Cherry Blossom End

cherry blossom end-bom

Kyuhyun sudah tidak bertemu dengan Suri hampir 6 tahun lamanya. Dia tidak sedikitpun mendengar kabar gadis itu semenjak kepergian Suri ke Paris beberapa bulan setelah kelulusan Suri dari SMA. Lee Suri bukan satu-satunya perempuan yang dekat dengannya. Ada banyak perempuan yang bergantian mengisi hati Kyuhyun, tapi hanya ada satu yang terlalu sulit untuk Kyuhyun lupakan.

Dua tahun bersama Lee Suri benar-benar berbeda. Gadis yang memiliki senyuman sederhana dan jarang sekali ditunjukan, gadis yang berkaki paling indah, gadis yang menurut orang lain biasa saja dan tidak ada satu halpun yang istimewa itu selalu berhasil membuat Kyuhyun merasa muda, merasa tampan dan merasa luar biasa di butuhkan.

Kyuhyun tahu bagaimana Lee Suri tumbuh, Lee Suri berubah menjadi remaja dingin dan dengan sengaja membuat kepribadiannya menyebalkan. Gadis itu tidak memiliki siapapun di dunia ini. Ayahnya meninggal saat Suri masih di dalam kandungan, Ibunya sakit kanker dan meninggal saat usianya 10 tahun, dan satu-satunya Kakak dari Ibunya pun meninggal karena kecelakaan. Suri tidak tahu dimana Nenek dan Kakeknya berada, dia bilang Ibunya dan Ayahnya menikah tanpa sepengetahuan Orangtua mereka.

Dia tidak pernah berhenti di buat kagum oleh gadis yang bahkan tidak pernah mengeluh itu. Meskipun sebagian besar orang membenci Suri karena dia tidak pernah sedikitpun bicara ataupun bersikap manis, dan belum lagi kata-kata ‘Dia tidak cantik, tidak istimewa, dan tidak polos. Untuk apa kau masih menunggunya?’ tapi bagi Kyuhyun, Suri melebihi ekspektasi siapapun dari visualnya. Ya, jika di pikirkan secara rasional, memang untuk apa dia menunggu gadis itu? bahkan Kyuhyun tidak pernah mendengar kabarnya selama 6 tahun. tapi percayalah, efek yang dibuat Suri ketika mereka bersama dalam satu ruangan berhasil membuatnya berarti.

Lee Suri, bukan nama yang umum digunakan di Korea, beberapa Negara mengartikan nama itu sebagai konotasi buruk, tapi di Korea, Suri, berarti ‘anak elang’ dan juga nama gunung tertinggi di Korea. Bukan anak elang namanya jika tidak mempunyai mata yang tajam, dan gadis itu di anugerahi mata yang tajam dengan dwiwarna mengagumkan, bukan gunung juga namanya jika tidak kokoh, dan gadis itu luar biasa tegar. Berapa banyak kesedihan yang dilimpahkan kepadanya saat usianya masih kecil? Ah, tak terhitung.

Hari ini, setelah 6 tahun menghilang tanpa kabar. Kyuhyun menerima sebuah panggilan dari teman lamanya, Jang Yoojin, dia mengabarkan tentang Suri, memintanya bertemu di rumah Orangtua Suri di Busan.

Dan hari ini, Kyuhyun masih memakai cincin yang mereka beli 7 tahun lalu. Cincin hasil kerja paruh waktu Kyuhyun yang sempat ingin Suri buang sebelum kepergiannya ke Paris. Kyuhyun mengemudikan mobilnya hati-hati, sebenarnya, hari itu bukan hanya Kyuhyun yang datang ke Busan, ada Kakak perempuannya, Ayah dan juga Ibunya yang sudah berada di Busan sejak pagi hari. Kyuhyun tidak yakin akan pergi kesana.

Hatinya seperti diremas dan tidak ada satupun airmata yang dapat keluar dari kelopak matanya. Setelan yang Kyuhyun kenakan tidak lebih dari kemeja hitam, celana bahan hitam dan blazer formal hitam polos. Rambutnya tidak pernah dibiarkan tertata rapi, itu yang Suri suka dan Kyuhyun tetap mempertahankannya tanpa alasan.

Pukul 11 pagi Kyuhyun memarkir mobilnya di sebuah pekarangan kecil, tidak banyak mobil yang berada disana. Hanya ada mobilnya, mobil Orangtuanya dan 4 mobil lainnya. Rumah yang Kyuhyun tuju juga bukan merupakan rumah besar, rumah itu sederhana pekarangan luas, dinding-dinding bata merah, kaca persegi panjang dan tirai-tirai manis. Pot-pot di tata rapi di teras-teras, batu berwarna putih pudar di susun menjadi jalan setapak menuju pintu utama, bangku-bangku putih saling berhadapan, bunga biru berdesakan di halaman dan dari yang Kyuhyun lihat, tidak banyak yang datang hari ini.

Saat Kyuhyun membuka pintu dari kayu jati tua dan beraroma khas itu, seorang laki-laki dengan setelan kemeja putih dan jas hitam menoleh ke arahnya dan melemparkan senyuman kecil kemudian mengangguk, mempersilahkan Kyuhyun untuk masuk.

Rambutnya yang keemasan di sisir rapi ke belakang, aroma laki-laki dewasa tercium oleh Kyuhyun dan wajahnya sendu. Dia Lee Donghae, dulu, saat mereka masih bersekolah, Donghae adalah salah satu orang yang sangat menentang hubungan Kyuhyun dan Suri. baginya, Suri tidak lebih dari wanita penggoda yang berlindung di balik wajah dingin dan ketusnya. Tapi hari ini, Donghae merangkul pundaknya erat dan menepuk-nepuk.

“Aku tidak tahu bagaimana rasanya, tapi bersabarlah.” Kyuhyun hanya mengangguk dan tersenyum kecil.

Baru beberapa langkah Kyuhyun maju, seorang wanita dengan rambut ikal tergerai hingga pundak itu menoleh dan berusaha tersenyum hangat. Itu Lee Haera, dia teman satu apartmen Suri dulu. Menurut Haera, Suri tidak sedingin yang terlihat meski agak menyebalkan, namun bagi Haera, Suri adalah perempuan yang paling cocok untuk Kyuhyun. Dia selalu bertengkar dengan Donghae jika menyangkut masalah Suri dan Kyuhyun. Tapi lihatlah mereka sekarang, keduanya menikah bahkan mempunyai 2 anak. Yang laki-laki bernama Namhae, dan yang perempuan bernama Seohae.

Kedua buah hatinya di ikut sertakan dalam acara ini, menggunakan setelan hitam formal. “Masuklah, Yoojin sudah menunggumu didalam.” Kyuhyun hanya mengangguk.

Ruangan itu di penuhi cahaya matahari, jendela besar dibuka dan langsung menampilkan halaman belakang rumah tersebut yang ditumbuhi bunga bluebells dan bunga-bunga khas pekarangan lainnya. Lantainya di lapisi tikar dari bamboo dan aroma lilin mengelilingi ruangan itu.

Hanya ada Yoojin yang memakai hanbok hitam juga Changmin yang memakai setelan serba hitam duduk di depan sebuah jasad yang terbaring di tutupi kain tipis pada bagian wajah. Kyuhyun melipat kakinya dan terduduk di hadapan mereka.

“Jadi bagaimana kejadiannya?” tidak ada waktu untuk berbasa-basi, lagi pula, ini sudah terjadi, jadi biarkanlah.

“Dia tinggal di Cannes, membangun sebuah studio foto professional disana, dia hidup berkecukupan.”

“Kalian tahu dimana dia tinggal dan tidak memberiku kabar sedikitpun?”

“Kyuhyun ah, Suri yang memintanya.” Changmin menengahi pembicaraan Kyuhyun dan Yoojin saat suara Kyuhyun sedikit naik.

“Suri yang memintanya? Dia memintanya sendiri?”

“Ya.” Yoojin mengambil tasnya dan mengeluarkan ponsel dan menunjukan sebuah hasil jepretan kamera dirinya dan Suri. “Beberapa bulan lalu aku pergi ke Cannes, dan keadaan Suri belum seburuk itu. awalnya dia hanya deman, tapi aku tidak tahu kenapa hingga jadi seperti ini.

“Semuanya begitu cepat. Aku menjenguknya karena dia bilang dia perlu bantuan mengurus rumah. Jadi aku datang kesana dan membantunya. Belum genap seminggu aku berda di Seoul, nomor rumahnya kembali menghubungiku, tapi bukan Suri yang menelphoneku, dia tetangga Suri.”

“Hanya demam? Itu mustahil.”

“Kanker darah.” Ucapan itu seperih mengiris jarinnya sendiri kemudian mencelupkannya ke dalam larutan garam. Perih.

Maka mulai menit itu, Changmin dan Yoojin keluar dari ruangan dan membiarkan Kyuhyun menyendiri bersama Suri. setidaknya tubuh gadis itu. kakinya terlipat dan pandangannya kosong.

Kenapa merahasiakannya? Kenapa tidak meminta bantuan dariku? Kenapa tidak bertanya padaku? Kenapa kau justru mengasingkan dirimu?

Wajahnya yang pucat masih terlihat meski di tutupi selembar kain. Mata itu terkatup rapat. Tangannya terlipat di atas perut dan terbaring kaku. Tak pernah sedikitpun Kyuhyun membayangkan gadis itu harus meninggalkannya secepat ini. Gadis yang kuat hingga akhir hidupnya.

‘Kenapa kau menyukaiku? Aku bahkan tidak cantik. Coba lihat semua mantan kekasihmu, Park Hyojin, Lee Jungha, Kim Shin-Young, Kim Seuk-Hye, Kang Min-Kyung, mereka semua berparas lembut, polos dan manis. Kenapa kau memilihku yang bahkan berwajah pasaran, tuduhan operasi plastik, apa lagi? Perayu? Kenapa kau masih membuntutiku?’

Hari itu adalah pertengkaran pertama mereka. Seperti apapun wanita, jika terus menerus mendengar berita yang sama, pada akhirnya akan terpengaruh juga. Gadis itu bosan mendengar tuduhan orang lain terhadapnya. Ya, memang dia tidak secantik gadis-gadis yang selama ini dekat dengan Kyuhyun, apa lagi polos, tapi dia punya hati yang sama, hanya cara mengekspresikannya yang berbeda.

‘Apa takaran yang membuat wanita di katakan cantik? Katakan padaku.’

‘Bukankah pandangan masyarakat Korea seragam mengenai wanita cantik? Mata besar, kulit putih, polos, wajah kekanakan dan tentu saja terlahir dari keluarga yang lengkap. Coba kau pandang aku? mataku bulat besar? Tidak. Polos? Ha.. lucu. Wajah kekanakan? Cium saja bokongku. Tidak ada satupun kriteria disana yang masuk denganku.’

Bahkan hingga detik ini Kyuhyun masih bisa mengingat jelas bagaimana raut wajah Suri saat mengatakannya. Gadis itu benar-benar cukup muak mendengar ejekan tentang dirinya yang tidak secantik perempuan lain. Persetan dengan wajah cantik.

‘Ada banyak hal yang membuat wanita cantik.’ Kyuhyun saat itu melangkah mendekati Suri yang terus berdiri menjaga jarak darinya. ‘Aku menyukaimu dan tidak perlu kata cantik untuk membuatku terikat sejauh ini denganmu. Aku hanya membutuhkanmu. Kemarilah. Aku perlu mengisi ulang energiku.’

Mengisi ulang energi dengan aroma tubuh Suri jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan mengisi ulang energi dengan makanan. Dan sudah 6 tahun lamanya Kyuhyun kehilangan sumber energinya itu. jauh di dalam dirinya, Kyuhyun sudah sekarat, kering hingga hampir mati.

“Bagiku kau tetap cantik meski kau mengaku tidak.” Tatapan mata itu masih kosong. “Maaf aku tidak pernah mengatakannya. Aku mencintaimu.”

Saat itu pikiran Kyuhyun teralihkan oleh seorang bocah perempuan mengenakan dress hitam selutut sederhana. Kaus kaki putihnya kotor akibat tanah dan menimbulkan jejak-jejak kotor di lantai yang dilapisi karpet hijau muda itu, dengan santainya dia duduk disamping Kyuhyun, menumpukan kedua tangannya di atas lutut dan terdiam. Rambut cokelat ikalnya di biarkan tergerai.

Kyuhyun menoleh dan gadis kecil itu menoleh. Untuk beberapa saat mereka saling berpandangan tanpa bicara apapun hingga Eunah, Hyukjae, Heesun dan Taemin yang baru saja sampai masuk ke ruangan tersebut dan terduduk. Kemudian gadis kecil itu berdiri dan kembali ke halaman belakang, mengambil sebuah teko penyiram untuk menyirami bluebells di halaman belakang.

Tidak ada perbincangan, Kyuhyun tidak akan memulai dan tidak akan menjawab. Hingga semua memutuskan untuk masuk dan terduduk di balik tubuh Kyuhyun. “Ada yang harus kau ketahui.” Itu suara Ayahnya.

Kyuhyun hanya melirik dari balik bahu.

“Anak itu,” Kyuhyun mengalihkan pandangannya pada gadis kecil barusan, “Dia putrimu, Cho Bom-Ren.”

Putri? aku memiliki seorang putri? dengan Suri?

Yah, memang perlu diakui bahwa wajah gadis kecil itu tidak jauh berbeda dengan Suri. dingin dan datar. Tapi ada sesuatu yang berbeda dari wajahnya. Ada bagian yang Kyuhyun merasa akrab dengannya. Mata. Mata gadis kecil bernama Cho Bom-Ren itu mirip seperti matanya.

Tubuh Suri di masukan ke dalam peti berwarna kayu alami. Dari semua upacara pemakaman yang paling menyebalkan adalah ‘Salam Perpisahan.’ Semua orang maju dan memberikan satu kuntum bunga lily terakhirnya pada peti mati Suri. gadis itu memilih untuk berada di dekat makam Orangtuanya, setidaknya Kyuhyun tidak perlu khawatir Suri sendirian disana.

Kyuhyun masih berdiri di tengah menggengam sebatang lily calla putih di tangannya. Dia menoleh ke arah gadis kecil bernama Bom-Ren itu yang tetap terdiam, menautkan jari-jarinya dan memperhatikan setiap orang maju memberikan kuntum bunga terakhir pada Suri. Tidak ada bekas tangisan di wajah gadis kecil bernama Bom-Ren meski wajahnya terlihat sedih.

Dan lagi-lagi, Bom melompat ke halaman belakang, dia mencari-cari sesuatu di tanaman tersebut, memotong dan kembali dengan kaus kaki yang semakin kotor. Gadis kecil itu maju mendekati peti dengan nafas sedikit terengah. Dia berusaha membuka tangan Suri yang terlipat untuk menyelipkan bunga lily kesukaan Suri, lily of the valley. Tidak ada erangan jengkel saat tangan Suri tak kunjung bergerak. Bom masih mencoba mengangkat tangan Suri yang terlipat, menyelipkan batang bunga itu di tangan Suri, namun sekuat apapun Bom mencoba, tangan Suri tetap tidak terangkat.

Kemudian Kyuhyun menggengam tangan kecil yang bahkan tiga dari lima kukunya berwarna merah. Kyuhyun mengusap sebentar buku-buku jari yang kotor itu. Kyuhyun mencontohkan dimana Bom harus meletakan bunga miliknya dengan bunga lily yang Kyuhyun penggang tanpa kata-kata. Kemudian dengan perasaan masih belum puas karna Ibunya tidak bisa menggengam bunga itu, Bom pasrah meletakannya di atas tangan yang terlipat dan memakai cincin yang sama dengan yang Kyuhyun pakai.

“Omma… ireonayo…” ucapan itu berhasil membuat siapapun yang mendengarnya tertunduk dan mengalihkan pandangannya. “Omma…, ini di Busan, Omma harus bangun ada ombak besar di pantai, dekat sekali Omma, aku bisa mendengarnya, Omma juga bisa mendengarkan kan?” Suaranya masih persis seperti permen kapas, lembut dan manja meski kali ini terdengar seperti rengekan kecil sekaligus antusias ingin menunjukan bagaimana indahnya sore itu di kota Busan pada Ibunya yang terus memejamkan mata, atau setidaknya menurut Bom, Ibunya sedang beristirahat karena sakit.

Tidak ada satu orangpun yang tahan jika mendengar hal tersebut. Haera berbalik, menumpukan kepalanya pada bahu Donghae dan mulai menangis tertahan. Beberapa dari mereka melangkah maju, berusaha menenangkan Bom yang meminta Ibunya bangun dan bermain. Namun gerakan tangan Kyuhyun menghentikan pergerakan itu.

Bom membenarkan letak rambutnya yang sedikit berantakan dan menoleh ke arah Kyuhyun, wajah itu datar dan tampak bersedih meski tidak menangis. “Kali ini Omma tidak akan bangun?”

Kyuhyun menggeleng kecil, mengusap rambut yang sama lembutnya dengan rambut Suri. “Kali ini tidak.” Maka dengan jawaban sederhana yang menyimpulkan banyak hal, Bom mencondongkan tubuhnya ke arah pipi Suri, menciumnya perlahan dan kembali mundur. Bom mundur perlahan dan berdiri manis, melihat wajah pucat Suri dari tempatnya berdiri. Bagi Bom, Ibunya masih secantik dan memesona seperti hari-hari sebelum ini.

“Selamat tidur, Omma.” Dengan wajah yang masih datar Bom melambaikan tangannya ke arah Suri sebelum peti itu di tutup dan di bawa untuk dikuburkan dekat dengan makan Orangtuanya.

Tempat itu berada di atas tebing dengan rumput hijau yang di pangkas rapi. Batu-batu besar berwarna gelap menjulang dengan tulisan-tulisan putih juga foto-foto muram. Dia berjalan maju meletakan sebuah frame berisi foto Suri. itu foto kelulusannya dari Sorbonne 2 tahun lalu.

Rambutnya yang bergelombang keemasan di biarkan tergerai, make up matanya selalu tipis dan senyumnya mengembang. Biarpun foto itu tersenyum, tetap saja, bagi Kyuhyun foto itu terlihat muram karena di letakan di atas batu hitam besar.

Dan sekarang peti itu terkubur sudah, gundukan di tanah masih basah dan belum di tumbuhi rumput seperti makam yang lainnya dan sebagai ganti, tumpukan bunga berbagai warna menutupi gundukan tanah berwarna merah tersebut.

Kyuhyun dan gadis kecil bernama Bom itu masih berada tepat di hadapan makam Suri, berdiri dan menautkan tangan mereka masing-masing ke depan tubuh. Rambut bergelombang cokelat gelap milik Bom tertiup angin dan beberapa kali dia membenarkan posisi rambutnya ke belakang telinga.

Kemudian dengan gerakan perlahan, Bom melepas cardigan hitam kecil yang di pakainya dan menutupi figura yang berisi foto Suri dengan cardigannya, kemudian Bom mengusap makam itu dengan kedua tangannya.

“Omma, banyak angin, Omma pasti dingin, pakai jaket milikku, eo?”

Kyuhyun mengepalkan tangannya kuat-kuat saat mendengar suara Bom yang sama sekali tidak bergetar bahkan matanya tidak terlihat ingin menangis meski terlihat bersedih.

“Kalau Omma takut…,” dia terduduk dan menyandarkan kepalanya pada gundukan tanah yang tertutupi bunga, “aku akan tidur disini, aku akan menemani Omma, arrachi?” Bom tersenyum dan merentangkan tangan seolah-olah memeluk gundukan tanah itu. “Gwenchana, Omma…,”

Kyuhyun memilih untuk berjongkok di samping Bom, menyentuh pundak gadis itu dan menepuknya, baru Kyuhyun akan bicara, Bom menoleh ke arahnya dengan antusias.

“Ahjussi, Omma belum makan sepertinya dari kemarin, dimana yang menjual makanan, ya?”

Kyuhyun menghela nafasnya perlahan, menyetabilkan kembali suaranya yang mungkin saja akan terdengar parau. “Apa kau sudah makan? Bagaimana kalau kita cari makan untukmu dulu?”

***

Dan di sinilah mereka sekarang, di sebuah rumah makan cepat saji di pinggir kota Seoul, suasana sore hari di restoran cepat saji memang selalu ramai dan kebetulan mereka duduk di sudut dengan kaca besar dan pot-pot yang di gantung di depan restoran. Bom melipat tangannya di atas meja dan menoleh ke arah jalan yang di penuhi orang-orang dengan langkah terburu, padahal di atas mereka cherry blossom sibuk menebarkan warna merah mudanya yang lembut, menjatuhkan kelopaknya di jalan bahkan di atas kepala mereka yang hanya sibuk dengan urusan rumit di rumah atau di kantor.

Bom duduk bergeser mendekatkan dirinya ke kaca lalu mengembuskan nafasnya hingga mengembun di kaca. Telunjuk dengan kuku berwarna merah menggoda itu sibuk membentuk garis dan menyambungkan ujung-ujungnya hingga membentuk sebuah wajah dengan rambut bergelombang panjang dan tersenyum memakai kaus dan juga celana, kemudian Bom menggambar satu lagi di sisi kanan dengan tubuh yang lebih kecil dan memakai dress, rambutnya ikal sepunggung dan tergerai, wajahnya juga tersenyum. “Omma rang Bomie.” Dia menunjuknya.

“Appa ga eodiseo?”

Bom mendelik dan mengalihkan pandangannya pada Kyuhyun yang bertanya. “Appa? Eobseoyeo.” Dia melipat tangannya lagi dan memandang jalanan hingga menu yang dipesan datang.

Ayam goreng serta kimchi untuk Bom, sedangkan Kyuhyun hanya memesan satu cangkir kopi hangat.

There’s no dad in their life.

***

“Aku akan merawatnya, ada Namhae dan juga Seohae yang bisa menjadi teman Bom.” Haera bersikeras untuk merawat Bom semenjak kepulangan mereka dari makam.

“Dia masih mempunyai Kakek dan Nenek, aku akan merawatnya.” Kali ini Hanna, Ibu Kyuhyun, juga ingin merawat gadis kecil yang terus sibuk memandangi kuntum bluebells tanpa peduli siapa yang akan merawatnya kelak.

“Jeoseonghamnida eomuni, tapi Bom tidak mengenal Anda, dia hanya mengenal kami.”

Ah, persetan siapa yang Bom kenali, siapa yang akrab dengan Bom, dia adalah Ayahnya dan satu-satunya orang yang berhak untuk merawat anak jika Ibunya mati adalah Ayahnya.

Kyuhyun dengan santainya keluar dari ruang tengah tempat perjamuan makan malam di adakan, menyusul Bom yang sibuk memandangi bluebells tanpa melakukan apapun. Kyuhyun berdiri di samping Bom yang berjongkok dengan bibir yang terfokus.

“Kenapa berdiri disini terus?”

Bom mendongak, memandang Kyuhyun dengan wajahnya yang sendu. “Omma bilang bluebells bunga yang mengerti kesedihan.” Lagi-lagi ucapan itu membuat hati Kyuhyun terasa di remas.

“Jadi kau sedang sedih?” kali ini Bom hanya mengangguk. “Mau pulang denganku? ke rumahku?”

Tidak ada jawaban satupun terlontar dari bibir Bom, namun dia berdiri, menggengam ujung-ujung lengan kemeja hitam Kyuhyun dengan kedua tangannya. Bahkan, kebiasaan menggengam ujung kemeja Kyuhyun persis sama dengan apa yang sering Suri lakukan dulu.

“Kaja.”

***

Maka malam itu Bom terduduk di mobil Kyuhyun memeluk boneka teddy bearnya yang berwarna cokelat. Sepanjang 20 menit perjalanan baik Kyuhyun ataupun Bom tidak berniat membuka pembicaraan sedikitpun. Mereka fokus dengan pikiran mereka masing-masing. Kyuhyun sibuk memperhatikan jalan raya yang lenggang, sedangkan Bom memperhatikan bagaimana kelopak bunga cherry blossom berjatuhan.

Ini adalah minggu-minggu terakhir di bulan mei yang sejuk dengan pemandangan merah muda damai di sepanjang jalanan kota, dan minggu ini juga akhir dari berkembangnya bunga itu. tidak akan ada sepanjang tahun hingga musim semi berikutnya tiba.

“Apa Omma disana bisa melihat bunga sakura?, Kyuhyun nim?” Bom menatap Kyuhyun dengan mata bulatnya yang mengantuk.

“Aku rasa ya, kenapa?”

“Omma bilang ingin kembali ke Busan saat akhir bunga sakura.”

Ah, hati Kyuhyun kembali di iris, dia mencengkram kemudianya kuat-kuat, akhir dari berkembangnya bunga sakura selalu menyisakan sesuatu yang menyakitkan bagi Kyuhyun. Perpisahan mereka terjadi saat hari terakhir bunga sakura berkembang dan kepulangan Suri pula terjadi pada akhir bunga sakura.

Apa bagusnya?

Dan pertanyaan itu mengusik Kyuhyun. Apa bagusnya Lee Suri? Kyuhyun mengalihkan pandangannya pada jejeran pohon bunga sakura yang melayangkan kelopaknya tertiup angin.

Apapun itu, mereka turut bersedih dengan kepergianmu, mengugurkan kelopaknya untuk mengabarkan duka cita, aku tidak mengerti jalan pikiranmu. Tapi, setiap ujung mempunyai awal lain yang baru. Dan mungkin inilah awal lain yang baru itu, Bom. Wajahnya secerah kau, burat-burat di pipinya sewarna dengan kelopak sakura, dan dia semanis juga sepolos daisy.

Kyuhyun mengusap kepala Bom. “Kau anak yang baik, Ibumu pasti melihat bunga sakura yang lebih indah disana.”

***

***

Rumah Kyuhyun berada di atas bukit dengan padang ilalang dan kincir angin besar di jalan menuju rumahnya. Sedangkan rumah itu sendiri seperti rumah anak lak-laki yang belum menikah pada umumnya. Rapi namun tidak ada satupun hiasan manis di setiap sudut.

Bom memandang sekitar. Rumah itu disusun atas bata-bata merah dan juga lantai kayu yang di pernis gelap. Saat menginjakan kakinya ke ruang tengah, sebuah televisi besar di letakkan di atas meja putih dengan banyak buku di bagian bawahnya, sofa-sofa putih berjejer membentuk huruf L dengan pusat meja kaca persegi. Karpet dari bulu berwarna cokelat terang menggelitik kakinya saat Bom berlari menuju kumpulan buku di rak-rak meja televisi.

Ini kali pertamanya dia melihat Bom, apa yang disukai dan tidak disukainya pun Kyuhyun tidak tahu, yang Kyuhyun herankan adalah kenapa Suri memberi nama anak itu dengan nama Bom? Bukankah anak itu tidak lahir di musim semi? Dia lahir di musim panas. Lalu kenapa dipadukan dengan Ren? Bunga anggrek? Entahlah, Suri tidak meninggalkan apapun petunjuk untuknya.

Lamunan Kyuhyun buyar saat mendengar tumpukan buku jatuh membentur lantai dari kayu. Gadis kecil bernama Bom itu tidak peduli dengan buku-buku yang jatuh lainnya, dia hanya ingin membaca satu buku dan sudah terfokus pada buku itu sekarang.

“Kau suka membaca?” Kyuhyun berjongkok, melihat apa yang dibaca Bom.

“Mmh,” dia mengangguk kecil.

“Apa Lee Suri…, maksudku Ibumu yang menyuruhmu untuk membaca?”

Dan namanya juga anak kecil, mereka akan selalu berkata apa adanya meski sedang terfokus pada satu pekerjaan. Mata cokelat keemasan Bom tanpa dwiwarnanya sibuk menyusuri pemandangan kota Cannes di buku travel milik Kyuhyun. “Aniya, aku bosan menunggu Omma bekerja, jadi aku membaca.”

Kyuhyun mengangguk, dia kehabisan ide untuk mengatakan sesuatu pada gadis kecil yang bahkan tidak menangis saat satu-satunya orang yang merawatnya meninggal. “Siapa namamu?”

“Cho Bom-Ren.” Ucapnya baru kemudian mengalihkan pandangannya pada Kyuhyun. Wajah datar dengan mata almond shape itu benar-benar mirip Suri. “Kau?”

“Kyuhyun, Cho Kyuhyun.”

Lagi-lagi Bom hanya mengangguk dan kembali membalik halaman selanjutnya. “Cho Kyuhyun nim.”

Ada tiga kamar di rumah itu dan salah satunya adalah kamar Kyuhyun dengan ruangan yang paling besar. Dan berhubung ini hari pertama Bom datang ke rumahnya, maka kamar tepat di sebelah kamar Kyuhyun di jadikan untuk kamar anak itu.

“Baiklah, jika ada yang kau perlukan, aku ada di kamar sebelah.” Kyuhyun masih terduduk kaku di pinggir ranjang setelah menaikan selimut putih tebal hingga pundak Bom.

Apa yang biasa Orangtua lakukan saat mengantar anaknya tidur?

Kyuhyun benar-benar buta dengan hal itu, maka dia hanya berdiri dan berjalan mendekati pintu kamar sambil sesekali melihat Bom yang juga memperhatikannya. “Baiklah, selamat malam.” Ucapnya sebelum menutup pintu.

Malam itu tidak ada bulan apa lagi bintang yang biasanya terlihat di langit biru gelap. Semua tertutup awan dan Kyuhyun masih berdiri di depan jendela besarnya, lengan kemeja hitam di gulung hingga siku dan gelas wine berada antara jari telunjuk dan jari tengahnya. Kyuhyun tidak tahu apa yang harus dia pikirkan terlebih dahulu.

Dia masih mencintai Suri, sungguh masih, tapi perasaannya kini saat mengetahui Suri tiada ternyata tidak sehancur perkiraan awalanya, mungkin karena pergi adalah cara yang terbaik untuk sembuh dari penyakit yang menyiksanya, atau juga karena kehadiran Bom. Yeah, yang manapun itu, Kyuhyun bersyukur dirinya masih bisa terlihat tegar, setidaknya dia harus terlihat tegar di hadapan Bom.

Baru pukul 3 pagi Kyuhyun terlelap dalam tidurnya. Dia melihat sosok setinggi 166 sentimeter itu mengenakan gaun putih kesukaannya dan terduduk sambil menulis sesuatu di buku bersampul beige di pangkuannya. Gadis itu tidak menyadari kehadiran Kyuhyun hingga Kyuhyun memutuskan untuk duduk di sisi kosong bangku taman sederhana berwarna cokelat gelap tersebut.

“Apa yang kau tulis?” tanya Kyuhyun tanpa melihat apa yang gadis itu tulis.

“Hmm? Tidak ada, hanya sedikit membosankan disini.” Rambut cokelat keemasannya tertiup angin dan aroma vanilla yang manis itu terbawa angin dan terhirup olehnya. Aroma yang begitu nyata seakan Kyuhyun dapat menyentuhnya. “Apa Bom menangis?”

Kyuhyun menoleh, melihat figur wajah yang sangat dirindukannya hingga mendarah daging, lekuk bibir yang penuh dan berwarna orange pumpkin, mata berbentuk almond shape yang dwiwarna juga garis rahang yang lembut di bingkai rambut bergelombang cokelat keemasan yang senantiasa indah merupakan perpaduan luar biasa apik, kecantikan yang hanya bisa dinikmati sebagian orang dan sangat beruntunglah Kyuhyun bisa menjadi salah satu dari segelintir orang yang menilai gadis ini istimewa.

“Tidak, dia anak yang baik.”

Raut kesedihan tidak dapat di sembunyikan oleh wajah pucat dengan mata sendu itu sekarang. Gadis itu menghela nafasnya dan berusaha mengulas senyum kemudian menepuk punggung tangan Kyuhyun. “Maaf merepotkanmu.” Ucap gadis itu sebelum semuanya terlihat kabur dan Kyuhyun merasa ada yang menyentuh tangannya.

Kyuhyun membuka matanya perlahan dan sedikit terkejut saat mendapati wajah bangun tidur dengan baju tidur berwarna merah muda itu memegangi tangan Kyuhyun tanpa ekspresi.

“Kyuhyun nim, aku lapar.”

Kyuhyun terduduk dan mengusap wajahnya, “ye?” jam berapa ini? Kenapa anak umur 5 tahun itu mau sarapan sepagi ini? Dengan sedikit masih mengantuk Kyuhyun beringsut dari ranjangnya dan berjalan menuruni tangga menuju dapur di ikuti Bom.

“Kau biasa makan apa untuk sarapan?” ah, Kyuhyun hanya basa-basi, dia bahkan tidak tahu caranya memasak meski banyak bahan di lemari esnya.

“Pasta salmon dan ketimun.” Bom menaiki meja makan dengan susah payah dan duduk melipat tangannya di atas meja saat menyebutkan apa yang diinginkannya.

“Mwo? Pasta?” Kyuhyun yang sebelumnya terlihat masih agak lelah tiba-tiba menoleh dan wajahnya terlihat segar, oke mungkin bukan segar, tapi kaget. “Apa yang Lee Suri itu pikirkan sebenarnya? Memberi sarapan anaknya dengan pasta salmon dan mentimun? Apa dia sudah gila?” Kyuhyun sibuk bergumam dan membuka lemari es miliknya, mencari apakah ada pasta kemasan yang masih tersisa.

“Jika tidak ada pasta, roti panggangpun tidak apa-apa.” Suara Bom memang manis, tapi permintaan untuk sarapan pukul 7 pagi pada laki-laki yang terbiasa sarapan diluar itu tidak ada manis-manisnya.

Kyuhyun mencari roti di dalam lemari penyimpanan dan benar-benar tinggal kemasan plastik bening yang meninggalkan rempah-rempah di dasarnya, Kyuhyun mengangkat kemasan itu tinggi-tinggi seakan-akan tidak percaya kemudian menyadari bahwa Bom juga melihat apa yang terjadi pada roti sarapannya yang lenyap dari daftar tunggu. Kyuhyun menyengir kering.

“Gwencaha…,” berfikir dua kali bahwa laki-laki bernama Kyuhyun itu memang tidak bisa memasak, maka Bom turun dari kursinya dan hendak kembali ke kamar untuk mandi.

“Changkama…, kau tidak ingin sarapan?”

Bom masih berjalan meniti tangga dengan sedikit perjuangan selangkah demi selangkah. “Gwenchana Kyuhyun nim,”

Antara marah dengan dirinya sendiri dan kelakuan Bom yang careless mirip sekali dengan Suri, Kyuhyun memanggil gadis itu menggunakan bahasa informal. “Yak, aku hanya punya kimchi. Kau suka kimchi? Bagaimana jika sarapan nasi goreng kimchi?”

Dan Bom berbalik “Oui.” jawabnya sambil menuruni tangga satu persatu dan berlari lagi ke dapur kemudian duduk di kursi yang sama sambil melipat tangannya.

Sambil menunggu Kyuhyun yang hanya tahu memanaskan kimchi kemudian mencampurnya dengan nasi juga bumbu instan yang di beli Kakak perempuannya, Bom membalik buku-buku bergambar Kyuhyun. Itu bukan bacaan seusia Bom memang, tapi tetap saja Bom memperhatikan setiap gambar anatomi tubuh dengan seksama dan mengangguk kecil tanpa tahu artinya.

Kyuhyun tersenyum ketika anggukan kecil Bom membuat rambutnya yang sudah di sangkutkan ke belakang telinga kembali jatuh menghalangi pandangannya. Dia benar-benar mirip Suri.

10 menit kemudian Kyuhyun sudah menyiapkan dua porsi nasi goreng kimchi dengan sup tahu dan jus jeruk. Bom entah karna dia lapar atau tidak ada pilihan lain makanya dia memakan apa yang Kyuhyun sajikan dengan lahap. Kyuhyun hanya menyuap sesekali sambil memperhatikan bagaimana cara Bom makan dan merapihkan nasi yang menempel pada pipinya kemudian memasukannya kembali dalam piring dan dimakannya lagi.

Piring Kyuhyun sudah kosong, begitupun Bom. Tapi Bom menyodorkan piringnya lagi.

“Tambah?” Bom mengangguk. “Tidak ada lauk yang tersisa, hanya ada nasi, kau mau?”

Bom mengangguk dan Kyuhyun menyendokan nasi untuk gadis kecil yang sedikit sekali bicaranya. Kyuhyun menyodorkan piring tersebut ke hadapan Bom dan dengan gerakan tiba-tiba, Bom meloncat dari kursinya, menggapai garam yang di letakan dekat dengan meja bumbu kemudian membuka lemari es dan mengambil rumput laut kering kemasan. Dia kembali terduduk.

Tangan kecilnya di celupkan ke dalam mangkuk sup tahu yang masih tersisa kuahnya, menaburkan garam di atas nasi dan tangan kecil itu mencampurkan nasi dan garam dengan seksama, mencicipi kemudian mengangguk. Tangan Bom yang kecil mengepalkan nasi yang hanya di beri campuran garam hingga membentuk bola nasi sebesar kepalan tangannya. Dia menaruhnya pada piring miliknya sendiri 2 bola nasi pertama dan memberikan pada Kyuhyun 2 bola nasi berikutnya, terus seperti itu hingga nasi di piringnya habis. Bom melapisi bola nasinya dengan rumput laut kering kemudian memakannya. Pipinya penuh dan giginya sibuk mengunyah tanpa bicara, namun kepalanya bergoyang senang karena menurutnya bola nasi itu terasa nikmat.

Kyuhyun memakan bola nasi miliknya, dan meski rasanya biasa saja seperti nasi bibimbab lainnya, tapi entah apa yang membuatnya merasa bahagia saat menyantap bola nasi yang Bom buat. “Mmh, mashita…,” Bom menyengir saat mendengar pujian yang Kyuhyun berikan pada bola-bola nasi yang dibuatnya. Mulut Bom masih dipenuhi nasi tapi dia terus menyengir saat Kyuhyun memujinya lagi.

“Omma yang mengajariku.”

Ah, pantas.

***

Karena kepulangan Bom ke Korea terbilang mendadak, baju yang di bawanya pun tidak lebih dari 10 pasang dan kebanyakan adalah dress juga kaus, maka hari ini Kyuhyun memutuskan untuk pergi berbelanja hanya berdua dengan Bom. Yeah, alih-alih menghibur gadis kecil yang sudah bisa tersenyum pagi ini.

Toko anak perempuan tidak lebih manis dari nuansa warna lembut dan para Ibu-Ibu yang sibuk bergosip mengenai suami mereka. Dan tebak, Kyuhyun adalah satu-satunya laki-laki yang berada dalam toko itu. dia mengelilingi sudut-sudut untuk mencari beberapa potong baju bagi Bom, sedangkan Bom sendiri entah kemana perginya, dia berlari begitu melihat banyak mainan di dalam toko tersebut.

Kyuhyun mengambil sebuah baju terusan sederhana berwarna hijau lembut dan berdiri di depan cermin, karena dia buta dengan ukuran badan Bom, maka Kyuhyun mengira tubuh gadis kecil itu dengan menempelkan baju terusan berwarna hijau lembut tanpa hiasan dan bergambar anime itu ke tubuhnya. Dia memperhatikan bagaimana jika Bom yang memakainya, apa cocok atau tidak. Kyuhyun condong ke kiri, kemudian ke kanan dan menyadari beberapa pengungjung hari itu yang membawa putrinya melihat Kyuhyun kemudian berbisik dan tertawa.

Aah, ya, mana ada suami berbelanja untuk putrinya sendirian. Kyuhyun berbalik dengan wajah memerah dan memanggil nama Bom. “Bomie, Bomie….,” Kyuhyun menemukan gadis kecil itu di hadapan tas berwarna putih dan berjongkok. “Apa yang kau lakukan?”

“Omma bilang aku harus masuk Play Group tahun ini.”

Ah, ya, Kyuhyun lupa bagian itu, putrinya butuh pendidikan. “Ah, ya, nanti kita bicarakan, sekarang coba lihat, apa kau suka baju ini?” Kyuhyun menempelkan baju tersebut pada tubuh Bom dan merasa malu karena tubuh Bom jauh lebih kecil dan baju itu tentu saja terlihat sangat kebesaran di tubuh Bom.

***

Banyak sekali yang Kyuhyun belikan untuk Bom, nyaris yang tidak di perlukan oleh Bom pun di belinya. Berkeliling satu department store ke department store lainnya. Akibatnya Bom tidak sanggup lagi bangun di mobil menuju rumah mereka. Dan ah, bagaimana dia mengungkapkan rasa bahagianya saat seorang anak kecil yang merupakan putrinya dan mirip sekali dengan gadisnya itu tertidur dalam pelukannya, kepala Bom terkulai di dadanya dan tangan kecil itu sibuk mencengkram pelan baju Kyuhyun.

Kyuhyun meletakan Bom di atas ranjang dan menyelimuti tubuh Bom sebelum keluar dari kamar. TK, kalau di pikir-pikir untuk apa Bom masuk TK? Toh dengan kemampuan membaca dan belajarnya yang cepat, Bom bisa langsung masuk SD di usianya yang baru menginjak 5 tahun. Kyuhyun terduduk di ruang tengah, menyalakan televisi dan menikmati secangkir kopi hangat yang sejujurnya sangat Kyuhyun tidak sukai, hanya karena Suri menyukai kopi Kyuhyun mulai mencicipi cairan cokelat pekat bercitarasa pahit itu dengan suka rela selama hampir 7 tahun lamanya.

