya? Apa yang di impikan?

Apa pernikahannya? Jika memang sangat terbebani kenapa harus di lanjutkan? Kyuhyun mengusap air mata itu, dia mengecup singkat kelopak mata gadisnya.

Kereta berakhir di stasiun bandara internasional Prancis. Dan saat itu gadisnya sudah membuka matanya. Kyuhyun hanya membawa tas kecil berisi komputer jinjingnya saja. Barang – barang lainnya sudah lama di kirimkan ke Seoul.

“baiklah, kau harus kembali sekarang” gadisnya berdiri tepat di ambang pintu bandara. Kyuhyun mengangguk. Bisakah gadis ini ikut dengannya?

“kapan kau akan kembali ke Korea?” Kyuhyun merasa sedikit ingin tahu.

“awal Januari mungkin..” keduanya terdiam, Kyuhyun sibuk memandangi wajah gadis itu, tapi gadisnya justru sibuk menunduk dan memainkan sepatunya.

“jangan pernah menundukan wajahmu, aku rela menukar jiwaku hanya untuk melihat wajahmu” Kyuhyun mengangkat wajah gadisnya dengan ibu jari. Ah, lihatlah wajah gadis itu merona. Seburat merah muda menghiasi pipinya yang putih seputih susu.

“aku rasa jika kau terlalu lama, kau akan tertinggal pesawat?” jawab gadisnya berusaha mencairkan suasana.

“aku rasa juga begitu..”

“sekali lagi, aufwiedersehen”

“aufwiedersehen”  setelah mendengar kata perpisahan dari Kyuhyun, gadis itu berbalik. Berjalan perlahan meninggalkan Kyuhyun di pintu keberangkatan.

“changkama..” tahan Kyuhyun. Tubuh gadisnya bergetar seketika saat merasakan rangkulan halus di pinggulnya. Di tambah lagi dia bisa merasakan deru nafas Kyuhyun di balik tubuhnya.

“Du machst mich so glücklich, ich bin verliebt, ohne dich kann ich nicht leben (kau membuatku bahagia, aku gila karna itu, aku tidak ingin menghabiskan waktuku tanpa melihatmu)”

parau, Kyuhyun sadar betul suaranya sangat parau. Dia mengeratkan pelukannya pada gadis itu. Tubuh gadis itu bergetar. Kyuhyun membalikan tubuh gadis itu. Matanya memerah, air mata mulai menggenangi pelupuk matanya.

“aku tidak mengerti apa yang kau katakan.” gadisnya kembali menunduk. Inilah yang gadis itu takutkan. dia tidak ingin menegur Kyuhyun saat pertama kali melihatnya di hotel, dia tidak ingin menjawab pertanyaan yang Kyuhyun lontarkan siang itu, dia tidak ingin mendapat bantuan apapun dari Kyuhyun, dia selalu menghindar. Menghindari segala apapun yang Kyuhyun lakukan untuknya karna ini. Dia tidak bisa, atau lebih tepatnya tidak di perbolehkan mencintai siapapun. Dia sudah di tentukan jodohnya oleh keluarga pada seorang laki – laki yang menurut Ommanya adalah laki – laki yang bertanggung jawab dan bisa mencintainya.

“aku tahu kau mengerti apa yang ku katakan Leah!”

“sungguh aku tidak mengerti, aku mohon pergilah” gadisnya kembali menunduk.

Kyuhyun melemah, dia tahu gadisnya mengetahui apa yang Kyuhyun katakan dan itu sebabnya dia menangis “berhentilah menundukan wajahmu..” Kyuhyun menegakan kembali wajah gadisnya. Seperti apapun gadis itu dia tetap menyukainya.

“aku akan menikah Kyuhyun-ssi, aku akan menikah, kau dengar?” Gadisnya masih berusaha sekeras mungkin menahan air mata. “kenapa kau mengatakan hal barusan?”

“karna aku mencintaimu”

“aku tidak memintamu untuk mencintaiku bukan? Pulanglah aku mohon…”

“lalu kenapa kau menangis?” Kyuhyun masih sangat tenang. Dia tidak meninggikan suaranya sedikitpun, berbeda dengan gadisnya yang seseklai harus menyeka matanya yang mulai tidak bisa mengendalikan laju air matanya. “kau mencintaiku bukan?”

“kau salah, aku kasihan padamu Kyuhyun-ssi”

Seketika Kyuhyun membeku, tapi dia tahu itu hanya gertakan gadisnya saja “cium aku jika kau hanya mengasihaniku..” gadisnya terdiam, tidak melakukan satu apapun. “jika kau tidak menciumku, itu berarti kau mencintaiku..”

Gadisnya memang mencium Kyuhyun, awalnya hanya kecupan singkat, tapi Kyuhyun menahannya. Dia mengeratkan pelukannya pada pinggul gadisnya. Gadis itu tidak menolak, dia mengikuti arah permainan Kyuhyun. Ini adalah winter tersendu yang pernah Kyuhyun lalui.

Kyuhyun melepaskan ciumannya perlahan, menatap mata gadis itu. “kenapa kau tetap ingin menikah? Kau tidak menyukai hal ini bukan?”

“karna almarhum ibuku yang memintanya, akuu harus bisa menepatinya. Pergilah, mungkin kau akan menemukan yang sama sepertiku di Korea..”

“aku tidak berniat mencari siapapun yang seperti dirimu..”

lamunan Kyuhyun terbuyarkan saat pelayan menghidangkan berbagai menu makanan yang di pesannya. Sparkling white Moscato d’Asti kesukaan gadisnya pun di hidangkan di sana. Makanan mewah terhidang di atas meja Kyuhyun sore itu.

“maaf, aku memesan kids menu, apa kalian lupa menghidangkannya?” tanya Kyuhyun pada seorang pelayan yang menata mejanya.

“kami ingat tuan Cho, sebentar lagi kami akan membawanya” jawab pelayan itu ramah dan melanjutkan pekerjaannya.

Kyuhyun kembali menyesap frappe nya yang sudah dingin dan membuka buku itu lagi. Tapi oh lihatlah, semua kejadian yang Kyuhyun kira tidak di gambarkan dalam buku itu, ternyata di gambarkan dengan rapih sesuai runtutan cerita oleh gadisnya.

Gambar itu berlanjut hingga halaman ke dua puluh, sesaat sebelum Kyuhyun memasuki pintu bandara dan memberikan sebuah gelang silver sebagai tanda perpisahan. Gadisnya menggambar pergelangan tangannya yang di lingkari gelang pemberian Kyuhyun dengan sangat baik.

Di halaman berikutnya adalah gambar kepulangan gadis itu ke Korea. Gambar seorang gadis yang duduk di dekat jendela pesawat memandangi awan yang terhampar di sekitarnya. Dan halaman berikutnya gadis itu terduduk di salah satu kamar membelakangi seorang perempuan setengah baya yang Kyuhyun kenali sebagai pelayang rumah gadis itu. Pelayang itu menunjukan sebuah kartu yang tidak sedikitpun gadisnya lihat, dia hanya melambaikan tangan tanda ‘terserah saja’

Dan ya, beberapa minggu sebelum kepulangan gadisnya ke Korea, Kyuhyun juga sibuk dengan pernikahannya. Dia ingin di nikahkan dengan teman semasa kecilnya dulu, Ommanya sibuk menunjukan photo gadis kecil itu yang selalu mempunyai rambut berantakan dan mata yang mengerikan. Dan anehnya gadis kecil itu selalu ada di setiap photo berlibur Kyuhyun dan keluarganya sampai Kyuhyun berumur sekitar 10 tahun, setelah itu gadis kecil itu menghilang.

“memang kau tidak ingat Kyunie? Alasan kau menata rambutmu selalu berantakan ya karna Suri itu..” Ah-Ra mulai angkat bicara, dia jengkel melihat Kyuhyun yang terus bertanya siapa Lee Suri? Apa tidak ada photonya yang baru? Dan sebagainya.

“aku tidak mau tahu, kau harus memilih kartu undangan besok, kau harus memilihnya yang paling unik, Suri itu berjiwa seni tinggi. Terakhir kali aku bertemu dengannya, dia terlihat sangat cantik dan berseni. Kau harus mengerti itu” lagi – lagi Ah-ra mendikte segala persiapan yang harus Kyuhyun lakukan.

“ah, naega wae? Bukankah pihak perempuan yang harusnya menyiapkan undangan, cincin, dan baju pengantin?” Kyuhyun frustasi dengan banyaknya list yang harus Kyuhyun penuhi dalam satu bulan ini.