Kyuhyun menghubungi Ah-Ra malam itu untuk menanyakan bagaimana prosedur pendidikan di Korea sebenarnya. Mungkin ya, keluarganya memang bekerja dalam dunia pendidikan, tapi itu hanya di khususkan untuk SMP, SMA dan les bakat lainnya, bukan untuk sekolah TK.

“Noona, apa usia 5 tahun tidak bisa masuk Sekolah Dasar langsung?” Kyuhyun langsung bertanya begitu tersambung dengan suara kakaknya.

“Mwoya? Apa kau berniat memasukan putrimu itu langsung ke Sekolah Dasar?” Ah-Ra yang sebelumnya setengah mengantuk tiba-tiba terduduk segar di ranjang dan menyingkirkan tangan suaminya yang berada di pinggul.

“Eo, dia sudah pandai membaca.”

“Yak, Cho Kyuhyun! Dia itu masih 5 tahun. kau ingin anakmu memelajari sesuatu yang belum waktunya di pelajari? Itu bisa berbahaya untuk …..”

Kyuhyun hanya memutar matanya ketika Ah-Ra mulai mengocehkan sesuatu tentang perkembangan psikologis Bom panjang lebar. “Arraseo, arraseo, sekarang mana yang lebih baik? TK atau Play Group?”

“Kalau TK ada jam pulang, kalau di Play Group kau bisa menitipkan putrimu disana hingga jam tutup Play Group. Kau ingin aku membantumu?”

***

Maka dengan bantuan kakak perempuannya untuk memilih pendidikan mana yang terbaik untuk Bom dan baik juga untuk pekerjaannya, Kyuhyun beranjak tidur dan mulai memikirkan bagaimana memulai hari baru dengan pekerjaan menumpuk dan mengurus anak? Selama ini, Kyuhyun hanya menghabiskan waktu di rumah hanya untuk tidur malam, dan sekarang, dia harus mengantar juga menjemput putrinya, menemaninya belajar dan juga setidaknya berbincang.

Kyuhyun mengingat wajah Bom siang ini yang masih terlihat sendu meski sesekali tersenyum. Apa yang membuat gadis berumur 5 tahun begitu tegar menghadapi kepergian Ibunya? Apa yang membuatnya hanya terlihat sedih namun tidak mengeluarkan air mata seperti anak lain? Apa karena dia tidak mengerti? Atau itu justru karena dia mengerti?

Ah, jika tugas membaca pikiran anak perempuan semudah membaca prilaku karyawannya, maka Kyuhyun pasti sudah tahu apa yang akan diambilnya untuk membuat Bom tersenyum.

Wajah diam Bom selalu mengingatkan Kyuhyun pada wajah sendu Suri saat Kyuhyun bertemu dengan gadis itu di halte bus saat hujan turun. Keduanya sudah saling mengenal, namun belum pernah sedikitpun pertanyaan yang Kyuhyun utarakan di jawab manis oleh Suri. Yah, kalau tidak ‘ya’ pasti jawabannya ‘tidak’.

Sore itu seperti anak laki-laki kebanyakan, Kyuhyun tidak membawa payung padahal dia tahu sore ini akan hujan. Kyuhyun turun di 6 halte bus dari sekolahnya dan entah takdir apa yang mempertemukan Kyuhyun dengan Suri yang masih membersihkan sisa-sisa air hujan di sweater hitam yang dipakainya hari itu.

Gadis itu menatapnya dengan tatapan yang di anggap orang lain dingin, namun bagi Kyuhyun, mata itu tidak lebih dari mata yang kesepian dan berduka. Hari itu adalah hujan pertama di musim gugur, aroma khas hujan bercampur dengan dedaunan yang mengundak di sepanjang trotoar menimbulkan kesan berbeda, di tambah cahaya jingga dari matahari sore. Suri tidak tersenyum, begitupun Kyuhyun, bahkan mereka berdiri berjauhan sama-sama membersihkan diri dari sisa-sisa tetesan hujan saat berlari keluar dari bus menuju halte.

“Hai, kau turun di halte ini juga?” Kyuhyun memutuskan untuk menyapa gadis itu terlebih dahulu sebelum meneruskan berlari menuju rumahnya.

Dan coba tebak jawaban Suri, gadis itu hanya mengangguk.

Baiklah, aku ke arah sana.” Kyuhyun sudah bersiap-siap untuk berlari saat suara lembut dan sedikit serak pada bagian akhir itu memanggilnya, memaksa Kyuhyun untuk berhenti sejenak.

Tunggu,” Suri berjalan mendekat sambil membuka payungnya. “Bawa payungku, kau akan ujian kelulusan beberapa minggu lagi, sangat sial jika kau jatuh sakit.” Wajahnya tetap datar dan tangannya menyodorkan payung tersebut ke atas kepala Kyuhyun.

Bagaimana denganmu?”

“Aku suka hujan.” Saat itu juga Suri berbalik dan berjalan di bawah titik-titik air yang lumayan untuk membuat kau basah kuyup dalam waktu 10 menit.

Ah, Suri saat itu masih di tingkat pertama, sakitpun tidak ada masalah yang besar. Maka dengan santainya Suri berjalan perlahan dan titik-titik hujan itu berhenti menghujani tubuhnya. Suri berbalik dan mendapati Kyuhyun berdiri di balik tubuhnya, berbagi payung dengannya kemudian tersenyum ramah seperti biasanya.

Aku antar kau pulang lebih dulu…”

Dan semenjak sore itu Kyuhyun selalu mengantar Suri menuju apartmennya di daerah Seorae dengan posisi Suri yang berada 5 langkah di depan Kyuhyun. Yeah, setidaknya bagi Kyuhyun antara mengantar dan mengikuti tidak jauh berbeda saat itu.

Kyuhyun tidak pernah berusaha menggeser Suri di hatinya, namun tidak juga berusaha mengenangnya terus menerus, tapi setiap kali Kyuhyun mengingat satu saja bagian dari ingatannya dengan Suri, semua kenangan yang di simpannya rapi kembali jatuh dan berantakan, memenuhi ruang kepalanya hingga tidak mengijinkan siapapun untuk memasuki kepala Kyuhyun. Bahkan hingga detik ini.

***

Pagi-pagi sekali ponselnya terus menerus berdering hingga membuatnya bangun dengan kesal dan meraih ponsel tersebut, melihat siapa yang menghubunginya pukul 6 pagi. Kakak perempuannya?

“Yeoboseo…” jawabnya malas sambil terduduk di pinggir ranjang.

“Yak! Aku menelphonemu dari satu jam yang lalu!” Kyuhyun menjauhkan sedikit ponselnya. “Kau harus mengantar Bom ke sekolahnya.”

Sialan.

Kyuhyun bangkit dan buru-buru berlari menuju kamar Bom, yang ada di pikirannya pertama kali adalah bagaimana membangunkan Bom? Salah-salah intonasi yang terlalu tinggi, bisa-bisa Bom menjauhinya.

“Bommie… kit..a..” ucapan Kyuhyun terhenti begitu saja saat mendapati Bom yang sudah berpakaian rapi dan terduduk di pinggir ranjang sambil membuka buku yang kemarin kyuhuyn belikan untuknya. “Kau sudah siap?”

Kyuhyun terbengong memandangi Bom, kaus putih dengan motif kelinci di sudut bawah sebelah kiri, celana selutut dengan cardigan berwarna abu-abu, pemilihan baju yang santai, dan untuk ukuran anak kecil, Bom amat-sangat mandiri. Coba lihat Kyuhyun saat umurnya 5 tahun? untuk bangun pagi hari saja dia harus diteriaki Ibunya berulang kali. Wajah Kyuhyun memerah.

“Eung…” Bom mengangguk dan memperhatikan penampilan pagi Kyuhyun. “Apa kau baik-baik saja, Kyuhyun-nim?”

Kyuhyun-nim?

Pasti dia tidak pernah melihat satu orangpun yang begitu berantakan di pagi hari. Kyuhyun menyengir canggung. “Ya, tunggu sebentar lagi, aku akan mandi sebentar.”

Kyuhyun berbalik dan teringat bahwa Bom butuh sarapan. “Dan, kita sarapan di luar pagi ini.”

Bom hanya mengangguk sambil membaca bukunya lagi tanpa mempedulikan Kyuhyun yang berharap mendapat jawaban bahwa ‘aku suka masakanmu, Kyuhyun-nim.’ Mungkin Bom justru bersorak gembira karena tidak perlu makan masakan dengan rasa yang akan membuat perutnya melilit di sekolah pagi ini.

Dua puluh menit kemudian Kyuhyun sibuk memasang dasinya pada kaca yang terdapat di kamar sementara Bom. “Masukan bukumu ke tas, Bommie.”

Bom meloncat dari ranjangnya, berlari menuju meja di sudut ruangan dan dengan bantuan meja kayu, Bom meraih buku tulis dan memasukannya ke dalam tas selempang berwarna kuning dengan gambar kelinci bertelinga panjang di pojok kanannya.

“Kyuhyun-nim, yang ini?” Bom menunjukan buku bergambar dengan gambar Pororo.

Kyuhyun hanya tertawa. “Bukan, yang bergaris.”

“Bergaris?” Bom mengembalikan kembali buku bergambar Pororo tersebut kemudian mengambil buku bergaris dengan sampul berwarna merah. “Aku tidak suka yang bergaris.”

Dari sudut matanya Kyuhyun bisa melihat wajah tertekuk Bom dengan bibir bawah yang lebih maju dan berlama-lama melihat buku tersebut. “Kalau kau suka, kau boleh membawa keduanya.”

“Eung..” gadis kecil itu mengangguk semangat, memasukan kedua bukunya dan meloncat dari kursi. “Aku boleh pilih sepatu mana yang akan kupakai?”

Kyuhyun berhenti sejenak sebelum keluar kamar untuk mengambil jasnya. “Tentu.”

Bom hanya membawa 3 flat shoe , dan untuk mencocokan tasnya, Bom memilih warna kuning, dia terduduk di lantai, memakai kaus kakinya dengan dahi berkerut dan sedikit erangan kecil saat memakai sepatunya kemudian berguling kebelakang sambil menarik ujung belakang sepatu kuning tersebut.

“Gwenchana?” setengah tertawa, setengah kasihan, Kyuhyun membantu Bom duduk.

“Aku bis..a sen..di…ri.” ucapnya sambil memasukan sepatu sebelah kiri kemudian berdiri merapikan bajunya sambil berkaca. Ujung bibirnya melengkung meski sedikit dan tangannya terlipat di depan dada.

“Bagus.” Puji Kyuhyun denga posisi yang sama dan memperhatikan bagaimana Bom berpakaian dari cermin di hadapan mereka. Kyuhyun mengusap dagunya. “Sepertiku.”

Sepertiku.

Mereka berpose bak model di hadapan cermin dengan tangan terlipat dan saling membanggakan diri mereka sendiri. Mungkin seandainya Bom tidak terlalu syok dengan kematian Ibunya, Bom juga akan membanggakan penampilannya pagi ini di hadapan cermin, persis seperti yang Kyuhyun lakukan setiap pagi.

“Kaja.” Bom berlari kecil menuruni tangga menyeret tangan Kyuhyun yang sibuk menenteng tas kerja juga jas biru tua miliknya.

“Bommie, tunggu, tunggu…, perlahan.” Peduli apa dengan keluhan Kyuhyun yang kelelahan mengejar stamina Bom? Dia tetap berlari menyeret Kyuhyun dan memegangi topinya.

“Kaja… kaja…” ucapnya lagi begitu sampai di depan pintu, kakinya meloncat-loncat kecil dan menunjuk-nunjuk pintu yang masih terkunci.

Kyuhyun mengambil kunci rumah dari saku jasnya. “Kau bisa terjatuh, Bommie.” Teriak Kyuhyun begitu melihat Bom yang langsung lepas kendali berlari menuju mobil Audi R8 miliknya di halaman.

Kenapa dia bersemangat sekolah? Aku setengah mati benci sekolah saat seumuran dengannya.

“Kenapa berhenti?” Bom berdiri tegak saat mobil yang Kyuhyun kemudikan berhenti total. “Kenapa berhenti?” tanyanya lagi dan menengadahkan wajahnya untuk melihat Kyuhyun. “Kyuhyun-nim, kenapa berhenti?”

“Ini namanya macet, Cho Bom-Ren, jadi harus berhenti.”

Play Group tempat Bom 25 menit jauhnya dari rumah menggunakan mobil pribadi dan tempat itu berlawanan arah dengan kantornya, jika macet seperti ini dan tertahan lebih dari 5 menit di jalan yang sama maka Kyuhyun akan sangat terlambat sampai di kantor.

Kyuhyun memarkirkan asal mobilnya diikuti Bom yang meloncat dari balik bangku penumpang, gadis kecil itu membenarkan letak tasnya kemudian berlari sambil menggeret tangan Kyuhyun.

Bom tidak tahu apa itu sekolah sebelumnya, dia hanya tahu bahwa sekolah adalah tempat membaca dan banyak mainan, itu yang diceritakan Namhae tentang sekolahnya. Bom tidak diberitahu bahwa sekolah berarti belajar membaca tanpa pengawasan orang yang dikenalinya.

“Baiklah, aku akan menjemputmu sore ini, oke?” Kyuhyun mengusap kepala Bom dan raut wajah gadis itu berubah sedih, bibirnya tertekuk dengan jari-jari yang bertautan saat Kyuhyun berbalik dan berjalan menjauh beberapa langkah darinya.

Dia tidak perlu takut jikalau Bom akan menangis karena sendirian, Bom sangat bersemangat untuk sekolah pagi ini. Kyuhyun berbalik, berniat akan melambaikan tangannya, tapi saat melihat wajah Bom, kakinya terasa kaku. Kyuhyun berbalik, harus berbalik. Setengah berlari kemudian berlutut dihadapan Bom.

“Kenapa wajahmu seperti ini?” Kyuhyun memainkan pipi Bom. “Bukankah kau bersemangat untuk sekolah?”

masih tertekuk, Bom tidak bisa mengatakannya, Suri melatih Bom untuk tidak banyak mengeluh sebelumnya dan tidak akan membelikan Bom buku baru jika dia mengeluh, dan sebelum Suri sakit, Bom banyak mengeluh tentang Suri yang sering meninggalkannya sendiri, jika kali ini dia mengeluh lagi, apa yang akan terjadi pada Kyuhyun-nim? Apa dia akan pergi juga seperti Ibunya?

“Es krim? Aku akan membelikanmu es krim jika kau tersenyum, oke?”

es krim?

Bom mendelik dan menarik garis bibirnya agar terlihat seperti senyuman. “Anak pintar,” Kyuhyun mengusap lagi rambut ikal Bom yang berwarna kecokelatan, rambut ini seperti rambut Suri hanya jauh lebih lembut. “Bye bye…” Kyuhyun melambaikan tangannya dan masuk ke dalam mobil.

***

Kyuhyun berlari langsung menuju ruangannya, jalanan Ibu Kota tidak pernah sepi pada jam kerja. Bahkan Kyuhyun merasa gerah dengan pakaiannya sekarang dan langsung melonggarkan dasinya.

“Sir, meeting Anda dengan Mr. Waltz membahas peluang pasar dari Department Store C di mulai 5 menit lagi.”

Kyuhyun bahkan belum sempat bernafas saat sekertarisnya memberitahukan appointment pertama di pagi ini.

“Baik, aku siap 2 menit lagi.” Kyuhyun langsung bangkit, berdiri di bawah pendingin ruangan agar bulir keringat di pelipisnya segera menghilang. Dan setelah merasa badannya kembali segar, Kyuhyun mengambil jasnya dan berjalan santai menuju ruang meeting. Ini seperti dirinya, berjalan melewati jejeran meja karyawan dengan membenarkan kancing kemejanya, wajah dingin dengan mata yang tajam juga bibir tanpa senyuman. Benar-benar CEO Blizard Entertaiment.

Good Morning, Mr. Waltz,” sapanya begitu memasuki ruangan meeting. Dia menjelaskan bagaimana peluang dari department store C yang mengalami penurunan masa kejayaan selama 5 tahun terakhir ini dan akhirnya di beli oleh Blizard dua minggu lalu. Dua puluh menit rapat itu berlangsung dengan sangat menyenangkan, seperti biasa, Kyuhyun mudah mendapat kepercayaan dari rekan kerjanya untuk mendapatkan investasi yang terbilang besar hanya untuk menghidupkan kembali department store yang hampir gulung tikar.

Kyuhyun melirik jam dengan kulit asli berwarna hitam yang melingkar di pergelangan tangannya. Masih jauh dari jam makan siang.

“Sir, jadwal Anda berikutnya kunjungan rutin pabrik roti di Incheon.”

Kyuhyun benar-benar tidak bisa di pisahkan dengan pekerjaannya.

Mendekati jam makan siang dia baru bisa terduduk dengan kepala terkulai di sofa. Kenapa hari ini begitu melelahkan? Kyuhyun membuka ponselnya, kemudian menutupnya lagi. Bagaimana dengan Bom? Ini sudah jam makan siang, apa dia akan makan bekalnya?

“Hei, Orangtua baru, bagaimana kabarmu?” Donghae masuk dengan santainya dan menduduki kursi kerja Kyuhyun.

“Cukup melelahkan.”

“Melelahkan? Dia itu putrimu.” Hyukjae kali ini masuk ke ruangannya dan bersandar pada meja Kyuhyun, memainkan patung berbentuk elang yang terbuat dari perunggu. “Kau tidak suka dia berada di dekatmu?”

“Sudah kukatakan, merawat anak perempuan itu tidak semudah kelihatannya. Rhea pun tidak jauh berbeda, hanya Eunah yang mengerti jalan pikirannya.” Hyukjae mendekat, posisinya sama seperti Kyuhyun, seorang putri tunggal yang sulit di mengerti, bedanya Hyukjae memiliki istri, dan Kyuhyun tidak.

“Haera dan Eunah mungkin bisa membantumu.”

Peduli apa dengan bantuan mereka, saat Bom pertama kali terlihat, semuanya ingin merawat, tidak ada yang boleh merawat Bom kecuali dia. Jengkel dengan pembicaraan siang ini, Kyuhyun keluar untuk melanjutkan jadwalnya yang tersisa.

Kyuhyun sudah berada di mobilnya, bersiap menuju Incheon untuk sidak rutin, namun ponselnya berdering, pemberitahuan dari Play Group Bom. Ada apa? Apa dia menghilang?

“Hallo,” Kyuhyun mengangkat telephonenya, menyuruh sopirnya untuk tidak melaju selama dia menerima panggilan. “Ye? Bom apa?” Kyuhyun mengumpat tertahan. “Kita ke Seorae.” Perintah Kyuhyun.

***

“Kita kedatangan teman baru, namanya Cho Bom-Ren.” Wanita dengan name tag ‘Miss Jung Naeun’ itu berdiri di samping Bom dan setengah tertawa saat mengucapkan nama Bom, kemudian menyuruh Bom duduk di dekat anak laki-laki bertubuh gempal dengan kaus putih juga celana kuning dan berkacamata tebal. “Duduk di samping Dahyun.”

Bom mengangguk dan membawa tasnya ke bangku tepat sebelah Dahyun, Bom menoleh memasang sebaris senyuman, senyuman yang di ajarkan Omma padanya ketika bertemu dengan orang baru. Saat Miss Jung menuliskan halaman di papan tulis, Bom menoleh ke buku pelajaran yang tepat berada di depan Dahyun, Bom tidak mengerti kenapa dia tidak mempunyai buku yang sama.

Dahyun menoleh, membenarkan latak kacamatanya. “Dengar anak baru, aku ini murid terpintar, jadi jangan lihat bukuku.”

“Waeyo?”

“Karena ini bukuku.” Dia menjauhkan bukunya dari pandangan Bom.

Gadis kecil itu merengut sebal. “Miss Jung, kenapa aku tidak punya buku yang sama seperti Dahyun?” Bom mengangkat tangannya tinggi-tinggi dan memprotes.

Miss Jung tidak terlihat seperti saat dia masih bersama Kyuhyun-nim, wajahnya datar dengan mata yang penuh dengan ketidak sukaan. “Karena kau anak baru, minggu depan kau baru bisa mendapat bukunya, sementara lihat saja bersama Dahyun.”

Bom melirik Dahyun yang memunggunginya. “Tapi Dahyun tidak mau berbagi.”

“Kalau begitu kau tidak usah melakukan apapun, lagi pula kau belum bisa membaca kan?”

Aku sudah bisa membaca.

“Aku bisa membaca.” Ucap Bom setengah bergumam namun Dahyun mendengarnya.

“Kau bisa membaca? Mana mungkin? Kau anak baru.” Ejeknya. “Kau pendek, mana mungkin bisa membaca? Bodoh.”

Bodoh?

Bom mengepalkan tangannya melihat Dahyun tertawa kemudian berbicara keras-keras bahwa Bom anak bodoh yang mengaku bisa membaca.

Aku bisa membaca, aku bisa.

Kelas riuh dengan tertawaan dan semua murid menatap Bom, mengejek gadis kecil yang baru saja masuk sekolah namun sudah bisa membaca.

“Kau bo—“ ejekan Dahyun terhenti saat kepalanya terhuyung kebelakang dan terjatuh dari kursi. Bocah laki-laki dengan rambut pendek dan kacamata tebal itu memegangi hidungnya kesakitan sambil menangis, merengek seperti anak perempuan. Beberapa saat yang lalu, Bom mendaratkan kepalan tangannya tepat di wajah Dahyun hingga bocah bertubuh gempal itu terhuyung jatuh.

Dia mengelilingi pandangannya pada murid lain yang berhenti tertawa, Bom memberikan tatapan jangan-coba-coba-mengejekku-lagi pada mereka satu persatu.

Bom kembali terduduk dengan senyum merekah penuh kemenangan sambil menarik buku Dahyun kehadapannya namun…, gawat, Miss Jung berjalan ke arahnya dengan terburu dan wajah yang memerah menahan marah. Dia membantu Dahyun berdiri. “Kau dalam masalah, Bom-Ren, ikut aku.” katanya sambil mengibaskan tangan untuk keluar dari kursi.

Disinilah Kyuhyun, duduk di kantor Kepala Sekolah bersama Miss Jung dan Kepala Sekolah Ha. Bom duduk di sampingnya, menautkan jemari dan tertunduk, rambut ikal Bom menutupi wajah gadis kecil itu hingga Kyuhyun tidak melihat ekspresi yang di tunjukan Bom.

“Dia memukul Dahyun, membantah Miss Jung dan merebut hak yang bukan miliknya.” Kepala Sekolah Ha melipat tangannya di depan dada dengan bibir datar. “Ini hari pertamanya dan dia sudah melakukan tiga pelanggaran.”

“Pasti ada alasan kenapa Bom melakukan hal itu.” Kyuhyun membela.

“Apapun alasannya, itu adalah tindakan yang tidak benar, Cho Kyuhyun ssi.” Kali ini Miss Jung ikut bicara. “Dia membuat hidung Dahyun berdarah di pertemuan pertama.”

Kyuhyun menghela nafasnya, Bom tidak bercerita sedikitpun padanya mengenai hal ini. “Bisa aku bertanya padanya dahulu?” setelah mendapat persetujuan dari Kepala Sekolah Ha, Kyuhyun menggendong Bom keluar dari ruangan kepala sekolah menuju ayunan di taman, mereka duduk bersebelahan.

“Kenapa kau memukul Dahyun? Kau tahu itu salah, Cho Bom-Ren?” Kyuhyun bangkit dari ayunan dan berjongkok di depan Bom, memegang lutut gadis kecil itu.

Bom tahu, ketika seseorang memanggilnya dengan Cho Bom-Ren, berarti ada masalah besar, itu juga yang sering Omma nya lakukan. Apa yang akan Kyuhyun-nim lakukan padanya? Apa Kyuhyun-nim akan membentaknya? Atau memukulnya?

“Jawab aku,”

“Dahyun mengejek aku tidak bisa membaca.”

Kyuhyun menghela nafasnya lagi. “Lalu? Ceritakan semuanya padaku.”

“Aku tidak di berikan buku dengan sampul hijau seperti anak-anak yang lain, kata Miss Jung aku bisa melihat berdua dengan Dahyun, tapi Dahyun tidak mau berbagi jadi aku disuruh duduk dan tidak melakukan apapun, dia bilang aku tidak bisa membaca, tapi aku bisa membaca, Omma mengajariku membaca, aku bisa membaca dan Dahyun terus mengejek bahwa aku tidak bisa membaca.”

Bom berhenti, melirik mata Kyuhyun dan jari laki-laki itu yang masih berada di lututnya. “Lanjutkan,”

“Aku kesal, jadi aku mengepalkan tanganku dan meninju wajah Dahyun, itu saja, tapi Miss Jung tidak percaya bahwa Dahyun mengejekku karena kata Miss Jung Dahyun anak yang pintar, dan aku tidak.” Ucapan Bom tenggelam dan dia kembali menunduk. “Dan Miss Jung menganggap namaku lucu, dia tertawa saat menyebutkan namaku.”

Oke, ini keterlaluan.

Kyuhyun bangkit menggendong Bom menuju mobilnya. “Kau tetap disini dengan Kim Ahjussi, mengerti?” sementara Kyuhyun pergi dia tetap duduk di mobil. Bom ingin menggambar sementara menunggu Kyuhyun, tapi dia lupa membawa tasnya.

“Apa aku boleh kembali ke kelas?” tanya Bom pada Kim Ahjussi yang terduduk di belakang kemudi.

“Disini saja, Tuan Cho akan segera kembali.”

Lima menit, sepuluh menit, lima belas menit dan menit ke delapan belas Kyuhyun terlihat keluar dari ruang kepaa sekolah. Rambutnya masih tertata rapi, bajunya pun tidak ada yang sobek seperti habis bergulat, tapi wajahnya menyeramkan dan suara bantingan pintu ruang kepala sekolah benar-benar keras, bahkan tidak yakin jika engsel pintu itu masih bisa berfungsi dengan baik setelah Kyuhyun menggebraknya barusan.

Kyuhyun kembali dengan wajah merah padam, tangan kanannya menggengam tas kuning milik Bom kemudian masuk ke dalam mobil. “Kau tidak akan pernah kembali kesana, mengerti?”

Oh, ya ampun, percayalah, Bom pun tidak mau berada dalam kelas itu satu kali lagi, perempuan dengan mata tertarik ke atas, bibir tipis, terlalu kurus, rambut yang di sanggul, warna cerah mencolok, kemudian belum lagi anak laki-laki dengan tubuh gempal dan sok pintar, biarkan dia mengahajar wajah Kyuhyun seperti dia menghajar wajah Dahyun jika sekali lagi Kyuhyun membiarkannya masuk ke dalam kelas tersebut.

Bom mengangguk cepat kemudian mengambil kertas gambarnya dan mulai menggambar bangunan dengan warna cerah namun dan garis pinggir abu-abu juga 2 orang yang paling berkesan hari ini, Miss Jung dan Dahyun. Keduanya berwajah masam dengan tangan terlipat di depan dada.

Aku tidak mau kembali kesana.

Mereka melaju dalam diam menuju sebuah pabrik roti yang terletak di dekat gedung teater di Incheon. Pabrik roti yang menjadi tanggung jawab Kyuhyun sebenarnya merupakan pabrik milik Ibunya, namun karena Ibunya cukup kelelahan dengan jadwal mengajar di Universitas, maka Kyuhyun yang mengambil alih pabrik roti terbesar ketiga di Korea tersebut. Jadwal Kyuhyun terlambat tiga puluh menit dan sebenarnya Kyuhyun cukup puas dengan mengancam kedua guru yang tak kompeten itu barusan karena menghina nama putrinya, meskipun Kyuhyun tidak tahu bagaimana sejarah nama Bom, tapi nama Cho Bom-Ren adalah nama yang manis, anggrek di musim semi.

“Kau,” Kyuhyun menunjuk Bom sebelum memasuki pabrik. “Tunggu disini bersama Kim Ahjussi.” Tapi lagi-lagi wajah itu muncul, wajah saat kali pertama dia bertemu dengan Bom, wajah pagi ini saat Kyuhyun akan meniggalkannya. Wajah sendu dengan mata yang basah.

Kenapa tidak mengatakan aku ingin pergi denganmu?

“Oke, oke, jangan memasang wajah seperti itu lagi, kau ikut.” Bocah itu menyengir saat mendengar persetujuan kyuhyun dan meloncat kecil sambil mengatakan ‘yes

***

Kyuhyun berjongkok, memasangkan helm pada kepala Bom yang sedikit kebesaran hingga menutupi sebagian matanya, memutar tubuh Bom dan memastikan bahwa tidak akan ada membuat tubuhnya cacat. “Oke, kita siap.” Kyuhyun berdiri dan menggenggam tangan Bom, aneh, saat tangan mungil itu berada dalam genggamannya ada perasaan membuncah yang sulit dijelaskan olehnya, Kyuhyun mengalihkan pandangannya pada topi kuning yang dipakai putrinya. Ah, aku seorang ayah tunggal sekarang.

“Sajangnim,” Seorang perempuan dengan rambut pirang membuka ruang kerja Kyuhyun dan berniat memberitahukan bahwa tour sudah siap dilakukan, tapi wanita itu membeku dengan pandangan yang terfokus pada gadis kecil yang berpegangan pada tangan direktur mereka yang terkenal dingin dan sangat tidak menyukai adanya anak kecil di pabrik mereka.

“Ada apa, Jung-Ah?”

“Eung… Dewan direksi sudah siap, Sir.” Jung-Ah kembali sedia, mengangguk hormat sambil membuka lebar pintu ruang kerja Kyuhyun dengan segala spekulasi yang ada dipikirannya, Jung-Ah berdiri di barisan paling belakang tempat dimana perempuan-perempuan yang selalu mencari perhatian Kyuhyun berada dan berbisik saat melihat Kyuhyun menuntun seorang gadis kecil yang tidak tersenyum dan mata yang menjelajahi ruangan.

“Besar,” ucap Bom dengan penuh nada takjub, mulut kecil Bom yang berwarna merah muda terbuka dan terus berucap ‘wah’ terus menerus.

“Selamat siang.” Kyuhyun memberi anggukan dan berjalan di barisan paling depan dengan beberapa dewan yang siap menjelaskan bagian mana yang bermasalah dan bagian mana yang sedang berkembang pesat.

Dari matanya bisa di baca bahwa Kyuhyun mempersilahkan pada ketua department untuk membacakan laporan bulanan mereka, namun belum ada satupun yang berjalan untuk melaporkan perkembangannya. “Ada apa lagi?”

“Maaf sajangnim, tapi bukankah Anda membuat peraturan bahwa anak dibawah 10 tahun dilarang memasuki area pabrik?” itu adalah Hwang Jin-Uk yang bicara, kepala pabrik ini, dia yang mengawasi semua peraturan dan berusaha seketat mungkin dalam menjalaninya karena Kyuhyun adalah orang yang rewel mengenai efisiensi waktu bekerja, tidak boleh ada satu kesalahan atau pelanggaran kecil sekalipun.

“Kenapa tidak?” Kyuhyun menempatkan Bom di depan tubuhnya, memegangi kedua bahu gadis kecil itu dan mempertahankannya. Dia tidak bisa meninggalkan Bom di mobil sendirian dengan wajah hampir menangis dan trauma seperti itu.

“Peraturan yang Anda buat, itu tertulis di poin ke….” Jin-Uk membuka buku peraturannya dan meneliti poin keberapa yang melarang anak di bawah 10 tahun memasuki area pabrik.

Bom mendongak, meneliti wajah Kyuhyun yang tetap datar, dia tidak pernah melihat wajah Kyuhyun seperti itu, yang dia lihat selama ini adalah wajah Kyuhyun yang jauh lebih lembut, berbeda dengan ini. Itu wajah ketika Kyuhyun keluar dari ruang kepala sekolah Ha siang ini. “Apa kau marah, Kyuhyun-nim?” tanya Bom dengan mata bulat polos khas anak lima tahun.

“Hem?” Kyuhyun menunduk, apa baru saja dia marah karena melanggar peraturannya sendiri atau marah karena membuat peraturan semacam itu? “Tidak. Mau kah kau memperkenalkan dirimu pada paman-paman ini, Bommie?”

“Eung.” Bom mengangguk membalik tubuhnya agar berhadapan dengan paman yang sedari tadi memanggil Kyuhyun dengan sebutan Sajangnim itu. “Annyeonghaseo, namaku Cho Bom-Ren, umurku 5 tahun, senang bertemu dengan paman sekalian.” Bom membungkuk Sembilan puluh drajat dengan kedua tangan berada di depan perutnya dan tersenyum.

Ruangan pabrik itu yang sebelumnya penuh dengan bisikan issue siapa Bom-Ren hening seketika saat melihat wajah Bom yang tersenyum dengan rambut cokelatnya yang ikal juga saat gadis kecil itu membenarkan letak helm dikepalanya yang menutupi mata sambil membenarkan rambut. Siapa yang sangka jika direktur mereka ternyata merawat seorang anak perempuan yang terlampau manis meski wajahnya sesekali dingin dan tidak peduli.

“Kecuali untuk Bom, tetap tidak di perbolehkan mengijinkan anak di bawah umur 10 tahun memasuki area produksi, itu berbahaya.” Ucap Kyuhyun sambil mengelilingi ruangan, tempat itu memang cukup berbahaya bagi anak di bawah umur 10 tahun dan itu sebabnya Kyuhyun enggan mengikut sertakan Bom sebelum ini.

Pada akhirnya Kyuhyun tetap menuntun tangan Bom sementara mendengarkan sektor mana saja yang mengalami kemajuan pesat dan mana saja yang mulai menurun, tidak ada gangguan bagi Kyuhyun untuk memecah konsentrasinya pada penjangaan Bom ataupun mendengarkan penjelasan pabriknya, hanya saja tour kali ini berjalan dengan sangat lamban. Berjalan lamban dalam arti sebenarnya karena Bom mempunyai langkah kaki yang lebih kecil juga terkadang berhenti untuk menganggumi sesuatu.

Seperti saat ini, salah satu pekerja perempuan yang berjalan di belakang Kyuhyun tidak sengaja menabraknya karena Kyuhyun berhenti tiba-tiba. Perempuan itu buru-buru meminta maaf berkali-kali sebelum Kyuhyun mengangkat tangannya untuk berhenti.

“Kenapa, Bomie?” Kyuhyun berjongkok, mengikuti arah pandangan Bom.

“Itu, kenapa bisa seperti itu?”

“Apa yang seperti itu?”

Bom menoleh ke arah Kyuhyun dengan mata berbinar dan garis bibir  bersemangat. “Disana, sebelum masuk semuanya terlihat pipih, tapi setelah melewati mesin besar yang mengeluarkan suara ‘whooongg’ itu berubah menjadi sebesar ini.” Bom membentuk dengan tangannya lingkaran besar hingga melewati kepalanya, nada bicara Bom terlalu bersemangat hingga hampir meloncat saat membuat imajinasi ‘sebesar ini’.

Kyuhyun tertawa, beginikah Bom nya? Bom yang sebenarnya? Apa dia sudah mulai melupakan kejadian Ibunya? Semoga ya.

“Itu namanya pemanggang, Bomie, semua roti yang masuk kesana akan sebesar ini.” Kyuhyun mencontohkan ‘sebesar ini’ dengan gaya Bom sebelumnya dan membuat gadis kecil itu tertawa menutupi mulutnya.

“Apa jika Bom masuk kesana, Bom bisa sebesar… ini?!”Bom meloncat setinggi yang dia bisa kemudian membenarkan lagi letak helm dan rambutnya yang berantakan.

Semua karyawan tertawa mendengar pertanyaan polos Bom barusan dan bagaimana polosnya bocah umur 5 tahun yang di asuh oleh CEO mereka yang terkenal kejam.

“Memang Bom terbuat dari tepung?”

“Tidak, tapi kata Omma aku akan bisa sebasar itu nanti.” Kyuhyun hanya mengangguk. “Nanti itu kapan, Kyuhyun-nim?”

“Nanti itu masih lama sekali, jika kau sudah setinggi aku, maka itu disebut nanti.”

Cukup puas dengan penjelasan Kyuhyun, Bom mengangguk sambil kembali memperhatikan barisan roti yang keluar dari mesin pemanggang. “Kaja,” kali ini karena keefisienan waktu, Kyuhyun menggendong putrinya dan membiarkan ocehan penuh antusias dan pertanyaan sepele Bom mengalir, membagi dua pikirannya untuk Bom dan untuk pekerjaannya.

Ini, itu, sebelah sana, kenapa begini, kenapa begitu, semua di pertanyakan Bom dengan antusias dan tanpa henti hingga akhirnya tour pabrik berakhir di kantin, pengecekan menu para pekerja.

Bom masih berada dalam gendongan Kyuhyun saat Kyuhyun berjalan di kanting mengecek makanan pekerja yang mulai diangkut dari baki-baki saji karena jam pulang pabrik tinggal 2 jam lagi. Para pekerja kantin yang biasanya menyaksikan Kyuhyun tegas dengan mata meneliti kali ini merubah pandangannya, laki-laki dihadapan mereka yang sedang mendengarkan penjelasan mengenai apa menu makanan dalam sebulan kedepan itu tidak lebih dari seorang laki-laki dengan anak perempuannya atau setidaknya anak perempuan yang diasuh olehnya.

Matanya melembut meski tanpa senyuman, tangannya yang menggendong Bom terlihat sangat protektif, belum lagi cengkraman Bom pada jas Kyuhyun yang kuat dan mata Bom yang sesekali meneliti wajah Kyuhyun dan setiap kali Kyuhyun mengerutkan alisnya, Bom akan bertanya ‘apa kau marah, Kyuhyun nim?

Dan jika Bom sudah bertanya seperti itu, Kyuhyun hanya akan tersenyum kemudian menjawab ‘tidak, aku tersenyum bukan?’ itu yang membuat para pekerja tertawa kecil dan Kyuhyun tidak memprotes sedikitpun masalah itu.

“Kenapa tidak ada daging dalam satu bulan?” tanya Kyuhyun setelah kepala dapur menyelesaikan laporannya. “Masukan menu daging dalam akhir minggu dan ikan di awal minggu.” Tambahnya sebelum ada bantahan.

“Aku suka ikan.” Bom menggaruk pipinya sambil bicara pada Kyuhyun.

“Ya, semua orang suka ikan, Bomie.”

“Omma tidak suka,”

Oh, Ommanya lagi?

“Benarkah? Kenapa Omma tidak suka?”

“Tidak tahu. Kau suka ikan Kyuhyun nim?”

Kyuhyun menimbang, dia bukan tidak suka dengan menu ikan, tapi juga tidak begitu suka dengan ikan. “Aku lebih suka daging.”

“Bisa kita makan ikan?”

Oh, kemajuan.

“Tentu! Kau mau makan sekarang, Sayang?”

Bom mengangguk cepat dan tour di akhiri saat itu, di tutup dengan kesepakatan yang sangat tenang dan sedikit senyuman di bibir Kyuhyun untuk menjaga bahwa dia tidak sedang marah di hadapan Bom.

Pukul 4 sore Kyuhyun kembali ke mobilnya, menyuruh Kim Ahjussi untuk kembali dan biarkan dia yang menyetir selanjutnya.

“Ucapkan selamat tinggal pada Kim ahjussi.” Kyuhyun memegang bahu Bom. Seperti biasa tanpa bantahan karena Bom pun sering diajarkan untuk memberi salam selamat datang dan selamat tinggal oleh Suri, anak itu menurut dan menunduk Sembilan puluh drajat hingga sebagian rambutnya berantakan.

“Annyeongkihaseo, Kim Ahjussi, kamsahamnida.”

Laki-laki berumur akhir 40-an itu tersenyum pada Kyuhyun sebelum berjongkok untuk mengusap kepala Bom. Laki-laki ini tahu bagaimana Kyuhyun mencintai Suri, tentu, karena Kim ahjussi lah yang menunggui Kyuhyun untuk sekedar bertemu atau berjalan bersama Suri saat malam hari. Lihatlah gadis kecil dihadapannya, masih polos dan cantik luar biasa. Cho Bom-Ren, persis namanya, gadis kecil itu selalu tersenyum ramah atau setidaknya suaranya sangat lembut dan khas anak lima tahun lainnya, mata bulat dan mempesona seperti anggrek. Seadainya saja waktu itu Suri tidak pergi dan memberi kabar kehamilannya pada Kyuhyun, mungkin dia akan melihat tiga orang disini, bukan hanya dua orang. Dia tersenyum miris, mengasihani bagaimana kehidupan Bom, tentang ibunya, tentang keberadaan ayahnya, tentang keluarga besarnya. Bom masih terlalu kecil untuk mengerti hal serumit ini.

“Jangan buat laki-laki ini pusing, Bom-Ren, oke?” ucapnya kemudian dan menepuk kepala Bom.

***

Karena dekat dengan area laut maka tidak sulit menemukan restoran yang menjual seafood tapi Kyuhyun memilih satu restoran yang sangat mengingatkannya pada Suri. restoran yang terletak di pinggir pantai dekat dengan pintu masuk pantai dilengkap fasilitas out door dengan kanopi-kanopi berwarna cerah juga sinar mentari sore. Dulu saat mereka masih bersama, Suri akan datang kesini hanya untuk makan gurita pedas pada akhir minggu pukul 5 sore sambil menunggu matahari terbenam, sendirian ataupun dengan Haera bahkan dengannya.

Kyuhyun memilih tempat duduk di tempat yang paling dekat dengan pantai, ini tempat kesukaan Suri dan Kyuhyun mulai menyukai laut semenjak gadis itu selalu mengajaknya untuk sekedar berjalan atau bahkan hanya duduk di pinggir pantai selama berjam-jam.

“Aku pernah melihat tempat ini.” Ucap Bom sambil melihat sekeliling.

“Dimana?”

“Digambar Omma. Omma memajangnya di ruang tamu, besar sekali, kapan-kapan kalau Kyuhyun nim ke rumahku, akan kutunjukan gambarnya.”

Kyuhyun tersenyum dan mengangguk, Bom belum menggangap rumah yang ditinggalinya sekarang adalah rumahnya, dia masih menggangap rumah itu adalah rumah Kyuhyun saja, bukan rumahnya.

“Bomie, rumah tempatmu sekarang tinggal juga rumahmu.” Ucap Kyuhyun kemudian.

Bom menghentikan aktivitasnya membolak-balik buku menu dan menatap Kyuhyun dengan pandangan tak terbaca tanpa berkedip. Kenapa Kyuhyun nim mengatakan rumahnya adalah rumah Bom juga? Tidak ada Omma di dalam sana, itu bukan rumahnya, itu rumah Kyuhyun. “Aniya, rumahku harus ada Omma.”

“Apa rumahmu masih ada Omma sekarang ini?”

Oh, ya Tuhan, Kyuhyun juga ingin di anggap sebagai orangtua, bukan hanya tempat singgah, dia ayahnya.

Bom menunduk, menyadari bahwa Omma tidak lagi tinggal didalam rumah yang dulu dekat pantai itu, Omma tinggal di pinggir pantai di Korea, bukan di Prancis, rumah Omma sekarang kecil dan Omma berada di bawah, tidak bisa di kunjungi, tidak bisa di lihat, tidak bisa mengusap rambutnya lagi, tidak bisa membacakan cerita sebelum tidur lagi, terakhir kali yang dia tahu Omma tidak bergerak saat dipanggil olehnya. Wajah Bom kembali sendu.

“Tidak ada.” Ucapnya lirih kemudian memaikan jemarinya sambil bersandar pada kursi kayu. Dia tidak ingin menangis, Omma benci ketika dia menangis, jika Bom menangis maka Omma akan menangis juga dan Bom tidak suka melihat Omma menangis.

Kyuhyun menghela nafasnya perlahan kemudian bangkit dari kursinya dan menggendong Bom lagi. Gadis kecil itu memeluknya, erat, wajah Bom disembunyikan di leher Kyuhyun, tempat dimana Suri sering berlindung saat merasa terpuruk. Kyuhyun menepuk-nepuk punggung Bom sambil menggoyangkan tubuhnya perlahan.

“Omma suka matahari terbenam bukan?” Bom mengangguk. “Coba lihat,” Kyuhyun memutar tubuhnya agar Bom dapat melihat matahari terbenam. “Mataharinya indah bukan? Omma pasti senang melihatnya dari rumah barunya, iya kan?”

Bom masih memeluk Kyuhyun perlahan menegakan kepalanya melihat seburat jingga yang merajut angkasa, deburan ombak terdengar bersama koakan burung camar yang kembali ke peraduannya sore itu. ya, matahari tenggelamnya sangat indah, dulu saat masih di Cannes Bom dan Suri selalu menikmati matahari tenggelam di beranda rumah mereka sambil menikmati es krim vanilla dari mangkuk yang sama.

“Bomie,” Kyuhyun menunggu Bom untuk melihat wajahnya, sudut mata Bom basah dengan bibir tertekuk sendu. “Mulai sekarang, jika ada yang bertanya padamu dimana kau tinggal, katakan pada mereka kau tinggal bersamaku, bersama Cho Kyuhyun nim di Sam-Am-Dong, itu rumahmu, rumahku dan rumahmu juga rumah Omma, kau mengerti ucapanku?”

Bom hanya mengangguk sambil mengusap hidungnya yang basah, dia bisa menahan air matanya lagi hari ini untuk tidak keluar.

Makanan mereka datang 10 menit kemudian dan Bom melahap semuanya dengan bantuan Kyuhyun. Setiap kali piring Bom kosong, Kyuhyun akan mengambil satu lagi kerang, mencomot lagi daging ikan yang sebelumya dipastikan tanpa duri, sepotong lagi gurita dan menu lainnya hingga Bom menggeleng.

“Perutku sebesar gunung.” Kata Bom sambil bersandar dan membuat gerakan gundukan besar di atas perutanya menggunakan tangan. “Kyuhyun nim belum makan.” Katanya kemudian terduduk tegap bahkan berdiri di kursinya untuk mengambil potongan ikan menggunakan sendok.

Bom menaruh potongan ikan itu pada nasi di piring Kyuhyun yang baru hilang setengahnya dan menyendok mengarahkan sendok tersebut pada mulut Kyuhyun. “Aaaa… kata Omma nanti makanannya bisa menangis kalau disisakan.” Ucap Bom tanpa ekspresi dan menyodorkan sendoknya pada mulut Kyuhyun.

Dan terus selanjutnya dengan menu makanan yang ada hingga semuanya habis tak bersisa. “Aku akan seperti Appa gom kalau makan seperti ini terus.” Ucap Kyuhyun sambil mencontohkan beruang besar yang ada dalam lagu anak-anak di Korea.

Bom kembali tertawa kemudian mulai bernyanyi lagu tiga beruang, mencontohkan bagaimana Ayah beruang yang besar, Ibu beruang yang langsing dan Anak beruang yang lucu kemudian tumbuh dengan baik. Sama sepertinya. Selama menyanyi Bom menggoyangkan pinggulnya hingga rambut ikal kecokelatan milik Bom ikut bergoyang dan sesekali Bom membenarkannya saat tertiup angin.

“Charanda.” Kyuhyun bertepuk tangan dengan semangatnya, rasanya semua beban pekerjaan hari ini, ketengangan dengan Kepala Sekolah Ha, ejekan Hyukjae dan Donghae juga kehilangan Suri terlepas begitu saja saat mendengar suara Bom yang lembut dan cempreng bernyanyi sambil menggoyangkan tubuhnya. Putrinya terlalu menggemaskan. Kyuhyun menyengir bangga. Tentu saja, putrinya.

Pukul 6 sore Kyuhyun mengemudikan lagi mobilnya menuju Seoul. “Bommie, kau masih ingin bersekolah?”

Bom yang sibuk menggunting kertas warna itu mendongak menatap kyuhyn dengan bibir yang sedikit terbuka kemudian mengangguk.

“Kenapa? Kau tahukan bahwa sekolah berarti belajar tanpa aku dan mungkin aka nada anak seperti Dahyun lagi.”

“Waeyo?” tanyanya polos. “Aku suka belajar, kalau ada yang seperti Dahyun, aku bisa memukulnya lagi.”

Kyuhyun membelalakan matanya, bibirnya terbuka tidak percaya. Oh ayolah, wajah Bom yang tenang dan suaranya juga ukuran tubuhnya yang lebih kecil dibanding anak seumurannya terlihat tidak berdaya, masa iya Bom selalu menyelesaikan bocah penganggu macam Dahyun itu dengan tinjunya?

“Kau itu dapat hobi memukul dari siapa?” tanya Kyuhyun lebih kepada mengoreksi kelakuannya sewaktu kecil, pernahkah dia memukul teman sebayanya karena menganggu?

“Kata Omma aku mirip Aboeji.”

Ada senyum bahagia di bibir Kyuhyun. Mirip aku?

“Memang Aboeji itu seperti apa?”

Bom menghentikan kegiatan mengguntingnya kemudian mengingat-ingat bagaimana gambaran Aboeji yang diceritakan Omma waktu itu.

“Kata Omma, Aboeji itu tinggi, lebih tinggi dari Omma,”

Oh, tentu, aku 180 sentimeter, Bom sayang.

“Lalu kulitnya putih sepertiku, tidak seperti Omma yang kecokelatan,”

Kyuhyun memeriksa warna kulitnya, yang dia ingat terakhir kali bertemu dengan Suri, gadis itu masih memiliki kulit putih susu atau itu efek pucat kematian? Entahlah.

“Mmh, kata Omma, Aboeji itu pintar menghitung, kalau bicara suka tidak ada jedanya, matanya selalu menyipit, dia suka memukul teman sekelasnya kalau menganggu dia, dia selalu mengatakan ‘Yak!’ rambut berantakan seperti ini,” Bom membuat gerakan berantakan dan membumbung tinggi di atas kepalanya. “Tapi kata Omma, Aboeji itu baik, katanya suara tertawanya indah, suaranya juga indah, Omma suka jika Aboeji menyanyi.”

Kyuhyun menelan ludahnya, matanya basah. Suri bukan tidak pernah menceritakannya pada Bom. Dia menceritakannya pada Bom dengan mendetail bukan hanya kejadian buruk namun juga baik. Suri tidak membencinya, Suri masih mengingat dirinya. Tanpa Kyuhyun sadari tangannya mulai gemetar. Dia menatap mata Bom yang polos seolah meminta jawaban kemudian berusaha mengulas senyuman dan mengusap kepala Bom.

Aku Aboeji yang Ibumu sering ceritakan, Bom.

“Kau menangis, Kyuhyun nim?”

“Tidak, tidak…,” Kyuhyun kembali memfokuskan pandangannya pada jalan sambil berusaha tersenyum. “Jadi bagaimana sekolahnya? Bagaimana kalau kita cari malam ini?”

Kyuhyun tidak akan memasukan putrinya pada play group lagi, dia akan langsung memasukan putrinya pada Taman Kanak-Kanak, dengan kelompok yang sudah bisa membaca dan berhitung juga berbahasa asing.

Mobilnya menyusuri jalan-jalan Ibu Kota yang sejalan dengan kantornya agar tidak begitu terburu jika berangkat kerja. Ada sekitar 3 TK disana dan Kyuhyun sudah mencarinya siang ini, ketiganya merupakan TK yang lumayan terkenal dikalangan artis, namun, Kyuhyun ingin putrinya mendapatkan pendidikan terbaik meski bukan yang termahal dan yang terpenting adalah Bom menginginkan tempat itu. Apapun demi putrinya dengan Suri.

Kyuhyun menghentikan mobilnya disalah satu jalan. “Bomie, ada tiga TK disini, yang satu diisi banyak orang terkenal, yang satu lagi diisi oleh anak sepertimu dan yang lainnya adalah untuk seni. Kau ingin yang mana?”

“Anak sepertiku itu seperti apa?” Bom balik bertanya.

“Seperti…. Seperti anak yang tinggal di rumah yang besar dan hidupnya enak.” Jelas Kyuhyun agak terbata.

“Tapi hidupnya enak itu seperti apa?”

pertanyaan lainnya. “Seperti…. Seperti hidup kau dan aku sekarang.”

“Tidak ada Omma maksudmu?”

Ibumu tetap ada selama kau mengingatnya. Kyuhyun tidak tahan dengan kata-kata ‘tidak ada Omma’ maka Kyuhyun menarik Bom dari kursinya dan memangku Bom untuk berhadapan dengannya. “Bukan Omma, Omma akan ada selama Bom mengingatnya. Apa kau sedih saat kau tidak bisa melihat Omma lagi?”

Bom mengangguk dan kembali tertunduk.

“Pernah Bom berkaca?” Bom menggeleng dan Kyuhyun menyesuaikan kaca spionnya agar menghadap wajah Bom. “Coba Bom lihat itu di kaca, Omma ada di dalam diri Bom. Bukankah Bom mirip dengan Omma?”

Bom melihat dirinya, bibirnya mirip dengan Omma, senyumnya mirip dengan Omma, tapi pipinya berbeda, matanya juga berbeda, pipi dan matanya lebih mirip, lebih mirip, Bom melihat pantulan Kyuhyun di kaca dan pipi juga matanya mirip dengan Kyuhyun.

“Tapi pipi dan mataku kenapa mirip denganmu, Kyuhyun nim?” tanya Bom kemudian menoleh dan menyentuh pipi Kyuhyun lalu menyentuh pipinya dan terus berulang, puas meneliti pipi, dia meneliti mata Kyuhyun, mengusap kelopak mata Kyuhyun menggunakan jemarinya yang kecil.

“Karena kau putriku.” Ucapnya sambil tersenyum, namun Bom tidak memperhatikan, dia sibuk meneliti wajah Kyuhyun dengan jemari kecil dan bibirnya yang sedikit mengerucut.

***

“Kyuhyun nim, Kyuhyun nim…,” Bom meloncat-loncat kecil sambil menunjuk satu bangunan dengan warna cerah dan gambar-gambar binatang berlarian di temboknya. Lampu-lampu taman berbentuk bulat sudah menyala dan ruangan guru pun masih menyala, bahkan ruangan kelas masih menyala. “Kyuhyun nim, aku mau yang ini.” Tunjuk Bom sambil menjalankan lidahnya pada bibir bawah Bom yang kering. “Aku mau yang ini, ada kelinci dengan telinga yang panjang.” Ucap Bom sambil terus meloncat kecil sambil menarik tangan Kyuhyun menuju gerbang gedung tersebut.

“Oke, oke, sabar sebentar. Berapa banyak sih energimu?” Kyuhyun mengomel dan mengikuti Bom menuju ruangan yang masih ramai meski sudah pukul 7 malam.

“Cepat, cepat.” Paksa Bom lagi.

Kyuhyun memicingkan matanya pada Bom bermaksud untuk mengancam, namun bocah itu justru tertawa geli sambil menutup mulutnya lagi, mengugurkan niat Kyuhyun yang akan marah justru ikut tersenyum, menyengir bahagia. “Kau rupanya penyebar virus tertawa, Cho Bom-Ren.”

Kyuhyun mengetuk pintu yang bertuliskan Head Master hingga dibukakan pintu oleh seorang perempuan yang kira-kira berumur pertengahan 30 tahun.

“Hallo, selamat malam, ada yang bisa kubantu?” sapanya dengan penuh senyuman.

“Ya, aku dan putriku,” Kyuhyun merangkul Bom yang sibuk memeluk kakinya. “ingin bertanya tentang TK anda, mungkin cocok untuk putriku. Oh, aku Cho Kyuhyun.”

Perempuan itu tersenyum. “Masuklah kalau begitu, biar kupanggil salah satu pengajar yang mungkin akan mengajar putrimu kelak.” Dia membuka pintu lebar-lebar, mempersilahkan Kyuhyun dan Bom masuk ke ruangannya. Ruangannya tidak lebih dari ruangan 5 x 7 meter. Tidak begitu besar, penuh dengan berkas berwarna-warni tapi ruangan tersebut tetap terlihat manis meski terlihat sempit. “Aku Park Seyeon.”

“Dan siapa namamu?” tanyanya pada Bom.

Bom malu-malu melihat Kyuhyun. Kyuhyun hanya menjawabnya dengan anggukan. “Aku Bom-Ren, Cho Bom-Ren.”

Wanita itu mengulurkan tangannya pada Bom. “Hallo, Bom-Ren, aku Kepala Sekolah Park, senang bertemu denganmu.” Ucapnya sambil tersenyum. “Bom-Ren? Nama yang unik dan indah.”

Memang indah.

“TK kami sama seperti TK yang lain disini, Tuan Cho, hanya saja kami lebih memfokuskan kurikulum pada seni, seperti yang anda tahu, kreatif di jaman sekarang lebih penting dibandingkan hanya cerdas.” Jelas Kepala Sekolah Park. “Jam sekolah pukul 8 hingga 1 siang. Dan kami tutup pukul 8 malam, jika anda memang orangtua yang sibuk, anda bisa menitipkan putri anda pada kami hingga pukul 8 malam.”

Bom belum mengerti apa maksud dari kata ‘putri anda’ ataupun ‘putiku’ Omma selalu menyebutnya dengan ‘Ceri’ bukan putrinya. Jadi dia tetap menatap Kyuhyun dan Kepala Sekolah Park bergantian selagi mereka bicara mengenai sekolah.

“Kami juga menyediakan banyak buku bacaan dan mainan untuk menemani sampai anda menjemputnya.” Akhir Kepala Sekolah Park dan seorang perempuan muda masuk ke dalam ruangannya. Rambutnya lurus berwarna hitam dengan wajah menyenangkan. “Ini adalah Miss Seo, pengajar di tingkat kedua. Miss Seo, ini Cho Kyuhyun; Cho Kyuhyun, Miss Seo.”

“Hallo selamat malam,” Miss Seo menundukan kepalanya kemudian berjongkok. “Apa kau yang akan masuk ke kelasku?” tanyanya. Bom lagi-lagi hanya mengangguk. “Siapa namamu?”

“Cho Bom-Ren.”

“Cho Bom-Ren? Nama yang indah.” Dia tersenyum cemerlang dan tidak ada nada penghinaan disana. Bom menyengir ke arah Kyuhyun yang mengangguk. “Kau mau lihat ruang kelasnya dahulu?”

“Bolehkah?” tanya Bom pada Kyuhyun yang hanya mengangguk sambil tersenyum. Maka dengan anggukan itu Bom langsung meloncat dari kursinya. “Ayo.” Ajaknya.

Selepas kepergian Bom dan Miss Seo, Kyuhyun kembali menghadapi Kepala Sekolah Park. “Aku punya beberapa masalah dengan pribadi Bom.”

“Kenapa? Dia anak yang manis.”

“Ya, hanya saja, Ibunya baru meninggal beberapa hari yang lalu, aku Ayahnya tidak pernah bertemu sebelum ini, terkadang dia sulit untuk mengungkapkan apa yang ada dipikirannya, perasaannya atau yang lain seperti anak seumurannya. Dia bersedih tapi tidak menangis. Bisakah anda membantuku untuk menyelesaikan hal semacam ini?”

***

Bom tertidur di mobil saat sampai di rumah mereka. Bom akan mulai sekolah esok pagi ditempat yang baru dan semoga putrinya cocok disana. Kyuhyun menggendong tubuh Bom hati-hati menjaga agar dia tidak terbangun. Kamar Bom tidak terlihat seperti kamar anak perempuan pada umumnya, warnanya gelap dengan dominasi warna abu-abu dan merah, kasurnya terlalu besar untuk ditiduri sendiri sedangkan dekorasinya masih terlalu tua untuk umur Bom.

Kyuhyun meletakan tubuh Bom hati-hati diatas ranjang, mencopot sepatu dan kaus kakinya dan berniat menutupi tubuh Bom dengan selimut putih, buku itu terlihat, buku dengan sampul beige dan foto yang ditempelkan di sampulnya. Kyuhyun menaikan sellimut tersebut lebih dahulu sebelum mengambil buku tersebut, disana tertulis ‘Bom’s diary’ lembar pertama Kyuhyun buka dan ternyata bukan Bom yang menulis buku tersebut, melainkan Suri. semua yang ada didalam sana adalah tulisan tangan Suri dengan foto-fotonya.

Kyuhyun mematikan lampu ruangan Bom dan menyalakan lampu tidur. Dan karena buku itu sudah terlajur berada ditangannya, maka tidak ada salahnya untuk membaca dan mengembalikan buku ini ke tempat semula sebelum Bom bangun.

Kyuhyun duduk di ruang kerjanya dengan pintu yang terbuka sedikit hingga cahaya dari ruang kerjanya keluar dan menerangi lorong. Dia duduk di balik meja yang biasanya berisi berkas-berkas penting namun untuk kali ini sengaja disingkirkannya jauh-jauh. Dengan perasaan gugup Kyuhyun membuka lembar pertama, disana berisi foto seorang bayi yang kemungkinan besar adalah putrinya.

Cantik, cantik dan dengan senyuman yang merekah. Bayi yang mungkin umurnya sudah menginjak 6 bulan itu berpakaian putih dengan sedikit sentuhan nuansa biru pada foto tersebut. Disana tertulis “Bom-Ren Cho. Bom untuk musim semi, karena dia cantik dan selalu bersemu merah saat aku meciumnya seperti musim semi dengan cherry blossomnya. Ren karena Ibu Kyuhyun mengirimiku bunga anggrek sebelum kelahirannya dan Cho, aku ragu memberikan marga ini padanya, tapi, setidaknya, jika tidak ada satupun yang anak ini dapatkan dari Kyuhyun, dia tetap mendapat nama marganya.”

Tanpa sadar Kyuhyun menjalarkan jemarinya pada senyum merekah Bom di foto tersebut. Kyuhyun belum pernah melihat Bom tersenyum secerah itu. apa yang kurang darinya? Saat lembar berikutnya dibalik semua penuh dengan foto Bom dan kebanyakan dengan senyum mengembang. Bom bukan gadis kecil yang dingin, dia tertawa sangat banyak ketika bersama Suri, bisakah dia membuat Bom tertawa sebanyak Bom tertawa dengan Suri?

Kenapa tidak ada foto Suri?

Hingga pertengahan buku Kyuhyun belum juga menemukan foto Suri sedikitpun. Hanya Bom. Karena terlalu serius membaca buku tersebut bahkan sampai terkadang tersenyum dan tertawa sendiri, Kyuhyun tidak sadar bahwa diluar angin mengamuk dan titik-titik hujan terus menghantam kaca jendela hingga menimbulkan suara yang cukup mengganggu.

Kyuhyun membalik halaman berikutnya. “Natal ketiga bersama Bom. Senyumnya selalu mengembang, padahal baik aku maupun Kyuhyun tidak ada yang tersenyum sesering dia. Aku memberikan hadiah boneka beruang cokelat untuk hadiahnya kali ini, dan Bom terlihat seperti Kyuhyun yang baru saja kubelikan game untuk ulang tahunnya yang ke-20 waktu itu, wajahnya secerah malaikat, ck, like daughter like father.

Aku bilang ‘Bommie, jika kau ingin bonekanya, tunjukan pada Omma aegyonya’ dan lihatlah, dia langsung menunjukannya dengan semangat.”

Kyuhyun tersenyum, oh ya, memang Bom mirip dengannya, hanya tersenyum manis jika mendapatkan apa yang sesuai dengannya.

***

Tubuh gadis kecil itu bergulat dengan selimutnya karena udara yang dingin, tapi ternyata ada sesuatu, sesuatu yang mengetuk-ngetuk jendela kamarnya. Bom membuka matanya perlahan dan mendapati ruangan kamarnya gelap. Memang dia biasa tertidur dengan cahaya lampu yang minim, tapi ketika membuka mata, Bom terbiasa dengan wajah ibunya yang memeluk tubuhnya, tapi saat dia terbangun dimalam hari kali ini, tidak ada Omma disisinya. Dia sendirian.

Bom meringkuk, menarik selimutnya hingga menutupi kepala dan gemetar. Haruskah dia ke kamar Kyuhyun nim? Atau tetap disini?

Pada akhirnya Bom memberanikan diri untuk keluar dari kamarnya dan mengintip dari balik pintu, lorong menuju kamar Kyuhyun nim terlihat gelap dan suara angin diluar sungguh membuatnya ingin menangis. Tapi Bom menahannya. Bom sudah berniat akan memanggil Kyuhyun nim, tapi dia mendengar sesuatu yang lain, itu suara tertawa, suara tertawa milik Kyuhyun nim.

Bom keluar dari kamarnya sambil memeluk boneka teddy bear di pelukannya dan melihat cahaya dari ruangan lain kemudian suara Kyuhyun nim lagi yang tertawa. Kaki-kaki kecil tanpa alas kaki itu berjalan perlahan agar tidak menimbulkan suara sambil berbisik ‘Kyuhyun nim’ dengan mata yang menerawang ke segala arah.

Lalu wajahnya menyembul sedikit dan mendapati Kyuhyun nim sedang membaca sesuatu di mejanya dan tertawa, tapi matanya basah dan Bom pikir wajah itu tidak benar-benar bahagia.

“Kyuhyun nim,” panggilnya lagi setengah berbisik hingga membuat Kyuhyun terlonjak kemudian menyadari Bom berdiri di ambang pintu sambil memeluk boneka teddy bearnya dengan wajah sedih.

“Oh, Bommie, kau belum tidur?” tanya Kyuhyun sambil menutup bukunya dan keluar dari kursi.

Bom menggeleng.

“Kenapa?”

“Hujan,” jawabnya pelan.

“Kau takut hujan?” Bom lagi-lagi hanya mengangguk dan mengeratkan pelukannya pada boneka. “Mau tidur denganku?” Bom kembali mengangguk. “Oke, ayo kita tidur.” Kyuhyun berjongkok dan menggendong Bom, membiarkan putri kecilnya tertidur memeluk dirinya.

Kamar Kyuhyun dua kali lebih besar dari kamar Bom dengan ranjang yang juga jauh lebih besar. Kyuhyun membaringkan tubuh Bom kemudian melepas kemejanya dan berganti dengan kaus juga celana santai untuk kemudian masuk ke dalam selimut bersama Bom.

“Apa kau mengenal Omma, Kyuhyun nim?” Bom masih memainkan telinga teddy bearnya saat bertanya.

Kyuhyun melirik Bom yang seolah tidak begitu peduli dengan pertanyaannya. “Ya, aku sangat mengenalnya.” Kyuhyun menarik Bom untuk mendekat dan membenarkan letak duduk Bom agar berbaring disampingnya. “Ayo kita tidur.” Ajak Kyuhyun dan memeluk tubuh kecil itu.

Bom menggeser lagi letak tubuhnya agar berhimpitan dengan tubuh Kyuhyun, rasanya hangat, sehangat tubuh Omma walaupun aroma Kyuhyun nim berbeda dengan aroma tubuh Omma, tapi mereka sama-sama mempunyai aroma yang enak, seperti, seperti enathlah seperti apa. Tidak ambil pusing, Bom memeluk teddy bearnya dan memejamkan mata. “Kyuhyun nim, apa Omma pernah bilang jika aku anak yang baik?” tanya Bom sambil memejamkan matanya.

Bertemu dengan Suri pun tidak pernah, bagaimana dia bisa menjawab pertanyaan Bom? “Ya, kata Omma, Bom anak yang baik dan manis.”

“Lalu kenapa Omma pergi?”

pertanyaan itu menggantung hingga bermenit-menit, Kyuhyun tidak menemukan jawaban yang tepat, terlalu rumit untuk disederhanakan dan terlalu sederhana jika dipikirkan. Jika saja Bom adalah orang dewasa, maka Kyuhyun bisa menjawab ‘karena Ibumu sakit, tidak bisa bertahan dan meninggal.’ Tapi Bom masih berumur 5 tahun, wajahnya polos, ceria dan sendu dalam waktu bersamaan, bisakah Kyuhyun mengatakan hal yang bagi orang dewasa mudah dipahami? Kalaupun dia mengerti jawaban Kyuhyun, pastilah akan sangat menyakitkan untuknya.

“Karena… karena…” Kyuhyun melihat putrinya yang ternyata sudah terlelap di dalam pelukannya. “Karena kau belum cukup mengerti untuk hal satu ini, jika kau sudah sebesar aku, kau akan mengerti, nanti, beberapa tahun lagi.” Ucapnya menjawab pertanyaan Bom meski Bom sebenarnya sudah tertidur.

***

Pagi ini menjadi pagi yang sangat sibuk, Kyuhyun sudah memakai pakaian kerjanya tanpa jas dan tanpa dasi itu berada di dapur, menaruh irisan daging dan sayuran ke lembar-lemar roti tawar yang ditambahkan saus tomat juga mayonnaise, sudah lengkap 5 potong kemudian di tata rapi didalam kotak makan terbuat dari plastik bergambar Pororo warna biru muda dan menutupnya. Dia berlari menuju lantai dua, menuju kamar Bom yang sudah memakai kaus kakinya.

Hari ini Bom memakai celana merah selutut dengan kaus putih polos, rambutnya diberi penjepit agar tidak berantakan saat berlari menuju mobil pagi ini. Bibir kecil Bom sibuk mengerucut karena terlalu serius penjepit rambut di kaca yang tingginya melebihi tinggi tubuhnya saat Kyuhyun masuk.

“Oke,” serunya sambil meletakan kotak makan di atas meja. “Roti isi bacon, oke untukmu?”

“Eung,” jawabnya sambil mengangguk dan meraih tas punggung berwarna merah muda miliknya. Kyuhyun nim tidak hanya membelikan satu tas untuknya, ada tiga tas lain di dalam lemari.

“Kau pakai yang pink?” tanya Kyuhyun dan hanya di jawab dengan anggukan oleh Bom, karena anak itu sibuk memanjat kursi untuk menyiapkan apa saja yang dibawanya hari ini.

Kyuhyun berdiri di depan kaca bersiap memakai dasi yang senada dengan warna jasnya, biru tua. Kyuhyun sudah menyilangkan dasinya saat Bom meloncat lagi dari kursinya dan berlari keluar, Kyuhyun melongok ke luar kamar melihat kemana gadis kecil itu berlari dan ternyata Bom berlari menuju kamarnya, beberapa menit kemudian kembali lagi dengan nafas terengah.

“Ini, ini,” dia menyodorkan sebuh dasi berwarna biru tua juga dengan motif bergaris pada ujung dasi. “Aku lebih suka ini.” Katanya sambil melap keringat di pelipisnya karena berlari dengan kecepatan tinggi.

“Memang kenapa dengan ini?”

“Kau telihat seperti Uncle Jemmie.” Katanya sambil tertawa menutup hidungnya.

Kyuhyun menyipit namun mengambil dasi tersebut. “Siapa uncle Jemmie?”

“Penjual bunga di depan rumah kami, rambutnya sudah putih dan kulitnya seperti ini.” Bom menarik pipinya ke bawah dengan bibir membentuk lengkungan ke bawah pula. “Kalau uncle Jemmie bicara seperti ini, ‘Bojour Bomie’ seperti itu.” Bom memberatkan suaranya dan membuatnya tertawa hingga memegangi perutnya.

“Oke, daripada aku seperti ini,” Kyuhyun mencontohkan wajah yang Bom tunjukan dengan menarik pipinya kebawah. “Aku akan pakai dasimu, terimakasih.” Bom mengangguk dan kembali memanjat kursi.

“Buku tulismu,”

Bom mengangkat buku tulisnya dan juga buku bergambar Pororo sambil menyengir,

“Alat tulis,”

Bom kembali mengangkat sebuah kotak dengan warna merah muda yang berisi pensil, penghapus dan peraut juga beberapa penggaris berukuran 30 senti. “Ah, aku boleh bawa crayon?”

“Tentu. Lalu kotak makanmu, sikat gigi dan air minum.” Kyuhyun meraih jasnya dan Bom selesai memasukan sikat gigi serta cangkirnya ke dalam tas, anak itu mengangkat dan menggendong tas merah mudanya yang sudah terisi penuh dengan perlengkapana sekolahnya pagi ini dan menggantungkan tempat minumnya pada leher. “Kaja. Kaja…”

Bom meloncat dari kursinya dan lagi-lagi berlari kecil ditempat tidak sabaran. “Kyuhyun nim ayo cepat.”

Kegiatan selanjutnya adalah berlari mengimbagi tarikan tangan Bom menuruni tangga dengan kerepotan membawa jas juga jasnya yang disampirkan ditangan kiri. “Tunggu… tunggu sebentar, kau bisa terjatuh, Bomie, astaga Tuhan, energimu kau dapat darimana sih?” Kyuhyun mulai mengomel.

Jalanan macet luar biasa seperti biasa namun kali ini dilalui mereka dengan lebih semangat karena Bom menyanyikan lagu sepanjang jalan menggunakan bahasa Prancis sambil menggoyangkan tangannya dan bergerak-gerak dikursi mobil.

20 menit kemudian Kyuhyun mencapai TK Bom yang dipenuhi anak-anak lain yang diantar Ibunya, hanya Bom satu-satunya anak yang diantar oleh Ayahnya, dengan panggilan Kyuhyun nim pula. Kyuhyun berjongkok menepuk bahu Bom perlahan sambil tersenyum cerah, bahkan beberapa Ibu muda melirik Kyuhyun dan bergosip sambil bersemu merah, begitupun Miss Seo yang berdiri dibelakang tubuh Bom.

“Jangan ada wajah cemberut  pagi ini, oke? Aku akan menjemputmu sesuai jam pulang juga es krim yang kujanjikan kemarin.”

Es Krim.

“Jadi jangan tekuk bibirmu dan jadilah anak yang baik.” Kyuhyun menyentuh bibir kecil Bom yang siap tertekuk sedih. “Tersenyumlah, aku berangkat.” Kyuhyun berdiri dan melambaikan tangannya pada Bom.

***

Hanya 15 menit waktu yang diperlukan untuk mencapai kantornya dari TK Bom dan hari ini Kyuhyun tidak begitu terlambat mencapai kantor, pagi ini juga tidak ada rapat seperti kemarin. Waktunya lebih senggang dan dia masih cukup mengantuk maka Kyuhyun membuka jasnya kemudian berbaring di sofa.

Matanya terpejam perlahan dan begitu dia kembali membuka matanya, dia melihat padang rumput yang hijau, angin yang berembus terlalu sejuk dan dia terduduk di bawah pohon hijau yang rimbun dan ada gadis itu di sisinya, diapun memejamkan matanya dan membuka mata itu perlahan, memperlihatkan dwiwarna yang sangat tidak kontras pada bola matanya, biru pucat dan cokelat keemasan.

“Hai,” sapanya dengan suara lembut yang sedikit serak pada bagian akhir.

“Putrimu memukul mantan teman sekelasnya kemarin.” Adu Kyuhyun begitu Suri membuka matanya dan hanya ditanggapi dengan tertawaan kecil dari bibir merah muda milik gadis itu. “Kau mengajarinya?”

“Ya ampun, Cho, seperti kau tidak begitu saja.” Suri terduduk menghadapkan dirinya dengan Kyuhyun yang masih santai bersandar. “Ini Bom yang memilihkannya?”

“Aku tidak seperti itu, aku anak cerdas dan pendiam semasa sekolah TK hingga Menengah Pertama, catat itu.” jawab Kyuhyun dengan nada jengkel namun sebenarnya dia hanya terlalu senang bertemu dengan Suri. “Ya, putrimu terlalu mempunyai selera yang tinggi, sama seperti Ibunya.”

Suri tersenyum kecil, seandainya kejadian seperti ini terjadi di dunia nyata, akan lebih menyenangkan, duduk dibawah pohon rindang bersama Kyuhyun dan membicarakan putrinya yang sedang berlari mengejar kupu-kupu. Kenapa semua terjadi begitu cepat, sepertinya baru kemarin Suri melihat Bom menangis karena terjatuh saat belajar berjalan, menangis karena terjatuh dari sepeda roda empatnya atau tertawa saat bermain di pinggir pantai di Cannes, tapi lihatlah sekarangm bertemu dengan Bom pun sulit.

“Beberapa kali anak tetangga kami yang menyebalkan meledek Bom karena…, karena ada hal yang bagi mereka tidak wajar, dan Bom selalu kembali dengan air mata di pipinya, waktu itu dia masih 3 tahun dan tidak mempunyai teman sebaya, satu-satunya teman Bom adalah pasangan manula penjual bunga di depan rumah kami.

“Jika Bom kembali ke rumah dengan menangis, wajahnya memerah dengan isakan menyedihkan, dia mengatakan bahwa teman-temannya meledek karena dia tidak mempunyai Ayah sewajar teman-temannya, meski Bom selalu membela ‘Ayahku ada di Korea.’ Tidak ada yang percaya dengan ceritanya dan akan berakhir sama, Bom kembali ke rumah dengan menangis. Aku tidak tahan melihatnya menangis jadi aku katakan padanya ‘Bomie, jika kau tidak salah dan mengatakan hal sebenarnya kemudian mereka tetap mengejekmu, maka, kepalkan tanganmu dan tinju wajah mereka’

“Kemudian suatu sore Bom kembali dengan wajah merekah sambil bernyanyi kecil, saat aku bertanya kenapa, Bom menjawabnya dengan ‘aku berhasil membuat Piere menangis karena tinjuku’ sambil tertawa. Benar-benar sepertimu bukan?” Suri tertawa kecil berusaha menahan air mata yang sudah berada di pelupuk matanya.

Tapi Kyuhyun tidak tertawa, berapa banyak kesalahannya membiarkan putirnya dan perempuan yang melahirkan putrinya itu menderita begitu banyak dan dia di Korea tetap bersenang-senang seolah buta dengan keadaan, berganti-ganti pasangan dengan harapan bisa melupakan Suri. “Kenapa tidak mengatakan kau mengandung saat itu? kenapa kau pergi? Kenapa kau pergi meninggalkan aku dan Bom? Kau tahu aku bukan ayah yang baik, aku payah dan aku tidak suka anak kecil.” Kyuhyun menjalankan jemarinya pada rambut hitam miliknya karena frustasi.

“Kau dan aku sama-sama tahu saat itu kita masih terlalu muda untuk memiliki anak, untuk menikah, untuk…, kau tahu? Bahagia selama-lamanya. Akupun tidak siap, aku ke Prancis dengan tujuan mengugurkan kandunganku, menyelesaikan studi seni kemudian kembali ke Korea, kembali padamu seandainya kau masih mengingatku, tapi… saat aku melihat Bom yang saat itu tidak lebih dari sekedar gumpalan, aku merasa seperti monster jika aku membunuhnya, aku berbohong jika aku tidak ingin menjerit saat mendengar kabar kehamilanku, tapi aku berbohong jika aku tidak mencintai Bom saat itu. aku… aku tidak tahu apa yang harus kulakukan, aku takut memiliki anak, takut jika anakku akan mengalami hal yang sama denganku, sendirian dan lihatlah Bom sekarang, dia kehilanganku di usianya yang masih sangat muda, akupun kehilangan Ibuku diusia yang lebih tua dari Bom. Berjajilah padaku bahwa kau tidak akan meninggalkannya juga?”

Suri tidak bisa menahan lagi air matanya yang perlahan menganak sungai di pipinya. “Kau mau berjanji padaku?”

Kyuhyun mengusap pipi Suri menggunakan ibu jarinya dan mengecup bibir Suri hingga melumatnya, memeluk tubuh Suri yang terasa dingin.

“Terimakasih karena mempertahankan Bom, dia putri kita yang manis.”

***

Tidak ada ejekan tentang namanya dari Miss Seo, tidak juga ada anak seperti Dahyun yang menyebalkan, semua bersemangat membaca dan menghitung hingga waktu istirahat tiba Bom bermain di taman bersama teman-teman lainnya yang kebanyakan satu tahun lebih tua darinya. Bom bermain di sebuah ayunan bersama anak perempuan bernama Song Mira. Rambutnya hitam kelam dan bergelombang, wajahnya kecil dengan mata yang juga kecil, suaranya lebih cempreng dari Bom dan dia sangat bersemangat menceritakan tentang keluarganya.

“Pagi ini Omma membuatkanku omelet untuk makan siang, pasti rasanya enak, kau boleh mencobanya atau kita bertukar makanan bagaimana? Apa yang Omma mu buatkan untuk makan siang?” tanya Mira saat ayunan mereka berhenti.

Masih tersenyum Bom menjawab, “Omma tidak membuatkanku makan siang, rumahnya sekarang jauh dari rumah Kyuhyun nim, rumahku maksudnya, Kyuhyun nim yang membuatkannya untukku, roti isi bacon dengn mayonnaise dan saus tomat aku rasa.”

“Kyuhyun nim itu siapa?”

“Kyuhyun nim itu laki-laki yang tinggal denganku, dia yang mengantarku ke sekolah dan tidur denganku malam ini. Kyuhyun nim.” Bom membayangkan wajah Kyuhyun semalam yang tertawa saat membaca, ketika laki-laki itu memasukan kotak makan ke tasnya, ketika laki-laki itu menggendongnya dan tertawa bersamanya.

“Oh maksudmu Appa?”

“Bukan, bukan, Kyuhyun nim, bukan Appa.”

“Iya, laki-laki yang tinggal dengamu disebut Appa.” Mira meloncat dari ayunan dan berlari menuju kotak pasir.

Bom yang terduduk di ayunan memajukan bibir bawahnya dengan mata sendu. “Tapi Kyuhyun nim bukan Appa, Kyuhyun nim ya Kyuhyun nim.”

***

“Sir, jadwal anda berikutnya bertemu dengan Shim Changmin untuk membicarakan persiapan pembangunan pabrik mobil baru.” Jung-Ah membacakan jadwal Kyuhyun berikutnya saat Kyuhyun masih sibuk memeriksa berkas-berkas dihadapannya.

“Pukul berapa sekarang?” tanya Kyuhyun tanpa menoleh ke arah Jung-Ah.

“Pukul 2 lewat 45 menit, sir.”

“Berapa? 45 menit? Sialan!” Kyuhyun bangkit berlari keluar dari ruangan, 45 menit? Dia terlambat 45 menit dari jadwal jam sekolah Bom. Pasti putrinya sudah menunggunya dengan wajah sendu, itu pasti.