“karna Suri sudah tidak mempunyai ibu, dan aku dengar dia masih menunggu pengumuman lulus atau tidaknya ujian strata satunya..”

maka dalam hitungan minggu Kyuhyun yang di temani Ah-Ra sibuk memilih undangan, menyerahkan nama pasangan yang akan di tulis dan daftar tamu undangan. Kyuhyun memerikasa daftar tamunya memastikan tidak ada yang terlewat, setelah itu dia meminta daftar tamu dari pihak perempuan. Tapi Kyuhyun kaget bukan main, namanya tertulis di bagian paling atas daftar tamu teman gadis yang akan di nikahinya. Hanya ada 10 daftar tamu dari gadisnya pribadi, Cho Kyuhyun, Lee Taemin, Kim Jaesop, Kim Eunah,  Kim Heesun, Lee Haera, Byun Shinjoo, Lee Jinki, Lee Hui-Jeong, Woo Sunghyun.

Kyuhyun memeriksa alamat dari nama Cho Kyuhyun di daftar undangan gadis yang akan di nikahinya, itu alamatnya, alamat yang tercantum di kartu namanya.

“noona, apa gadis yang aku nikahi namanya …”

Kyuhyun tersenyum memandangi buku diary yang tidak ada satupun kata – kata, hanya ada gambar. Itu kisah yang sama sekali tidak gadisnya gambarkan di bukunya. 2 minggu persiapannya untuk menikah, dan hanya dirinya di antu Noonanya tercinta. Tanpa bantuan gadisnya sedikitpun.

Kyuhyun beralih pada lembaran gambar berikutnya, gambar itu adalah gambar gadisnya yang terduduk di makan. Makan itu indah, di letakannya sepuluh bunga lily putih di atas makan itu, dan yang paling menarik dari gambar itu adalah letak makan itu. Makan itu berada di atas sebuah bukit yang terletak di Busan –di lebar sebelumnya tertulis Busan, 29 Januari- gadisnya terlihat sangat sendu, dia hanya bersandar pada makan itu. Entah apa yang di keluhkannya di sana.

Dan di lembar berikutnya tertulis Seoul, 1 February 2012. Kyuhyun membalik halaman itu. Gambar gadisnya sedang berada di ruang makeup, rambutnya sudah di sanggul ke atas, menyisakan anak rambut yang seperti biasa menutupi sisi pipinya. Makeup di wajahnya terlihat sangat alamai dengan bibir yang hanya di poles lip balm.

Ah, Kyuhyun ingat betul betapa cantiknya gadis itu. Memakai gaun putih gading yang membalut dada hingga pinggul gadisnya dengan erat, lalu sedikit melebar dengan aksen melilit hingga ke mata kaki, atau bahkan menutupi kaki gadisnya. Aroma khas gadisnya saat pertama kali bertemu masih bisa di ingat Kyuhyun dengan jelas, aroma Vanilla yang sangat lembut, dingin sedingin wajah gadisnya dan manis semanis senyuman gadisnya.

Kyuhyun membuka lembaran berikutnya, gambar punggung gadis itu yang berjalan di altar di iringi Ayahnya. Sedangkan pria di ujung altar masih tidak menolah. Gadis itu gugup setengah mati, dia ngotot tidak ingin melihat wajah calon suaminya hingga saat pernikahan mereka tiba. Oh ya tuhan, sungguh, saat itu mungkin yang ada di pikiran gadisnya ingin berbalik dan berlari menjauhi altar karna laki – laki di ujung altar itu belum juga mau menoleh.

Bisakah dia berlari meninggalkan tempat terkutuk ini? Lalu berlari menuju alamat yang tertera di kartu nama bertuliskan identitas Cho Kyuhyun? Bisakah? Gadis itu mengeratkan genggaman tangannya pada tangan Ayahnya. Tapi air mata gadisnya tidak bisa tertahan lagi.

Lembar berikutnya menggambarkan gadis itu sudah berada sangat dekat dengannya, Ayah dari gadisnya sudah bersiap memindahkan tangan anak gadisnya yang terakhir ke tangan laki – laki itu.

Dan lihatlah, saat laki – laki itu menoleh, berjuta kebahagian kembali di desakan ke paru – paru Suri, dia melambung begitu tinggi dan pecah menjadi jutaan kuntum mawar. Laki – laki itu adalah musim panasnya. Cho Kyuhyun.

“YA! Cho Kyuhyun! Kenapa kau membuat janji semendadak ini? Apapula itu acara culik menculik? Sungguh tidak lucu!” gadisnya sudah berada di hadapannya menggendong seorang anak perempuan yang mempunyai mata yang indah. Anak perempuan itu memakai dress panjang berwarna silver yang di lapisi mantel kotak – kotak dengan rambut yang di beri penjepit bermotif pita dan membawa boneka kesayangannya. Sedangkan gadisnya malam itu memakai gaun berwarna senada dengan jas yang Kyuhyun pakai, silver.