“Sir, rapatnya?” teriak Jung-Ah.

“Pending, 30 menit lagi aku kembali dan saat aku kembali kalian punya tugas baru.” Kyuhyun berlari menuju lift dan berpapasan dengan Changmin dan beberapa stafnya. “Termasuk kau Shim Changmin.” Ucapnya menunjuk Changmin dan menghilang sebelum sempat Changmin memprotes apapun.

***

Bom menunggu Kyuhyun di ruang kelasnya dengan menggambar dan melipat kertas yang diajarkan oleh Miss Seo siang ini, bentuknya seperti burung dengan berbagai warna cerah dan Bom sangat menyukai warnanya. Dia terus membuat hingga terbentuk 5 burung kertas di mejanya dan anak laki-laki itu masuk.

“Omma…” panggilnya dan melirik Bom sebagai satu-satunya anak yang masih berada dikelas itu. “Kau lihat Omma ku?”

Bom menggeleng. “TIdak, kau belum di jemput?”

Anak laki-laki itu menggeleng dan masuk kemudian duduk di kursi tepat disamping Kyuhyun. “Belum, kau juga?” Bom hanya mengangguk kemudian meneruskan membuat burung kertasnya lagi agar bisa ditunjukan pada Kyuhyun nim nanti saat dia menjemputnya.

“Siapa namamu? Aku belum pernah melihat noona.”

“Aku Bom-Ren, Cho Bom-Ren, kau?”

“Arnett.” Jawabnya dan kemudian seorang wanita dengan rambut bergelombang keemasan itu masuk ke ruangannya dengan tergesa-gesa. Arnett meloncat dari kursinya dan berlari menuju wanita yang membuat Bom diam, wajah wanita itu mirip dengan seseorang. “Omma…” teriaknya sambil memeluk tubuh perempuan itu.

“Arnett.” Jawabnya dan kemudian seorang wanita dengan rambut bergelombang keemasan yang diikat asal itu masuk ke ruangannya dengan tergesa-gesa. Arnett meloncat dari kursinya dan berlari menuju wanita yang membuat Bom diam, wajah wanita itu mirip dengan seseorang. “Omma…” teriaknya sambil memeluk tubuh perempuan itu.

“Yak! Sudah kukatakan jangan kemana-mana, aku sulit mencarimu, jagoan.” Perempuan itu menggendong Arnett dengan riangnya sebelum berbalik dan mendapati Bom yang duduk sendirian hanya dibawah pengawasan Miss Seo. “Sepertinya kau punya teman baru.” Ucapnya kemudian tersenyum pada Bom.

Arnett mengangguk sambil mengusap rambutnya. “Namanya, Bom noona.”

“Kalau begitu ucapkan selamat tinggal padanya.”

Arnett berbalik sambil masih memeluk leher perempuan itu kemudian melambai. “Bom noona, annyeong.”

Bom tidak menjawabnya, dia masih terbengong dengan burung kertas yang baru setengahnya terlipat. Perempuan itu mirip ibunya, sangat mirip. Mungkin perbedaan terletak di cara berdandan dan berpakaian mereka. Ibunya lebih menyukai celana jeans dan kaus putih, sementara perempuan barusan mengenakan blouse dan celana bahan. Itu bukan ibunya.

Mata Bom kembali tertuju pada tumpukan kertas origami yang masih belum berbentuk. dia ingin memberikan hadiah pada Kyuhyun nim, maka Bom melipatnya lagi, warna merah, kuning dan sekarang yang hijau. Selama menunggu Bom berhasil membuat 5 burung origami, dia menatanya berjejer rapi mulai dari yang merah, kuning, biru, hijau dan merah muda. Bibir Bom melengkung kecil, dia akan memerinya pada Kyuhyun saat pria itu menjemputnya.

Miss Seo terduduk mengawasi beberapa anak yang belum dijemput orangtua mereka dari balik meja guru berwarna cokelat muda dengan hiasan bunga azalea merah muda yang merekah cantik di dalam vas bunga transparan. Sebuah buku catatan berwarna merah muda dengan foto Bom diatasnya terbuka dan beberapa goresan mulai diguratkan. Seperti guru taman kanak-kanak pada umumnya, Miss Seo membuat catatan kecil tentang prilaku Bom hari ini. Selama Bom datang pertama kali ke kantor mereka, wajah Bom terlihat sendu, berlindung dibalik tubuh Kyuhyun dan hanya menatapnya dengan tatapan malu.

Hingga hari ini pun Bom masih terlihat sama, sendu dan malu. Ya, mungkin gadis kecil itu trauma dengan kematian Ibunya, bagi anak berumur 5 tahun kehilangan seorang Ibu adalah seperti kehilangan seluruh dunianya. Tidak terkecuali Bom yang meski memiliki seoang Ayah yang kompeten, dia tetap kehilangan sosok Ibu entah dari sisi apa.

Miss Seo cukup terkejut ketika seulas senyum kecil terukir di wajah polos Bom saat melihat jejeran kertas origaminya.

“Indah ya?” tanya Miss Seo.

Bom melihat Miss Seo yang sebelumnya sibuk menulis sekarang matanya yang teduh melihat Bom sambil melipat tangan diatas meja. Bom membenarkan letak rambut ikal kecokelatan miliknya ke belakang telinga dan mengangguk.

“Mau Bom pajang di kamar?” tanyanya lagi.

Bom menggeleng. “Ini untuk Kyuhyun nim.” Ucapnya sambil membenarkan letak origaminya.

Kyuhyun nim?

***

Kyuhyun langsung meloncat dari mobilnya bahkan sebelum Kim ahjussi memarkirkan mobilnya dengan benar. Kyuhyun berlari menuju ruang belajar Bom yang berada di sebelah kanan dengan hiasan bunga matahari juga pegunungan. Suasana sekolah saat itu sudah terbilang sepi, hanya lima atau enam orang anak yang tinggal disekolah menunggu di jemput orangtua mereka, termasuk Bom.

Dikepalanya, Kyuhyun sudah membayangkan bagaimana wajah Bom saat ini, membayangkan bagaimana sedihnya wajah Bom ketika pagi ini Kyuhyun mengucapkan ‘bye’ atau saat melihat wajah Bom pertama kali. Apa Bom akan kembali dingin lagi seperti saat pertama mereka bertemu?

Kyuhyun muncul dibalik pintu kelas Bom dan melihat putri kecilnya sedang menata kembali kertas origami berwarna-warni diatas meja sambil tersenyum.

“Bomie.” Panggilnya.

Kepala Bom menoleh ke pintu, itu Kyuhyun nim, Kyuhyun nim yang menjemputnya. Bom berdiri dan kaki-kaki kecilnya berlari. “Kyuhyun nim.” Bom memeluk kaki Kyuhyun karena tubuhnya masih terlalu kecil.

Seketika itu Kyuhyun merasa kehangatan di dalam dadanya, senyumnya mengembang lebar. Kyuhyun mengangkat tubuh Bom, menggendongnya. Selama ini Kyuhyun terus bertanya kenapa teman-temannya ingin sekali menikah, mempunyai anak dan keluarga kecil yang harmonis, ternyata jawabannya adalah ini. Menjadi seorang ayah dengan putri kecil yang teramat manis ternyata mampun melunturkan beban pekerjaannya siang ini.

“Ayo pulang.” Ajak Kyuhyun, Bom hanya mengangguk, meminta turun dan berlari membereskan kertas origaminya yang belum dilipat kemudian kedua tangan kecil Bom membawa kertas origami lipat yang cukup banyak bersamanya.

“Bom yang membuatnya?”

Bom mengangguk. “Ini untuk Kyuhyun nim.” Katanya sambil berusaha memajukan tangannya yang penuh.

“Untukku?”

Bom kembali mengangguk.

“Terima kasih, Bomie.” Kyuhyun mengambil semua kertas origami dalam tangan kirinya, sedangkan tangan kanan Bom mengangkat tubuh Bom. “Bagaimana belajarnya?”

“Menyenangkan! Aku tadi membuat gambar bunga matahari besar sekali.” Seperti biasa, besar sekali berarti tangan yang membuat bulatan sebesar yang ia bisa. “Warnanya kuning, kami memajangnya di kelas. Akan kubuatkan satu lagi untuk Kyuhyun nim nanti.”

Bom melingkarkan tangan kanannya pada pundak Kyuhyun dan terus bercerita tentang bagaimana gambar bunga mataharinya, bagaimana teman sebangkunya atau bagaimana Miss Seo itu sambil berjalan menuju mobil. Tapi Bom tidak menceritakan bahwa dia bertemu dengan seseorang yang mirip Ibunya.

***

Yang Bom tahu selanjutnya adalah mobil mereka berhenti disebuah gedung pencakar langit yang menjulang. Bangunannya berwarna kelabu metalik, jendela-jendela besar serta taman di lengkapi kolam ari mancur di depan gedung tersebut. Ini tidak terlihat seperti rumah mereka. Bom memutar badannya begitu keluar dari mobil, mata bulatnya melihat sekeliling dan yakin bahwa ini bukan rumah mereka. Banyak gedung pencakar langit lainnya disekitar gedung itu, sedangkan rumah mereka hanya ada pohon disekelilingnya.

Bom mendongak dan menyipitkan matanya ketika mentari semakin terik bersinar. “Aku tidak bisa melihat ujungnya.” Ucap Bom sambil terus mendongak.

Kyuhyun hanya tertawa sambil membawa tas Bom dari mobil. “Bomie mau ke atas?”

Kepala Bom yang sebelumnya mendongak ke langit tiba-tiba berganti arah dan memandang Kyuhyun kemudian mengangguk semangat. “Apa jika diatas Bom bisa melihat orang yang dibawah, Kyuhyun nim?”

“Tentu.”

Bom meloncat-loncat senang dan menarik tangan Kyuhyun menuju pintu kaca di depan mereka. “Ayo…, ayo.” Bom terus menarik tangan Kyuhyun seperti biasa dengan senyum lebar.

Beberapa pekerja yang berada di lantai satu mulai melihat gerak-gerik Kyuhyun bersama gadis kecil itu, bahkan beberapa terkejut dan mematung, mata mereka mengekor hingga Kyuhyun masuk ke dalam lift dan benar-benar tertutup. Semua tahu Kyuhyun bukanlah pria yang akan dengan senang hati merawat orang lain apa lagi seorang anak kecil. Peraturan di perusahaan merekapun sangat ketat mengenai anak kecil yang boleh masuk. Jika belum genap umur 10 tahun, jangan harap bisa memasuki gedung termewah di Seoul itu.

“Siapa yang dengan Cho sajangnim barusan?” tanya seorang receptionist pada Kim ahjussi yang memasuki gedung.

“Putrinya.” Jawab Kim ahjussi santai sambil berlalu dan berpura-pura tuli dengan pertanyaan putri dari siapa dan lain sebagainya.

***

Bom berada dalam gendongan Kyuhyun, mencegah bocah itu agar tidak menarik tangannya terus menerus. Tangan Bom menempel di kaca lift, matanya terbuka lebar dan bibirnya berbentu O penuh ketakjuban. Lihatlah, dia meluncur naik begitu cepatnya, semua yang berada dibawah mulai mengecil. Bahkan pohonpun terlihat kecil sekali.

“Whooa… tinggi sekali.” Suaranya ceria dan mengetuk-ngetuk kaca kemudian matanya beralih pada Kyuhyun. “Kyuhyun nim, lihat, tinggi! Omma pasti sudah menjerit jika melihat ini.” Tangan Bom memeluk leher Kyuhyun kuat-kuat, itu yang diajarkan Omma ketika mereka menaiki lift capsul.

“Bomie tidak takut?”

“Tidak, Omma yang takut.”

“Omma memang takut semua ‘kan?” Kyuhyun meledek Bom, tapi gadis kecil itu tidak marah, Omma memang takut ketinggian. “Berpegangan, nanti jatuh.” Kyuhyun menyondongkan badannya mendekat kaca dan berpura-pura akan melepas Bom kebawah hingga Bom menjerit gembira dan mengeratkan pelukannya pada Kyuhyun, kemudian menariknya, dan mencondongkan lagi tubuhnya mendekati kaca, terus berulang.

Hari ini, Bom benar-benar membuka dirinya untuk Kyuhyun, mungkin tidak akan menggantikan posisi Omma di hati anak itu, tapi paling tidak, dia punya sosok lain untuk bersandar selain ommanya, yaitu Appa.

Bibir Kyuhyun tertarik melebar melihat wajah kecil Bom yang berseri, pipinya memerah dengan  mata melengkung mirip dengan Suri. seandainya saja Suri bersama mereka, pasti akan lebih baik.

Pintu lift terbuka dilantai 35. Lantai itu hanya berisi ruangan Kyuhyun dan staff juga 4 ruang meeting yang dilengkapi fasilitas nomor satu. Meja recepsionist dilantai Kyuhyun terbuat dari batu marmer hitam dengan aksen metalik diatasnya, sebuah karpet casual kelabu, dan foto-foto Kyuhyun dalam beberapa majalah bisnis bahkan majalah lifestyle sekalipun ada di dalam figura dan dipajang di sepanjang dinding menuju kantornya.

“Siapkan meeting 10 menit lagi.” Kyuhyun berlalu sambil memberi perintah pada Jung-Ah yang berdiri  mematung dari balik meja receptionist.

“Baik, sir.” Ada nada keraguan didalam persetujuan itu. “Tapi, maaf, emm…”

Kyuhyun tahu kemana arah pembicaraan Jung-Ah. “Ini putriku, Cho Bom-Ren. Panggil Shim Changmin dan Kim Eunah keruanganku.”

Putri? CEO mereka yang terkenal kejam dan di gossipkan bergonta-gati pasangan setiap malamnya mempunyai seorang putri? sejak kapan? Perempuan mana yang pernah tidur dengannya?

Jung-Ah menunjukan reaksi yang sama seperti perempuan lainnya saat mengetahui seorang Cho Kyuhyun mempunyai putri tanpa pernikahan dan tanpa perempuan yang pernah menjalin hubungan serius dengannya.

Ruangan Kyuhyun merupakan ruangan sederhana, sebuah meja hitam besar berisi komputer tiga layar, vas bunga yang diisi kuntum elderberry putih, sebuah map hitam, ballpoint dan cangkir kopi. Kemudian disisi kanan ruangan terdapat sofa panjang dengan meja kaca dilapisi karpet biru gelap. Ruangan ini didominasi oleh warna hitam metalik dan biru tua. benar-benar kantor seorang lelaki lajang yang terkenal dingin.

Kyuhyun menurunkan tubuh Bom di kursi kerjanya kemudian mendorong kursi itu mendekati jendela yang berada tepat dibalik tubuh Kyuhyun. Tanpa menunggu hingga Kyuhyun selesai menempelkan ujung kursinya ke jendela, Bom berdiri dan tangannya langsung menempel ke jendela hingga kursinya bergoyang tak stabil.

“Woow… woow… woow, itu berbahaya.” Kyuhyun dengan sigap menangkap tubuh Bom yang juga tak seimbang. Bukan takut, justru Bom malah menyengir gembira.

“Kyuhyun nim, igo,” telunjuk Bom menunjuk kolam air mancur yang berada di taman. “Kolamnya kecil ya?”

Kyuhyun hanya menjawabnya dengan anggukan.

“Kalau Bom berenang disana dengan baju oranye, apa Bom terlihat seperti ikan koi?”

Kyuhyun tidak lagi memerhatikan apa yang dikatakan Bom selanjutnya, telinganya tuli, hanya indra pengelihatannya yang berfungsi saat itu. melihat bagaimana Bom tertawa, meloncat senang, membuatkan origami untuknya, dan berpegangan erat pada pundak Kyuhyun, adakah yang lebih membahagiakan dari sekarang? Mungkin dia masih terlalu kecil untuk mengerti mengenai siapa Kyuhyun sebenarnya, tapi suatu hari nanti, Kyuhyun akan memberitahukannya. Pasti.

“… blup, blup, seperti itu, iya ‘kan? Ikan koi berenang seperti itu ‘kan, Kyuhyun nim?” Bom mencontohkan sebuah gerakan naik turun seperti bukit dengan telapak tangannya, bibirnya mengerucut meniru bentuk bibir ikan koi dengan suara lucu.

“Keure… blup, blup, blup.”

Eunah dan Changmin masuk dalam waktu yang bersamaan setelah Jung-Ah membukakan pintu untuk mereka.

“Jadi ada perlu a…” mereka berdua sepakat menghentikan pertanyaannya ketika melihat pemandangan Kyuhyun yang sibuk memegangi tubuh Bom protektif dan senyuman menggantung di wajah mereka. Keduanya menelan ludah. Siapa sangka Kyuhyun bisa seperti itu menyayangi putri yang selama ini tidak diketahui keberadaannya?

“Aku ada meeting 10 menit lagi, bisakah awasi Bom? Maksudku ajak dia bermain.”

Eunah dan Changmin saling bertukar pandang dalam diam kemudian mengangguk lemah.

“Good.” Kyuhyun beralih pada Bom yang mulai memperlihatkan wajah sendunya lagi. Oh, jangan mulai. “Bomie, aku hanya terpisah dinding denganmu, aku ada di ruangan sebelah untuk bicara dengan paman-paman lainnya, aku akan kembali satu jam dari sekarang, arrachi?”

“Bisakah aku ikut, Kyuhyun nim?”

“Tidak bisa.”

“Waeyo?”

“Karena paman-paman pasti iri tidak dibuatkan origami sepertiku.” Mata Kyuhyun menunjuk origami yang dibuatkan Bom di atas mejanya tepat berada disisi vas berisi elderberry miliknya. “Disini bersama auntie Eunah dan uncle Changmin, oke?”

Bom kembali mengangguk.

Setelah persetujuan dari Bom, Kyuhyun langsung mengambil berkasnya, memberikan Bom kecupan pada dahinya dan melambai hingga pintu ruangannya di tutup.

“Aish, si Kepala Batu itu bisa semanis ini ternyata.” Changmin memasukan tangannya ke saku celana dan mentap Kyuhyun yang berjalan terburu menuju ruangan rapat.

“Tentu, memangnya kau tidak seperti itu, Oppa?”

Changmin berdecak, dia dengan kedua anaknya tentu saja sangat dekat dan dia tidak sebrengsek Kyuhyun di kehidupan sosial. “Naega aniya!” jawabnya kesal dan berbalik melihat Bom yang duduk dibalik meja Kyuhyun dengan tangan terlipat di atas lutut dan melihat Changmin juga Eunah secara bergantian.

“Bomie-ya, kau ingat aku kan? Ebba eonni Aboeji.” Changmin mendekat ragu-ragu dan bagaimana bisa Bom merngubah prilakunya ketika dihadapan Kyuhyun yang ceria kemudian berubah menjadi pemalu cenderung dingin dihadapan mereka.

Bom hanya mengangguk mengiyakan, dia pernah bertemu dengan Changmin beberapa kali saat Omma sakit.

“Kau menakutinya, Oppa.” Eunah menyikut perut Changmin dan mengambil alih situasi. “Ada yang ingin Bom lakukan?” tanyanya dengan senyuman ramah sambil terduduk di depan Bom.

Bom mengangguk.

“Bisa katakan apa?”

***

“Seperti yang dikatakan sebelumnya, kesimpulan dari rapat kali ini adalah untuk membahas beberapa karyawan yang akan dipindah demi kemajuan perusahaan, aku sendiri yang akan menunjuknya. Aku pastikan fasilitas yang disediakan perusahaan tidak akan menyullitkan kalian untuk melakukan pengembangan pabrik baru. Terima kasih atas perhatiannya, sidang resmi ditutup.” Kyuhyun mengguk sebentar kemudian merapikan berkas-berkasnya dan keluar dari ruangan.

Sebelum ini jika ada sebuah rapat Kyuhyun lebih menyukai berbincang dengan para dewan terlebih dahulu sebelum keluar ruangan, namun kali ini dia berjanji pada Bom untuk kembali dalam satu jam dan ini sudah lewat lima belas menit. Pikirannya kembali terganggu dengan wajah Bom yang bersedih saat dia akan meninggalkannya.

“Bomie, aku kem…” ucapan Kyuhyun terhenti saat melihat Bom duduk manis didepan laptop milik Eunah dan sibuk menonton sebuah acara anak-anak yang penuh dengan nyanyian.

Bom yang menyadari kehadiran Kyuhyun langsung mendongak. “Kyuhyun nim!” teriaknya bersemangat. “Cepat kemari. Kita nonton bersama.”

“Eo.” Kyuhyun terduduk dilantai bersama Bom dan menonton seekor pinguin biru dengan kacamata besar dan topi gunung bernyanyi bersama teman-teman Kutubnya sambil menggoyangkan tangan mereka ke kiri dan ke kanan. “Oh, siapa namanya itu? Keroro?”

Bom yang sebelumnya sibuk ikut bernyanyi dan menggoyangkan kepalanya hingga rambut bergelombang miliknya ikut bergoyang tiba-tiba menghentikan gerakannya dan menatap Kyuhyun heran.

“Ini Pororo. Kau tidak pernah menontonnya, Kyuhyun nim?”

Kyuhyun hanya menyengir karena protes kecil Bom, dia jangankan menonton Pororo, untuk sekedar menonton berita pagi haripun tidak sempat. Kyuhyun melirik Eunah yang melotot ke arahnya sambil bergumam membodohi atasannya yang menghancurkan mood anak kecil.

***

One month letter.

“Minggu depan adalah pekan olahraga musim panas. Aku harap kalian bisa ikut berlomba, jangan sampai sakit dan juga ajak Appa dan Omma untuk menonton.” Miss Seo membagikan selembaran pemberitahuan untuk orangtua pada semua murid dengan senyuman diwajah.

Semua mengangguk bersemangat dan mulai menceritakan bagaimana serunya pekan olahraga kelas TK tahun kemarin saat mereka masih berada di tingkat awal. Katanya banyak makanan manis, banyak orangtua yang datang dan membawa kamera. Mereka akan meminta orangtuanya untuk datang bagaimanapun juga. Atau sekedar meminta Omma mereka membuatkan makanan enak, mengikat rambutnya dengan pita atau berada dibarisan paling depan.

Saat itu, ketika dia kembali sendirian menunggu Kyuhyun nim menjemputnya. Bom kembali teringat Omma tidak akan datang. Omma berada jauh dari tempatnya, Bom tidak tahu dimana Omma berada, tapi yang Bom lihat terakhir kali pasti sulit untuk meminta Omma datang. lalu bagaimana dengan Appa? Siapa Appa itu?

Bom sudah menanyakannya pada teman-temannya, katanya Appa adalah orang yang tinggal dengan mereka. Yang tinggal dengannya hanya Kyuhyun nim, dan dia bukan bernama Appa, dia Kyuhyun nim, Cho Kyuhyun nim.

Lalu Bom bertanya pada Miss Seo, katanya Appa adalah suami dari Omma. Lalu siapa suami itu? katanya yang tidur dengan Omma. Tapi Omma tidak pernah tidur dengan yang namanya suami. Omma hanya tidur dengannya setiap malam ataupun siang.

Lalu dia harus meminta siapa untuk datang? Kyuhyun nim? Apa jika dia meminta Kyuhyun nim tidak akan meninggalkannya seperti Omma? Terakhir kali Bom merengek saat usianya empat tahun dan ingin meminjam kamera Omma, kemudian saat di ijinkan memegang kamera itu, justru Bom merusaknya. Saat itu Omma diam. Bom mulai berjanji untuk tidak meminta saat itu. tapi saat Omma sakit Bom meminta Omma untuk bangun dan pergi kepantai dengannya, kemudian sehari setelah Bom meminta, Omma pergi meninggalkannya. Jika dia meminta pada Kyuhyun nim, apa Kyuhyun nim akan meninggalkannya juga?

Bom selesai mewarnai kelopak tulip kelimanya dengan warna kuning cerah, dia bersiap menggambar tulip lainnya di kertas lain saat Kyuhyun berlari dengan nafas tersengal ke kelasnya. Hampir selama satu bulan Kyuhyun menjemputnya pukul dua lewat lima puluh menit atau paling terlambat jam tiga lewat lima belas menit.

“Sudah siap?” tanya Kyuhyun.

Bom hanya mengangguk sambil meletakan kembali crayonnya ke dalam wadah, menutup buku gambar A3nya dan memasukan barang-barang lain ke dalam tas untuk kemudian menggapai tangan kanan Kyuhyun yang terulur untuknya.

“Apa yang kau gambar?”

“Bunga tulip. Bisakah aku memajangnya dikantor Kyuhyun nim?” Bom bertanya sebelum Kyuhyun membukakan pintu mobil untuknya.

“Tentu.”

***

Sementara Bom sibuk memotong bunga tulipnya di sofa dengan bibir yang mengerucut serius, Kyuhyun menyelesaikan perintah penugasan karyawan mereka di pabrik baru yang terletak di China dan Jepang. Kyuhyun sudah memilihnya dan siap menyerahkannya pada bagian HRD juga rekan kerjanya di Jepang, Lee Soo-Hyuk.

Pukul 4 Soo-Hyuk sudah mencapai meja receptionist lantai Kyuhyun dengan pakaian formal, kemeja putih, celana bahan hitam juga jas yang tersampir di lengannya. Perempuan di lantai dasar atau lantai ruangan Kyuhyun tidak ada yang tidak terpesona dengan mata tenang Lee Soo-Hyuk, bibirnya penuh dan karismanya benar-benar kuat, khas laki-laki dewasa meski umurnya hampir sama dengan Kyuhyun.

“Selamat siang, Sekertaris Lee.” Sapa Soo-Hyuk pada Jung-Ah yang berdiri di balik meja receptionist.

Seperti reaksinya ketika melihat Kyuhyun di pagi hari, Jung-Ah merasa kakinya lunglai dengan aura manly Soo-Hyukk dan cara pria itu bertutur kata benar-benar anggun.

“S.. Selamat siang, Kepala Bagian Lee. Cho sajangnim sudah menanti kedatangan Anda.”

Lagi-lagi bibir Soo-Hyuk tertarik. “Terima kasih.”

Meski samar, Kyuhyun mendengar ribut-ribut di luar ruangannya dan sudah bisa menebak siapa yang akan masuk ke ruangannya dalam waktu kurang dari lima menit.

“Soo-Hyuk ssi, aku sudah menunggumu, cepat duduk.” Perintahnya tanpa melihat ke arah Soo-Hyuk yang hampir terkena serangan jantung.

“I… Ige mwoya?”

Baru setelah pertanyaan takjub Soo-Hyuk barusan Kyuhyun mendongak dan memperhatikan kemana arah pandangan laki-laki tersebut. Dan setelah menyadari apa yang Soo-Hyuk maksud dengan ‘apa ini’ Kyuhyun tertawa.

Ruangan Kyuhyun yang sebelumnya terlihat sangat mengintimidasi dengan warna hitam dan biru metalik gelap dan sangat laki-laki berubah dalam waktu satu bulan menjadi penuh dengan origami berbagai bentuk di atas meja mengelilingi vas bunga, gambar-gambar bunga tertempel di kaca tempat pemandangan menakjubkan terlihat, foto-foto anak perempuan dengan berbagai pose tertata rapi di dalam sebuah pigura diatas meja kerjanya, siaran televisi anak-anak dan yang paling mengejutkan adalah keberadaan bocah kecil di foto dan saat ini sibuk berlari menuju sisi kaca jendela yang kosong dan menempelkan bunga tulip berwarna merah muda di tempat kosong itu.

“Aku tidak ke kantormu selama satu bulan kan? Bukan sepuluh tahun?”

Kyuhyun berusaha meredakan tawanya dan menggeleng. “Bomie, kemari sebentar.”

Bom masih serius menempel tulip pertamanya diruangan Kyuhyun. “Mmh… changkaman, Kyuhyun nim.” Segera setelah menempel tulip pertamanya, Bom mencoba berdiri menumpukan badannya pada lutut kanan dan membenarkan rambutnya sebelum berlari mendekati meja Kyuhyun dan naik ke pangkuan pria itu dengan nyamannya. “Waeyo?”

“Kenalkan, ini uncle Soo-Hyuk, temanku.”

“Annyeonghaseo, uncle Soo-Hyuk.” Bom menunduk sembilan puluh derajat, kedua tangannya dibiarkan terjulur dan rambutnya jatuh menutupi wajah gadis kecil itu.

“Yak, Cho Bom-Ren,” tegur Kyuhyun setengah tertawa melihat kelakuan putrinya.

Bom medongak dan tertawa lebar pada Kyuhyun kemudian beralih pada Soo-Hyuk dan masih tertawa. Menyenangkan bukan mengetahui bahwa bahagia itu teramat sederhana?

Setelah itu semuanya kembali kepada pembahasan pekerjaan dan Bom mulai mengantuk karena tidak bisa menceritakan harinya pada Kyuhyun nim, masih ada uncle Soo-Hyuk. Dia mengambil bantal sofa dan memejamkan matanya. Kyuhyun nim pernah bilang, kalau dia bosan dan tidak sedang ingin bermain dengan Auntie Jung-Ah, dia boleh tidur di sofa empuk milik Kyuhyun nim.

“Ya, kau bisa atur pelati—“ mata Kyuhyun beralih pada putrinya yang tertidur disofa tanpa selimut sedangkan suhu ruangan Kyuhyun cukup dingin. Dia berdiri melepas jasnya dan menyelimuti Bom dengan jasnya. “Aigo, this kid, Omma chorom.”

Kyuhyun menyelimuti tubuh Bom yang meringkuk diatas sofa dengan jasnya, membenarkan letak kepala Bom juga rambutnya. Lihatlah, wajah itu mirip Suri. Suri tidak pergi kemanapun, dia tetap berada dalam diri Bom dan hidup disana bersama putrinya. Kami bertiga.

“Menyenangkan menjadi seorang Ayah tanpa istri?” tiba-tiba Soo-Hyuk menanyakan itu tanpa sadar saat Kyuhyun terus memandangi wajah Bom dan mengusap kepala putrinya, image yang-sangat-tidak-Kyuhyun menurutnya.

“Agak sulit, terutama dia perempuan, aku tidak bisa pergi mandi dengannya, tidak bisa melepas pakaiannya begitu saja. Walaupun menyenangkan melihatnya makan dengan lahap, tertawa, bercerita.” Kyuhyun mengusap kepala Bom perlahan. “Kau harus mencobanya.”

“Menjadi ayah tanpa istri? Tidak terima kasih, sir.”

“Bukan, menjadi ayah.”

***

Sam-Am-Dong, Kyuhyun’s house.

06.20 PM

 

Dapur mereka yang tadinya sudah bersih karena assistant rumah tangga Kyuhyun yang datang pukul 10 dan pulang pukul 4 sore sudah membersihkannya, sore ini hancur berantakan seperti habis dilanda badai Kathrina. Pembungkus daging berada di kitchen sink mereka bersama tumpukan saus kemasan, pembungkus mashed potato siap saji serta piring kotor lainnya tertumpuk di dalam bak cuci piring.

Sementara potongan daging berada dalam wadah bersih bercampur potongan sayuran untuk salad, sebongkah keju berada disisi kanan berdampingan dengan pasta yang sudah dikeringkan, mashed potato yang siap dimasukan ke dalam microwave, sementara sayuran masih berada dalam wadah plastik dengan air yang jatuh dari sela-sela lubang wadan tersebut. Semuanya tertata rapi diatas meja makan mengelilingi Bom yang membaca buku menu.

“Oke, kita buat mashed potatonya terlebih dahulu bagaimana?” tanya Kyuhyun setelah semua persiapan selesai.

Bom mengangguk dan meraih buku resep. Gadis kecil itu sudah pandai membaca hangul meski terbiasa membaca tulisan Prancis selama ini. “Mau kubacakan, Kyuhyun nim?”

“Tentu.” Kyuhyun mengambil mangkuk bening berisi mashed potato miliknya yang tanpa rasa. Dia tahu cara membuatnya karena dahulu Suri selalu membuatkannya ini ketika jam tambahan saat dia berada di tingkat akhir.

“Campurkan dengan mentega hingga adonan tidak begitu keras.” Bom membaca apa yang tertulis di buku resep dengan wajah serius kemudian beralih pada Kyuhyun yang mengambil satu sendok makan penuh mentega dan mengaduknya kuat-kuat.

Kyuhyun merasa adonannya sudah cukup baik. Tidak terlalu lembut dan tidak sekeras sebelumya. “Oke, lanjutkan.”

“Tambahkan susu jika Anda lebih suka rasa manis.”

“Bomie, suka manis? Bagaimana Omma membuatnya untukmu dulu?”

Bom mengangguk. “Omma membuatkanku yang manis untuk makan siang, tapi untuk makan malam Omma tidak membuatnya manis.”

“Jadi tidak usah manis?”

Bom menggeleng.

“Kalau begitu ini kita taruh di microwave.” Kyuhyun menyetel 5 menit untuk memanaskan lagi mashed potatonya.

Dan sekarang adalah bagian yang tersulit. Membuat pasta dan salad.

“Pertama masak dagingnya hingga matang.” Kali ini Bom tidak lagi duduk di atas meja, dia berdiri diatas bangku yang paling dekat dengan tempat Kyuhyun memasak. “Kyuhyun nim, fighting!” Bom mengepalkan tangannya dan menyemangati Bom dengan suara cempreng dan wajah bersemangat.

“Fighting!” dulu Suri pernah memberinya nilai 8 dalam pasta, tapi itu hanya terjadi satu kali selama 20 kali Kyuhyun mencoba membuatkan sesuatu untuk Suri. sedangkan sisanya hanya berkisar 6, 7 dan paling parah 4.

Hanya memasak pasta dan salad membutuhkan waktu 30 menit bagi Kyuhyun. Badannya terasa panas namun cukup memuaskan melihat Bom bertepuk tangan dan menunjukan wajah aegyonya tanpa sengaja karena terlalu bersemanat dengan aroma yang menggugah dari pasta Kyuhyun.

“Selamat makan.” Bom menggulung pastanya dan memasukan semua gulungan pasta dengan saus tomat merah dan potongan daging juga bola daging ke dalam mulutnya. Saus tomat yang merah menempel dikanan dan kiri pipi Bom meski tadi saat menyuap mulutnya sudah terbuka lebar. Bom menggunyahnya sambil menggoyang-goyangkan kepalanya dan menatap Kyuhyun yang belum juga makan.

Bom menggulung lagi pastanya menggunakan garpu dan memasukan semua gulungan pasta di garpunya ke dalam mulut.

“Joha?” tanya Kyuhyun yang asik melihat bagaimana Bom menikmati makanan buatannya.

Bom mengangguk dan mengacungkan kedua jempolnya yang masih memegang garpu. Mulutnya sibuk mengunyah, dan matanya terlihat gembira.

Kau mendidik Bom dengan sangat baik. Dia anak yang manis. Batinnya begitu melihat ada dua kursi makan yang kosong di meja makan mereka. Seandainya saja ada Suri yang mengisi di salah satu kursi tersebut, mungkin kursi keempat bisa diisi dengan anggota baru keluarga mereka secepatnya.

“Kyuhyun nim tidak makan?” tanya Bom sesaat sebelum melahap lagi pastanya.

“Aku makan.” Kyuhyun mengangkat garpunya dan mulai melahap pastanya yang—jika boleh berbangga—terasa tidak kalah enak dengan pasta buatan Suri.

Bom masih memikirkannya, memikirkan bagaimana dia harus mengatakan tentang pekan olahraga pada Kyuhyun nim. Bisakah dia meminta Kyuhyun nim untuk datang ke tempatnya? Apa setelah Kyuhyun nim datang ke sekolahnya, Kyuhyun nim akan menghilang seperti Omma?

***

Bom masih tidak mengatakan mengenai pekan olahraga yang mengharuskan datangnya orangtua atau bisa disebut Omma dan Appa pada Kyuhyun nim. Pagi ini dia terlalu sibuk, mungkin nanti malam Bom bisa mengatakan pada Kyuhyun nim tentang pekan olahraga itu.

Mobil Kyuhyun berhenti di depan gerbang TK, seperti biasa Kyuhyun keluar dan mengantar Bom hingga melewati lapangan. Biasanya setelah melewati lapangan Bom akan berlari mengejar Mira untuk menuju kelas bersama-sama, namun pagi ini Kyuhyun nim menahannya.

“Bomie, aku harus pergi ke China pagi ini, aku harus bertemu dengan paman-paman yang waktu itu.” jelas Kyuhyun meski dengan berat hati. Dia tidak bisa mengajak Bom karena pabrik di China bukanlah pabrik roti seperti di Incheon, terlalu berbahaya jika Bom ikut bersamanya.

“China itu dimana?” Bom berdiri sementara Kyuhyun berjongkok dihadapannya agar mata mereka sejajar.

“China itu disebelah Korea.”

“Tidak jauh?”

“Tidak.”

“Kalau begitu bisa Bom ikut?” tanyanya dan menggengam tangan kanan Kyuhyun menggunakan kedua tangannya. Dia baru saja ingin meminta pada Kyuhyun untuk datang di pekan olahraga, tapi Kyuhyun sudah akan meninggalkannya? Padahal dia belum meminta.

Bagaimana mengatakannya?

“Tidak bisa, tempatnya tidak baik untuk anak sepertimu.”

“Kenapa untukku tidak baik tapi untuk Kyuhyun nim baik?” Bom benar-benar tidak ingin Kyuhyun pergi seperti Omma.

“Aku kembali besok pagi.”

“Aku tidur sendiri?” Bom mengingat kembali malam pertama ketika Omma pergi meninggalkannya. Bom kembali ke rumah dengan Eunah imo dan sendirian tidur diranjang yang biasanya dia dan Omma tiduri. Rasanya sepi dan dingin. Saat itu Bom takut tapi tidak ada Omma didekatnya,

“Aniya, nanti sore Halmoeni dan Haraboeji akan menjemput Bomie.”

Bom tahu siapa itu halmoeni dan haraboeji, keduanya sangat baik pada Bom dan membuatkan makanan yang enak untuknya. Tapi dia tidak ingin dengan halmoeni atau haraboeji, dia hanya ingin bersama Kyuhyun nim.

“Apa Kyuhyun nim akan kembali?”

“Tentu, aku akan kembali.”

Bom hanya mengangguk dan memasang wajah seperti biasa. Dia melepas pegangan tangan Kyuhyun dipundaknya dan berjalan pelan menuju kelas dan sesekali menoleh kearah Kyuhyun yang masih berjongkok di pinggir lapangan saat Mira menegurnya.

“Bomie, kau sudah bilang untuk mengajak Kyuhyun nim untuk datang ke pekan olahraga?”

Kyuhyun mendengar pertanyaan Song Mira dan melambaikan tangan saat melihat Bom menoleh untuk kali terakhir sebelum masuk ke dalam kelas dan tidak terlihat lagi. Dia melihat jam dan 1 jam lagi pesawatnya berangkat.

“Kita langsung ke airport.” Ucap Kyuhyun begitu masuk mobil pada Kim ahjussi. “Pekan olahraga itu saat semua murid dan orangtuanya berlomba ‘kan?” tambah Kyuhyun.

“Seingatku ya.”

Jadi ada pekan olahraga di tempat Bom? Kapan? Kenapa dia tidak mengatakan hal tersebut padanya?

***

Bom melipat kedua tangannya diatas meja dan menunggu halmoeni untuk menjemput. Dia tidak berniat menggambar atau membuat sesuatu dari kertas. Dia hanya ingin menunggu disini. Apa Kyuhyun nim benar-benar akan kembali?

“Omma….” Suara Arnett kembali terdengar dibalik pintu kelas. “Bom noona?”

“Arnett ah? Belum dijemput?”

Arnett menggeleng. Tangan bocah laki-laki itu menggengam kotak susu pisang yang belum menghilang setengahnya dan duduk berhadapan dengan Bom. Dia membuka tas bergambar Thomas and Friends miliknya dan memberikan sekotak susu pisang juga untuk Bom.

“Untukku?”

“Nde.”

“Gomawoyo.”

Keduanya sibuk dengan kotak susu mereka masing-masing tanpa kata-kata ketika seorang perempuan muda dengan baju kantor rapi masuk ke dalam kelas dan memanggil nama Arnett manja. Bocah dengan rambut hitam legam itu menoleh gembira dan berlari memeluk ibunya. “Omma……” teriak Arnett senang dan melambai begitu tubuh Arnett diangkat ke dalam pelukan ibunya.

Tentu Bom merasa iri dengan Arnett. Omma Arnett tidak pernah pergi kemanapun, menjemputnya disekolah dan dengan senang hati menggendong Arnett seperti yang sering Omma lakukan dulu. Bom ingin menangis dan saat itu halmoeni datang menjemputnya.

“Uri Bomie.” Ucapnya dengan wajah tersenyum dan memeluk Bom. Tanganya membelai kepala Bom dan kemudian turun ke pipinya. Ada seburat kesedihan di wajah Halmoeni siang ini, Bom tidak tahu apa itu, tapi Bom tahu bagaimana wajah sedih. “Gwenchana, Bomie?”

Bom hanya menjawabnya dengan anggukan dan menyodorkan sebuah kertas origami berbentuk burung bangau berwarna kuning cerah.

“Untukku?” tanya Halmoeni sambil mengambil origami dari tangan Bom. “Terima kasih.” Jawabnya dan membantu Bom membereskan semua barang-barangnya untuk kemudian menuju mobil.

“Apa yang biasa Appa buatkan untuk makan siang?”

Appa? Dia punya Appa? Siapa appanya?

Bom menatap Halmoeni kosong dan menggeleng. “Appa ga eobseoyo.”

***

Guangzhou, China.

03.12 AM

Hampir 12 jam Kyuhyun berkeliling pabrik. Memeriksa, memberi instruksi, mereview dan lain sebagainya. Hanya saja, dia merasa masih tidak fokus dalam semua pekerjaanya hari ini. Kyuhyun membuka ponselnya dan membolak-balik folder galeri fotonya yang dipenuhi dengan foto Bom. Kemudian tanpa disadarinya, senyuman itu mengembang, dia merindukan putrinya padahan baru satu hari berada diluar rumah.

Lelah bukan main menggerogoti tubuhnya, dia tergeletak disofa hotel dengan banyak kertas di mejanya. Kyuhyun menumpang jet rekan bisnisnya untuk kembali ke Seoul pukul 8 pagi ini, jadi sepertinya sedikit tidur akan lebih menyenagkan.

Baru Kyuhyun berniat memejamkan matanya ketika ponselnya berdering. Kyuhyun melihat panggilan itu, dari ibunya? Pagi-pagi buta? Apa Bom sakit? Tapi tadi siang saat Kyuhyun menghubungi ibunya, Bom baik-baik saja, bahkan berenang bersama Siwan, putra Ah-Ra.

“Nde, Omma,”

***

Seoul.

Bom tidak bisa tertidur sedikitpun, dia takut jika Kyuhyun nim pergi seperti Omma. Bagaimana jika nanti Kyuhyun nim benar-benar pergi? Apa yang akan dilakukannya? Dimana Bom akan tinggal?

Malam ini Bom tidur bersama halmoeni dan haraboeji, bahkan halmoeni memeluknya, seperti Kyuhyun memeluknya, seperti Omma memeluknya, tapi rasanya berbeda, Bom hanya ingin Kyuhyun nim.

Dia meraih ponsel halmoeni yang diletakan di dekat haramoeni. Siang ini Kyuhyun nim menghubungi halmoeni dan tidak ada lagi panggilan ke ponsel halmoeni. Berarti dipanggilan masuk terakhir kali adalah nomor yang menghubungkannya dengan Kyuhyun nim, kan?

Bom turun dari kasur dengan hati-hati dan duduk di pojok kamar dekat dengan meja rias dan menyembunyikan dirinya disana. Dia menekan panggilan terakhir yang bertuliskan ‘Kyunnie’ disana. Hanya suara dengung yang menyambutnya. Satu kali, dua kali, tiga kali, Kyuhyun nim tidak mengangkatnya. Bom semakin mengeratkan pelukannya pada boneka beruang cokelat miliknya.

Dan didengung keempat Kyuhyun mengangkatnya.

Nde, Omma,”

“Kyuhyun nim?” suara Bom terdengar ragu dan serak. Dia benar-benar ingin menangis. Nanti ketika semua temannya membawa orangtua, Bom pasti sendirian. Dia ingin menangis.

“Bomie? Jam berapa ini? Kenapa belum tidur?”

“Aku tidak bisa tidur.”

“Kenapa? Gelap? Bangunkan haraboeji dan minta nyalakan lampunya. Atau kau lapar? Kau ingin sesuatu?” suara Kyuhyun terdengar panik. Bagaimana bisa putrinya yang berumur 5 tahun bangun di pagi-pagi buta hanya untuk menelphonenya?

“Aniya,”

“Lalu kenapa?”

“Miss Seo bilang kalau pagi ini akan ada pekan olahraga dan Omma juga Appa harus datang. Kyuhyun nim, apa Omma bisa datang ke pekan olahragaku?” air mata itu sudah semakin mendesak kelopak mata Bom dan semakin memaksa untuk keluar.

“Bomie, jika Omma bisa, Omma pasti datang, tapi Omma tidak bisa datang, Omma tidak tinggal ditempat seperti kita lagi.” Kyuhyun langsung merapikan kertas-kertasnya, memasukan asal kedalam koper dan mengecek penerbangan terpagi menuju Seoul. Ada pukul 5.15 pagi ini. Kyuhyun langsung memesan tiket mealalui internet menuju Seoul.

“Kenapa Omma tidak tinggal disini?”

Kenapa Omma tidak tinggal disini?

“Karena jika Omma tinggal disini Omma akan lebih sakit, Omma akan menangis, aku yang akan datang ke pekan olahragamu.”

“Tapi aku juga menangis disini, bisakah aku ikut Omma?”

Andwae.

Kyuhyun menghentikan langkahnya mendengar pertanyaan Bom. “Tidak, kau harus tetap denganku. aku kembali sekarang, Bomie.”

“Kyuhyun nim, apa Kyuhyun nim juga akan meninggalkanku seperti Omma? Bagaimana jika kau meninggalkanku juga? Apa Bom boleh menangis?” kali ini Kyuhyun yakin bisa mendengar Bom terisak kecil.

Oh, ya Tuhan, kakinya gemetar.

“Aku tidak akan kemanapun, aku akan mejemputmu sekarang. Lalu nanti kita ke pekan olahraga bersama, eo? Jangan menangis lagi, bangunkan halmoeni dan minta bacakan cerita untukmu sambil menunggu aku sampai di Seoul.”

“Tapi yang datang harus Omma dan Appa. Kyuhyun nim bukan Appa.”

Hatinya terasa sakit, perih sekali. Bahkan lebih sakit ketika dia mendengar kabar kematian Suri. bagaimanapun dia tidak bertanggungjawab dikehidupannya yang lalu, tapi dia Appanya.

“Bomie, aku Appa, Kyuhyun nim adalah Appa.” Kyuhyun mengatakannya dan berharap Bom menyadari itu, tapi sebelum kalimatnya selesai sambungan telephonenya terputus. Berkali-kali Kyuhyun mencoba menghubungi balik nomor ibunya, tetap tidak tersambung.

“Sialan!” Kyuhyun mendesis dan berjalan keluar kamar hotel. Dia menggedor pintu kamar Changmin tidak sabaran sambil berusaha merapikan bajunya yang kusut. “Shim Changmin!” teriaknya karena Changmin tidak kunjung keluar.

“Wae?!!” wajah Changmin terlihat kesal sambil membalutkan baju handuk di tubuhnya. “Kau tahu ini pagi buta dan aku baru tidur pukul 2 pagi! Kenapa menggedor—“ mulut Changmin tertutup rapat begitu berkas-berkas yang sudah Kyuhyun periksa dipindahtangannkan kepada Changmin tanpa peringatan.

“Ige mwoya?” wajah Changmin yang sebelumnya terlihat mengantuk berubah seratus delapan puluh derajat.

“Berkas untuk rapat siang ini di Seoul. Kau dan Jung-Ah yang ambil alih, aku harus ketempat Bom, ada pekan olahraga.”

Belum sempat Changmin bertanya lebih lanjut, Kyuhyun sudah pergi menuju lift dan turun ke lobi bawah. Changmin masih berdiam mematung di depan pintu kamarnya sambil memerhatiakn tumpukan berkas yang tidak disusun oleh Kyuhyun. “Oh, ya Tuhan, aku bisa gila.” Ucapnya setengah memelas.

***

Bom tidak mematikan sambungan ponselnya, melainkan ponsel tersebut kehabisan baterai dan tidak mau menyala meski Bom menghidupkannya berkali-kali. “Otteoke?” Bom membolak-balik ponsel Halmoeni dan memutuskan untuk mengembalikannya ke nakas tempat ponsel itu berada sebelumnya.

Bom merangkak lagi ke atas ranjang dan mencoba memejamkan matanya. Namun meski sudah lebih dari sepuluh menit hitungan Bom, dia belum juga mengantuk, tangannya sibuk membelai telinga boneka teddy bear cokelat miliknya sambil bersenandung kecil. Dulu, jika Bom sulit tidur, Omma akan menyanyikan lagu untuknya.

Hanna yang mendengar nyanyian kecil membuka matanya perlahan dan melihat Bom yang sibuk bermain boneka. Wajahnya ya terlihat sendu, namun matanya tidak menunjukan habis menangis seperti anak umur 5 tahun lainnya yang tidur dengan orang asing saat orangtuanya pergi.

“Bomie, tidak bisa tidur?” Hanna terduduk dan mengusap rambut Bom. Tapi seperti yang sepanjang sore ini Bom lakukan, gadis kecil itu hanya mengangguk pelan sambil mengusap matanya yang perih.

“Mau Halmoeni nyanyikan sesuatu?”

Bom menggeleng.

Dari dua anaknya, Hanna tidak pernah menemukan kasus sulit bicara seperti Bom, padahal jika ada Kyuhyun disekeliling anak itu, Bom akan tertawa sambil meloncat riang.

“Apa Bom baik-baik saja? Ingin sesuatu?”

“Aku harus ke sekolah besok pagi, bisakah Halmoeni antarkan aku ke sekolah besok?” akhirnya, ini kalimat pertama Bom sepanjang hari.

“Tentu, tapi bukankah besok hari libur?”

“Miss Seo mengatakan aku harus datang besok.”

“Baiklan, akan kuantar besok, tapi bisakah kau tidur sekarang?”

Bom mengangguk dan berbaring sambil memeluk teddy bear cokelat miliknya. Jika esok Kyuhyun nim belum kembali, siapa yang akan menemaninya di pekan olah raga?

***

Mati-matian Kyuhyun mencoba menenangkan dirinya, percaya bahwa pesawatnya akan tepat waktu, percaya bahwa Bom tidak akan kembali dingin seperti pertama kali mereka bertemu, percaya bahwa Bom akan menerimanya ketika Kyuhyun mengatakan bahwa dia adalah Appa. Bom mempunyai dirinya.

Sudah pukul 6 pagi, seharusnya pesawatnya berangkat sekarang juga, tapi hingga enam lewat lima belas menit, pesawat yang Kyuhyun tumpangi belum juga take off. Kyuhyun terus menghubungi ibunya menggunakan ponsel, dan hasilnya tetap sama, ponsel Hanna masih mati. Ponsel siapapun yang ada di rumahnya tidak bisa dihubungi sedikitpun.

“Maaf, Tuan, anda tidak di perbolehkan menggunakan ponsel di dalam pesawat.” Tegur seorang pramugari berpakaian seragam biru muda dan scraft merah di lehernya.

Ingin rasanya Kyuhyun mengomeli balik pramugari tersebut, namun ada benarnya juga. Kyuhyun meminta maaf dan mematikan ponsel saat itu juga.

***

“Mau bawa ini?” Hanna menunjukan kotak makan berisi sandwhich ikan tuna dengan selada dan juga irisan tomat di dalamnya.

Bom hanya mengangguk lagi sambil menikmati sarapan paginya.  Sarapan pagi khas Korea dengan nasi, ikan, soup dan kimchi, di temani segelas susu berkalsium tinggi sebagai pendamping.

“Apa kau tidak suka berada disini? Semenjak kemarin, Bom tidak bicara pada Halmoeni atau Harabeoji?” Hanna mengusap lembut rambut Bom yang hari ini diikat satu, tidak seperti biasanya yang digerai begitu saja.

Meskipun Hanna tidak begitu menyukai Suri, karena jujur saja, bagi Hanna, latar belakang keluarga adalah hal terpenting untuk menjadi pendamping putranya. Saat itu Hanna memperhatikan Suri dari jauh, tidak begitu banyak teman, tidak mudah bergaul, tidak mempunyai keluarga. Apa yang bagus dari anak itu selain wajahnya yang lumayan di atas rata-rata? Menarik memang, Hanna merasa ada sesuatu yang mewajibkan dia untuk melihat Suri meski hanya sekilas. Tidak di pungkiri jika Suri memang menarik, hanya saja… dia tidak mempunyai orangtua.

Dan hal itu terjadi pada cucunya, merasa tidak mempunyai orangtua. Kyuhyun melarang siapapun untuk memberitahu siapa dia sebenarnya pada Bom. Menurutnya Bom butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengannya, maka semua sepakat untuk tidak mengatakan bahwa Kyuhyun adalah Ayah yang Bom butuhkan.

Mata Bom mendongak, melihat bibir Hanna yang melengkung penuh rasa iba. “Aku tidak membenci Halmoeni.” Ucap Bom sederhana kemudian meletakan sendoknya pada sisi mangkuk berisi nasi yang sudah menghilang tiga perempatnya.

Bom mengusapkan tanggannya yang dirasa kotor ke celana olahraga berwarna merah muda yang ia kenakan dengan mata yang masih dengan memandang wajah Hanna. Dan tiba-tiba, tangan-tangan Bom yang menurut gadis kecil itu sudah cukup bersih di tempelkan di punggung tangan Hanna saling bertumpu.

Seperti yang di ajarkan Omma untuk melakukan hal yang baik pada orangtua, dan Bom rasa dari kacamatanya, dia melihat Hanna tidak sedang dalam keadaan baik karena matanya terus berair. Maka Bom memutuskan untuk menenangkannya.

“Aku tidak membenci Halmoeni, aku senang tinggal disini, aku senang membaca bersama Haraboeji, makanannya enak. Aku suka disini.” telapak tangan Bom mengusap perlahan punggung tangan Hanna.

Sweetheart.

Perkataan Bom membuatnya merasa semakin bersalah telah membenci Suri saat itu, jika Hanna tahu putri yang akan dilahirkan secerdas dan semanis ini, Hanna tidak akan mengisolasi keberadaan Suri dari Kyuhyun selama hampir lima tahun.

Yeong-Hwa melap sudut bibirnya santai dengan senyuman kemudian berdiri. “Ayo, waktunya kau ke sekolah.” Yeong-Hwa menggendong Bom dalam pelukannya dan membiarkan Hanna membawa bekal juga tas Bom berjalan dibelakangnya.

***

Tepat pukul delapan lewat empat puluh lima menit Kyuhyun menghambur dari pintu keluar bandara dan masuk ke dalam sebuah taksi berwarna kuning cerah. Kemejanya berantakan, dasinya tidak terpasang, jasnya hanya disampirkan dan tidak ada satupun barang bawaan Kyuhyun selain ponsel dan dompetnya.

Kyuhyun menyebutkan lokasi TK putrinya dan menghubungi Hanna. Kali ini tersambung, tapi sialannya tidak ada yang mengangkat panggilannya. Kyuhyun mengumpat sejadi-jadinya.

“Berapa lama lagi sampai tujuan? Aku terburu.”

“20 menit lagi jika jalanan tidak penuh dan normal. Jika tidak normal, aku bisa memangkas waktunya hingga kurang dari 15 menit, bagaimana?” tawar seorang sopir muda yang dimata Kyuhyun terlihat berpengalaman.

“Apapun yang cepat sampai.” Jawabnya setengah frustasi dan kelelahan.

“Kalau begitu Anda sebaiknya berpegangan yang kuat.”

Satu injakan pada pedal gas dan taksi tersebut melesat, berbelok ke jalan yang tidak umum. Melewati jalan setapak dengan tidak begitu baik permukaannya dan terus masuk ke pelosok yang entah ada dimana. Kyuhyun merasa disorientasi akibat guncangan-guncangan yang lumayan kecang dari mobil ini.

***

Bom meloncat keluar dari mobil Yeong-Hwa dan berdiri di depan pintu mobil sambil merapikan tasnya, bajunya, ikat rambutnya, topi biru mudanya dan melihat sepatu olahraga berwarna putih bersih membalut kakinya.

“Kau yakin tidak ingin Halmoeni menemanimu di sekolah?”

Bom mengangguk semangat.

“Baiklah, nanti Haraboeji akan jemput pukul dua ya.”

Bom kembali mengangguk dan melambaikan tangannya. “Annyeong.” Ucapnya kemudian berlari menuju kelasnya meskipun tahu bahwa tidak akan ada siapapun dikelasnya, karena semua murid—bersama orangtua mereka—berada di lapangan untuk bersiap-siap.

Omma dan Appa.

Ulang Bom berkali-kali sambil terjongkok di bawah pohon. Dia menautkan jemarinya dan mulai khawatir. Dia sungguh ingin menangis. Kenapa Miss Seo tidak memberikan pilihan Kyuhyun-nim padanya? Dia tidak mungkin mengajak Omma, dan dia juga tidak tahu Appa.

Matanya melihat semua murid berdiri, berpegangan tangan dengan Omma dan Appa mereka. Bahkan Arnett berada di sisi lain lapangan sibuk menggelayut di punggung Ibunya dan terlihat masih mengantuk. Sedangkan Arnett Omma terlihat berbincang dengan ibu yang lain.

Jika Omma masih ada disini pasti Bom juga akan melakukan hal sama, bergelayut manja dan mengatakan bahwa ini hari Sabtu, dia ingin tidur lebih lama.

Disana, di ujung lapangan, tempat sebuah balok besar yang ditumpuk menjadi panggung dengan dekorasi warna putih sebagai warna dasar dan banyak motif hewan dengan warna cerah menghiasi alasnya. Kepala Sekolah Park berdiri, membicarakan sesuatu tentang kesenangan dan kesehatan. Bom tidak mengerti apa itu dan tidak mau memikirkannya.

Bom masih sibuk berjongkok di bawah pohon di spot paling belakang agar tidak seorangpun melihatnya.

Kemudian perlombaan dibagi menjadi dua bagian. Untuk kelas Matahari—tempat Bom—dan juga untuk kelas Mawar dibagian lain lapangan yang tepisah oleh gedung sekolah. Tak lama setelah dua kubu terpecah, Miss Seo meniup peluitnya, menyuruh semua untuk berkumpul di luar batas garis pinggir lapangan.

Wanita dengan kulit putih berseri, rambut cokelat ikal yang diikat satu, kaki jenjang dan lain sebagainya yang membuat guru TK berumur 24 tahun itu terlihat cantik. Miss Seo menjelaskan bahwa akan ada 5 permainan dan masing-masing hanya akan ada 3 pemenang, juara satu, dua dan tiga. Dan setidaknya ada tiga permainan yang mewajibkan didampingi orangtua.

Bom memeluk lututnya dan mulai terisak pelan tanpa suara saat nama pertama dipanggil hingga lima orang berikutnya berbaris bersama orangtua mereka dengan kaki yang terikat oleh sebuah kain berwarna cerah.

Permainan pertama adalah menuju titik B, memutari tongkat kecil disana dan kembali ke titik awal dengan kaki yang terikat. Bagaimana jika nanti namanya dipanggil? Bom memeluk lututnya erat-erat.

Satu gelombang telah berhasil mencapai finish dan Daejun juga Ayahnya adalah pemenang gelombang pertama. Gelombang kedua berikutnya dipanggil, berlari, tertawa, berteriak, dan mencapai finish. Pemenangnya adalah Jo Minah dan Ayahnya. Kebanyakan melakukan bersama ayah, sedangkan peran ibu sibuk berteriak, menyemangati dan lain sebagainya.

Miss Seo memberi pengumuman bahwa gelombang ketiga adalah dirinya dan anak lainnya. Bom berdiri, dia tidak berniat maju, namun tidak berniat juga mundur.

“Kim Gaeun.” Panggil Miss Seo dan disusul seorang anak yang menarik ayahnya menuju pinggir lapangan dan bersiap.

“Jo Kyung-Soo.” Panggil Miss Seo lagi dan seorang bocah laki-laki yang biasanya terlihat tenang di kelas itu berjingkrak sambil berjalan dengan ayahnya.

Bom masih memperhatikan beberapa nama yang terus di panggil oleh Miss Seo, sebentar lagi namanya dipanggil. Akan benar-benar di panggil.

“Cho Bom-Ren.” Panggil Miss Seo. “Cho Bom-Ren.”

Bom mengaitkan jemarinya dan berjalan pelan menuju bibir lapangan, menyingkirkan tubuh orang dewasa yang berkerumun sibuk untuk melihat putri atau putra mereka yang akan berlomba. Wajahnya sebentar lagi akan basah dengan air mata karena beberapa orang mulai membicarakannya yang datang sendirian.

Dia mulai terisak dan benar-benar ingin menangis.

***

Shock. Hanya itu kata yang dapat digambarkan dari visual Kyuhyun saat ini. Rambutnya berantakan—walaupun memang selalu berantakan. Kemejanya terlihat tidak sebaik sebelumnya dan wajahnya pucat, seperti nyawanya saat ini bergantung di leher.

“Sudah sampai.” Ucap sang pengemudi taksi dengan riangnya seolah tidak mempedulikan keadaan Kyuhyun yang hampir terserang penyakit jantung.

Kyuhyun menurunkan kakinya yang gemetar dan sesaat menormalkan irama juga wajahnya sambil berpegangan pada badan taksi. Dan seperti janji Kyuhyun sebelumnya dia harus membayar perjalanan-menyodorkan-nyawa-pada-malaikat-Jibril itu dua kali lipat dari biasanya.

“Ambil dan pergi dari hadapanku, semoga Tuhan mengampunimu.” Ucap Kyuhyun yang saat ini sudah mulai stabil.

Tangannya masih membenarkan letak kemeja agar tidak begitu terlihat memalukan di depan Bom. Oh, ya ampun, lihatlah dia sekarang, beberapa waktu lalu Kyuhyun memikirkan penampilan bagus karena wanita, dan sekarang, Kyuhyun memikirkan penampilannya agr selalu terlihat rapi untuk Bom. Manis bukan?

“Cho Bom-Ren.”

Kyuhyun membeku sesaat ketika nama Bom dipanggil, dia menegakan kepalanya dan melihat gadis kecil dengan langkah ragu berjalan ditengah kerumunan yang terpencar menjadi dua hanya untuk memberi jalan untuk Bom.

“Tunggu…. Tunggu…” Kyuhyun berteriak sambil berlari ke arah Bom yang masih berjalan perlahan.

Apa dia menangis? Kenapa tidak ada yang menemaninya? Saat itu Kyuhyun hanya memikirkan dua hal, pertama perasaan Bom setelah ini dan bagaimana bisa keluarganya membiarkan Bom sendirian saat pekan olahraga seperti ini?

Kyuhyun berlari sekuat tenaga hingga nafasnya tersengal sebelum berhasil menyentuh pundak Bom, menepuknya perlahan.

Bom berbalik, menghadap ke arahnya yang setengah berjongkok kehabisan nafas setelah berlari. Lihatnya gadis kecilnya menangis tanpa suara, matanya memerah dengan air yang menganak sungai di pipi merah mudanya. Bibirnya terlihat basah dan wajahnya terlihat seperti… ketakutan.

“Bomie, aku datang.” ucap Kyuhyun sambil tersenyum mengusap punggung Bom perlahan.

Bom masih sibuk terisak sambil mengigiti jemari telunjuknya. “Kyuhyun nim?” tanyanya tidak percaya.

Kyuhyun melihat Miss Seo menunjuk pinggir lapangan tempat peserta lain bersiap bersama orangtua mereka dengan kepalanya. Dia menuntun Bom mendekati pinggir lapangan dan berjongkok, menyejajarkan wajahnya dengan wajah Bom yang masih sibuk mengigiti jemarinya sambil terisak.

Kyuhyun menyapukan kedua ibu jarinya pada pipi Bom yang basah dengan senyuman yang sebisa mungkin tetap berada di bibirnya meski sebagian dirinya lebih ingin memeluk Bom erat-erat dan membiarkan gadis kecilnya menangis lebih lama, dia pantas menangis, pantas merasa sedih, pantas merasa sendiri dan pantas merasa tidak memiliki Ayah. Berapa banyakpun perhatian yang diberikannya kini pada Bom tidak akan menghapus dosanya lima tahun lalu.

“Jangan menangis lagi, aku disini bukan?”

“Kyuhyun nim datang?”

“Appa.” Ucap Kyuhyun sambil memegang pundak Bom. “Tidak ada yang memanggil Ayahnya dengan nama, Bomie. Panggil aku Appa.”

Bom menyingkirkan tangan kanannya untuk menyentuh wajah Kyuhyun yang baginya terlihat pucat. “Kyuhyun nim, Appa?”

“Nde, Appa, joha?”

Bom mengangguk pelan. “Appa.”

Oh, ya ampun, satu kata yang berhasil membuat kantuk, lelah dan stress Kyuhyun menghilang saat itu juga. Suara cempreng bergetar yang berhasil menghangatkan hatinya ketika ‘Appa’ terucap dengan mudahnya dari mulut gadis kecilnya. Mereka. Suri dan Kyuhyun.

“Kalau begitu, ayo kita bersiap, habisi teman-temanmu!” Kyuhyun mengusap air mata Bom, membenarkan baju olahraga berwarna merah muda yang dimasukan ke celana juga sepatu putih Bom dan mengikatkan tali berwarna merah cerah di antara kaki kiri Kyuhyun dan pergelangan kaki Bom.

Kyuhyun berdiri, menggandeng tangan Bom kemudian menoleh ke Miss Seo yang masih berdiri menunggu Kyuhyun menyudahi percakapannya dengan Bom dengan sabar. “Kami si—“

Jemari kecil Bom menarik ujung kemeja putih Kyuhyun yang keluar dari ikat pingganya. “Kyu… Appa belum rapi.” Ucapnya sambil berusaha membenarkan letak kemeja Kyuhyun dan melihat tali sepatu pria itu yang terikat rapi. “Ayo, kita siap, Miss Seo.”

Dan saat peluit di tiup, Bom berlari sekuat tenaga menuju titik B sambil memeluk kaki kiri Kyuhyun, menyuruh pria yang baru di panggilnya dengan sebutan Appa itu berjalan lebih cepat dan cepat lagi untuk mencapai titik B. Bom melirik Kyung-Soo yang berada beberapa langkah dihadapannya, gadis kecil itu tidak terima kekalahan, dia memaksa kakinya untuk melangkah lebih lebar lagi.

“Appa, palli!” paksa Bom saat berhasil mencapai titik B, memutari tongkat kecil disana dan tugas mereka hanya tinggal mencapai titik awal lagi untuk mendapatkan hasil menang.

“Palli, Appa!”

“Arraseo, arraseo!” jika saja Bom tahu bagaimana nafasnya hampir habis karena terus berlari pagi ini dan sekarang harus berlari lagi.

Mata Kyuhyun tidak sengaja melirik sudut lapangan tepat dibawah pohon sakura yang masih berbunga, disana tepat dibawah pohon itu, seorang perempuan yang baginya tetap cantik meski—yang Kyuhyun yakini—hanya khayalannya saja. Gadis itu berteriak menyemangatinga, mengepalkan tangan sambil memegang kamera dan sibuk berteriak ‘fighting’ berkali-kali untuk menyemangatinya.

Kyuhyun tersenyum kecil dan menggeram sambil menggerakan kakinya cepat-cepat, menuruti perintah Bom untuk lebih cepat lagi. “Jah… kaja….!”

Dan garis finish pertama jatuh ditangan mereka. Bom bersorak mengangkat kedua tangannya. “Kita yang menang, Kyu… Appa!”

“Tentu! Kau yang pertama! High five!

Bom mendaratkan telapak tangannya pada telapak tangan Kyuhyun setelah itu tubuh Bom di angkat tinggi-tinggi, di putar dan beberapa kali Kyuhyun mencium pipi Bom untuk kali pertama. Pipi yang baginya selalu terlihat merah muda.

“Appa ppoppo?” Kyuhyun menyodorkan pipinya dan saat itu Bom memajukan bibir tebal dan kecil berwarna merah muda ke arah pipi Kyuhyun sebelum pria itu kembali menoleh, kemudian menyodorkan bibirnya.

Muach!

Bibir Bom mendarat tepat dibibirnya. Namun tidak seperti anak perempuan kebanyakan yang akan malu mencium ayahnya di bibir, Bom justru terlihat senang dan menjalankan lagi tangannya pada kelopak mata Kyuhyun.

Mungkin rasanya berbeda ketika Kyuhyun mencium Suri, tapi perasaan hangat diperutnya ketika menyentuh bibir Bom sama seperti ketika dia menyentuh bibir Suri.

Dari kejauhan Kyuhyun melihat Suri tersenyum sambil memegang kamera. Wanita itu, wanita yang seharusnya menjadi istrinya melihat mereka pagi ini. Meskipun tidak dapat bergabung, tapi dia melihatnya dan tersenyum. Suri memakai kemeja putih sederhana dengan rambut keemasan yang bergelomband. Kyuhyun balas tersenyum ke arahnya dan berharap seandainya saja wanita itu bisa benar-benar bergabung dengannya hari ini.

***

Lomba-lomba berikutnya seperti pekan olah raga kebanyakan yang mengandalkan kerjasama antar tim di kelasnya, Bom mengikuti semua lomba dengan antusias dan selalu melambai ke arah Kyuhyun sambil memanggilnya dengan sebutan Appa. Sebutan baru yang selalu membuat pipi Kyuhyun memerah.

“Tuan Cho,” panggil seorang perempuan, dia Miss Seo yang selalu terlihat keibuan. “Terima kasih sudah datang dan menemani Bom.”

“Seharusnya begitu bukan?” Kyuhyun memasukan tangannya ke saku celana sambil terus mengawasi Bom yang sibuk bercerita bersama teman perempuan lainnya. Dari 6 teman Bom, putrinya memiliki tubuh paling kecil, namun baginya, di matanya, putrinya memiliki senyum paling indah, mata paling hidup dan suara paling manis.

“Ya, kalau begitu datang tiga minggu lagi untuk pementasan. Jangan lupa bawa kameramu.” Miss Seo menunduk dan pergi menuju kelas yang berada paling ujung.

Tiga minggu lagi? Bukan kah tiga minggu lagi sudah memasuki bulan July awal? Bukan kah menurut akta Bom lahir di bulan July? Oh, ya ampun, Kyuhyun lupa bahwa dalam waktu kurang dari satu bulan gadis kecilnya akan berumur enam tahun.

“Appa…” Bom menabrakan dirinya pada kaki Kyuhyun, memeluknya sambil meyengir cerah ke arah Kyuhyun yang berdiri.

“Wae?”

“Arnett omuni mau memberiku anggur, Appa mau anggur?” Kyuhyun belum menjawab ‘ya’ saat Bom terus menarik tangannya menuju lapangan lain yang berada di area TK tersebut, tempat anak-anak yang jauh lebih kecil sibuk menyantap makan siang mereka bersama orangtua.

Bom menuju satu tempat tepat dibawah pohon sakura yang masih mengeluarkan kelopak merah mudanya meski dalam jumlah yang sedikit sekali. Hanya ada seorang wanita dengan rambut bergelombang keemasan dengan kemeja putih juga jeans hitam duduk membelakanginya, sibuk menyodorkan sendok berisi yakiniku ke bocah laki-laki dihadapannya.

“Yak! Arnett!”

Kyuhyun pucat pasi saat mendengar gertakan sebal dari mulut wanita yang membelakanginya. Dia mengenali suara itu, teramat familiar di telinganya. Oh, ya Tuhan, mungkinkah?

“Arnett omuni.” Bom masih menggeret Kyuhyun mendekati gelaran karpet piknik berwarna biru langit diatas tanah tersebut. “Arnett omuni, aku membawa Appa.” Ucapnya dan membuka sepatu untuk kemudian duduk bersebelahan bersama Arnett.

“Oh, Bom-Ren, annyeong.” Wanita itu belum menoleh dan Kyuhyun sama sekali tidak berani melangkah lebih dekat untuk melihat wajahnya.

Oh, sialan! Ayolah Cho Kyuhyun! Kau laki-laki yang sudah pernah berkencan dengan perempuan tercantik se-Korea, apa kata orang nanti jika melihatmu gugup setengah mati seperti ini?

Kyuhyun menyakinkan dirinya bahwa ini hanya kesamaan suara tidak lebih. Tidak ada orang yang bangkit dari kematiannya. Tidak ada perempuan yang mirip dengan Suri.

“Bom bersama Appa kesini?” tanyanya pada Bom yang masih sibuk melipat kakinya. “Lalu dimana Appa?”

Bom menunjuk sosok setinggi seratus delapan puluh sentimeter yang berdiri konyol dibalik tubuhnya dengan wajah super tolol seperti anak remaja yang baru pertama kali jatuh cinta.

Wanita itu menoleh, rambut bergelombang keemasannya yang dibiarkan tergerai bergerak mengikuti irama kepalanya yang pelan, kemudian senyum itu mengembang di bibir merah mudanya yang di poles lip balm agar terlihat basah dan… ehm… menggoda.

“Hai, Bom aboeji?” wanita itu berdiri, menyodorkan tangannya pada Kyuhyun dengan wajah bersahabat.

Wajahnya benar-benar mirip dengan Suri, seratus sepuluh persen mirip dengan ibu Bom, tidak ada satupun yang berbeda, oh, hanya matanya, mata wanita ini sewarna almond, deep brown. Dan yang paling terlihat adalah ekspresi mereka. Suri adalah perempuan dingin yang bahkan sulit tersenyum. Dan wanita itu, senyumnya ramah juga suaranya mengalun merdu—atau begitu yang Kyuhyun dengar.

“Hmm?” wanita itu bertanya lagi karena belum mendapat respon dari Kyuhyun

Kyuhyun mendelik dan berdehem, sadar bahwa dia terlihat tolol dan seperti anak remaja melihat gadis yang disukainya. Kyuhyun menjulurkan tangannya dan menyalami wanita itu. “Ya, Cho Kyuhyun imnida.”

“Aku Ibu Arnett, Summer Lee. Bom banyak bercerita tentangmu saat kami menunggu kau menjemputnya di sekolah.”

Jadi yang tadi dilihatnya bukan Suri? melainkan wanita ini?

“Mau bergabung dengan kami?” tawarnya mempersilahkan tempat kosong di dalam karpet piknik tersebut.

Lagi-lagi Kyuhyun hanya menyengir bodoh sambil menganggukan kepalanya.

Mungkin dia menyukai Summer Lee karena fisiknya menyerupai Suri, mungkin juga tidak. Tapi, ah, siapa peduli? Yang terpenting adalah dia menyukainya. Untuk kali pertama setelah kepergian Suri hampir enam tahun lalu, Kyuhyun merasa jatuh cinta lagi. Bahkan melupakan kenyataan bahwa jika wanita itu adalah Ibu dari Arnett maka tentu sudah pasti ada Ayah pula di dalam keluarga mereka.

“Summer Lee.” Ucap Kyuhyun tanpa sadar.

Wanita itu menoleh. “Ya?”

“Tidak ada, hanya saja…, namamu…, indah.”

Summer menunjukan gigi-giginya. “Terima kasih.”

 

—END—

yakin deh yang baru baca ini ff pasti ngerasa pusing bukan main… 94 halaman keseluruhan. EDANNNN!!! 

 

526 thoughts on “Cherry Blossom End

  1. sedih bener” harus siap tisu,, paling ga bisa nahan kalo air mata kalo baca soal eomma,kematian n perpisahan karna aku tau rasa’a seperti apa,, apalagi BOM yg masih kecil 🙂 serasa sampai kehati meskipun hanya dengan kata” namun dapat mengungkapkan apa yg tak terucap,,,
    selalu ditunggu ya lanjutan FFmu semua’a bikin penasaran
    SEMANGAT!!!!

    1. sorry salah ketik dah tuh maksud’a meskipun hanya dengan sedikit kata yg terucap dan hal kecil namun dapat mengungkapkan apa isi hati yang tak terucap
      apalagi dr anak kecil yg masih polos sedih’a dapet banget 🙂

      1. kak maaf nih aku bikin cerita wattpad dan aku terinspirasi sama cerita kakak yang ini. udah lama sih kak aku bikin tapi aku baru ijin sekarang,cuma gak aku samain banget kok kak,ada beberapa bagian yang sama kayak part awal awal tapi diakhir aku bikin sendiri. maaf ya kak kalo baru ijin sekarang:)

  2. Sukses bikin banjir air mata…
    Kyu-nya kok kayak orang lain aja sama Bom. Kayak kurang bisa nrima klo Bom itu anaknya. Perhatiannya ke Bom juga kayak cuma rasa simpati ke anak kecil (yg gak dikenalnya) yg ditinggal mati sama ibunya, gitu doang….
    Mungkin masih shock kali y dan butuh penyesuaian diri.
    Klo ngeliat otak kamu yg agak2 pasti ntar ada adegan sesuatu-nya y?

    1. karna Kyuhyunnya juga masih bingung mau gmna ke Bom. soalnya gada yang pernah cerita. pkoknya lanjutnya ada lucu *namanya anak kecil, cewe pula di urus ama laki yg ga pernah ngurus anak kecil sebelumnya* dan pasti sedih karna Bom ternyata lebih dewasa dari dugaan Kyuhyun.

  3. eonni tega:'( suri dibuat mati:'(
    kyuhyun nanti gimana tanpa suri? mending dibikin mati juga biar mereka gak terpisahkan, haha gara2 eonni aku jadi kejam sama kyu:D
    kalo ada sequel ini masih bisa happy ending gak eon? kalo bisa dibikin happy ending yaa, jangan sad ending. jebaaaalll:(

  4. Udah lama gak mampir k blog ini sekali’ny mampir d suguhin ff Чªήб sedih :'(™hiks:'(™hiks:'(™hiks:'(™hiks:'( ksian kyu sm bom d tnggal gtu aj sm suri
    ada part sebelumny gak?kok °ϋ∂αђ °˚ end aja?? Trs bnyk update’an baru hrs buru2 nie baca 😀

  5. Wah…ga nyangka di sini surinya meninggal. Bom tegar tapi bikin orang2x yang liat tambah sedih. eh, kalau bisa lanjutannya cerita Bom ma papa durennya. eh, tapi kan kyu belum nikah, jadi bukan duren dong yah…

  6. aaaa sediih
    kenapa suri pergi ??
    Cho Bom Ren…
    Cho Kyuhyun’s u’re Appa eoh ckck
    huwaaa ini masih ada lanjutannya dan di post bulan depan??
    puasa dong kkkk
    apapun itu ini ff mengharu biru /bahasa apa ini/
    Aku suka Cherry Blossom *ga ada yg nanya*
    huwaaa errr fighting aja lah

  7. KAKKK~ udah duga ini bakal sad ending karena kakak nge-post di FB pake bawa2 tersedu2 segala XD
    Kak, kalau Kyu punya anak dari Suri, lah kapan mereka….?
    oh ya kak, aku gak fokus (?) bacanya gegara background-nya begini (?) *apa maksudnya ini* soalnya backgroundnya mereka hip-hip hura-hura tapi ceritanya sad setengah mati XD
    tapi, well, aku nangis, LOL. daebak loh kak XD
    😀

  8. Ya ampun suri mati T.T
    eon,ini kurang menegangkan haha
    suri mati.biar aku yg menggantikan xixixi

  9. Baca ini sambil dengerin -love dust- nya Kyuhyun oppa tuh,,,nyesek banget…
    Aigoo,,, penantian panjang yg melelahkan…
    Terasa sia2 sebenarnya,,, tapi berhubung ada Bom,,,kekecewaan sedikit terobati, mungkin….
    hhhhh…
    Penasaran sama gimana hubungan KyuRi sebelum pisah,,
    kok ya sampe punya anak gituh….??
    Nanti lanjutan ni FF,, aku ngarepnya ada flash back nya…
    Jadinya gk ngeraba2 kisah masa lalu mereka…

    Hmmm,, ngomong2 soal kanker, ibunya Suri meninggal gegara kanker kan ya??
    Trus, Suri juga kanker darah…
    Lalu Bom???
    Oh, ayolah,,, Bom punya Appa yg kaya kan???
    Bisa kan, ngusahain Bom terhindar dari kematian akibat kanker????
    Teknologi kesehatan sekarang kan juga udah keren banget…
    Bom nya jangan mati juga…
    Kasian Kyuhyun oppa kan…..

    Nanti,, kira2 Bom bakal dikasih Omma baru gk sama Appanya??? *mulai nebak*
    Semoga gak deh *ngarep*…
    Ayolah,, apa gunanya penantian dan kesetiaan selama 6 tahun kalo akhirnya bakal ngadain pengganti juga….

    Hmm,, okelah,, SANGAT ditunggu kelanjutan FF2 nya…
    Semangat juga buat BAB III nya,,
    walopun aku gk tau itu BAB III apaan * 🙂 *,, tapi,, tetep semangat ne~
    Semoga cepat kelar,, heheheheh

    1. iya biasanya bakal ada flashback pake italic, tapi karna baru 19 lembar juga di aku, jadi publish segini dulu.

      wah. maen tebak2an nih? haha soal Bom bakal meninggal atau ngga itu ada di jawaban dia sama Kyuhyun nanti. part ini yg sedih.

      Omma baru? mmh… Kyuhyun masih muda, Suri udah gada dan gamungkin ngurus anak perempuan yg ribet sendirian, aku rasa ada penggantinya. haha

      Skripsian BAB III hehe

  10. Dan saya pun nangis ):):):
    seriusan ini bacanya langsung bisa ngebayangin kalo aku ada di dalam kisah ini.
    Beneran ini sangat menyentuh.