“apa yang kau rencanakan selanjutnya, eo?” Gadisnya masih sibuk memarahi Kyuhyun.

Dia berdiri dan menutup buku yang masih belum tamat di bacanya. Kyuhyun mendekatkan diri pada gadisnya.

“selamat hari pernikahan, terimakasih karna sudah bersusah payah untuk hidup bersamaku selama 4 tahun” Kyuhyun mengecup pipi gadisnya.

“selamat 4 tahun pernikahan Omma dan Appa, Bomie..” Kyuhyun mengecup bibir putri pertamanya yang baru berumur 1 tahun 3 bulan. Sedangkan gadisnya masih terdiam tidak percaya bahwa dirinya lupa akan ulang tahun pernikahan mereka.

“duduklah, setelah ini masih banyak yang harus kau dan Bomie saksikan” Kyuhyun kembali mengecup pipi gadisnya. Dia tidak mau mengecup bibir gadisnya di depan putri mereka, ya walaupun sebenarnya putri mereka tidak mengerti apapun yang mereka lakukan.

Ya, Ini tanggal 1 february. Tepat 4 tahun yang lalu, seorang laki – laki bernama Cho Kyuhyun menikahi seorang gadis bodoh yang mempunyai jiwa seni tinggi, dengan tingkat pelupa yang sangat akut dan gadis yang di temuinya saat pertengahan musim panas di Cannes bernama Lee Suri. dan sampai tahun ke empat pernikahan mereka sudah mempunayi satu anak perempuan bernama Cho Bom-Ren

***

ternyata saya ini emang suka banget lagu – lagu dan video clip BEG, haha. yang The Girl Who Can’t Leave, The Man Who Can’t Breakup itu dapet ide dari Cleansing Creamnya BEG juga. dan lagi – lagi ini saya terinspirasi dai MV nya BEG. jadi di part summer – summer itu bisa koq dengerin lagunya BEG yang A Midsummer Night Dream. kkkk~

69 thoughts on “Midsummer Dream

  1. Liburan musim panas yang indah,,,kisah yang indah,,,pernikahan yang indah….keluarga yg bahagia…
    Ah,,,aku jdi pengen ngerasain kisah pernikahan kayak gitu. Aku gk masalah lah dijodohin di zaman bgini,,,asalkan bukan sama org yang sdh dekat sama aku dr kecil-skarng,,itu perjodohan yg mengerikan….. Kalo Kyu-Ri mah,,,biar pun mreka teman kecil,,,tp mreka sling gk inget sama masa kecil itu….
    Ah,,,aku curhat lagi,,,kebiasaan bgt nih….

  2. ngebayangin muka suri pas tau calon suaminya itu kyu, pasti kaget deh. Ditambah muka kyu yg hnya tersnyum geli. Hahaha

    good job unni..

  3. klo emang udah jodoh mah gak kemana ya ..
    gak nyangka2 klo trnya yg bkaln d’nikahn suri aka leah itu kyuhyun ,
    pasti kyuhyun bhagia bget ya ..

    crtanya kren !

  4. Wohoho neomu daebak,, ga nyangka kalo mereka di jodohkan,, benar2 takdir yg indah,,
    storynya bagus dan feelnya dpt,, pokonya bner2 daebak!!

  5. ceritanya keren bgt hahaha
    suka disini cara si suri buat kisah pertemuan mereka
    dan kyu yg waw bgt
    dan kalo emg jodoh ga kemana ya
    apa lagi dgn mereka punya anak hwaaa perfect bgt

  6. wouw.. surprise banget ya dpt jodoh yg dipengenin! haha
    gamau liat poto calon masing” smpe ketemu lgsg di Altar. Suri Daebak!!