  11. Ohh.. Tuhan..
    Awal.a mnghindari dlu nh cerita, takut greget..
    Tpiii,lma2 kagak bsa nahan,penasarannnn..
    Huaaa.. In nih yg bkin nyesek.
    Eon tnggung jawab nh,mata bengkak,tissue abis
    *lap ingus
    *hug bom
    nggak kbayang dc gmna perasaan.a si princess kecil *kosong

    buruan lnjutt eon, jgn lama2..:*

  12. sadis bo sedihhhh bgt.. huaa huaa mewek tengah malemm feelnya dapet bgt dah.. kasian bgt anakmu cho.. huhu kau hrus urus dia dgn baik !!

  13. Ga nyangka Suri nya meninggal. Itu berarti Suri pergi tanpa kabar karna hamil Bom-Ren? Aaah Kyu nyesek ;;; gpp kok sebulan lagi, yg penting panjang ya unn /plak/ hehe fighting ^^9

  14. OhMy~~~ (?) Bener2 eon,, HHUWWAAAAAAAAAAAAA suri mati. Kenapa gak mati suri aja eon, lebih enak di dengernya *eh
    tp tetep, satu dari sekian banyak hal yg sy suka dari suri itu ‘Cium saja bokongku’ LOL
    dan bagian yg bener-bener sukses bikin sy sedih tersedu2 itu “Sebenernya masih ada lanjutannya, tapi aku lanjutin nanti ya, SATU BULAN LAGI, bener-bener harus hiatus dulu dari FF” aaaaaaaaaaaaaa *nangis di pojokan TT_TT
    semoga sukses dah itu skripsi eon, pokoknya segala tetek bengek perkuliahan *aamiin
    FIGHTING!! XD

  15. KAK INI GILA BIKIN BANJIR AIR MATA SAMPE DEHIDRASI DAN AKU SAMPE PERLU MINUM POCARI SEPABRIK 😦 😦 😦 oke lebay banget. Hahahah xD gila ya ini PERLU SEKUEL BABGET YA 😥 demen banget cerita cerita angst gini tapi kakak jarang bikin gituu huhu. Coba kak bikin lagi ff yg nguras air mata 😥 awalnya sih gasedih sedih amat ya tapi pas bagian bom nya blg mau nemenin suri tidur haduh gila rasanya nyes banget sih kak. Tapi maap ya kak aku bacanya kok kurang greget gitu sedihnya -….- terus pas bom blg “appa? Eobseoyo” itu beneran ga kebayang gimana sedihnya kyuhyun gitu huhu terus surinya kayak nyembunyiin bomren tuh kenapa ya -.- apa mungkin gara gara dia menghindar dr kyu gara gara dia kanker darah terus dia gatau dia itu hamil dn nyembunyiin bombiar ga ketauan ama kyu atau gimana sih huhu. Eh suri kan pindah pas baru beberapa bulan lulus sma berarti kyu ama suri nak nakal dong hamil di luar nikah /gadahubungannya/ atau jangan jangan mereka udah nikah duluan abis sma tapi karena suri tau dia sakit terus dia kabur dari kyu /ngacobanget/ btw aku bacanya sambil dengerin love againnya kyuhyun tambah ngena banget huhu maap ya kak kepanjangan hehe :p

    1. NAHHH!! gantungkan ceritanya? masih ada lanjutannya buat ngejawab dan aku bakal publish yg ini di barengan juga.
      Suri ngga pernah cerita ke Bom *eh udah tunggu nanti aja pokoknya.
      dan emang bener! ini angst pertamaku.

  16. Huwaaaaaa huwaaaaa :””'( sedih sekali huhuhu feel sadnya dapet banget. Kasian sama bomnya 😦 over all daebak :’D

  17. Daebak bener dah!! Bner2 sedih,, apalagi pas percakapan Bom, langsung nyesek ke hati,, berasa jd Kyu’ny,,
    Ada next’ny ya?? Sebulan lg?? Yowislah kita tunggu^^ fighting!!

  18. eonnie.. TT.TT
    aku tsunami air mata nih ….
    pas lagi baca ff ini, aku denger suara sesegukan dibelakang aku. pas balik kebelakang mama aku udh nangis duluan TT.TT. ternyata mama aku nimbrung baca
    adih ennie nggk kebayang deh perasaan nya si kyu

      1. iya TT.TT dan lebih parah nangisnya dibandingkan aku, jadinya pas lht mata nyokap yg kyk org abis digebukin gue langsung aja ketawa hilang deh tuh Mood sedih #eh,gue anak durhaka yah ngetawain orang tua LOL 😀
        iya, malahan nyokap akhIrnya ikut baca deh semua ff nya oennie 😀
        jd sekarang dia jd DIE HARD FANS ama oennie, ingin ikut komen di blog oennie tp bingng caranya LOL 😀

  19. Jangan mati Lee Suri~~ ntar ga ada lagi yg gua cium bokongnya LOL
    lu tau berapa kali gw gemeteran baca ini? hampir setiap kata!
    plesbek masa gw, berasa jadi Bomie… #abaikan

    1. emang sejak kapan lu nyium bokong gua?
      ADUHHH MAAFFFF!!! gua kira lu gabakal mampir. MAAFFF!!!!
      lu? jadi Bom? plis men, imutan anak gue kemana-mana /slap/

  20. Sedih paraaaahhhh. Kasian Bom nya masih kecil udah ditinggal mamanya untuk selamanya 😥
    Kok cuman kyu aja sih yg gatau kalo dia punya anak?
    Sequelnya sebulan lagi? Yowes lah, affi akan selalu setia nunggu *alaymodeon-_-*
    Sukses kuliahnya ya kak^^

    1. Edaaannn!! 😀 /ngikutin author nim/
      FF nya keren banget, bahkan ini bisa dibilang ff terkeren sepanjang abad(?) author nim ^^ joha, neomu neomu joha (y)

      Kyuhyun jadi good daddy banget, sweet daddy malah ^^ mengharukan. Aku malah sampe ikut nangis pas Bomie nangis pas nelpon Kyu :’) huhuhu~ DAEBAK AUTHOR NIM! (Y)

  21. waaaaa
    author cerita cara penyampaian and feelnya dapet….
    part sebelumnya…. mana ya….
    ntar qubek lah….
    q

  22. ya ampunn eon.. suri nya udh nga’ ada??
    hwa.. knapa hrus mninggal eon..
    critanya bkin banjir air mata eon..
    cha bom..anak kyu sma suri it kuat bnget yah..
    udah..
    nga bsa koment apa2 lgi…pkoknya ffnya daebaaaaak……
    dtunggu klanjutannya eon…^^

  23. Ahh~ it’s really nice.. Thanks for the story.. You made my cry.. Oh my tears T_T
    I LOVE SURI and KYU ^^ of course with little Bom too.. Keep writing and i’m waiting for another KyuRi story ❤
    Love ya~ :*

  24. Ahh~ it’s really nice.. Thanks for the story.. You made my cry.. Oh my tears T_T
    I LOVE SURI and KYU ^^ of course with little Bom too.. Keep writing and i’m waiting for another KyuRi story ❤
    Love ya~ :*

  25. Whoa? Udh ada bom? Kpn bikin nya? “_”Katanya kepisah 6 taun? Kudu ada flashback nya nih..
    “there is no dad in their life” haduh..baca kalimat tu jd nelangsa… Bagaimana bs ga dikenalin yg namanya ayah?kasiaan Bom…

  26. waaaaaaaaaa kenapa surii nya dibuat meninggal eon???? duhh,, kasian banget bomie T.T knapa kyu gk terus y
    terang aja kl dia itu ayah nya u,u
    bom tegar banget… pdhl masih kecil gitu umurnya.
    hhuuhuuuuu 😦
    neeeeee,,, lanjutannya dinanti eoooonnn.. semedi nya jgm lama2 yaaaa 😀 fighting!!!

      1. Betapa polos, lucu & menggemaskannya Bommie!!! Maudeh klo disuruh jadi guru.a Bommie 😀 😀
        Sekalian buat prosedur….kali aja ditrima jd emak.a Bommie 😉 ƗƗɑƗƗɑƗƗɑƗƗɑƗƗɑƗƗɑ
        *colek2 kyu-nim*
        Yeah..this is it. Another kyu’s activity! Single parent boooooooo~ maka.a trimalah proposal sayaaaaaaaaa!! Kekekekekekkk 😛

        Next ditunggu yaa unniieeee^^

      2. UNNIEEEEEEEEEEEE KENAPA GABILANG-BILANG KLO UDAH LANJUT FF NYA?????? >..< bete adalah saat harus MENUNGGU!! *lirik bomie*
        untung tu anak anteng dikelas sm kertas lipatnya. wkwkkwkwkwk
        unnieeee, klo dijadiin oneshot kayane kpanjangan deh. opera Na bisa2 collapse buka.a, soal.a Na in via mobile 😦 tp ya terserah unnie jg sih. Na cuma nyampein apa yg Na alami. hhehehehee 😀 😀 😀

        ayolah, lanjutannya ditungguuu selalu eoooooooonnnnn~~~~~ sarangaheeeeeee :********

      3. hahaha, itu sih deritamu buka pake ponsel. aku abisan ga betah buka pake hape, jadi kalo ada laporan wp error buka dari hape agak males ngeceknya LOL

  27. sumpah kakak, nguras air mata gua, gua sesegukan sampai gak ketulungan, tapi kenapa ya aku nangisnya pas akhir akhirnya, diawalnya gak bisa nangis, yah kok surinya dibuat niggal sih kak, kan kyuhyun gak ada yang nemenin dah, aduh kasian, terus bomie, kasian banget kok ditinggal ama suri, yah kak jangan sad ending lah kak, happy ending bisa gak, atau gak surinya dibikin idup lagi#plak abaikan, tapi kan suri main cast kak, kok dibuat mati sihh, bom yang sabar ya, eommamu disini, hahaha semangat dah kakk skripsinya semoga lulus dengan nilai memuaskan, aminnnnn,

  28. Aku kira ini ada part sebelumnya ternyata engga,ternyata end itu emgn judulnya.
    Yaaah kok surinya matiii?? Kesian kyu kesian bom. Sumpah sedih sama tingkahnya bom waktu mau ngasih bunga, waktu di makam, sm waktu percakapan sm kyu..
    Yaaah kalo kyuu nyari pengganti yg lain suri terlupakan dooong,walaupun msh ada bom tp kan tetep aja jd hampaa kesian suriiii….kyu bisa kok mengurus suri dgn baik tenang aja aku bantu kok kyu! kekekeke
    Yah on lama bgt lanjutannya,yaa semoga skripsinya lancar dan slesai lebih cepat biar sequelnya keluar lebih cpt! Hehhehehehe

  29. Omo ._. Sedih terharu bacanya 😥 oh iya anyeong new readers young hee imnida.. Aku berharap 1 bulan cepet” berlalu biar bisa baca next part. Kenapa suri harus died?? Kasihan kyu sama bomnya 😥 btw berarti umur bom bisa 6/5/4???

  30. bagus, tapi baru baca eh ternyata suri meninggal
    haduh itu kasian banget anak sekecil itu harus ditinggal ibunya, dan baru pertama kali ketemu ayahnya pula.
    tapi tabah banget, ya tipikal si suri
    pertama pas liat judul kirain ini part terakhir dari ff series eh ternyata one shoot.
    seru, lanjutin ya oen sequelnya hehe. keep writing!!!

  31. Astaga!!! Tissue ku habis #deres bgt nih. Ujan kalee
    daebak bgt
    ya ampun, kok bs sesedih ini yah?
    Aku teraru ngebayangin bom ren #sumpah
    daebak bgt!!!
    Gumawo

  32. buseet ini sedihh bgt,,ya ampun kasian Bom,,bnr” miris bgt apalagi pas bagian in => Kemudian dengan gerakan perlahan,
    Bom melepas cardigan hitam kecil
    yang di pakainya dan menutupi
    figura yang berisi foto Suri dengan
    cardigannya, kemudian Bom
    mengusap makam itu dengan kedua
    tangannya.
    “Omma, banyak angin, Omma pasti
    dingin, pakai jaket milikku, eo?”
    Kyuhyun mengepalkan tangannya
    kuat-kuat saat mendengar suara Bom
    yang sama sekali tidak bergetar
    bahkan matanya tidak terlihat ingin
    menangis meski terlihat bersedih.
    “Kalau Omma takut…,” dia terduduk
    dan menyandarkan kepalanya pada
    gundukan tanah yang tertutupi
    bunga, “aku akan tidur disini, aku
    akan menemani Omma, arrachi?”
    Bom tersenyum dan merentangkan
    tangan seolah-olah memeluk
    gundukan tanah itu. “Gwenchana,
    Omma…,”

    sumpah bnr” bikin nyesek..lanjutannya msh 1 bln lg pas puasa dong..

  33. sdhh bnerr dahh onn critanyaaa….
    nyesekkk bgettt…
    ituu mreka ud nikahh atoo blumm?? koqq ud pux ank??? knp pas mreka ktemuu surii dahh meninggal??

  34. Sedih :’) huaaa emaaaak…
    Abis baca ff ini entah kenapa jadi penasaran sama bentuk bunga bluebells kkkk daebak!! Keep writing ya👍

  35. kyaaaa .. eonni jadi ini toh yang dimaksud .. yang suri.a dibuat mati .. 😦 cherry blossom
    hueeee .. bener” nyesek bacanya .. padahal yang cuplikan kemarin udah bikin mewek .. 😥 cho bom ren bener” tegar, salut akunya, dia mewarisi sifat suri ..

    eonniiiiiii.. sequenya ditunggu ya .. hwaiting .. :*

  36. Heu… Sedih bacanya 😦 Aku tahu gimana perasaan Bom, aku pernah ngalamin. Tapi Bom masih kecil sekali ditinggal sama Suri…
    Lanjutan FF ini aku tunggu..
    Anyway, aku Fufu, 95liner. Aku harus panggil author dengan nama apa nih? Salam kenal C:

  37. Sukses bkin ajumha satu ni mewek. Hdeh merah deh ni mata. Im curious how will u explain about Kyuhyun to Bom. Its a worth to wait. July, isn’t it??

  38. Kenapa? kenapa? kenapa? Kenapa kau pergi menginggalkanku Lee Suri. *berlebibah*
    Baca kapan komen kapan. ahahaha
    Ditunggu ff yang lainnya 😉

  39. Baru baca pas bagian kyuhyun kangen suri tbtb surinya dikabarin meninggal. Akhhh kenapa menyedihkan sekali hidupmu kyu? Ditinggal suri plus dihadiahkan anak..
    Ya bummie kenapa kau dewasa sekali nak? Pdahal kan kau masih kecil *Peluk bom*
    Oke ditunggu kelanjutannya okky (y) , bagaimana kehidupan mereka setelah ini penasarannn

  40. Hhhe akhir ny tamat juga baca ff spendek ini,
    gara2 game ak lupa kalo ada ff yg blm ak tamatin baca ny –”

    well,apa coba yg harus ak komenin dsini,nothing. Yg ak mau c sebener ny skuel gt,bom harus tau ayah ny,kalo perlu dpt ibu baru#siapnyalonindiri,plak xD

  41. sampe nangis bacanya
    sejujurnya sih selalu kurang suka sama cerita yang angst begitu, tapi aku suka gaya bahasanya hihihi

  42. Sedihh sangatt 😦 aq kira bakal bertemu setelah 6taon pergi ternyata bertemu tpi beda keadaan..
    Tissu smpe tinggal dikit eon.. T.T
    Bom bakal penerus suri yg tanpa ekspressiii..

    Next acak yg baru.. 😉

  43. Huaaaaaaaaaaaa….
    Qg bs berkata2..
    Bguuuuuuuuussss..
    Q jatuh cinta sm tulisanmu oen…
    Q akn sl nnggu hsil karya trbarumu..

  44. seding banget oen 😥
    trus Kyuhyun kapan kasih tau Bom kalau dia ayahnya?
    kok Bom bisa ada? gimana kejadiannya?._. #modus XD
    kenapa Suri pake gak ada segala sih? kalo baca ff sad gini ngerasain banget jadi Kyuhyun, hati tuh bener” kaya diremes, perih. #curcol
    ditunggu sequelnya bulan depan~ 😀

  45. wuih, suri koit? yes ada lowongan #ekekek.
    tp suri matinya timingnya nggak pas, aturan pas udh nikah gt sma kyupil kan jdnya status nya kyupil jlas, skrang di sbut perjaka bkn di sbut duda jg bkn #plak, sarap mode on

  46. sebenernya ga terlalu suka baca ff sad gini.tp setelah baca ini kok suka/? ringan,ga gimana2 bgt kyk ff lain.heehee.ditunggu kelanjutannya!:-)

  47. huwaaaa.. habis baca ff eonni yg genre action lalu yg sad bkin nangis…
    btw ak nunguin ff projectnya eonni y baru publishnya jangan lama ya…
    ak juga nunggu lnjutannya casual vengeance hehehehe 😀

  48. Apa iyah gue belum coment ff yg ini ya ka okky?? -_____-
    Tapi…tapi… Elahhh bener-bener deh ini haha mereka gak nikah kan itu??? Heunggg~ bom manggil cho pake kyunim awwww ;;;; apa iya jiwa nya gak shock itu entar? Bom sama sekali gak nangis, apa dia belum ngerti?
    Tapi ka, kanker itu biasanya nurunkan ya? Nah sih bom ada indikasi juga gak? Haha pencegahan dinilah~ ㅋㅋㅋ bener2 deh ya sosweet abis yg bom buka cardigan terus nutupin ke frame nya surii itu aaah sesuatu {} There’s no dad in their life *nyesek* entar kyunim ngasih tau gak ka kalo bom itu anak nya 😀

  49. Kyuhyun-Nim??
    Sedih amat di panggil anak sendiri begitu..
    ckckckck
    Satu bulan??
    ok Sipp, aku catet..
    brrti tgl 24 bulan agustus yah..
    hahahaha
    Dan untuk penulisan..
    No komen..
    Bagus, rapi dan feel nya dapet..
    seperti biasa..
    di tunggu yah lanjutannya^^b
    selamat hiatus saeng..
    ^^V

      1. itu yang lama???
        ok lah…
        gimana sidang??
        lancar??
        lanjutannya kapan??
        apa ini udah bener2 end??
        jadi Bom g tahu ma sekali dunt kalau Kyu itu ayah nya dia??
        lah..
        nyesek amir non..
        ckckck

      2. iya, notenya aku ga ganti hehe
        belom koq, masih bersambung hehe
        alhamdulillah lancaarrrrrrrr sidangnya hehe

  50. hallo..
    new commer hadir
    salam kenal buat author

    ff yg langsung dibaca begitu buka blog ini
    okeh ff ini awalnya sukses bs bawa reader sedih
    tp begitu trs dibaca knp jd bs senyum2 sendiri malah sampe ketawa
    *untung bacanya di rmh, kalo di tmpt umum bs dianggap aneh
    aku suka karakter bom disini
    apalagi waktu ngasih bogem mentah sama anak yg so tau
    biasanya anak perempuan kalo diejek pasti nangis ga terima
    itu bagian terkeren dan terfavorit
    *adegan itu dilakukan oleh profesional ya?haha
    aku jg suka ff ini dng penggambaran kyuhyunnya sebagai cast yg ga ada sifat evilnya
    entah knp aga bosen ama karakter kyu yg punya sifat evil
    lbh suka dng karakter macem kaya gini –> kulkas+direktur
    lbh ngena aja buat diimajinasiin
    satu pertanyaan yg bikin aku heran
    knp kyuhyun ga blng kalo dya itu ayahnya ke bom?tp dya udh mengakui kalo bom itu anaknya
    knp dya ga ngakuin ke org2 kalo dya itu ayahnya bom?atau bom anaknya dya?
    knp dya ga jujur aja sama temen2nya kalo dya itu sbnrnya bahagia ada bom?
    dan trahir knp end?knp hrs end?
    apa ga ada lanjutannya?
    kalo ada lanjutannya tolong dilanjut ya…
    semoga cerita2 berikutnya yg dilahirkan selalu menarik…^^

    1. BELOM ENDDD!!! aku gada ide lagi buat lanjutin *di injek.
      maish di lanjut kalo di tempat aku, mkanya ini FF akan terus ke di update di halaman yg sama

      1. wah ternyata updetannya msh di hlm yg sama ya

        ini knp bomienya cerdas bngt?
        knp bomienya kritis bngt pdhl msh umur 5 taun?
        knp bomienya bs lucu+ngegemesin kaya gitu?
        knp bomie blm panggil kyuhyun pake sebutan ayah?
        eh tp lucu jg sih jarang2 ada anak yg panggil bapanya pake nama
        *lanjutkan
        sukses bikin sedih bacanya setiap bomie inget sama suri
        mungkin dya blm ngerti kalo ibunya itu udh ga ada utk selamanya
        tp dya pasti ngerti kalo ibunya ga akan prnh ada di sekitar dya lg
        tp skrng ada kyuhyun appa yg jagain bomie
        kyuhyun duda keren ya, eh bkn bkn kan blm nikah ama suri
        jomblo? bkn jg
        korban PHP? apalagi
        nah adegan trahir jng blng itu calon ibunya bomie?

      2. ahhahaha… agak gantung kan nyebut Kyuhyun? duda… ya belom nikah, di bilang single udah ada buntutnya… ckckck
        itu yg di akhir? itu gatau deh. haha

  51. ini lanjutan dari part sebelumnya yang publish bulan juni kan onn?
    masi lanjut lagi gg ? hehe
    sampai bom manggil appa kek onn, sian amat bapak sendiri dipanggil ‘nim’
    hehe

  52. Wooooooooohhhhhhh, tryt lanjutanny lgsg dsini ya oen? Untung Q baca ff ini lg.. Mkany pas baca kx ada yg beda dg yg kmrn.
    Sumpah oen, penggambaran bom dsni bguuuuuuusss bgt.. Qsmpe brfkir kl bom tu bnr2 imuuuut pke bgt2, cerdas, pintar, dwasa wlpun msh kcil, bnr2 g bs diungkapin deh oen..
    Kyu jd bpak, dh gt g ada istri dsampingny. Tp kyu bnr2 bs jd bpk yg baik. Huaaaaaaaaa so sweeeeeeeeeetttt oen.. Keren sumpah keren bgt.. adegan wkt dpabrik tu bnr2 lucu bgtttttttt.. Kyu & bom kyk udh klop satu sm lain. Dh gt bom udh mlai nnjukin ceriany.. Bhkan bs ngrubah kyu yg dingin jd hangat.. Pkokny daebaaaakkk daebaaaaaaakkkk oeeeeeeennnnn…

  53. sempet nangis lg bca yg part awal . .

    Ngebayangin kesibukan bru yg ngerawat bomie jd mesam mesem sndri
    haha

    tp masih byk yg blm kejawab,
    1. apa yg kyu blg k pihak sekolah wkt dgr bom digitu.in?
    2. Kapan bomie manggil kyu appa?
    3. Kl bomie gga jd sekola di sana, trz pindah k sd kah??
    4. Bgmn kehidupan mreka setelah tour singkat di pabrik roti?

    Oh iaa, tu gga tw bsa diblg typo/gga dee,
    tp agak sdkt mengganggu wkt bca panggilan pegawai kyu yg kdg manggil dgn sir, trs ganti sajangnim.
    Menurutku sebaik.a pke salah satu z, biar lbh enak bca.a

    1. iya, suka lupa, kalo pake sir biasanya buat 2 ff doang, tapi jadi kebiasaan hahaha.
      masih ada lanjutannya, tenang saja….

  54. versi lengkap’a ya??
    isshhhh dah nanggung baca’a lagi enak baca tau” dah end,,,
    okehhh berharap ada kisah lain dari CEO tampanmu dan putri cantik mu ne 😀

  55. hiks hiks, mewek.. aplagi di kta there’s no dad in their life.. ah bom g bsa ngebyang in imutnya km wktu pake helm kbesaran..

  56. Omo… pertemuan terakhir sama kyu pas suri udah meninggal 😥
    kasihan bom… masih kecil tp udah ditinggal eommanya.
    umur 5 thn kok udah pinter yah 🙂
    sebel bgt sama miss jung. itu pas didepan kyu manis ehh akhirnya nyebelinnya keluar..
    aku tunggu bulan depannya eon 🙂

  57. ASDFGHJKL gue baru tau ada lanjutannya karena iseng2 buat baca ulang~~ oh my …. Kak okky ini tuh.. Hmm~ gimana ya bilang nya -____- bomie lebih dari pada mandiri ya haha kyuhyun-nim nya masih berantakan dia udah rapi. Oh ya aampun sosweet deh adegan masak kyu di dapur (ʃ⌣ƪ) dan adegan pabrik itu … 🙂
    Ka okky itu sih bomie ada rasa trauma kah? Coba diajak kedokter ka buat pemeriksaan menyeluruh hahaha abis kalo mau ditinggal kyu tatapan matanya lgsg berubah 😦
    Buruaaaan ka lanjutaaaannya Щ(ºДºщ)

      1. Ka okky buat part selanjutnya semua teka-teki bakal terjawab kah?? Atau masih harus menunggu :p hehehe tapi kayak nya ini seru deh ka kalo dijadiin oneshoot tapi bersambung terus gitu kayak death vanilla haha lucu kali CEo ngasuh anak perempuan nya~~ ulululuu duda kereeeen ( ื▿ ืʃƪ)

      2. ini pasti merajalela nih perempuan diluar sana yang daftar buat gantiin posisi Suri. mana bisa tenang arwahnya =____=

      3. Sadisss!! Tidak ada omma. Kyuhyun nim bukan appa tapi dia kyuhyun nim -_____- dikit” omma!! Aaah susah deh ini mah 😦 orang tua kyuhyun aja tau dimana suri masa kyuhyun gatau? Atau pura” gatau? Tsk. Gilaaaak kaget gue ka pas itu bocah ngomong namanya arnett dan then … Omma nya arnett mirip suri haha jangan bilang kalo dia juga single parent terus entar nikah deh sama kyuhyun :”) ohh pliss apakah ini kesempatan kedua? Harus nya yg mirip suri itu masih gadis ka jgn dulu jadi emak nya arnett hahaha ξ\(ˇ▽ˇ)/ξ candaaa 🙂

      4. single parent, yes, nikah sama kyunim? not yet. aku ga ada rencana bkin kyuhyun nikah lagi disini, coba bayangin seberapa panjang ini ff kalo dibikin kyuhyun sampe nikah? hahaha

      5. Iya deh ka, jangan nikah lagi~ ini ff aja kayaknya belum ada setengah jalan ya? Pengen cepet2 denger bom manggil kyu ‘appa’ (ʃ˘ﻬ˘ƪ)

  58. Ih.. Bom cute sekaliiii~ pengen cubit :3 sikapnya beda banget ya dari anak cewek usia 5 tahun kebanyakan.. she’s so independent, yet that doesnt diminish her cuteness :3 *awww*
    Waktu scene dia nonjok temen gempalnya itu, aku ngerasa dia itu keren banget! biasanya kan bocah 5 tahun nggak akan berani nonjok temennya sampai berdarah, ya kalau cowok sih bisa aja.. tapi ini? Bom kan cewek… antara kagum sama nggak percaya sih, hahaha.
    Dan ya astaga, dia manggil bapaknya sendiri dgn panggilan ‘Kyuhyun-nim’ wkwkwk.. ini Kyuhyun kapan ngasih tau Bom kalau dia itu Appanya~ masih ada lanjutannya kan, kak? aku akan tunggu! jadi penasaran gimana kalau Bom nangis, dan gimana juga sikap Kyu ngadepin anaknya nangis.. hihihi 🙂 Mangat kak, lanjutinnya! *cups 😀

  59. oh ok! mulai dari mana? eonni.. kamu kebangetan bageet eon.. -,- tega bangeet siih eon jadiin kyuhyun single daddy,kan kasiaaan T.T bom juga,kasian padahal kan masii polos bangeet tapi udah di paksa buat tegar T.T haduuuuh beneraan berasa pen nangis T_____T

    feelnya dapet bangeeet eon,cumaa menurut aku alurnya kecepetaan,monolog kyuhyun nya dikit beneeer jadi berasa kyuhyunnya ga gitu respek ke surii *ini menurut aku loo 😀
    tapi overall daebakk kok eon 🙂
    masii ada lanjutannya yaa? eon aku mohon happy ending yaah 😐

    keep writing eon! DAEBAKK! leah eonni jjang! 😀 🙂

    1. gtw mw blg apa, ptma kali baca nangis, bahkan stiap ni ff dpublish lg, pasti nangis lg..
      Tp ga cape” ya nangis terus heheh soal’a bomie’a lucu 😀
      Ya eoni ya~ jgn END ya~ terusin lg ya~ kya death vanilla eoni~ pliiiss~ heheh

  60. Bomie, andai aku dsana, aku akan membantu mu menghabisi 2 makhluk menyebalkan ituu :” msalah nya kamu hanya lah tokoh cerita hiks /ngelantur/ mbaaaaakkkk aku suka kyuhyun dsini tpi bukan brrti aku suka si suri mati -_- maap sur ga mksud kok . Hanya sajaa suka kyuhyun yg mnjadi singleparent, duda muda ckckckck kasian kamu kyu

  61. berderai air mata…
    sedih banget ff nya pa lg pas bom ren kasih bunga buat suri,,,
    ff nya daebak..

  62. kakak semua ff kakak, sumpah keren keren banget feelnya dapat, ceritanya bagus, kagum banget sama bom bisa setegar itu, dan aku salut sama kyuhyun yang mau belajar untuk merawat bom, ahhh ayah yang baik, mau hiatus ya kak, yahhh bakal nunggu lama lagi dah, tapi tak aplah jika menunggu lama akan terbalaskan dengan semua ff terbagusmu, tetap semangat

  63. Gatahan pengen komen -.- yaampun ini ff terfavorit bangey setelah ika !!! Bom yaampiun dewasa bangeeeet sumpah deh -.- kyuhyunnya juga bingung gitu ngurus anak ini kakak nulisnya bener bener kayak kakak yg ngejalanin -.- penasaran banget yaampun kenapa kok bom gapernah nanya ya ke kyu kalo kyu itu appanya atau bukan? Trus aku masih penasaran kenapa waktu kyu ajak bom pulang kerumah kyu si bom mau aja? Apa ikatan batin gitu…. dan paling suka adegan bom ngadu ke kyu! Sumpah itu lucu bangeeeeeeeeeeeet. Pengen banget punya anak dan suami kayak kyu (?) Wkwkwk penasaran pengen cepet cepet next part pengen tahu kira kira ada ga ya yang mau ngegantiin suri giti di kehidupan bom kyu -.- kalo bisa ini dibikin series yang ga selesai selesai aja kak, demen bangetbangetbangetttt sama konsep ceritanyaaaa <3<3

  64. bom naaak *pelukmama* *dirajamsuri*
    peliss bom itu kenapa bisa unyu sekali wkwk
    sumpah keren as usual gk tau apalagi yang harus dikomen.kalo untuk sedihnya jangan ditanya lagi buktinya mata tetap berkacakaca walaupun aku udah baca sebelumnya yang pertama banget itu.
    suka banget aku kak karakter kyu disini dewasanya itu loh bikin aku meleleh trus juga selama ini kyu ngomong sama bom pake bhs formal gitu wkwk lucu aja
    trus juga waktu bom minta sarapan demi apa banget itu adegan lucu sosweet dan gregetan sendiri aku jadinya.
    pengen banget lihat wajah lucunya bom waktu nonjok temannya kirakiraa gimana yaa?
    penasaran banget nih kyu ngomong apa sama gurunya bom,semoga dilanjutan berikutnya dikasih tau
    seneng deh liat bom ceria gitu,yayaya semoga aja dia udah enggak sedih lagi.ayoo dong kyu bilang ke bom kalo dia itu bapaknya sedih gak sih dipanggil ‘nim’ mending juga ‘appa’
    yang waktu dipabrik bom lucu banget yaa apalagi waktu dia nanya kenapa bahan kue itu bisa berubah aaa lucu banget.sumpah yaaa aku gak bosan bosan nih bahas si bom.ampe bapaknya yg cakep jadi terlupakan wkwkw

    1. iya donggg, putriku kan lucu…
      ini kayanya pada seneng sama ini ff gara2 Suri nya gada jadi cewe2 diluar sana pada berebut daftar jadi pengganti Ibunya Bom kan? ngaku dehhh!!!! *bawa golok

  65. kayaknya kemarin lusa aku udah komen, tapi kok ga ada ya-_-
    Kak, Bom kenapa cute sih? boleh bawa pulang? ^v^ paling suka scene Bom nonjok temennya, speechless!! kan biasanya bocah 5tahun ga akan berani nonjok temennya sampe berdarah gitu, kecuali kalo dia cowok.. itu masih mungkin. Lah ini? Bom kan cewek… antara kagum sama nggak percaya sih, hahaha 😀 sekali2 bikin scene Bom nangis dong, kak.. jadi pengen tau gimana tindakan Kyu ngadepin anaknya nangis, kekeke.
    Ohya itu Bom manggil bapaknya dgn “Kyuhun-nim” masa~ kapan Kyu akan ngasih tau Bom kalo dia itu Appanya.. masih dilanjut kan, kak? aku tunggu lagi! Mangat lanjutinnya! *cups* *eh*

  66. kyuhyun-nim kau jd seorang ayah,, tp kenapa bom gk disuruh manggil appa??
    bommie emang suri bgd yah..aq ketawa karna kepolosan bom.
    ini masih ada lanjutan’y kan??
    aq mlah udah bayangin gmana kalo bom udah besar nanti.

  67. eonnii .. lama ga post.. #guling” u,u aku tau ini gara” tadi ubek” fb okky eon ni .. kyuhyun jadi single parents .. ngasuh bom sendiri, untung aja bom anak yang pinter mandiri pula ^^ kyuhyun aja kalah kkk~ 😀
    suri.a diidupin lagi eon, biar aku gasedih gini tiap bacanya #pletakk ngawur akut O.o terus mau baca la belle dame sans merci jg, tapi masi siang, kan sarannya suruh baca habis buka .. yahhh penasaraaan inii #cepetin jam (?) kekeke 😮

    sempet kepikiran buat jadi eomma.a bom, ehh ternyata arwah (?) suri udah bawa golok aja (tunjuk” komen atas).. #urungin niat >_<
    buat lanjutanyya ditunggu eoonn .. hwaiting" .. ^^

    1. sbenernya sih ga bgitu ngaruh loh, LBDSM itu ga ada NC nya, cuma bberapa org bilang enek bacanya sampe aku di bilang gila coba? =_____=

      1. setuju sii sm mereka .. eonni emang gilaa .. #plakk kyaaaa kabooor :p 😀
        tapi udah baca sii 😀 .. geleng” dh sama kelakuan tu dua orang yg pada mu bunuh”an O.o wkwkwk

      2. setuju deh sama mereka .. eonni emang gilaaaa #plakk kabooorrr :p 😀
        tapi udah baca sii .. 😀

  68. Daebaaaaaaaaaak !!!!!!
    aku baru pertama kali baca ff.nya eonni langsung saranghae wkwwk
    nggak tau aku lebay atau alay ya, yg jelas pas waktu bom ngadu ke kyu atau pas bom nginget2 ttg eommanya itu bikin nyesek dan hiks hiks TT.TT
    ini ada part sebelumnya eon ? aduh itu END nya kok gantung, padahal bom blm tau kalo kyu itu bapaknya, eh tp kan ada nextnya tuh, asiiik aku tunggu ya eon kekeke
    eonnie jjjaaaaaang (y)
    ehm annyeong reader baru, salam kenal yaa ^^ *telat amat*

  69. uwaaaa Bomie kau hebat nak,,aku suka gayamu..hha

    masih kecil tp udah pinter banget,,pdahal ini keren ehh udh end aj,
    oke ditunggu dehh sebulan lg..

  70. woahhh~ aku seneng bnget sama bom xD senyum² sendri bca ni ff, bom ny lucu sihh
    awal² emg menghrukan kasian sm bom..
    lanjutnny dtunggu, pengen ngerti knp bom ngg nangis pas pmkmn eommany?
    masih kbyang nih gmn lucuny kyu ngurus bom sndri, kkk

  71. eiyyy … trnyata msih tbc …
    aku kira udh slesai smp sni …

    siapa itu ?? pnjelmaan suri ??
    mkin pnasaran …

    next dtunggu lnjutannya + jgn lma2 updatenya …

    keep creative chingu …

  72. Sedih. Banjir air mataaa. Feelnya dapet bgt deh eon :’) btw nanti ada yg gantiin jadi ibunya Bom gak eon? Kasian kyu ngurus bom sekalian kerja huhu

  73. Gini baru bener naaakkkk…
    Orang blm end di bawah nya udah di bikin end aja….
    Hahahaha…
    Demi apapun!! Aku suka ff kamu yg ini…
    Onnie udah bca 6 kali tp g bosen sma sekli..
    Aku ska karakternya Bom…
    Lanjutannya jgn lama2 ya non…
    Semangaaattt…
    ^^b

    1. haha, kan cadangan eon, kalo udah males ngelanjut ya gausah di ubah hahahaiyyyy….!!!!!
      pasti karena kyuhyun melajang dgan satu putri yang minta di jitak? ngaku deh??!! mau daftar kan?!
      haha

  74. ow ow langsung lanjut ini eon .. omegat my tears T_T ini waktu kyu baca diary bom rasa.a ikutan seneng” sedih jg .. 😦 kenapa kyu ga ngaku aja kalo dia appanya u,u arnet jadi temen bom ?? itu siapa? kenapa mirip suri?? haduh penasaran .. ditunggu eon lanjutannya ..

      1. ahh bom sii pake ganyadar segala #tabok bom *kaboooorr XD

        yg nulis aja bingung, yang baca mumet eon hahaha 😀 mungkinkah ntar kyu liat tu emaknya arnett yg mirip suri, jatuh cintong terus nikah (?) #ngawur -___-“

  75. huuuaaaa,.. bommie nya ngegemesin,..
    knp suri meninggal???
    disini kyuhyun dewasa,.
    jangan” itu mirip suri???
    ceritanya keren!!!!
    lanjutnya jangan lama” ya eon,. ^^

  76. hah jangan bilang yg jdi oemmany Arnnete itu Suri!!!!!!??????? aiigggoooo makin ngejelimet aja ini tapi seeerruuuu!!!! asli sedih bgt pas baca partny suri itu ㅠ ㅠ
    dtunggu lanjutannya ya 😀

  77. demi apaaaaaaa??
    baca ff ini tuh galaunya kebangetan banget deh.baru juga seneng trus tiba tiba sedih habis itu ngakak,gregetan,sedih lagi pokoknya begitu aja terus terusan.salut banget kak sama otak kakak kkk~
    setuju sama kyuhyun itu si bom dapet energi dari mana sih? kenapa dia bisa seaktif itu?
    suka sedih pas tibatiba bom kalo lg keingat suri
    ngakak pas bom cerita tentang bapaknya dan kyu langsung geer begitu wkwk
    galau yang waktu kyu mimpiin suri oh god kenapa kenapaaaa? *ditaboksuri
    itu maknya arnet siapaaa? janganjangan…
    udah ah males main tebaktebakan hihihi
    yaudah deh kak,nextnya aku tunggu.keep writing^^

  78. Pertama kalinya tertarik buat baca ff bergenre ginian :’) nyesek banget sekaligus terharu :’) itu ending maksudnya apaaa >< itu jelmaan suri kahh???

  79. AIGOOO… GALAU SAHUR HARI.. the best ..perfect..

    setiap menceritakan kehidupan dan bagaimna bom bicara itu sumpah.. sedihhh.. mewek mewek mewek.. !!

    usha keras suri patut di acungi 1000 jempol.. dia walaupun dingin mampu didik anaknya dgn baik dan tepat.. salutt..

    segi sastra ngena juga feelnya ngiris hati..
    penasaran dgn kata ‘eomma’ d akhir percakapan..
    DAEBAK JINJA !!

  80. Aku dataaaaang….
    Huaaaa…. yg di mimpinya Kyuhyun nim itu sukses bikin aku nangis, hiks hiks…
    Bom kasian banget ya pas kecil.. Anak 3 taun diejekin gara2 gk punya appa..
    Pulang ke rumah, nangis,, pasti waktu itu Suri juga sedih kan????
    Ya ampuuunnn,, Suri tuh kenapa cepet banget perginya???
    Ah ya,,, yg terakhir itu,,, ibunya Arnet,, apa dia mirip Suri???
    Berharap dia seorang janda,,,, siapa tau bisa sama Kyuhyun nim..hehehe
    Kan kasian juga kalo Kyuhyun ni selamanya gk pernah punya istri….

    Keseluruhan dri FF ini aku suka banget,,, menampilkan sosok Kyu yg berbeda..
    Jadi ngebanyangin Kyu betul2 kayak di FF ini…
    Suka banget perngambaran pas Kyuhyun nim yg sabar ngehadapin Bom, dia yang seperti udah ngertiin Bom banget walopun baru beberapa hari kenal…
    Suka pas dia nyiapin keperluan Bom, usahanya itu loh….huaaa….

    Hubungan ayah-anak mereka emang kaku…
    jelas, karna Bom gk tau Kyuhyun nim nya itu appa nya…
    Tapi suka banget juga sama hubungan mereka yg kayak ada ikatan gimanaaaa gitu *yaialah ada ikatan*…
    Hhhh,,, kapan Bom tau Kyuhyun nim itu appa yah????
    Ditunggu kelanjutannya…
    Seriusan.. ni FF bikin aku gemes abisss…..

    1. wahhh!!!! akhirnya kamu datang dengan ini komentar yang ngalahin ffnya hahaha.
      emg sih, kasian juga masa kyuhyun ga punya istri? ahaha. lapuk bgt tuh manusia.

  81. jempol deeh buat yg ini.. 🙂
    eon ide cerita kamu itu selalu amazing,ga usah di tanya deeh tulisannya bagus banget 🙂
    sediiih bangeeeeeet T.T
    Bom keren,kek appa eomma nyaa xD
    awalnnya aku pikir si miss seo itu bakalan jadi pengganti suri,eeh ternyata di akhir aku di kejutin amaa arnet and.. yaa kita lihat selanjutnya 🙂
    penasaran bangeet eon!! 😀
    DAEBAKK!! Keep writing 😀

  82. jempol deeh buat yg ini.. 🙂
    eon ide cerita kamu itu selalu amazing,ga usah di tanya deeh tulisannya bagus banget 🙂
    sediiih bangeeeeeet T.T
    Bom keren,kek appa eomma nyaa xD
    awalnnya aku pikir si miss seo itu bakalan jadi pengganti suri,eeh ternyata di akhir aku di kejutin amaa arnet and.. yaa kita lihat selanjutnya 🙂
    penasaran bangeet eon!! 😀
    DAEBAKK!! Keep writing 😀

  83. wahhpantes setiap baca lgi kya ada yg nambah gitu ternyata….. Ahahaha semangat nulisnya onni keep smile *alacaesar

  84. Gila gw (-̩̩-̩̩__-̩̩-̩̩)(●̮̮__●̮̮) loe baca’ny feel’ny dpet bgt,,pling gak tahan kalo bca crita tentang perpisahan,kehilangan,,bner2 menyakitkan 😦 kasian bomie…
    Aq bkln setia menunggu lanjutan cerita ini,,aq hrap gak bkln lma update’ny 🙂

  85. tisu tisu tisu.suka ini fokusnya ga hanya cinta2 gitu.bener2 dapet feelnya yiha/? dan itu ceweknya yg buat bom.dian dan mirip seseorang pasti cewek yang mirip suri huahahaha.gereget kak!!!!!

  86. Tega nian itu ditinggal..hiks sabar oppa
    o.0 kyuhyun-nim??tp kan bom ren udah krasa kalo pipi+mata dia mirip kyunim
    saya kok penasaran wajah puas bommie abis nonjok emm siapa tadi*lupa
    hehe kajja dilanjut eoni..^^

  87. Beberapa scene-nya ada yg bikin aku nangis beneran, kak 😦 syediiih.. Tapi Bom udah mulai terbiasa sama Kyu Hyun, alhamdulillah yah…
    Moment2 Kyu sama Bom bikin ngenvy ih, jadi ngebayang2in gimana kalo punya ayah kayak Kyu, hehe.. Itu scene terakhir kok bikin penasaran aja… Suri kedua? aduh, aku tunggu banget lanjutannya lagi, kak.. Fighting! Oh iya, happy eid al-mubarok, mohon maaf lahir & batin ^^

  88. Astagaaaa bom kasian banget kyuhyun juga merana dan suri astaga suri nye obso 😦 ga ngerti lagi ini keren banget banget banget .. Nyesek banget bacanya .. Aku baru mengunjungi blog ini lagi dan menemukan ini, di tunggu lanjutannya fighting !!!

  89. Huwaa.. bagus ff nya 🙂 Bikin terharu
    Apalagi ama Kyuhyun nim nya, jadi inget appa dirumah T.T
    Ditunggu kelanjutannya eon 🙂

  90. Bener daebbak…
    Baru smpet nyelesaian baca nih ff eonn.
    Soalnya smua gadget nya rusak secara bersamaan. Hiks *wah kumat curcol nya.
    Kasihan banget sama bom nya karena kagak tau kalo kyu bapaknya. Tp salut jga sih, krna bom bner2 ngelakuin yg di suruh suri buat ngepalin tgn dan nonjok muka org yg ngejek2 dia. Secara bom msh kecil banget.
    Oh ya, mak nya arnet ntar mirip suri, eonn ya?

  91. astaga, bersambung? aku kira one shot chinguuu. baca ini bener2 sedih banget karna ditinggal suri, kasian mereka berdua, ampe nangis deh.
    terus itu mamanya arnett siapa? jgn bilang dia mirip suri? makin seru banget

  92. siapa yg bilang klo nge private blog itu dosa chingu ???

    setau aku itu hak dri pemilik blog itu sendiri …. mau dprivate atau enggak itu hak chingu … kan blog ini pnya chingu ….

    paling sih klo blog chingu dprivate kita sbg pmbaca cuma bisa sdih krna khilangan satu tmpat bacaan yg mnuruk kita bgus …

    tpi tetep blik lg dprivate atau enggak itu hak mutlak chingu …

    lanjutin ceritanya chingu .lanjutin ceritanya chingu .lanjutin ceritanya chingu .lanjutin ceritanya chingu …
    pnasaran kapan kyuhyun bkal ksih tau bom klo kyu itu appa nya

  93. Kira2 tu cewe siapa ya? Apakah sodara kembarnya Suri? Apa nanti dia bakal jadi ommanya Bom? Apa nanti dia nikah sama KyuHyun? Begitu banyak pertanyaan diotak kuuuuuu….
    Jangan buat aku mati penasaran tiap hari ya, gara2 nungguin part selanjutnya..
    Qiqiqiqiqiq…

  94. happy happy aja pas baca awal-awal.. tapi di akhir bener bener nyesek eon.. greget banget pen ngasii tau bom kalau kyu itu apa nyaaaaa ..

    daebakk!! keep writing 😀

    ai lavyu eon.. wp nya udah bisa dibukaaa lagii.. 🙂 :-*

  95. mrekalah sebenernya yg blg fuck dan bitches tu, itu kan hak km buat ngapain blog kmu, heran aja da org ngmong ksar getu
    waduh si bomie trauma bngt ya, mpe klo ditinggal ngrasa o ditinggal selamanya, hayo kok da arnet ma ommanya? mo di pasangin ma khuhyun-nim???? ku tunggu kelanjutanya. kira2 msh brp part kah???

  96. Huaaaa,, onn sdih bgett cihh critanyaa..
    Nyesek abiss onn..
    Suwerr,, knp kyu gg blg ajha qlo dy appanya.. Kan kasian bom jg qlo bgini trus..
    Lanjutt onn..

  97. nyesek amat thor T.T

    btw, makasih author-nim udah mau buka lg blog.a, suram hari.q tau blog ini di gembok. *eaaa lebai dikit* tp serius,kirain bkal di tutp selamanya.

  98. Tanggung jawaaaaaaaaaaaabbbbbbbbb!! *lap ingus*
    ceritanya ngena banget
    apa lagi part akhir..
    hikz hikz
    ayo ayo siapakah gerangan yang menjadi *kembarannya* Suri???
    he3x..

    Soal FF no komen, like ussual

    but,,,,
    what happen ayanaon with your Note??
    emang ada yang blang kaya gitu??
    siapa siapa??
    aneh! ini rumah siapa yang maki2 siapa..
    sabar neng, masuk kuping kiri kuping kanan aja..
    terserah mereka mau ngomong apa, toh reader kamu tahu kamu kaya gimana..
    jgn masukin hati..
    capein diri sndiri doang..
    Semangat neeennngg!!^^b

    PS: makasih konfirm FB kemarin^^v
    dan maaf juga udah ngerecokin wall kamu he3x

    1. note? itu iseng2 ngubek2 google, lah ada yg ngatain saya bgitu. perasaan waktu author favorite saya ngeclose blognya, aku kecewanya wajar2 aja, ga sampe maki2 di bilang fuck dan bitches gitu deh. =_____=
      kemarin? ini Fika eon kan? emg itu fbmu eon?

      1. iya ini fika^^v FB yang LeeHana yang ngerecokin Wall kamu bareng naya, itu juga aku^^v
        ohohoho
        dari dulu pengen nge add kamu
        tapi lupa mulu *pikun emang saya*
        ^^v
        berarti yang maki2 kamu itu terlalu cinta ama kamu kalau gitu..
        saking frustasinya g bisa baca FF kamu dia jadi maki2 kamu begitu..
        hahaha
        selmat selamat selamat..
        kamu punya fans nak..
        hahaha

  99. Sempat khawatir banget pas blog ini di protect lagi. Untungnya pas hari ini iseng iseng buka blog disela-sela guru lagi menjelaskan ttg tv eh blognya udah gak protected lagi 😀
    Kaaakkk kok tbc gantung sih, oh iya ff ini udh dari juni kan ya? *ngeliat ada id aku dibawah xD*
    Oh iya, congrats ya kak. Akhirnya udh jadi sarjana advertising *eh bener gak sih?*
    Berharap lanjutannya asap. Xoxo

  100. duhhhhhh semoga kakak gak bosen yaa aku pujipuji terus habis ffnya keren sih,aku aja sampe nangis nih yang waktu bom telpon kyu subuh2 itu aaa sumpah waktu bom bilang dia mau ikut omma fellnya berasa banget yang disitu asli kak sedih banget T^T
    udah itu aku berharap harap banget kyu ketemu sama ommanya arnet tp blum juga ketemu2,semoga deh pas dipekan olah raga mereka ketemu
    aku suka background barunya aaaaa suka bangetbanget lah,pantes kk jago banget editing lulusan advertising toh,ah jadi pengen belajar editing juga hehe
    btw aku bersyukur banget blognya udah dibuka,aku pikir kk udah bosen nulis apalagi banyak yg nuntut ff ini lah itu lah,tetep semangat ya kak nulisnya.orang2 yg ngomongin kk gak usah dipikirin toh mereka gak tau seberapa susahnya nulis itu.keep fighting (^^,)

    1. eh, aku bilang aku lulusan advertising dimna sih? =____=a
      ya, semoga ini moodnya ga jatuh lagi ya. udah agak males kepo-in namaku sendiri krna pasti ada aja yg ngmng ga enak.

      1. eh gak lulusan adver ya,tapi lulusan dr jurusan advertising,wkwk khilaf kak -.-
        semangat kak,entar kalo kk gk nulis siapa lagi yg bisa ngebully kyu seperti suri di la belle itu.kan kau bahagia banget tuh kyu dibully wkwk

  101. Sedih bgt , Bom nangis ! T.T
    Kyuppa keren dia berusaha jadi appa yg baik buat Bom .
    Aq suka gaya nulismu eonn !!

  102. gak sengaja nemu ff bagus dan aku bersyukur.. subahanallah.. ceritanya bener2 menguras emosi.. sedih seneng haru bener2 main disini.. aku kira ini udah end ternyata masih ada lanjutannya.. aku puas banget baca ini, authornya harus diacungin jempol, ceritanya longshoot tapi gak ngebosenin.. pertahankan yaa..
    gomawo udah di izinin baca.. :))

  103. huahhhh~~
    kok tbc?? aku jd mikir yg engga engga nih, gmn klo ternyata pesawtny kyu kcelakaan??
    andwaeeee>< kasian bomiee
    author aku mohon happy ending y??
    ini aja uda nyesek aku bacany, gmn nanti critany klo sad ending?? kebayang gmn klo kaga bsa nafas-.-"
    sumpah bomm~ klo mo nangis² aja, kmu masih anak tp pemikiranny woww~
    next part dtunggu ^^

  104. Yah, nangis deh!! Sampe berleleran nih lhoooo… Bomie jangan nangis dong, aku ikutan nangis kan jadinya T-T Itu si mamanya Arnett siapa sih namanya? Muka mirip Suri, jangan bilang namanya juga mirip… gimana ntar reaksinya Kyuhyun kalo tau ada wanita yg mirip Suri kayak gitu? mm, Kyu~ have a safe flight to Seoul… inget anakmu menanti di rumah.. semoga nggak ada hal2 buruk yg terjadi.. *berdoa*

    Yg soal mem-protect blog. Masa sih kak Okky sampe dikatain gitu? Risiko punya blog yg udah terkenal kak~ hehe. Intinya, jangan sampe hujatan mereka bikin kak Okky mandeg buat ngelanjutin karya2 kak Okky di sini. Fighting!! Fufu dukung kak Okky!! *kasih origami buatan Bom*

    1. Eh, aku baru inget kalo aku pernah minta kak Okky buatin scene Bom nangis~ udah dibuatin, malah sekarang minta Bom jangan nangis. Maaf kak akunya labil.. -_- habis Bom nangisnya pake bilang mau ikut Eomma segala sih… siapa yg tega coba T.T huks

  105. T.T baca ini nyesek banget.. aaah bom-ren kamu polos sekali 🙂 innocent kid… ide ceritanya yg mirip sm usagi drop tp jln cerita ada perombakan ini kereen jeongmal 🙂

  106. ahhhhhhh asli knp kau suka sekali membuat ku menangis dg tulisan2 mu ini *tunjuk cerita ini* hhuuuaaaaaaa 😥
    aaaiiiggooo baca ini bener2 berasa bgt sakitny hati berasa dremes2(?) :p wkwwkw asliiii aahhh speachless g tau mau ngomong apa lagi… 😦
    bomieeeeeeeeee~~~~~~~~~ uljima!!!!!!!!! *peluk bom* hikssshiikkkssss *lapingus* haahhaha

  107. Akhirnya publish juga yang baru…..
    Kemaren sempet. Jantungan blog nya eon protect….tp Alhamdulilah udh engga…..

    Ditunggu yang lain ya Eon….Keep Writing!!
    Nge-private blog pribadi ga dosa eon….mereka aja mungkin rada sinting…jadi marah-marah!!!

    Maaf ikut campur!!

  108. baru sempet baca .. 😀

    yang dosa itu yang katain noh :p

    ikatan ortu sama anak tu emang gabisa diraguin yahh .. meskipun dalam kata Bom gatau Kyuhyun itu appanya, tp dia bisa ngerasain T_T *lapingus*
    itu jadi Bom pasti berat bgt 😦 Kyuhyun jugaa.. aaa kenapa ga ngaku aja sii u_u bener” terdengar menyiksa kalo gini 😦

    eh eon, ini kenapa Ommanya Arnett ga dibahas lagi? 😮

  109. Ya ampun,
    aq jatuh cinta setengah mati sma Cho Bom Ren…!!

    Itu ad Arnett&omma nya yg nyempil. Jgn2 nanti nama ommanya Arnett itu Leah??!!
    ^__^

  110. Akhirnya ak bs bc ff mu lg leah,makasih ya da dibka lg “rumahnya”,,bomie slalu bs bkn ak nangis mewek beneran..
    Ga usah didenger org2 sprt mereka itu hak km kok,,,,

  111. Saya senang blog ini kembali.. sempat sedih sih pas kemarin gbs dibuka, suka dengan cerita2mu terutama yang ini, feel nya benar2 dapet, bagian paling buat aku nyessek pas bom bilang
    “Tapi yang datang harus Omma dan Appa. Kyuhyun nim bukan Appa.” Omegod!! Gak kebayang gmn sedihnya itu T_T
    keep writing banyak kok yg dukung kamu 🙂

  112. uuhhh
    i know that‘s gonna be hard for kyuhyun to tell her.. but that‘s the conflict i loved it…
    can‘t wait for the next part please don‘t take it too long.. chingu ya..

  113. Huhuhu sedih bgt eonn…
    Saat kyu ketemu eomma nya arnet pasti kaget ngeliat wajahnya sama kaya bom hihi pasti wajahnya suri yaa eonn…

  114. bom ngerasa worried. panik. dan takut.
    ayo kyu, cepetan balik. kasin bomie. tp kau juga harus hati2 ya..biar nympe seoul dgn slamat. take care~~~^^
    next ditunggu eon. kasian bom klo sampe kyu gak dateng ke pekan olahraga. hah, gasabar bgt pengen liat reaksi.a bom klo tau kyuhyun nim itu appa nya 🙂 smangat smangat!!!!! 😉

    *Na kira udah ending eon. ternyata msh berlanjut. joayoooooo 😀 😀 😀

  115. baca ff ini bawaannya nangis mulu yaampunT.T bomi mengubah pandangan dan dikap kyuhyun 180 derajat ya.ga kebayangin gimana ruang kerjanya kyu yg awalnya jantan bgt dipenuhin gambar2 dan segala macam itu wkwk ohya tadinya aku kira wajah ibunya atnet itu mirip wajah suri tapi ternyata ngga ya kak?.-.

  116. Ini makin mengharukan eonni :’)
    huaaaa Welcome Back~ eonni><
    akhirny ya kirain bakal g dibuka lg tp trnyta g dan dgn tampilan bru yg lbh kewrennn~ xD
    aku penasaran sm omma arnet tar ktmu g ya sm uri kyunie dan bakal calon2 jd g ya sm si appa bumie ? Hahaha so nebak wkwk
    pokony aku tunggu kelanjutanny bomie yg mulai jujur sm kyu dan kejutan lainnya^^
    so Fighting eonni!
    Nb:yg ngatain diprotec anggep aja org2 tdk brotak *ups*
    ^^9

  117. Yatuhan baru pertama kali baca ff kyk gini!
    Feelnya dapet banget, nyentuh banget thour ff nya (•ˆ⌣ˆ•) sampe gak sadar bacanya sambil nangis :’) pokonya next part harus lebih oke ya thor.

  118. Kok bikin nangis (╥_╥)
    Puk-puk bommie (´._.`)\(‘́⌣’̀ )

    Mwo? Arnett ?
    Emaknya arnet mirip suri ??
    Siapa oh siapa dia ?

  119. Ahhhhhh nangis bombay tengah malem T___T
    gk nyanka author yg biasa bikin karakter kyu-suri sadis, bisa bikin epep genre begini…. suKaaaaa ><
    ayo ditunggu lanjutannya ^^

  120. wah sekian lama ga berkunjung ahirnya cerita ini sdh diperbarui lg
    emang deh author yg satu ini “sesuatu”
    makin bs bikin ceritanya jd nambah sesuatu
    #halah
    lucu bngt kali ya kantornya kyuhyun jd warna warni gitu
    calon interior design kayanya bom
    #plakkk…apa deh
    kyuhyun nim itu loh, knp ga jelasin pelan2 ke bom sih kalo dya ayahnya
    biar bom ntarnya kan ga galau trs
    cina-korea ga jauh kan ya?
    pasti nyampe kan kyuhyun nim ke korea tepat waktu utk ikut pekan olahraga
    mudah2an ga macet ya jalanan di udaranya
    #eh
    tp kesian apa ga cape tuh kyuhyun nim
    eh ngomong2 ommanya arnett koq munculnya sebentar bngt ya
    ketemuin dong ama kyuhyun nim
    kepengen tau reaksinya kyuhyun nim
    ditunggu deh lanjutannya

    1. kyuhyun-nim itu, mau seberantakan apa jg kalo emang cakep ya cakep aja
      udah ada hukumnya org cakep kaya begitu
      senyum2 sendiri deh baca lanjutannya
      ahirnya kyuhyun-nim dipanggil appa jg
      lanjutannya ini emang ceritanya sedikit atau bacanya yg kecepetan ya?
      adegan terahir itu potret keluarga bahagia bngt kayanya
      nah itu itu bagian yg ahir itu bikin muncul pertanyaan aja deh
      end???????

  121. aaaahh eonnie sumpah ini ff keren abis feel.a dapet pndiskripsian.a keren
    ya ampun sumpah aku bisa nangis n bentar.a ketawa eonni very daebak
    berharao bom ren mnggil kyu appa deh 🙂
    di tunggu selanjutnya eon jgn lma” ya hehe
    keep writing 🙂

  122. we need more tissue here..

    Dulu pernah bw kesini, tp.keburu hilang jejaknya. Baru ketemu lagi tadi dan.banyak sekali yg menarik.

    Anw, you are an amazing writer. Thank you to let us read yours ; )

  123. halo eonnie . aku echa reader baru disini ^^
    ff nya keren banget eon , ini ff pertama yg aku baca di sini , sedih banget . aku sih ngarepnya yg dialami kyuhyun semcam cuma mimpi , atau apalah yg jelas di kenyataannya si Suri nya masih hidup. hehe ditunggu next part nya yaa ^^

  124. sumpah sedihnya bnget bangett !
    Okelah awal cerita emang ngk terlalu sedihh tapi termasuk sedih juga.
    Kenapa saat eomma nya bom pergi dia ngk nangiss? Padahalkan sbnernya dia pngen bngt nangise.

    Yaampunn kyu ketemu suri cuma kalo lagi mimpi doang hikss hikss ;( coba klo bner masih hidupp pasti jauh lebihh indah.

    Buat bom kasian bngt, apa lagi pas Halmoeni nanya “Apa yang biasa Appa buatkan untuk
    makan siang?”
    si bom malah jwb “Appa ga eobseoyo.”
    yaampunn padahal kan iyu kyu.

    Ngk suka bngt sama percakapan antara ank dan bp yg satu ini
    “Kenapa Omma tidak tinggal disini?”
    Kenapa Omma tidak tinggal disini?
    “Karena jika Omma tinggal disini Omma
    akan lebih sakit, Omma akan menangis,
    aku yang akan datang ke pekan
    olahragamu.”
    “Tapi aku juga menangis disini, bisakah
    aku ikut Omma?”
    nyess bnt pas bom ngomong kaya gtu
    😦 ;(

    semoga aja eonni ngk punya niatan buat bikin cerita dngn
    ” kyu kecelakan pesawat krn mau kembali ke korea dan bom merasa itu karena dia karena bom yg minta kyu cpt2 plang ‘n dia juga ngrasa hrusnya dia ngk usah ngrengek sma kyu dan itu mengingatkan bom sama eomma nya yang udah ninggalin dia”
    #its okey cma khyaln hhe

    yaampun eonn ini komen yg ke-2 semoga bisa
    tadi ngk bisa soalnya eorr biasaan bet maklum eonn komennya di hp jdi susah.

    Buat eonni sellu semangat 🙂
    FIGHTING !!

  125. Daebak ff.. Kyu oppa jeongmal daebak, meskipun menahan perasaan u mengatakan bhw dia Appa nya Bom kpd Bom demi menjaga perasaan puteri tunggal yg tdk pernah diketahui sblmnya.. Bom benar2diasuh dgn baik oleh Suri dgn attitude dan tutur kata yg baik.. smg suatu saat Bom bs memahami dan akan ttp bersikap baik saat th Kyu oppa adl Daddy nya.. hub yg sgt indah antara Bom dan Kyu oppa

  126. ff nya bagus bangeet !!
    Ternyata rasanya gitu ya dpt perhatian dr appa, sy jg pgn loh ngerasain jd bom..
    Bnr2 iri sama bom, keinget ms lalu :((
    smg crta ini segera dilanjut sm author nya 😀

  127. yah…eonni tbc lg…
    Sbnr ny sh ga dosa eon,tp kn kta ny jd ga bsa bca tlisan mu…so,mksh ya eon udh ga ng’pivate blog mu lg…
    Ak jnji dh bkal sri2 ninggali komen…
    D tnggu lnjtan ny ya eonn…

  128. Eoh baru ketemu blog ini dan disuguhi dgn cerita yg membuat airmata mengalir…
    Bener2 nangis…

    Eh ini ada lanjutannya kan??

    Aku udah baca beberapa ff kamu. Cuma bisa berkata daebak!! Aku suka semua ceritamu…
    Gak tidur gara2 menjelajahi blog kamu. Dan maaf gak ngasih comment. ㅋㅋㅋㅋㅋ
    aku suka bgt dgn dengan crta death vanilla dan casual vengeance…

    Ditunggu yaaa cerita selanjutnyaaa

  129. hiks… hiks…

    cerita dari awal sampai pertengahannya bikin ketawa n senyum2 ga jelas, tapi kok endingnya malah bkin nangis 🙂

  130. Hallo.. I’m new readers. #bangga xD

    Ya ampun suka bgt sama tulisannya..
    Jalan ceritanya itu keren..
    Feelnya juga ngena bgt.. nano nano deh pkonya .
    Kata2nya juga suka bgt.. rapiiihh..

    Keren thor..

    Ini blm ada lanjutannya kah ?

    Ahh suka pokonya

  131. emang bener kak EDAN. wakaka abis dibuat sedih dibuat girang wkwk/? itu summer lee siapanya suri sih kok bisa sama.;-; aa kyuhyun jatuh cinta kembali haha.penasaran bgt siapa summer lee itu waduh.semoga aja ini nanti endingnya happy hehe aaaaaa ini totalnya udah 94 halaman aja haha ayo kak semangat tambahin jadiin novel! (?)

  132. Ky,,, tau gk siiihh,,,???? aku gak jadi tidur gegara liat ni FF…
    Ya amppuuuuunnn,,, rusak…!!

    Dan FF nya udah END….
    suka banget sama Bom yg dekeeeeett banget sama Kyuhyun nim nya,, bahkan sama nenek kakek aunty uncle pun dia gk bakal bersikp kyK dia sama Kyuhyun nim nya…

    Dan ya ampuuunnn,,,, akhirnya dia ngakuin dirinya sebagai APPA juga di hadapan Bom. Bom harus nunggu lama gitu,,, tapi yahhh,,, hasilnya memuaskanlah,, gk ada penolakan.

    banyak bagian yg bikin aku berkaca-kaca, hampir nangis. Terharu banget baca story ayah anak ini… Suka sama kedekatan mereka…
    Bom yg gk mau pisah sama Kyuhyun nim nya, Kyuhyun nim yg gk tega liat wajah sendu Bom,,, itu,, nyentuh buat aku…
    Dan ya,, pas Kyuhyun ngelakuin apa aja buat Bom, perjuangannya… ya ampuunnn,,, appa terkeren yg pernah ada…ckckck

    Ngebayangin Bom senyum bahagia dan appa nya jg dengan senyum yg gk kalah bahagia ituuh,,, bikin aku pengen liat suami sama putri aku juga kayak gitu, hahahahha *kapan ya?*

    Endingnya udah ya??? sampe Bom Appa sama Arnet Omma kenalan doang????
    masih berharap ada after story, hehehe..
    Oke deh,,, pokoknya FF nya aku suka banget, cerita baru. banget.
    Ditunggu FF lainnya,,, aku mau tidur sekarang, pagiiiiii…… 😀

      1. kek Death Vanilla..?????
        Boleh, boleh banget tuuuhhh…yg penting ada lanjutannya dah….
        Dtunggu….

  133. Demi sakura yg jatuh dr pohonnya! Ff ini bnr2… Saiia speechless T____T
    Ini lbh dr indah :’)
    Walaupun sedih juga krna suri meninggal dan tiap kali kyu tdr harus bermimpi ketemu suri itu bikin hati saiia sakit juga T___T
    100 jempol buat suri… *pinjam jempol tmn2 bom* 😀
    Meskipun saiia bacanya cmn part ini, tp saiia dpt mengerti n dpt banget feelnya T___T
    Keren banget! Sumpah!
    Ahhh, saiia butuh momment kyu appa lg 😀
    Eottohke?
    Saluuuuttt n congrats n thankyu so much buat ff yg ‘lbh dr indah’ ini… :’)

  134. Appa !!
    Akhirnya bom manggil kyuhyun dgn apa hoho
    Enggak pusing kok onn, orang bacanya ku skip.(´̯ ̮`̯ )
    Bagian udah dibaca sblmnya di skip, langsung menuju yg bawah (´̯ ̮`̯ )

    Summer Lee pasti udah gg ada suaminya, trus ntar berjodoh sama kyuhyun ~(‾▿‾~) ~(‾▿‾)~ (~‾▿‾)~
    #kepo (´̯ ̮`̯ )

  135. kaaakk…aku beneran sukaaa sm ff ini
    sampe nangis pas baca part bom nelpon kyu,aku bisa ngrasain gimana rasanya jadi bom…
    ini serius,really really love it
    ah…i’m speechless,it’s the best ff i ever read
    aku suka karakternya bomie,kyu juga,i love them 😀

  136. aku kira ini salah posting kkkk trnyata ada lanjutannya aduhhh seneng liat bomie…kagum sama sifatnya ♥♥♥~~~

  137. yak, ini end bneran??
    Ngegantung . .

    Wlopun happy ending, tp blm di jelasin gmn kehidupan bomie sama kyunie . .
    Trz arnett punya appa/gga, keluarga kyu bgmn . .

    Saya menuntut pertanggung jawaban kau okky

  138. huaaaaa, nangis sayanya x____x
    ini ada lanjutannya lagi gak, lanjut dong,
    paling suka moment kyuhyun ma bom
    lanjut karyamu selanjutnya kak ^_^

  139. oh….bomie kcil yg malang….kau pasti sangat merindukan ommamu kan???
    dblik sfat ceria dan mandirinya..bomie tetaplah seorang gdis kcil yg rapuh dan btuh ksih syang…dy tdak pernah mnunjukkan air mat skalipun dia benar 2 ksepian dan mrindukan ommanya
    bomie…bgaimana perasaanmu saat tahu Kyuhyun-nin adlh appamu…sekarang…bomiectdk akn merasa sndiri dan tkut dtinggalkan..karna bomie pnya keluarga dn omma yg selalu bersama bomie

    ps.butuh berlembar2 tissue buat bca nee ff…

  140. ini beneran udah ending eon? kenapa gantung ?? huaaaaa Bom Ren juga masi asal”an nyebut Kyu “appa”.. sequel dong hihihi 😀
    tapi tetep aja keren selalu bernaung d ff eonnie..^^ sempet nyesek dikit waktu baca part Bom yg sedih 😦 huhu

    n satu part lagu deh .. “Kyuhyun jatuh cinta lagi.. ” #plakk gkgkgk XP

  141. E-N-D ?? seriusan? aihhhhh >___<
    Bom udah manggil 'Appa' ke Kyuhyun~ rasanya ikut seneng, wkwk *apadeh* ternyata gitu toh reaksinya Kyu pas ketemu orang yg mirip Suri.. hahaha nguquq lah kak.. 😀 dan ending ceritanya happily ever after.. thankyou kak, ceritanya manis… aku suka banget kedekatan Kyuhyun & Bom… setiap moment mereka bikin iri, pengen deh jadi anaknya Kyu~ 😛
    Kekurangan selama baca FF ini, cuma di 'typo' aja… tapi nggak masalah, namanya juga manusia, pasti nggak pernah luput dari typo 😛 seru banget baca CBE ini, ada nangisnya, ada lucunya, ada harunya… Daebak deh! *thumbs up*

  142. stealing pororo from Seohae?? haiya… baru tau Bom suka pororo juga LOL XD
    Kyuhyun isa selingkuh? baru tau juga ini… /apa bgt/
    maap yak.. tapi… ini cuma ‘GOOD’ gak seperti yg lain yang biasanya ‘EXCELLENT’

  143. sukaaaaa bangeetttt endingnya hahaha maniiisssss bgt >,<
    akhirnya ketemu jg si calon eomma nya hihi
    ini bnr2 udh ending ap msh mau ad lanjut lg ya?haha mau sepanjang apapun ttep aj cengir2 sndri bcanya 😀

  144. Karena kesibukan, baru sempet baca kelanjutan cherry blosom end.. Ah akhirnya, rinduku terobati.Mksh ya Okky. Kira2 ini ada kelanjutannya lagi gak? Kira2 gimana nasib Kyuhyun dan Summer Lee? Apakah mereka bakal bersatu? Kenapa Arnet gak datang ke acara sekolah sama appanya? Apakah dia udah gak punya appa? Ywdh satuin aja ama Kyuhyun. Hehehe..

  145. Bagus bgt kelanjutannya lbh lengkap, Bom Ren manis bgt menggemaskan.. Kyu oppa please dech jatuh cinta sama istri org krn scr fisik mirip skl dgn Suri.. Lbh baik jaga dan sll bersama Bom yg amat sgt menggemaskan, kyeopta bgt..

  146. End bner???
    Tiap kali baca selalu aq ulang dri awal lg, dan g pernah bosen..
    Selalu terharu dan pgen mewek.
    Nice story, jd kangen appa aq jg yg g tau dmana..
    Tetap semangat ya buat crita yang lain
    ..

  147. “Summer Lee.”
    “Ya?”
    “Tidak ada, hanya saja…, namamu…, indah.”
    “Terima kasih.”
    Hebat Arista eonni, ENDINGnya hebat!!! Nge-gantung mungkin? *nyesek bacanya,* Stlh ngaca, mata ma idung gue merah smua, plus jlex bngt nie muka,! *ga ada yg nanya* Pengen liat ekspresi Bommie yg ‘matanya tidak terlihat ingin menangis meski terlihat bersedih.’ Sungguh pengen liat ekspresi anak kecil yg sprti itu,,,
    “THANKS to AUTHOR”

  148. CBE,
    “Summer Lee.”
    “Ya?”
    “Tidak ada, hanya saja…, namamu…, indah.”
    “Terima kasih.”
    Hebat Arista eonni, ENDINGnya hebat!!! Nge-gantung mungkin? *nyesek bacanya,* Stlh ngaca, mata ma idung gue merah smua, plus jlex bngt nie muka,! *ga ada yg nanya* Pengen liat ekspresi Bommie yg ‘matanya tidak terlihat ingin menangis meski terlihat bersedih.’ Sungguh pengen liat ekspresi anak kecil yg sprti itu,,,
    “THANKS to AUTHOR”

  149. kyaaaaaaa,eonie.. ini feelnya dpt bgt!!!!! KEREN!!! bom nya lucu bgt,.. jadi gemes,.
    jd pengen punya anak kyk bom n suami kayak kyuhyun,. 😀
    eonie ini butuh sequel,.. soalnya gantung endingnya,. 😀

  150. Omegaatt ini FF sukses bikin emosi naik turun.
    Sumpeehhh aku dibuat nangis sma ini FF. Pendiskripsian tingkah laku cho bom ren yang tegar saat2 di tinggal eomma tercintanya meninggal itu nyesek banget. Kyuhyun yang berubah menjadi pencinta anak kecil nyessss banget. Banyak moment yang membuat air mataku basah. Feelnya dapet pakek banget. Lee suri maaf posisimu sudah tergantikan oleh Cho Bom Ren 😀

    cho bom re aku padamu. Dirimu manis dan is the best. Demen kata2 bom yang ” apa kyuhyun nim akan meninggalkan aku juga, jika aku meminta sesuatu ” nyeseee banget kakak.

    Kyuhyun bijak banget.
    Cho Bom Ren saranghaeyo :*
    Cho Kyuhyun :*

    FFnya panjang banget sepanjang jalan kenangan 😀 :*
    suka sma alurnya yang mantap dan tidak mbulet.

    kakak okky aku suka karyamu, and thanks sudah membuat aku menangis pilu dipagi hari :*:*:*

  151. Nangis lagi, tiap baca nangis lagi… Baguuuuuuuuuuus pake banget, ibarat indomie rebus spesial pake telor n’ korneeet… Lanjut, n semangaaaaat!!!!!

      1. Wkwkaa..
        Alamak, kecanduan bener sama ff nya Okky ssi, bner2 sukaaa.. Ga ngebosenin, n tetep berkaca2 mata q.. Fighting!!!

  152. anneyong…reader baru d sini….
    q suka ff nya…gk kbyang gmna prasaan klo jdi kyu…pisah slma 5 taon ma org yg d cintai ehh giliran ktemu suri nya mlah mninggal….
    tpi d titipin anak semanis bom emg mmpu mngurangi pnyesalan kyu. …..
    kyu bnar2 appa yg baik. ..rela nglkuin apa aja spya bom bahagia…..so sweet skalii….
    good appa….sempat nyesek jga pas scene bom nangis krna dya gk pnya ortu bwat nemenin dya d acara sekolahnya itu….aplgie pass nlpn kyu smbil nangis gtu….tpi smua trbyar dngan kdtangan kyu k sekolahnya….
    itu summer lee siapa???

  153. asliiiii ini bikin nangiss!!!!!! BON REN NYA LOCOOOOOO BGT AH TINGKAHNYAAAA<333 94 Halaman itu….wow! salut! tapi walaupun 94 halaman juga engga boseeeennn ;____;

  154. sedihh gilaaaa eon
    apalagi kalo bommie lagi ngomongin surii
    netess terus nih air mta..

    tapi tenang aj bommie sebentar lagii dapet eomma baru …

    kerennnn eon..
    ditunggu sequel.a eon.
    semangat semangat semangt …….

  155. Wahh bagus bgt,,
    Terharu bacanya,, biasanya klo epepnya kyu jarang nemuin kyu yg kaya diepep ini,,
    Ahahh peluk kyu,,

  156. For god’s sake aku beneran nangis sampai bengkak ini mata pas baca part bom ngedeskripsiin gimana sedihnya dia gaada ibu dan takut kehilangan kyuhyun;_____; sequel ya eonnie hehe ditunggu fanfics lainnya ^_^

  157. Sedihh bgt ceritanya. Jujur aku nangis pas bom en manggil kyuhyun apa. My god bocah umur 5 tahun segitu tegarnya, suri emang wanita yg kuat !! Good job ka, semangaat terus

  158. Yeaaay… akhirnya Kyu dipanggil appa juga, Seneng campur sedih huhuhu *okemulaialay
    Wuahhh eon, ff nya keren, good, bagus, Daebak apalagi kalo dilanjutin jiahhh *ngarep
    Jempol 4 dah buat ff ceri blosom(?) 😀

  159. Kenapa d hp tulisanny tumpuk2 saling tindih sm komen..jd g bs bc dech..da solusi kah?? Sk karakter bom, anak kecil yg sgt spesial

  160. Dua hari baca ff ini , nangisnya juga dua kali .

    Bener2 bikin nyesek bacanya , alurnya cerita juga bagus apalagi pemilihan bahasanya juga bagus ,
    daebaaak authornya 🙂

  161. benerannn ini mah Nia baru bisa selesai baca di laptop kaga bisa dibaca soalnye dihp towew~ bearti ada tiga namanye…Lee Suri, Leah, Summer Lee W.O.W O.O

  162. annyeonghaseyo eonni..
    melly imnida 96line, aku readers baru diblog kamu 🙂
    izin baca ya eonni, tapi sebelumnya aku mau nanya ff ini ada part sebelumnya gak?
    soalnya aku bingung mau baca dari mana?
    gomawoo^^

  163. wachh…
    cerita yang mengharukan.walau bacanya di sela jam kerja tapi feelnya ttp dapat,sangat menguras emosi.hububgab anak dan appa yang sangat luar biasa….apa ini one shot atau chapter?sangat luar biasa penggabarannya tentang sosok appa yang bisa mengubah segalanya tentang pola fikir n tujuan hidup sebelumnya?perubahan drastis tapi tetap bisa mengikuti perkembangan anak tanpa tertekan…acchhh aku suka banget…

  164. Ini cerita kemaren gak sampai END deh. Haha, aduhh kudet kan –”

    Di tunggu sequelnya ya, eonni.
    Soalnya Bom belum mengetahui siapa Kyuhyun-nim sebenarnya. Otte ??? 😀

    Good Job, eon!! (y)

  165. Ohh, really this is so sad !!
    Though I’m not read the story from the beginning, but this part really touching and I can still know the way of the story.. I feel like I wanna have a husband like Cho Kyuhyun, no matter if he has a daughter.. He still look really warm and cool.. I loved his character and personality in this story !!! And I really love this story, really really touching..

    So proud of bom-ren, she is really cute and clever..

    You’re imagination is really unique and creative, but still found many typos, hope you can correct it next time^^
    That’s my opinion, thanks~

  166. Huaaa T.T author neon jongmal jinjja very very very daebak ! *apadah
    Intro dulu dah #numpangeksis
    Vita imnida 97 line, reader baru d sini
    Saya butuh waktu 5 jam buat baca ni ff. Bukan karna critanya kepanjangan, bukan, malah kalo bisa mah ada squelnya #ngarep
    Bru kali ini baca ff ampe 5 jam gara2 nangis and nyiapin mental buat baca, alhasil 5 jam baru kelar *prokprokprok
    Aigo kasian kyu jd duren :v tp yah aku gk tau lg mau komen apa *elap ingus
    Sukses terus deh buat author semoga ni ff bisa d realisasikan dlm bentuk visual drama yg akan mengharmonisasikan hati dan mengkonspirasi kemakmuran *abaikan

      1. oh iya pan bikinya d luar yg nikahan yah :v
        Tp bnr dah keren critanya, gmana kalo d buat novel aja ? Tar aku beli deh, demi kyu apa sih yg enggak :v #tpbo’ong

  167. Aigo author,. kau orang pertama kali yang membuat mataku paling bengkak setelah membaca ini,. Huaaaaa Huaaaaa Huaaaaa 😥 Nyesek lihat cho bom ren seperti itu,. g bsa dibayangkan.
    Sukses buat author,. Q perlu tissue lebih banyak,. hiks,.hiks,.hiks,. 😥
    Kata” nya sangat mudah di pahami, rapi. Feelnya paling TERASA,. apalagi bagian bom.