  7. OMG so sweet bgt sumpeh
    ga ngebayangin sih kalo suri bisa nangis gegara kyu…
    Dan surpres nya itu pas kyu tau siapa yg mau di nikahin, walau dr awal udah tau pas kyu yg jg mau di nikahin kalo mereka berjodoh
    hehehe
    keren deh

  8. Ho.. Ff ini manis bgt
    endinnya bener2 menakjubkan. Perjuangan kyuhyun gk sia2 dlm mengejar seorang gadis. Dr mulai mengajak ngobrol, membantu, dan mencari gadisnya smpe ke paris dan kembali kekorea dgn berat hati. Dan disaat mereka kmbali… Mereka tdk menyangkan klo ternyata mereka berjodoh. Akhir yg manis dan romantis. Daebak chingu

  9. andai kehidupan kyk cerita ini menimpa aku.
    pasti aku seneng bukan main.
    author sukses bikin aku nangis terharu T_T

  10. ya ampuuun pdhl dah sdih bgt bc bbrp part pertama, pas tau leah dijodohin eh gk tau’a meried’a ma si marcus 😉
    paling bs bgt ni author’a bkin emosi turun naik he…. Aq sk bgt><

  11. hai kaaak~ aku disa reader baru.. bangapda n_n
    ga kebayang ya gimana senengnya kyuhyun pas tau calon istrinya tuh suri :3 aduh kapan aku bisa kaya gitu sama hyukjae =______= /pukul tembok/

  12. Cara menyampaikan ceritanya unik!! x) feelnya dapet. Dengan mulus aku membayangkan apa yang di gambarkan suri dan itu serasa berjalan karna rekaman memory kyuhyun yang terputar kembali xD haha keren. Bahagia banget suda ditakdirkan untuk bersama xD
    Aku pembaca baru di wp mu. Salam kenal.. ^^

  13. hempp , di kira suri bkal nikah sama orang laen ternyata sama kyuhyun ..
    suri udah mao kabur ajh di pernikahan’a kalo gk lyat calon pengantin pria’a .
    wkwkwk 😀

  14. Baru nemu ff ini dan pas baca ternyata kenangan dr pas mereka ketemu sampe mereka menikah ooowh keren baget surii nulia diary dengan menggambarkan tiap kejadiannya awesome:)

  15. Daebak! Ternyata mereka temen masa kecil dan suri kyuhyun ga tau kalau mereka di jodohin 🙂
    Aku kira bakal orang lain yang jadi suaminya suri, taunya hehehe
    Ending ga ketebak.
    Itu makan atau makam yang di atas bukit ?

  16. Owh itu perjalanan cintanya
    ternyata orang yg d jodohkan dgn’a adalah orang yg d cintanya
    hmmm

  17. aku suka ff-mu hingga kata terakhir *tiba-tiba nyanyi jingle merek salah satu susu* (y) nice ff eonni . dapet kisseu dari akuu. :***

  18. Seandai’y bisa ngalamin kisah cinta kyk kyuri,coz manis bgd……
    Pertemuan dan akhir yg indah 🙂

  19. Kyu jabarin nya lengkap banget

    Fuu…mereka emang jodoh
    udah punya anak lagi
    Ga kebayang gmana reaksinya leah saat dialtar

  20. Aku kira ini series death vanilla, tpi kok ginu ceritanya, ehh ternyata bukan, ini cerita oneshoot 😁
    Astaga ini pendeskripsiannya detail banget, diksinya juga wow, sempet2nya mikir sampe ke korban bom ukraina, keren 👍

  21. akhhhh … sosweet menjadi lembaran buku yg romantis … sumpah bnr2 keren abis … musim panas yg mengesankan dalam perjalan hidup #kyuh_suri … terkadang jodoh tak perna jauh dalam kehidupan kita sehari2 … bahagia selalu ^^

  22. Suittt bgt kusah mereka jadi iri😀😀😀
    Emang klo jodoh gag bkal kemana, coba aja klo kyuhyun nanya nama korea’a suri pannkyu ntar bisa ngejutin suri kkk
    Bomie…. imyut bgt cantik juga😄😄😄

  23. Ngejabarinnya sampe detail banget loh. Over all aku sukaaa, aku kira kyuhyun korea. Ternyata mereka temen kecil tohh

  24. Kyu-ri sma2 gk tau sama siapa mereka mau d jodohkan, dn lgi kyuri jg pasrah aja, kkk
    tapi rencana yg indah buat mereka…

  25. itu anaknya lucu banget sii gemes mau cubittt

    mereka udh dri kecil bareng2 bisa lupa gtu ya pas udah gede ckckc untungnya suri nikah sama kyuhyun duh udh degdegkan aja suri nikah sama orang lain

  26. Alangkah bodohnya mrk berdua…
    😂😂😂😂😂😂😂😂😂
    Tp syukur dech. Akhirnya bs sama2 jg.
    😆😆😆😆😆😆

Leave a reply to riskafauziah Cancel reply