  168. sumpah nie ff paling panjang dan sangat mengharukan….

    aku baca ampe ketiduran dan paginya mataku bengkak gara gara nangis….

    ffnya daebak…. salut am kyu yang bisa ngurus Bom…. bener bener ff yang mengharukan!!!!

  169. Q bca smp 2x saeng,gag berubah..ttp mengaduk aduk isi hatiku,pertanyaan polos Bom tmbh bkin nyesek…sulit bt kyu jd single parent dg anak yg blum prnh ditemui sblumya,tp baca ini ff jd mikir apa bpk q yg single parent jg ngrasa kyk gni..makasih saeng,udh nulis ff seindah ini,terimakasih

  170. eonni, aku baca ini udah kayak baca novel aja . suka bgt sama kyu yg begini. dan KENAPA ENDINGNYA BEGINI HADOHHH *bakarban *demo. TAPI AKU SUKA *0*

  171. suka bgt bgt sama karakter kyu kalo jadi ayah apalagi dia org tua tunggal dan anaknya cewek lagi.
    pokoknya ff ini keren oke top awesome gorgeous ah susah diungkapin pake kata kata

  172. Astaga, baru pertama kali baca ff sambil nangis..
    Feel-nya kerasa banget, sesak gimana gitu liat si Bom hidup tanpa eommanya ㅠ_ㅠ

    Aku baca ini butuh waktu sekitar 1jam.. Panjang banget! tapi gak sia-sia aku ngabisin waktu buat baca, ceritanya bener-bener bagus banget.

    Biasanya klo aku baca ff, banyak kalimat-kalimat yg gak aku baca.. yah… bosen gitulah..
    tapi pas baca ini, satu kata pun gak aku lewatin sama sekali.. semuanya tuh keliatan penting. =D

    Okedeh, ditunggu karya-karya selanjutnya ya!

    Omong-omong aku reader baru disini..
    Hehehe~

  173. Hai eonni,salam kenal:) aq new reader.

    Ff ini sdh bgt sampai bikin gue nangis ampe ingus keluar,hikz hikz
    salut buat bom yg ga’ nangis pas ibux m’ninggal.

  174. Wih gila 94 halaman pantes aku bacanya lama Heheh tp ini bagus bgt kok thor aku sampe nangis bgt baca ini bomnya polos bgt gitu tp mikirnya terlalu jauh:(

  175. ya alloh ini ff kereeeeen sumpah!!! berasa baca novel terjemahan! mungkin memang seorang ayah tidak akan bisa seperti ibu tapi ayah akan melakukan apapun bahkan rela mati untuk anaknya. aku baru nemuin ff begini modelnya,lebih suka baca yg begini daripada yg cinta2.an malah menurutku genre family itu lebih bagus karna di dalam isi ff lebih banyak sesuatu yg bisa kita contoh dan kebanykan langsung ke batin konfliknya. reader baru salam kenal ^^

  176. subhanallah ini bikin nagis lohh ka 😦
    bagus banget bikin sadar diri:)
    ngga tau mau komen apa inspiratif banget yang penting.
    keep write ya ka, loveyou ^^

  177. hii yakin deh bagus bgt cerita nya sedih jg lg aduh kasin bgt ama bom yg d tinggal mati ibu nya n cho appa yg semangat bgt buat jd appa yg baik,, tp syg aku ga nemu part sebelum nya yah pdhal pnasarn bgt.. kl boleh bisa kah aku minta part sebelum nya?? terima kasih ^_^

  178. Ini ceritanya nyesek bgt kak..
    Aku jg sampe nangis bacanya, aplg pas partnya bom.. Pas suri meninggal, pas dia bilang “appaga eobsseoyo” , pas pekan olahraga, pokoknya aku terharu bgt sm ketegaran bom..
    Kyu kaku bgt jd appa, blom terbiasa kali ya..
    Tp pas akhir uda bisa bikin senyum sih grgr bom uda manggil kyu appa ga kyuhyun-nim lg, dan ketemu sm eomma nya arnett. Ko bisa mirip bgt sm suri.. Apa jgn2 suri punya kembaran?? Penasaran sm summer lee itu..
    Next part ditunggu~

  179. Iseng2 baca ff laim di blog ini malah seru bangettt baca dari jam 9 baru kelar sekarang haha..
    Un, mau nanya emang cherry blossom ada brp part? Soalnya langsung baca ending nya hihi tengkyu unnn.. O iya jadi aku bingung ibunya aarnett atau summer lee itu siapa?
    Aku tau rasanya jadi bom.. Bener2 menyedihkan kalo *beda dari orang lain* :((

  180. Iseng2 baca ff laim di blog ini malah seru bangettt baca dari jam 9 baru kelar sekarang haha..
    Un, mau nanya emang cherry blossom ada brp part? Soalnya langsung baca ending nya hihi tengkyu unnn.. O iya jadi aku bingung ibunya aarnett atau summer lee itu siapa?
    Aku tau rasanya jadi bom.. Bener2 menyedihkan kalo *beda dari orang lain* :(( FIGHTINGGG

  181. eonni………… batu ngebaca ff eon yang ini penasaran bangeet. dan setelah membacanya yaampunnnn. banjiiiiiiiiirrrrrrrrrr :’> . eon aku suka banget karakter kyu disini, disini dia kesannya ayah yang sangat sangat bertanggung jawab. eoonnn ini masi ada lanjutannya? atau udah end aja?. eonn sebenernya aku pengen banget ngeliat bom gedenya gimana sama kyu nya, masi tetep kompak ato gak. eonn aku sukanya pake banget loh ff eon yang ini. berharap ada squel nya. tapi kalo gak ada juga gak papa kok. ditunggu dengan sangat karya eon selanjutnya eon……. eoonni, fighting!!! ^^

  182. Akhirnya selesai baca setelah dipotong beberapa kali buat bacanya, panjjaaaannggg beutttt,,,,
    sedih banget tiap kali bom nanyan suri kemana dan pengen ikut suriii :”(((
    itu summer lee cuma mirip aja ato suri punya kembaran ya ?
    ceritanya juga seruuu , lanjutkan and fighting

  183. Apapun itu..yang jelas aQ sungguh memuja buah karya author ini…….sungguh ceritanya begitu indah………..tangis dan tawa sampai tak trhindarkan………………ya Allah……akankah mereka hidup bahagia??

  184. Annyeong! aku reader baru..
    hampir 3 jam baca ini cerita sampai lupa ngapa2in.
    bener-bener menyentuh :’) walau panjangnya nggak ketulungan tp nggak ada niatan buat berhenti baca. ceritanya sukses mengalir menghanyutkan pembaca. .
    Aigoo, Cho Kyuhyun you are the most wanted single parent. perfect!!!
    wlau disini nggak evil, tapi pesona seorang Kyuhyun makin tak terbantahkan.
    karakter Bom jg bikin kita berkaca. anak kecil aja bisa sekuat itu, tp kenapa kita malah sering ngeluh karena hal2 kecil.
    Kyaaaaa~

  185. Gak bisa komentar selain keren banget.
    Selalu berhasil ngebuat mewek trus ngakak pas Bom bilang ‘Waeyo? Aku suka belajar, kalau ada yg spt Daehyun. Aku bisa memukulnya lagi’

  186. wah lagi seru2nya baca, berharap bom sama arnett bisa jadi sodara dan hidup bahagia dg keluarga yg lengkap, sampe bela2in baca sampe tengah malem eh malah END #jleebb

    Tapi serius ini FF bagus banget banget walopun yah endingnya gak sesuai harapan gw, tapi 5 jempol buat authornya 🙂
    Terus berkarya yah thor keke sipp 😉

  187. Huaa, 94 hlm selesai jugaa. Dua jam aku baca ini *lap keringet*
    Cho kyuhyun emang bapak yang baik. Tapi sayang, kurang lengkap tanpa suri.Tetep sayang ya, sama Bom Ren,

  188. jjang J
    Keren.
    Singel parent
    Tanpa pengetahuan tentang seorang anak
    Bahkan merawat anak
    Kyu bener2 berusaha membuktikan low dia mampu
    Semoga j d sequel’a

  189. Salam kenal ya, reader baru saya ^^ Ardea imnida.
    Aku mau komen tapi hampir semua yang mau aku tulis udah terwakili sama yang lainnya.

    Cuma aku mau tanya, author terinspirasi sama Film Jepang Usagi Drop ya pas bikin FF ini, cos ada beberapa scene yang mirip banget dengan scene di film itu ^^ salahsatu nya karakter Bom yang pendiam trus scene pas dia nyiram,metik bunga bluebells lalu diletakin di tangan mamanya dan beberapa scene lainnya.

    Oke deh, izin baca FF lainnya ya. FF nya daebak ^^b

  190. Hai, salam kenal.Ardea. Reader baru ^^
    Super Longshot, ampe pegel ini jari-jari geser-geser keypad, daebak bisa ketik FF ampe 94 halaman.

    Aku bingung komen apalagi, hampir smua yang mau aku tulis udah terwakili sama yang lainnya.

    Ini FF nya terinspirasi dari Film Jepang Usagi Drop ya author-nim? Soalnya ada beberapa scene yang mirip banget dengan scene di film tersebut. Salahsatunya Pas Bom pake kaoskaki kotor nyiramin,petikin trus letakin bunga bluebells ke tangan mamanya trus karakter dia yang datar aja gitu juga ada beberapa secene lainnya.

    Oke deh, tapi tetep FF nya daebak ^^b
    Izin baca FF lainnya ya … Gamsahamnida.

    1. soal karakter Bom, dia emang pendiem koq, dari awal aku bikin cho Family, Bom emang keterlaluan kalem.
      soal Usagi Drop, iya, aku ambil beberapa scene dari sana. 🙂

  191. I don’t know what I have to say …
    Bom really makes my heart breaks !!
    Ada ya anak kecil kaya bom yang tegar banget dan dewasa.
    Sumpah baca ini nangis loh !!!! ;( good story as always
    Dan dari kebanyakan cerita yg aku liat kaya LBDSM surinya pasti mati hahahaha
    Jangan bilang Summer Lee pengganti Suri ?! Hayoh loh…

  192. Aaaa ini first storynya appa-nim and I ya ?
    Baru baca,
    Bom tegar banget yaampun, justru gatega klo dia gak nangis kyk anak2 lainnya.
    Scene awal pas pekan olahraga bkin nangis ;; kasian bom.
    Aaaaa suka sm bom yg pintar, sm karakter kyu jg.
    Appa yg baik haha.

  193. Ceritanya bikin mewek, justru ketegaran bom yg buat pembaca sedih, apalagi pas bom nelfon ke kyu, aigooo nangis nangis

    Trus salut sama perjuangan kyuhyun, aiggooooo kyu appa

  194. Baca lg, ga tw udah yg keberapa kali bacanya, tp ttp speechless, kagum, trharu, dan semua perasaan yg bikin aku ingin blg klo aku bnr2 saluttt sm kamu, okky!! :’) keren, ciusannn! Ad kata yg lbh dr keren? Itu bwt kamu!

  195. good!! demi apapun saya nangis bacanya
    untung aja kamar lagi ga ada kakak dan saya juga bacanya didalem gumpelan selimut(?)
    pas ditanya mama sepiksepik tidur hehe

    oiya belum kenala annyeonghaseyo aku reader baru, baru nemu blog ini kmrn dan baru sempet baca ffnya hari ini
    syifa imnida, 00line masih cimit banget kan ya? haha *apasih-,-

    ok lanjut komen.. ini ff terlalu menyedihkan, menyesakkan hati, terlalu sayang untuk tidak ditangisi(?)
    karakter bom disini bikin nyentuh hati bangeanak berusia 5 tahun yg selalu berusaha tegar yg kelakuannya amat sangat berbeda dengan anak seusianya saat ditinggal seorang ibu..
    yang berusaha untuk tidak merengek ini itu kepada kyuhyun agar tidak kehilangan kyuhun
    kyuhyun yg selalu berusah menjadi seorang ayah yg baikuntuk anak yg baru ditemuinya. kyuhyun yg awalnya pria yg sangat kejam dam dinginberubah dalam sekejap menjadi pria yg amat sangat lembut saat bertemu bom
    dan banyak lg kejadianyg bikin saya meneteskan airmata(?)

    pastinya ini adalah ff pertama dari sekian banyak ff bergenre sad yg saya baca yg membuat ssaya sangat tersentuh
    mungkin segini saja cakapcakap dari saya, maaf sangat panjang eonni hehe
    lanjutkanlah imaginasi liarmu eonni^~^
    dan teruslah berkarya untuk para pembaca karyamu^^

      1. ohya? berarti bener aku masihcimit haha *apasih-,-
        yap eonni, oita mau nanya, sebelum ff ini ada ff cb sebelumnya ga? yg menceritakan hubungan suri sama kyuhyun?soalnya aku kan reader baru hehe

  196. sukaaaa banget nget nget ama ini ff, fellnya dpt bgt ini si kyu ama bom, jd trbawa aqnya jg mkin sayang ama cho appa qeqeqeqe dan mendadak pngen cpet2 punya anak #LOL

  197. sukses nangis baca ff ini, ceritanya baguuuus bgt, karakternya juga apalagi cara penulisan eonni bikin suasana nyata bgt
    keep writing eonni ^^

  198. Aku gak bisa ngomong apa apa sama fanfiction ini, terharu, sedih smpe aku nangis dan ngabisin stengah kotak tisue, serasa masuk dalam crita ini, gimna rasanya jadi bomie, waktu kangen sma Suri,
    Pokoknya ini fanfiction terkeren yang pernah aku baca, smpe aku koment aja masih nangis, hahaha..#lebay
    Pkoknya aku tunggu CBE lainnya, yang lebih mengharukan,,

    Keep Writing eonnie!!!
    Semangat!!!!

  199. baru kali ni bc ff pnjang tp msih ga puas bca nya pngen lg pngen lg n ga rela berakhir,feelnya dpt bgt n bner2 komplit bkin speechless!! kdng nangis ktwa lcu n kdng nyesek… ya ampun daebak bgt pengilustrasiannya terimajinasi wktu bc!!! kereeeeeeeeen, bkin sequel dong yg ending btuh lnjutan itu hehehe

  200. blognya baru ketemu u,u dan aku baru kali ini baca ff yang nyentuhh banget dan bikin kyuhyun jadi orang tua tunggal ditambah bom belum ngerti appa nya u,u sukses ff nya thorr

  201. ceritannya buat aku iri sama Bommie,masih kecil tapi dah bisa nahan air matanya dihari kematian ibunya,#hoooo pengen kuat kyak bom…:)
    dah gti dia bisa meluluhkan hati kyuhyun yg sekeras batu dan sedingin es….
    dari pertama banyagin bommie itu anak yg sempurna manis,cantik,lucu,tegar,piter dan mandiri.pokoknya komplit dah….

    #buat eooni nya semngat selalu ea….

  202. Keerreen..perasaan Kyu dan Bom yang ditinggalin sama orang tersayang kena banget feelnya..meskipun ada bagian yang agak sedikit susah ngebedain antara nyata sama khayalan/mimpi Kyu..tapi over all daebbak..sayang banget kok langsung end..

  203. Ya ampuunnn sedih banget
    aku mpe ga bisa baca karena nangis
    maka’a banyak berhentinya baca’a saking nangis
    ya ampuuunnn
    apa itu nanti akan jd ibu bom?summer Lee?

  204. Keren!!! Ddaebakk!!!

    Halo, chonoun Dewi imnida…

    Aku dapet link FF ini dari temen line aku. Wah….Ini keren banget!!

    Nangis, terharu, lucu juga, semua campur aduk. Aku sukaaaaa 🙂 🙂 :-*

    Bom, aku padamu!! Be strong baby!! Eonnie Here!!!

    Alur ceritanya maju mundur tapi gk bikin bingung readers, gaya bahasanya juga asik. Keep writing author!!!

  205. tiba-tiba pengen baca ini lagi, dan pancet mewek waktu kyuhyun ke china dan makin mewek waktu baca miss seo panggil bomie dan bayangin ekspresi bomie……daebak pokoknya eonni…….

  206. huhuhu sedih terharu lucu seneng udah komplit ini ff semua rasa ada apalgi pas detik2 perjuangan kyuhyun buat dateng ke acara pekan olaraganya bom, dan bom juga udah mulai nangis karna takut kyuhyun ga dateng itu bikin jleb rasanya. overall akhirnya mereka bisa ketawa2 lagi dan bom sekrang udah mau manggil kyuhyun “appa” woww bahagia tingkat dewa pasti~~~~~^^

  207. Hi, kak okky 🙂
    Re-read ff ini, baru ada pertanyaan diotakku, itu kyuhyun ga sadar apa pas dibagian “…Ren karena ibu kyuhyun memberikan bunga anggrek sebelum kelahirannya” kalau ibunya berarti tau suri hamil?

  208. Aku suka ceritanya thor…terlebih sama bom yang lucu…salut juga sam kyuhyun merawat anakny..byak rasanya di cerita ini..

  209. annyeong readers baru *.*
    baru baca ff di wp ini jd wajar aja ya mi 😀
    ah ya ampun cast kyuhyun disini ngga ada evil dan smirk nya yaah walopun masih ada sedikit -__-
    ngena banget ini eon ceritanya, ngga bertele2 pas..
    jd penasaran sm kelanjutannya..
    numpang baca ff disini ya eon 😀

  210. […] 1. Cherry Blossom End – Lee Suri      Kenapa gue ngerekomendasiin ini pertama ? Karna cuma ff ini, yang dalam sejarah dunia ff gue, ngebuat gue nangis percis orang gila. Tentang Kyuhyun yang tiba-tiba dapat kabar dari mantan pacarnya, dan saat mereka bertemu ada seorang anak kecil di samping wanita itu. Just read if you want. Seru kok. Oneshot. Dan ada lanjutannya, tapi ga seseru ini. Link : https://leesurii.wordpress.com/2013/09/23/cherry-blossom-end/ […]

  211. KEREEEEEEN yatuhan sampe nangis gini,,kasian bomie masih kecil tapi udh ditinggal pergi ibunya ㅠ.ㅠ ngebayangin kyu jadi single parent ngurus anak cewe itu sesuatu banget.. ada sedihnya,lucunya semuanya nyampur.. DAEBAK!!!!

  212. asli ini ff nya sweet bgt sihh 😥 aku jadi senyam senyum sendiri bacanya huahahha mana kyuhyunnya baik bgt sm anaknya. rasanya tuh jadi pemgen punya anak ajalah sm kyuhyun ekekke di bagian terakhirnya sukses buat nangis ihhh apalagi pas bom nya nelfon kyuhyun pake hp neneknya itu bener bener sedih buat aku. aku suka bgt sama jalan ceritanya yang menceritakan ayah dan anak perempuannya. jadi iri sama bom bisa disayang bgt sm ayahnya. mungkin kita dulu waktu kecil kayak bgtu juga ya? hmmmm next chapter ajalah biar gak penasyaraaan egehe

  213. sedari siang aku nangis mulu eon, beneran panjang. aku gk bisa gk bisa habisin sekali baca Karena harus kuliah Dan ngerjain tugas. Dan jam segini Baru selesai. ya Allah gk bisa bayangin kalo jadi Bom, gk aku gk mau….. ini cerita nyesek sekali !!!! 😦

  214. Terharu banget baca ff ini,ngebayangin gimana si kecil bom ren yang mncoba tegar ditinggal eomma nya,
    Semoga aja ntar kyuhyun ma summer lee bisa pdkt,hahaha

  215. ㅠㅠㅠㅠ sedih bgt bacanya…
    Kasian boomie, sumpah q nangis wktu boomie panggil2 ibunya ngajakin k pantai, wktu boom meluk makam ibunya, wktu liatin bluebells, wktu nelpon kyuppa, n jls wktu dia ngungguin kyuppa ㅠㅠㅠㅠ #pelukboom
    Ibunya arnet mirip bgt ma suri?kok bisa y?
    Mdh2an akhirnya bahagia #pray

  216. tisu…tisu… mana tisu, butuh tisu nih…. gulingku sampe’ basah gara2 air mataku. TT.TT….
    ffnya keren banget.
    banyak jempol buat author deh.

  217. sumpah demi apapub deh pertama kali nya baca ff yg genre full family gini , tanpa ada romance nya sama sekali , DAEBAK DAEBAK DAEBAK
    terharu banget baca nya sampe nanggis gw 😥
    Bom tuh kayak bukn anak usia 5 tahun , bener” dewasasebelum waktu nya , suri bener” ngajarin bom dengan baik , sedih banget pas bom maju ke lapangan sendirian , rasa nya bener” sedih banget 😦
    gg nyesel deh baca ff ny , DAEBAK (Y)

  218. OMG!!!!!! ini ff keren bgt. Bahasanya, alur ceritanya, feelnya dapet bgt.

    Author nim, aku reader baru. Lg berseluncyr di google dan gak sengaa terdampar di blogmu ini.

  219. Entah udah keberapa kali baca ini ….. Selalu sukaaaaaaaa dan selalu meneteskan air mata.
    Kangen sama bomreb dan appanya …. Lanjutin appa nim and i nya dooonggg kan belum tau bom kena penyakit kaya suri ga ????

  220. Bomnya pinter banget. Dia awal sedih bgt pas bom ungkit tentang eommanya makin kesini bom udh sayang sama kyuhyun. Ceritanya bagus cuma harus siap tissue :”) keren thorrr

  221. Mngharukan…b‘thun“ mncri ktmu pi mlh dptny kbr duka…
    bomie,,ksian x msh kcil dh d tnggl eommany..
    nice story..

  222. Llllooooonnnggggssshhhhoooottttt!!!
    Sedih, mewek nangis pas part cho bom ren manngil “eomma” tapi gak bangun2…
    Bomren yg ,mencoba mandiri jempol banget untuk anak seusianya bisa buat kyak gitu…
    Settingan tempatnya juga keren eonni!
    Pas muncul summer lee a.k.a arnett eomma sempet berfikir akankah kyuhyun? Dan ternyata !!!!!! Disitu adalah part yg pling sedih ketikaada yang nangkring dengan nama “END”

  223. astaga, ternyata nyonya cho jga ikut adil dlm mengisolasi suri dari kyu. . .

    kyu jdi ortu tunggal. .
    kyu berjuang bikin bom jgn jdi dingin pas pertama kali ketemu. . .
    akhirnya bom bisa panggil appa ke kyu

  224. Sukaaaa!!! Pemilihan kata-nya bagus. Aku suka deeehh♥♥♥♥ penggambaran suri sebagai anak kecil juga bagus, nggak dibuat2.
    Teruuuusss itu summer choi itu choi sooyoung kan??? Makin suka deh♥♥♥

  225. astaga…..2jam aq baca ini dan penuh dwngan air mata…
    hai..aq reader baru….
    ff ini bener bener menguras tenaga emosi dan air mata tapi….sampe disini aja??????

  226. DAEBAKK! ! g tau harus koment gimana, bacanya sampai nangis kejer, sesenggukan..bukannya lebay tpi emang aslinya kayak gitu pas baca.. author pinter banget buat cerita yg bikin hati pembacanya porak poranda kayak gini . kenapa suri nya harus matiii..hiks .. kasian kyuhyun terutama anaknya.. kenapa ibunya kayak gitu (eomma kyuhyun ),, nyesek pas kyuhyun bayangin yg di ruang makan klu dua kursi kosong itu seandainya diisi suri sm anaknya satu lagi..hiks hiks. *saya readers baru author, salam kenal, heehe. baru pertama buka blog ini n g sengaja lgsg baca ff yg satu ini . terima kasih author

  227. bkin terharu bgt
    aku smpek nangis eonni bcanya
    keren bgt ffnya
    bber” daebakkk pkoknya
    feelnya dpt bgt eon…

  228. Bener-bener longshoot, aku baca dr sore kemarin sampe siang ini baru selesai wkwkwk
    Ya ampun nangis baca FF ini 😥
    Kasia banget Bomie! Tp bangga banget punya anak seperti dia! Kyuhyun nim juga hot daddy banget dah :*
    Oiya Suri punya kembarankah? Atau bangkit dr kubur atau apa yaa? Haha
    Penasaran

  229. Menguras emosi dan air mata….
    gimana bisa anak umur 5 tahun dengan pengendalian emosi melebihi remaja usia 17 tahun..
    seandainya ada di dunia nyata, its cool

  230. Ya ampun. Suka, bener2 suka sama cerita ini. Dari awal sampe akhir benar2 gak ketebak dan penasaran sama setiap adegannya. Mulai dari kyuhyun yang pergi ke rumah suri, kedatangan bom, kyuhyun yang berusaha jadi ayah yang baik, dan summer…
    Gak nyangka kalo suri bakal meninggal. Tapi kedekatan dan perhatian kyuhyun untuk bom itu buat rasanya bisa bernapas lega walaupun sedih ngeliat keadaan bom yang terlalu tegar untuk anak umur 5 tahun dan keadaan kyuhyun yang masih mencintai suri setelah sekian lama.
    Kalo emang summer betul2 mirip dengan suri, cuma bisa berharap kalo dia udah jadi janda juga.
    Pokoknya, dibuat campur aduk sama cerita ini.
    Btw, ak reader baru di sini. Anyyeong eonni, salam kenal… ^^

  231. Biarpun pnjng tp gag ngbosenn, di awal bca mta dh brair, hbis to bkin snyum” ndri…
    Cerita’a keren, gag kbyang jdi bom ren hrus khilangn ibu d saat msih kecil, salutma kyu, bnar” appa yg baik, ganteng pula….hahaha

  232. nangis aku bacanya 😥 kasian bom yg nggak tau appa itu siapa dan apa 😥
    tapi aku salut sama suri , dia mendidik bom menjadi anak yang baik :’)
    andai suri tidak meninggal karena penyakit pasti mereka akan menjadi keluarga bahgia :’)

  233. q ngak bakal komen panjang2 krn ini feel y dapwt bgt
    q sampe kebawa alur cerita,,, yg bikin sedih y itu bukan surii y yg meninggal tapi moment2 CHO BOM REN y itu yg bikin ngenes n mana masih 5 tahun
    n q sukses dibauat mewek nangis air mata aku tumpah sampe bengkak gini mata q….
    apa kabar bsk nih mataku…..

  234. baru baca ff ini… 😦 sediiihhh bgtt… air mata netes mulu klo lg baca part.nya Bom… ㅠ_ㅠ
    ngga tega bgt bayangin Bom d ff ini waktu dia nahan tangis,,,.
    karakter cho kyuhyun beda bgt sma ff lain… 🙂 ngga pemaksa,..
    keren ff.nya thorrr… tp sedihh bgtt juga… *-*

  235. Kak, ini kok sedih sih. Trus lucu, trus sdih lagi. Tapi bagus. Suka sama alurny. Kasian liat bom yg mendam perasaanny. Trharu sama kyu yg brubah jadi manis. Sedih liat mereka kehilangan suri. Aku kira kyu bakalan tertarik sama miss seo, tauny tertarik sama mamany arnett

  236. Gak apa 94halaman yg penting Puas bacanya.
    Kak, ff ini sedih banget, menguras air mata, feelnya dapet banget terutama setiap scene Bom yg menanyakan Suri. Suhh pokoknya cerita ini pengemasannya apik banget, sampe2 emosi pembaca ikut terbawa

  237. Asli bca nie story ga perna bosen walau ters di ulng”,, kren,,
    Walau da sering di bca tapi feelnya ga perna kurang,
    Psti sllu nagis, waktu bom, kngen ma sury,,

  238. Anyeong..

    Ten thumbs up for the story..
    Aku suka sgat dgn crtanya..
    Walopun sedih mnguras airmata tp bekesan skli..

    Tiap celutukan bom ttg omma sllu buat sedih..
    Authorny tega bener bwt readernya baper gni..
    Hoho..

    Love the story..
    Keep writing.. ^^

  239. Hwaa nangis kejer kirain bakal bersatu Kyu Suri. Apalagi mengingat penderitaan Bom, dan selalu menyimpan keinginan hatinya. Sediiiiiiihhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh, tapi endingnya yang ketemu Summer Lee ituu

  240. ini cerita apa kenapa air mataku kaga mau berhenti keluar huwaaa tanggung jawab eon gw nangis dr awal smpe akhir huwaaaa

  241. Dpt bgt feelny… aku ampe nangis bcany gk bisa byngin klo didunia nyta msih adakh ank kya bom yg tgar bgt mskipun dia ingin nangis krna eommany gk ada tpi disisi lain dia gk pngn nangis krna ingt prktaan eommany, klo aku ada diposisi bom mngkin udah histeris kli khilngn sosok ibu diusia belia smntra dia sndiri gk prnh tau klo dia msh pny ayah, keren bgt ffny^.^

  242. Baca ini banjir air mata😢😢😢😢 sumpah☺
    Gag tau mo ngomong apa yg jelas buat bom ren salut bgt dya msh kecil gitu tpi mental’a kuat bgt. Lihatlah putrimu itu tuan cho kkk
    Gag mo panjang” komen’a keburu lupa gegara sibuk mewek kkk

  243. Baca cerita ini,membuat perasaanku tak terkontrol,sedih bgt pas awal sama bom yg nangis pas perlombaan,tp lucu pas bayangin wajah konyol kyuhyun.

  244. Njiiir aku nangissss. . Ya ampun bom lucu banget. Interaksi antara kyu sama bom itu alami banget.
    Sayang suri udah mati.
    Tapi kenapa harus ada summer lee, duplikat suri, kan nggak bisa move on, suri tak tergantikan weh

  245. author salam kenal aku readers baru, baru pertama x baca ffnya ..
    keren banget thor .. tiap kata tiap kalimat slalu aja menyentuh keluar air matanya
    ya ampun bomie slalu aja bkin perasaan campur aduk.. akhirnya bomie manggil kyuhyun appa .. pingin nangis terus bayangin bomie
    andai aja suri msih ada 😭😞

  246. Ceritanya bagus kakak…ampek abis tisu satu kotak bcanya hehehe😂😂😂
    Sy gk sengja nemuin blog ini..ijin baca ya ..hehe tpi udh dlesai bca bru ngomong

    Keren pokok nya gk bisa d ungkapin dgn kta” #alahLebay 😄😄😄#plakk

  247. Keren feelnya dapat banget…
    Maaf baru baca ffnya
    terharu banget bacanya sambil mewek lagi..
    Ya ampun anak seumur Bom Ren pola pikirnya kayak gitu…
    Kyuhyun dia ngelakuin apapun demi Bom Ren dia keliatan sayang banget sama Bom Ren
    dan yg paling bikin aku mewek waktu Bom Ren bilang dia takut Kyuhyun ninggalin dia kayak Suri

  248. daebakk! cerita ayah-anak pertama yg membuat aku tertarik. aku gak bisa berkta apa2 krna udah ada lanjutannya. Cuma mau ninggalin jejak gak mau kalah sama yg lain. Syukur kalo kyu tetep sama bom aja, gk usah nambah2 anggota keluarga. he

  249. ya ampun boomie yaaaa mau peluk boleh? 😦
    sedih bnget beneran deh bomie kamu bener2 suri banget untuk anak seusia kamu itu kamu pinter bnget siii gemesss
    suri knpa rahasiain kehamilannya smaa kyu ya?
    cuma bom yg bisa buat kyuhyun jdi senice itu haha
    semoga ibunya arnet ga ada suaminya hehe biar bisa sma kyuhyun haha

  250. Huaa… sedih…. trus kok bisa summer mirip sama suri?.? Ah.. akhirnya bom manggil appa sama kyu..sukkaaa.. tapi butuh lanjutannya lagi…

  251. Ya Allah ya Rabb, aku beneran telatnya kebangetan ya kak, baru baca FF yg ini, hehehe😂
    Panjang banget sih emang. Tapi ini FF bikin nano2 tau nggak. Antara sedih, terharu, seneng. Pokoknya baper deh baca FF ini. Campur aduk rasanya😂😂😂
    Si Bom itu……… baru umur 5 tahun aja pinter banget gitu ya. Suri ngajarinnya kayak gimana sih? Pake model apa sih? Anaknya bisa pandai begitu😅😅
    Nahlo, endingnya kenapa kesannya gantung ya kak? Ibunya Arnett bener2 Summer Lee, atau Suri beneran? Jangan2, kematian Suri cuma akting doang, buat bikin kejutan di hari ulangtahunnya Bom? *oke ini ngaco*
    Ngebayangin Kyu jadi orangtua tunggal di sini tuh bikin seyum2 sendiri kak yaampun. Aku nggak tau harus ngomong apa lagi karena FF ini berhasil bikin perasaanku terombang-ambing *plak*

  252. Hwuuuaaaahhh hiks hiksss .. Dibuat baper baca dari awal sampe akhir nih.. Ya ampun perasaaan campur aduk bgt. Dri awal baca pengen mewek segaje2nya tapi brusha nahan. Bom yg kecil aja bisa. Knp aq gk.. Yh wlaupun sya udh smpe mo netes nihvair mata . Huhuhu
    seneng bgt pas kebersmaanya kyuhyun n bomie. Tp ada rasa nyesek yg nyempil.. Dan ini luar biasa lg ktmu seseorng yg mirip suri.. Wuuaaahh berhrp jodohnya kyuu. .
    Aaahjj mau baca lnjutanyyaaaaa :-*

  253. Huwaaa

    Ini FF pertama yang mbacanya 2 jam😂
    Ini FF pertama yang mbacanya satu kali, tapi nangis nya 5 kali. Daebak lu mbak Aq.
    Ini pengen tidur, tapi masih pengen terus mbaca juga.

    Keren keren!!! Gilak. Luvluv banget dah

  254. Air mataq gak mw berhenti menetes, cerita ini bnr2 menguras emosi hatiq. 😭😭😭😭😭😭
    Kenapa mereka tdk bertemu sblm suri meninggal sihhh, agar mereka bisa meraskan hidup bersama walaupun akhirnya ntar suri meninggal. Tp masih ada kenangan yg bs d tinggalkan n d ingat selalu.

  255. hiks hiks sedih bnget eon…
    knpa suriny di bkin mninggal
    kyu pa kn jadi sendirian(sama q aj oppa)

    kyaa bom.ren lucu dah

  256. Aku baca ini lagi kok nangis coba T___T padahal dulu kayanya nggak. Feelnya dapet banget kak, pertanyaan polos Bom tentang ibunya yang bikin susah jawabnya, berasa nyess banget ya ampun

  257. anak umur lima thn ditinggal mamanya bisa apa? Makan, minum, tidur, mandi, main diurusin mama dan tiba-tiba ditinggal pergi jauh sama mamanya mau gimana?
    Ketegaran bom kayak udah di latih sama suri, dan itu bikin yg baca nyesek banget. dan kyuhyun yang tiba-tiba dpt kabar meninggal dan punya anak pasti syok banget, mgkn itu yg buat dia blm deket sama bom. Sedih banget pas bom baru pertama kali ke rumah kyuhyun dan dikasih kamar sendiri, harusnya kyuhyun nemenin dia dan coba hibur dia:(( oh ya dan mamanya arnett itu sodaraan sama suri kah? Aku mikirnya kakak kandung suri mgkn?? Kok bisa mirip kak??. baca ff ini malem2 dan paginya mata berat buat melek :3 pas baca novel sunset brsm Rossi yg nyeritain kepergian sosok ayah bahkan aku ga sampe nangis separah ini kak TT

  258. Jujur baru pertama kali baca ff sepanjang ini :-* satu kata buat author ini yang udah bikin ff se K.E.R.E.N ini ❤ di dalam ff ini banyak lika liku cerita yang sungguh amazing 🙂 meskipun blm baca dari part awal dan tiba2 langsung nyelonong kesini #maapkeun he Sumpah ini enggak bohong dari pertama baca sampai akhir enggak berhenti2nya aku nangis 😥 sedinya jadi bom sekecil sudah ditinggalkan eommanya 😦 dan tanpa tau siapa appanya 😥 sekarang mungkin menyesal karena suri telah pergi untuk selama2nya dan digantikan dengan uri bom 🙂 Akhirnya bom dapat menerima siapa itu kyuhyun dan bisa ceria seperti saat suri masih hidup 🙂 Eh kenapa summer lee bisa mirip suri? Apa mereka orang yang sama? Atau kembar maybe??? Ko berasa enggak rela ya kalo kyu suka sama summer lee 😦

  259. Nangis dua kali. Jempol buat writer-nim. Ini panjang bgt dan gak bosen. Cara penyampaiannya bener2 ngena. Bom Ren anak lucu tapi menyedihkan. Dia kehilangan eomma dg pikiran yg dewasa. Campur aduk baca ini. Btw koreksi dikit, Later not letter.

  260. pantesan kok belum selesai2, sepertinya ini ff terpanjang yang pernah aku baca haha secara keseluruhan suka, ga ada kata bosan buat baca dari awal sampai akhir. akhirnya bikin greget.

  261. Aku suka ff longshoot dengan Ide cerita di atas rata2. Dan ff ini punya kedua’y.
    Ini perasa’an aku yg sensitif apa ff’y emang sensitif ya baru kali ini baca ff sambil berurai air mata. Bner deh gak bo’ong.
    Ff’y bagus banget. Nyesel knapa baru tau skarang ada ff sebagus ini.

  262. hay eonni reader bru izin bca ffnya.
    critanya bener2 bikin nangis nyentuh baget sampe ke ulu hati. kata2 yg digunakan sangat baik sampe jd ikut merasakan yg bomie dn kyu rasakan kehilangan orang yang menjadi pusat hidup bg mereka terutama bomie. gadis kecil yg begitu tegar dn kepribadian yg dibentuk ibunya begitu sempurna. sangat2 baguuuuuussssss sekaaaaliiii.
    baru kali ini bca crita samoe nangis disetiap pengalan kata2nya. keren bgt pokoknya.

  263. hay eonni reader bru izin bca ffnya.
    critanya bener2 bikin nangis nyentuh baget sampe ke ulu hati. kata2 yg digunakan sangat baik sampe jd ikut merasakan yg bomie dn kyu rasakan kehilangan orang yang menjadi pusat hidup bg mereka terutama bomie. gadis kecil yg begitu lucu mengemaskan tp tegar dn kepribadian yg dibentuk ibunya begitu sempurna. sangat2 baguuuuuussssss sekaaaaliiii.
    baru kali ini bca crita samoe nangis disetiap pengalan kata2nya. keren bgt pokoknya. salut sama eonni yg udah bkin crita kya gini.

    terimakasih salam kenal.

  264. Sedih nii cerita nya smpai harus diapkan tisu ….kematian dan perpisahan itu kata yg begitu memilukan hati ….karena aku pun merasakan pa yg dirasakan bom-ren ditinggalkn hiks …
    Untuklah bom-ren bgtu bahagia jika berada di dekat kyu dan pda akhirnya dia pemanggil kyu dgn sbutan appa ….
    Bgtu bahagia nya bom-ren maupun kyu

  265. Perfecto.
    Reader baru yg soon to be fan aka regular visitor

    One of the best FF i’ve ever read.

    Ditulis dg sepenuh hati menggunakan writing skill advance yg konsisten dr kalimat pertama smp akhir… FF ini beyond words can say.
    Baca FF ini kyk berasa “masuk” dlm kehidupan nyata seorang Cho Kyuhyun + Bommie.

    Indah, menghanyutkan dan mengharukan, menyentuh emosi dg cantiknya.

    How i love ur work, thor . Terima kasih udh menulis dengan indahnya 😊

  266. Ceritanya kumplit.. Senyum2 sendiri dan nangis sendiri bacanya.. Tulisan.y tersusun apik.. Bahkan serasa masuk dlm dunia.y kyu dan bom

  267. Halooo.. Salam kenal ^^
    Ceritanya maniiisssssss.. dari cara Kyuhyun ngasih perhatian sama Bom, dari cara dia ngejaga cintanya selama ini buat Suri.
    Baru pertama kali ini aku nggak sakit mata dan ngantuk baca cerita sepanjang ini, aku suka cara penyampaiannya, dari awal sampe akhir semuanya berkesan.
    Good job, lanjutkan 😉😉😉😉

  268. Aku bener-bener nangis baca ini.
    Maaf sebenarnya dari dulu aku udah pernah baca ff ini tapi kok nggak ada tambahan part lagi ya, soalnya aku penasaran kok summer lee dan lee suri punya nama dan marga yang sama

  269. Aaahh pingin nangis bacanya. Tp karna di kantor, jd nahan2 air mata 😭
    Keren banget kak ff nya. Aku juga sempet gemeter mau nangis banget baca part yg kyu dateng ke tk. Huuuaaaa keren lah pokoknya. Ntar si kyu nikah sama summer ya kak? Agak gk tega sih suri nya digantiin, tp klo itu buat bom n kyu bahagia ya gpp lah. Tp kasian suri digantiin. Aku mau baca lanjutannya ah 😭😭😭

  270. Baru baca part end nya aja udah berderai air mata. Keren bgt ceritanya. Itu endnya masih gantung apa suaminya summer lee msh aada apa ngga heheh suka bgt

  271. Udh pernah baca tpi ttp aja bawaannya nangis mllu baper juga. Gak bsa bayangin klo jdi bom, diusianya msih sngt muda tpi udh d tinggal eomma.y. tpi sneng juga skrng bom sdh bsa mnrima kyuhyun sbgai appa.y.

Leave a reply to melisa Cancel reply